NovelToon NovelToon
Pernikahan 1001 Malam

Pernikahan 1001 Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Cinta Murni
Popularitas:15.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Tiba-tiba pernikahan Raka dan Arumi berakhir setelah 1001 malam berlalu.


“Aku sudah menjalani tugas sebagai suamimu selama 1000 hari bahkan lebih dua hari. Sekarang waktunya mengakhiri pernikahan palsu ini.”


Arumi yang sedang merapikan selimut tertegun, berbalik badan lalu menatap lekat kepada Raka yang tengah berjalan ke arahnya.


“Tidak adakah sedikit pun percikan cinta selama kita bersama ?” tanya Arumi dengan wajah sendu.


Raka tidak menjawab hanya menyerahkan amplop cokelat kepada Arumi yang bergetar menerimanya.


“Jangan mempersulit !” tegas Raka dengan tatapan tajam yang menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semuanya Membingungkan Raka

Begitu pintu terbuka, empat orang yang sedang duduk di sofa menoleh.

Mata Thalia pun membola, tidak percaya akan melihat sosok pria baya yang baru saja berdiri dan menatap tajam kepadanya.

“Daddy,” desis Thalia dengan suara bergetar.

Dengan tatapan penuh amarah, Yongki menghampiri Thalia yang berdiri samping Raka dan….

Plak !

Satu tamparan keras membuat pipi Thalia yang putih bersih langsung merah dan terasa perih.

“Jangan sembarangan memukul istriku !” bentak Raka.

“Istri ?” Yongki menatap dengan mata menyipit dan senyuman sinis. “Sejak kapan aku memberimu ijin menikahi putriku ?”

“Tapi saya dan Thalia….” Raka jadi ragu dengan keyakinannya selama ini kalau Thalia adalah istrinya.

“Pria mesum ?” ejek Yongki. “Berani kamu menjadikan putriku sebagai istri keduamu ?”

“Istri kedua ? Thalia satu-satunya wanita yang pernah saya pacari lalu kami menikah.”

”Dalam mimpi !” decih Yongki. “Jangan bilang kamu lupa atau berlagak bodoh. Sampai kapan pun aku tidak pernah mengijinkan Thalia menikahi laki-laki lemah sepertimu apalagi sekarang.”

Yongki menjeda, melirik Raka yang duduk di kursi roda dengan tatapan menghina.

“Dalam keadaan sehat saja kamu tidak bisa memenuhi kebutuhan Thalia apalagi sekarang kondisimu cacat dan sudah menikah.”

Penghinaan Yongki bukan hanya meluluhlantakkan harga diri Raka. Setiap ucapannya bagaikan sengat listrik yang mengaliri setiap nadi dan mulai membuat kepala Raka berdenyut.

“Pulanglah pada istrimu dan hiduplah berpijak pada bumi. Laki-laki sepertimu hanya akan jadi benalu kalau berani menikah dengan putriku !”

Arumi yang sejak tadi hanya memperhatikan dari tempat duduknya berdehem, menyadarkan Yongki akan posisinya sekarang.

“Maaf nona Arumi. Maaf karena saya sudah terbawa emosi,” ujar Yongki sambil tersenyum sungkan pada Arumi.

“Seharusnya saya tidak membuat keributan di sini tapi hanya dengan melihat laki-laki tidak tahu diri ini, emosi saya langsung naik ke ubun-ubun.”

Arumi beranjak sambil mengangguk-anggukkan kepala dengan senyum anggun. Dihampirinya ketiga orang yang sedang berseteru di ruang kerjanya.

Melihat Raka sedang memijat kepalanya sambil menunduk, Arumi memutuskan untuk mengakhiri drama yang membuatnya semakin muak.

“Apa kabar Thalia ?”

Yongki terperanjat, kepalanya berpaling dari Arumi ke Thalia lalu sebaliknya sampai beberapa kali.

“Jadi kalian saling kenal ?” Wajah garang Yongki langsung berubah bahkan senyumannya tidak lagi sinis.

“Kalau begitu perbincangan kita hari ini bisa diteruskan tapi….”

Yongki melirik Raka sekilas lalu memberi isyarat pada pria yang datang bersamanya

Arumi menarik sudut bibirnya, menunggu asisten Yongki mendekati mereka dan sebelum pria itu menyentuh kursi roda Raka, Arumi menghalangi dengan lengannya.

“Nona Arumi, biar Burhan membawa dia keluar supaya pembicaraan kita lebih fokus dan tenang.”

Arumi tertawa pelan, “Tidak ada yang ingin kamu katakan Thalia ?”

Meski sudah tidak lagi menangis, Thalia tidak siap menghadapi Arumi. Seluruh rencananya buyar, niat ingin membuat Raka marah pada Arumi malah membuat Thalia sulit berkutik karena kehadiran Yongki di luar perkiraannya.

