NovelToon NovelToon
BUKAN RAHIM BAYARAN

BUKAN RAHIM BAYARAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:5.4M
Nilai: 5
Nama Author: Apri Ana

AREA 18+

Zara dan Sean harus menikah karena perjodohan kedua orangtuanya. Awalnya mereka bahagia namun setelah Zara mengetahui masa lalu Sean membuat Zara meragukan cinta Sean untuknya.

Akankah Zara bertahan atau Zara memilih pergi dari Sean?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apri Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Zara berjalan keluar dari sekolahan dengan langkah lambat, hatinya merasa sangat sakit mengingat perkataan Panji sebelum Panji lebih dulu pergi meninggalkan nya.

Ucapan Panji membuat Zara merasa jika Zara menerima perjodohan hanya karena harta padahal semua ini Zara lakukan karena orangtuanya. Jika saja Zara bisa memilih, tak peduli hidup sederhana asal dengan orang yang Ia cintai sudah cukup untuknya.

Sesampainya di depan gerbang sekolahan, Zara menatap ke arah mobil dimana pemilik mobil itu juga menatap ke arahnya. Sedikit terkejut melihat Sean datang dan menunggunya didepan sekolahan.

Zara berjalan mendekat ke arah Sean, "Aku tidak tahu kamu datang."

"Tadinya aku kerumah, tapi ternyata kamu belum pulang jadi aku memutuskan untuk kesini sekalian menjemputmu."

"Apa ada sesuatu yang penting?" tanya Zara penasaran mengingat pernikahan mereka masih 2 hari lagi.

"Aku melihat teman temanmu sesama guru sudah pulang sejak tadi, kenapa kamu baru keluar dan bersamaan dengan mantan kekasihmu itu. apa kalian janjian didalam?" Sean bukannya menjawab apa yang ditanyakan Zara malah balik bertanya.

"Ti-tidak, hanya saja tadi ada yang Panji bicarakan padaku." jelas Zara dengan gugup.

"Sudah masuk saja, kuantar pulang." ajak Sean yang langsung dituruti Zara.

Sean melajukan mobilnya, keduanya sibuk dengan pikiran nya masing masing hingga Sean membelokkan mobilnya ke arah kanan padahal jika kerumah Zara harusnya belok ke arah kiri.

"Kita mau kemana?" tanya Zara.

"Aku sudah bilang pada orangtua mu jika ingin mengajak jalan jalan sebentar." balas Sean.

Zara menghembuskan nafas panjang, tadi nya Zara ingin cepat sampai di rumah dan istirahat karena sore nanti Zara harus mengajar ngaji di pesantren tapi nyatanya, Sean lebih berkuasa di sini jadi Ia lebih memilih menuruti saja. Apalagi melihat wajah Sean yang sepertinya sedang kesal.

"Seharusnya jika kamu masih menyukai pria itu, kamu tidak perlu menerima lamaran Papaku." kata Sean dengan suara kesal.

"Aku sudah ikhlaskan diriku menerima lamaran ini, dan masalah perasaan aku pikir kita juga sama. masih sama sama belum bisa mencintai satu sama lain." kata Zara.

Sean terdiam setelah mendengar jawaban Zara, jika Sean pikir apa yang Zara ucapkan memang benar. Mereka masih sama sama belum bisa menyukai satu sama lain apalagi saat ini dihati Sean masih ada Sella, jadi rasanya wajar saja jika Zara pun begitu masih ada pria lain yang Zara sukai. namun entah mengapa Sean merasa kesal mendengar jawaban dari Zara.

"Apa yang dia katakan padamu?" tanya Sean.

Alis mengkerut, heran dengan pertanyaan Sean, "Apa maksudmu?"

"Tadi kamu bilang kalau ada yang ingin dia bicarakan padamu, sebenarnya apa yang kalian bicarakan? aku penasaran." kata Sean.

"Dia hanya meminta maaf dengan apa yang Ayahnya lakukan pada Ayahku."

"Hanya itu?"

Zara mengangguk, "Ya hanya itu saja."

Sean kembali diam, entah ada apa dengan dirinya, harusnya saat ini Sean sedang berada dikantor namun sejak pagi saat dirinya bangun, dipikiran Sean hanya ada Zara bahkan Ia sampai tak fokus dengan pekerjaan nya karena Zara membuat Sean nekat kabur dari kantor dan pergi kerumah Zara meskipun harus menempuh perjalanan beberapa jam lamanya.

"Ngomong ngomong, apa yang membuatmu kesini?" tanya Zara yang masih penasaran dengan alasan Sean datang.

"Tentu saja untuk mengingatkan padamu jika pernikahan kita 2 hari lagi."

Zara mengangguk, "Ya, aku juga ingat."

Sean menghentikan mobilnya di sebuah lapangan bola agak jauh dari pemukiman warga.

"Kita bahkan belum membeli cincin pernikahan." kata Sean.

Zara tersenyum, "Seadanya dulu tidak masalah."

"Ck, bagaimana bisa seperti itu," kata Sean lalu mengeluarkan sesuatu di saku celananya. "Tadi aku sempat mampir di toko emas sebelum datang kesini. cobalah." Sean memberikan kotak beluduru warna merah pada Zara.

