NovelToon NovelToon
SISTEM BLACK HOLE

SISTEM BLACK HOLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:404
Nilai: 5
Nama Author: Wahyuadnan Saputra 31

Di tuduh melakukan kejahatan yang tidak dia lakukan. Adnan bintan pratama terjatuh ke lubang hitam dan mendarat sendirian di dunia asing, yang di penuhi hewan mutan berbahaya.
Ia harus memecahkan teka-teki ruang dan waktu
untuk menemukan pesan tersembunyi di dalam lubang hitam itu sendiri, Satu-satunya harapan bertahan hidup, membersikan namanya,
dan mengungkapkan misteri dunia baru ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyuadnan Saputra 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB13

Ting!

​“Sistem Vili! 🎉🎊 SELAMAT! Tuan, Sistem sekarang sudah mencapai LEVEL 3! Dikarenakan kekuatan Mana Tuan belum sepenuhnya teratur, Level Tuan masih tetap di level yang sama.”

​“Ting! Sistem Vili! Tuan mendapatkan Peti Harta Emas!”

​Adnan terengah-engah, merasakan kekuatan baru mengalir dalam dirinya. Vili naik Level 3! Itu adalah lompatan besar. Namun, perhatiannya segera teralih pada hadiah baru itu.

​"Peti Harta Emas?!" Adnan menoleh ke sekitar. "Di mana, Vili? Apakah aku harus mencarinya?"

​“Ting! Sistem Vili. Peti Harta Emas akan muncul di dekat Tuan setelah Vili selesai memproses semua data esensi yang diserap. Tuan harus menunggu sejenak, dan menjauh dari prajurit pingsan itu Tuan.”

​Adnan mengangguk, kembali mencengkeram tanganya untuk berjaga-jaga, matanya tidak lepas dari tubuh Evanthe Vipera dan hutan di sekitarnya. Dia baru saja mengambil risiko besar, dan hasilnya sebanding. Level Sistemnya telah naik drastis.

Adnan bergerak menjauh, bersembunyi di balik semak dan akar pohon yang tebal, menjauhkan diri dari Evanthe Vipera dan jejak bahaya. Ia merasa sedikit lega karena telah memperoleh esensi dan berhasil melarikan diri dari daerah pertempuran.

​Tiba-tiba, suara Vili terdengar. Kali ini bukan nada panik, melainkan sebuah ucapan perpisahan singkat yang menusuk.

​Ting!

​“Sistem Vili. Maaf, Tuan… Sistem mungkin akan tertidur selama satu jam…”

​Jantung Adnan mencelos. Di tengah hutan yang asing, ditinggalkan sistem adalah mimpi buruk. Ia merasa seolah-olah tali yang mengikatnya pada kewarasan dan keselamatan telah diputus.

​“...Ini dikarenakan peningkatan level Sistem yang melonjak terlalu cepat, Tuan. Tapi Tuan tenang saja, Vili tetap ada, Tuan. Hanya tertidur saja.”

​Penjelasan itu hanya sedikit meredakan kekhawatiran Adnan. Vili melanjutkan dengan nada terakhir yang dipaksakan ceria, seolah menaburkan bunga di atas peti mati.

​“Vili... karena Tuan berhasil meningkatkan Sistem, Tuan mendapatkan Peti Harta Emas. Tuan harus segera membukanya, Adnan.”

​Seketika, sebuah peti kecil berwarna emas yang memancarkan cahaya lembut muncul di tanah di depan Adnan. Dengan tangan gemetar, Adnan menyentuhnya.

Dia segera meraih hadiah yang baru saja muncul di tanah. Peti harta emas itu terasa padat dan dingin di tangannya. Lalu, dengan suara klik mekanis yang halus, peti itu terbuka, menampakkan isinya: tiga botol ramuan kecil berwarna hijau zamrud yang memancarkan cahaya lembut. Adnan dengan cepat mengambil ketiga botol kecil itu.

Ting! Suara Vili terdengar sangat jauh, hampir seperti bisikan terakhir. “Sistem Vili. Selamat, Tuan mendapatkan 3 botol obat penyembuhan. Tuan juga sudah membuka dua fitur baru.”

​“Ting! Sistem Vili. Tuan mendapatkan Ruangan Penyimpanan Mini. Tuan bisa menyimpan apa saja di dalamnya.

Ting! Tuan juga mendapatkan Peta Dunia ini…."

​Kalimat Vili terpotong. Suara sistem yang selama ini menjadi satu-satunya pendamping dan pemandunya, yang selalu ada di setiap jeritan kesakitan dan setiap langkahnya, tiba-tiba menghilang.

​Kesunyian malam segera menelan Adnan dan hutan itu.

​Adnan menatap peti emas dan botol obat di tangannya. Hadiah yang luar biasa, fitur yang vital. Namun, semua itu terasa hambar. Keheningan yang menggantikan suara Vili adalah keheningan yang paling memekakkan. Itu adalah kehampaan yang terasa seperti ditinggalkan oleh satu-satunya makhluk yang memahaminya di dunia yang kejam ini.

Dia tidak menangis, tetapi rasa kehilangan itu melumpuhkannya. Dia merasa begitu terasing, seolah-olah ia baru saja menyaksikan satu-satunya jembatan penghubung ke dunia asalnya terputus, meninggalkannya terdampar tanpa kompas di lautan bahaya. Hadiah-hadiah itu adalah warisan, tetapi juga penanda bahwa kini ia harus melangkah sendirian.

​Satu jam kesendirian. Satu jam ketiadaan Vili.

​Mata putih kebiruan Adnan memindai kegelapan, bukan lagi mencari esensi, tetapi mencari cara bertahan hidup dalam keheningan yang mematikan.

1
Adrian Koto
baru paragraf awal dh bikin suasana merinding. gaya ngasih hook kita mirip thor 🤓👍

eh btw sedikit koreksi, ada typo di awal thor 😌
Wahyuadnan Saputra 31: mohon maaf autor masih pemula, terima kasih atas sarannya
total 2 replies
Cina Kw
bantu support
Cina Kw
bagusss 😍
Wahyuadnan Saputra 31: Terima kasih sudah mau support
total 1 replies
Hiroki524
Gemesin banget karakternya!
Wahyuadnan Saputra 31: Terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!