Kepala Thalia menggeleng karena tidak mau semakin terjebak dalam situasi yang membuatnya terpojok.

“Kalau begitu saya yang akan menjelaskan pada anda Pak Yongki.”

“Yang seharusnya menemui anda siang ini adalah Raka bukan saya.”

“Dia ?” Yongki terkejut sambil menunjuk Raka. “CEO perusahaan ini adalah suami anda jadi dia….. Pria lumpuh ini suami anda ?”

“Ya ! Raka adalah CEO di sini sekaligus suami saya.”

Meski Arumi sudah menegaskannya sekali lagi, kelihatan Yongki belum bisa percaya.

“Arumi,” desis Raka dengan wajah sama kagetnya seperti Yongki.

“Kalau kehidupan Raka masih sama seperti 4 tahun yang lalu, mana mungkin Thalia mencarinya dan merengek ingin kembali,” sindir Arumi.

“Jangan bicara asal !” protes Thalia. “Aku mencari Raka karena mendengar kalau pernikahan kalian tidak bahagia.”

Yongki langsung menoleh, menatap Thalia dengan mata melotot.

“Lalu kamu mencari dia untuk jadi malaikat penolongnya ?”

Arumi terkekeh. “Darimana kamu dengar berita itu ? Roni ? Bukankah kamu yang menyuruhnya untuk mengawasi Raka dan melaporkannya padamu ?”

“Kamu kenal Roni ?” tanya Thalia sambil mengernyit.

Arumi tidak menggubris rasa penasaran Thalia, ia kembali fokus pada Yongki.

“Saya yakin Pak Yongki paham kenapa perusahaan anda tidak bisa bekerjasama dengan kami jadi pembicaraan kita cukup sampai di sini.”

Yongki menghela nafas, melirik Raka yang memilih diam karena situasinya membingungkan apalagi muncul nama Roni yang tidak diingatnya sama sekali.

“Urusan saya dengan anda sudah jelas tapi masalah dengan Thalia belum tuntas,” lanjut Arumi.

“Masalah apa lagi ? Bukannya kamu bilang perjanjian kita akan berakhir besok dan Sapta akan mengurus semuanya ?”

Arumi tertawa tanpa nada mengejek. “Belajarlah untuk lebih sabar Thalia.”

Thalia berdecih dan membuang buka ke lain arah, ia tidak memperhatikan kalau Arumi semakin mendekatinya.

“Mau apa kamu ?” Thalia bergeser dua langkah kanan karena posisi Arumi terlalu dekat di sisi kirinya.

“Aku tahu apa yang terjadi 8 tahun lalu dan sudah saatnya kamu mempertanggungjawabkannya,” bisik Arumi dengan suara yang membuat seluruh tubuh Thalia bergetar.

“Aaa…ppaaa maksudmu ?” Bukan hanya nada bicaranya mulai terbata, wajah Thalia juga berubah pucat.

Arumi hanya memberikan senyum sebagai jawaban sambil menjauhi Thalia.

Membaca situasi semakin rumit dan tidak tega melihat kondisi putrinya seperti orang ketakutan, Yongki mencengkram lengan Thalia.

“Kami pamit nona Arumi.”

Tidak menunggu Arumi menjawab, Yongki menarik Thalia keluar ruangan dengan agak kasar dan wajah kesal, bukan hanya pada Thalia tapi juga dirinya sendiri.

Meski bukan baru pertama kali Yongki gagal mendapatkan proyek milyaran, ia merasa kecolongan karena kurang teliti mencari tahu para petinggi yang berhak mengambil keputusan di perusahaan keluarga Arumi.

Begitu Thalia pergi bersama ayahnya, Raka mulai kembali tenang meski masihbanyak yang membingungkan.

“Arumi…..”

“Suruh Bimo segera kemari !” perintah Arumi pada Sapta, mengabaikan panggilan Raka.

“Baik Bu.”

Sapta langsung mengeluarkan handphone dari saku celananya. Tidak lama pintu diketuk lalu dibuka dan muncullah Bimo yang menyapa Raka sambil mengganggukkan kepala.

“Selamat siang Pak Raka.”

“Eehh…. Iya…. Selamat siang juga,” sahut Raka dengan canggung.

“Bimo ini asistenmu dan posisimu di perusahaan adalah CEO tapi jangan khawatir sebentar lagi tugas dan tanggungjawabmu di sini akan berakhir lalu kamu bebas mau bekerja di mana,” ujar Arumi memberikan penjelasan dengan wajah datar.

“Maksudmu aku dipecat dari perusahaan karena kondisiku sekarang ?”

Arumi menggeleng. “Bukan dipecat tapi kamu sendiri yang mengajukan pengunduran diri secara tertulis sehari sebelum kecelakaan.”