Zara membuka kotak itu yang didalamnya terdapat cincin polos,

"Hanya emas biasa bukan berlian." kata Sean yang membuat Zara tersenyum.

Zara lalu mengambil cincin itu dan mencoba mengenakan cincin itu dijari manisnya dan betapa terkejutnya Zara melihat cincin itu sangat pas di jarinya.

"Bagaimana bisa?"

"Apa maksudnya?" heran Sean.

"Bagaiman bisa kamu tahu ukuran jari ku? cincin ini sangat pas sekali di jariku."

Sean tersenyum, "Aku hanya mengira saja, syukurlah jika ukuran nya pas." balas Sean merasa lega karena perkiraan nya tidak meleset. meskipun Sean belum pernah menyentuh jari Zara namun Sean bisa langsung mengira berapa ukuran cincin Zara.

Zara mengangguk, "Terimakasih."

Sean hanya tersenyum sambil memandangi Zara dari samping. Nampak Zara begitu menyukai cincin pemberian nya karena cincin itu sedari tadi dipandangi Zara.

"Jangan lepaskan, pakai saja." pinta Sean saat Zara hendak melepaskan cincin itu.

"Kenapa? bukan nya aku pakai cincin ini setelah kita ijab kabul?"

"Tidak perlu menunggu sampai ijab kabul, pakailah mulai sekarang." kata Sean yang akhirnya hanya diangguki oleh Zara.

Zara kembali mengenakan cincin itu.

"Setelah menikah aku ingin kamu ikut dengan ku ke kota." kata Sean.

Zara mengangguk paham, "Aku sudah tahu jika kamu akan membawaku ke kota. Hanya saja aku meminta waktu karena surat pengunduran diriku baru selesai sampai akhir bulan."

"Jadi, kita harus LDR setelah menikah?" tanya Sean dengan tatapan tak percaya.

"Maafkan aku, izinkan aku menyelesaikan tanggung jawabku di sini sampai akhir dan setelah itu aku akan ikut kemanapun kamu membawaku pergi." jelas Zara.

"Ya sudah jika memang seperti itu, tidak masalah." balas Sean.

"Terimakasih atas pengertianmu."

"Tapi ingat jangan sekali kali kamu dekat dengan-"

Ucapan Sean terpotong kala mendengar ponselnya berbunyi.

"Ada apa Pa?"

"Ck, Sean nggak kabur Pah. Orang Sean datang ke tempatnya Zara." kata Sean sambil melirik Zara yang terlihat menunduk.

"Nggak percayaan amat jadi orang." Sean mematikan panggilan lalu Ia malah mengantinya dengan panggilan video dimana Anggara bisa melihat jika Sean memang pergi ke tempat Zara.

"Ngapain kalian? apa ada sesuatu penting yang kalian bicarakan?" tanya Anggara yang bisa didengar oleh Zara.

"Sean ingat kalau belum beliin Zara cincin makanya Sean kesini buat beliin Zara cincin." jelas Sean.

"Jangan bohongi Papa dan Jangan macem macem Sean." nada suara Anggara terdengar mengancam.

"Ya Allah Pa, nggak percayaan amat sama anak." kesal Sean membuat Zara tersenyum geli karena untuk pertama kalinya Zara mendengar Sean sampai menyebut seperti itu.

Nyatanya tak hanya Zara yang tersenyum, Anggara pun ikut terkekeh mendengar kekesalan sang Anak.

Setelah panggilan berakhir, Sean mengembalikan ponsel disakunya sambil masih mengerutu kesal membuat Zara semakin terkekeh.

"Ketawain aja terus!"

"Maaf..." Pipi Zara langsung memanas mendengar ucapan Sean membuat Sean yang memandang Zara gemas ingin mencubit pipi tomat milik Zara.

BERSAMBUNG...

jangan lupa like vote dan komen

1
Borahe 🍉🧡
hahaha 🤣🤣🤣🤣mau aj dikibulin
Borahe 🍉🧡
kenapa harus ultramen Zay 🤣🤣🤣merusak suasana haru
Borahe 🍉🧡
🤣🤣🤣🤣🤣Rival jd sahabat nih keknya
Borahe 🍉🧡
padahal dia sendiri yang ngancurin dirinya. malah nyalahin org lain
Borahe 🍉🧡
Ngebet banget Pak
Borahe 🍉🧡
😂😂🙃😂😂😂😂😂😂🙃😂😂😂
Borahe 🍉🧡
Penjahat kelamin ternyata
Borahe 🍉🧡
waduh kirain lelaki soleh. ternyata psikopat gila
Borahe 🍉🧡
hmmm masih adem. blum dtg pengganggu
Borahe 🍉🧡
kau kayak dianggap sampah Sean oleh Sela
Borahe 🍉🧡
si Sean udah nikah lantas knp dijodohkan dgn Zara jika mmg belum cerai dgn istri pertamanya
Borahe 🍉🧡
si Pemabuk dan anak pesantren
Borahe 🍉🧡
Hai. Firts read
Anna Wong
Luar biasa
Nur Cahyani
ketipu emang enak
Nur Cahyani
bucin akut tu dok
Nur Cahyani
anya pengertian ya
Nur Cahyani
hajar aja g mau hidup lg
Nur Cahyani
baik ya zayn
Nur Cahyani
ternyata anak buah zayn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!