“Mengundurkan diri ? Apa aku bilang alasannya ?”

Arumi tidak menjawab malah memberi isyarat pada Sapta yang langsung paham dan mengajak Bimo keluar. Tidak lupa keduanya pamit pada Raka yang dijawab dengan anggukkan kepala.

“Maaf kalau aku banyak bertanya karena aku benar-benar tidak mengingatnya.”

“Bukan hanya pengunduran diri, tepat di hari kecelakaan kamu menyerahkan surat permohonan cerai dan minta supaya aku segera memprosesnya.”

Raka terperangah, terkejut mendengar pernyataan Arumi namun tidsk ingat apa alasannya.

1
Noey Aprilia
Naahhh.....gt doongggg.....
ga ush glau trs,kn raka srius mau bkin arumi bhgia....bntr lg ga bkln dpt status janda,plus ga perawan lg....🤭🤭🤭
Dwi Agustina
Heheeee ikutan seneng Ar😅ikutan malu juga🤭😂
Fera Susanti
nikah kah??
Noey Aprilia
Hayooo....
bru shri loh,tp udh khilangn kn????
mkanya,jgn gngsi lh arumi...mskpn msih ragu,ksih ksmptan raka buat mmbuktikan kl dia srius....
Noey Aprilia
Lgian,spa jg yg mnta bntuan situ...
sok2an mnta bls budi,pdhl mh cma modus aja krna mau dktin raka....
tnggu aja tunanganmu kluar pnjra,kn ccok pnjht sm siluman rubah....😝😝😝
Noey Aprilia
Gngsi stnggi gnung....pdhl blng aja cembokur...🤭🤭🤭
Noey Aprilia
Slmt brjuang raka....
skrng bru spatu yg mlayang,lain kli mngkin kursi atw meja....🤣🤣🤣
Dwi Agustina
Nyebelin tp suka kaaaaaaan🤭ciye Arumiiii😉
Noey Aprilia
Efek kjedot cnta,jdinya beda sm yg dlu... 🤣🤣🤣
Fera Susanti
🤭
Noey Aprilia
Ttp smngt y raka.....ykin bgt kl arumi sbnrnya msh ada rsa,cma gngsi aja buat ngaku....tmbh lg dia pst msih skit hti krna skpmu d msa lalu.....
slmt brjuang......
Dwi Agustina
Hahahaaa Sapta-Bimo yg sabar y🤭👍💪💪
Dwi Agustina
Hadeeeh mainannya laki2 g bisa masuk di otak perempuan😅
Noey Aprilia
Ayo arumi.....ksih raka ksmptan biar dia tau gmna rsanya brjuang plus d acuhkn,sm ky dlu dia sm km....tnggu smp 3 thn,apakh km msih mau nrima dia atw ga.....
Dwi Agustina
Ahaaaa semesta mengabulkan pintamu Raka😀
Noey Aprilia
Roni ngpn jg pke nksir sm tu sluman rubah,udh tau kl dia msih tnangn sm yg onoh.....asl tau aja y,kl dia ga s'baik yg d kira....pling cma mau mnfaatin aja biar dia bs lpas....
Ir
Roni aku tau niat kamu baik, tapi melibatkan orang lain hanya untuk menguji Arumi itu salah Roni, belum aja Arumi meledak dan keluar semua apa dia simpan selama ini, cukup minta Raka berjuang lebih keras aja, ga perlu melibatkan eva
Noey Aprilia
Hhhmmm.....
pling jg bpknya eva pnya htang sm yg onoh,mkanya anknya ga bs lpas....scra kn kl btal msti gnti rugi kaleee......udh biasa jual anknya dmi hrta.....kira2 roni bwa eva kmn y???jgn smp dia bntuin,tp msih ttp ngusik arumi.....
Ir
aku tau kemarahan Arumi bukan lantaran sikap Raka tapi sikap mama Sofia, gini semenjak orang tua Arumi meninggal mama Sofia lah yg bisa menggantikan peran seorang ibu, jadi begitu tau mama Sofia bisa dekat dengan perempuan lain selain Arumi jadi perasaan yg selama ini di anggap anak sendiri tuh udah ga sepesial, apa lagi pas makan malam yg di ceritain Eva Eva Eva terus, kalo aku di posisi Arumi mah ogah lagi deket² sama mama Sofia jujur ae, cukup tau aja ntah apa yg di bilang Eva bener atau engga terserah tapi kalo untuk akrab lagi butuh waktu
Baretta: Terima kasih banyak ataa komentarnya kak Ir 😊😊🙏
total 1 replies
Ir
kak maaf banyak typo part ini
Ir: lebih ke salah sebut nama sih, duh lupa aku apa aja tadi
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!