Aluna seorang gadis bercadar terpaksa harus menikah dengan ketua geng motor atas wasiat dari mendiang ayahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Terpaksa jayden mengangkat tubuh Anisa dengan bridal style, wajah Anisa tersipu saat mendengar debaran jantung Jayden yang kian memburu.
" kamu grogi ya? " tanya Anisa dengan senyum jahil dari balik cadarnya.
jangan sok tau! "
" hehehe, kamu rupanya bisa grogi juga"
" kalau lo berisik gue lempar lo ke danau lagi, mau lo? "
Anisa cemberut.
" is! jahat banget"
" mangkanya jangan bawel! "
" iya-iya" jawab Anisa dengan wajah masam.
Sementara pria yang bernama langit, masih saja mengamati gerak-gerik Anisa dan jayden.
" dia sudah tumbuh besar" gumam langit, kemudian pergi meninggalkan area taman.
***
Saat Anisa dan jayden sudah tiba di mansion kediaman jgan dan giselle.
" loh? kok Anisa basah-basahan kaya gini? " tanya Giselle saat dirinya kebetulan berada di luar sedang mengamati bunga-bunga kesayangannya di halaman depan.
" biasalah ma, kecemplung" sahut jayden.
" is! " Anisa mencebikkan bibirnya.
" benerkan gue? "
" ya, gak kecemplung juga kali bahasanya, aku kegelincir, jayden " kilah Anisa.
" ck! sama aja! "
" gak sama! "
" sama bego! "
" kamu! " Anisa melotot kesal.
Sedangkan Giselle hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anak-anak nya yang semakin hari semakin tidak akur.
" Sudah sudah jangan berantem, kalian ini suami istri seharusnya saling menyayangi dong, kamu juga jayden, bukannya dilembutin malah diajak berantem istrinya" kata Giselle.
" Sejak kapan jayden ngajak berantem Anisa? dia sendiri yang nyolot ma" protes jayden.
" dah lah, mama gak mau tau, pokoknya kamu jangan ngajak istri kamu berantem, sekali lagi Mama lihat kamu seperti ini, Mama adukan kamu sama papa"
" hah? kok mama jadi belain cewek ini sih? yang anak Mama kan jayden, ma" ucap jayden tak Terima.
" Anisa ini, mantu Mama yang paling Mama sayangi, melebihi rasa sayang mama sama kamu"
" ck! kalian berdua bikin pusing" tutuk jayden kemudian pergi masuk ke dalam rumah.
Melihat jayden yang melenggang pergi, mambuat mama Giselle kesal.
" anak itu! tiap hari nggak pernah baik sikapnya, selalu Seenaknya saja!" ucap mama Giselle.
sedangkan Anisa hanya geleng-geleng saja melihat tingkah laku suaminya.
" Ma, Anisa masuk dulu, ya mau ganti baju" ucapan Anisa.
" iya kak, Cepat ganti pakaianmu, mama takut kamu masuk angin" balas mama Giselle.
" iya ma"
Anisa pun Beranjak Pergi menuju kamarnya di lantai 2, kamar seorang remaja pria yang sekarang sudah menjadi hak miliknya juga. sebelum menyentuh knop pintu, Anisa terlebih dulu menarik nafas dalam-dalam, tiba-tiba rasa gugup kembali melandanya setiap akan masuk ke dalam kamar yang terdapat sosok manusia tampan dan galak di dalam kamar.
" kok aku jadi gugup ya? "
" kira-kira dia ngapain di dalam? apa aku harus berganti pakaian di dalam kamar atau di kamar mandi bawah ya?" Anisa bertanya-tanya.
" uh... bingung" keluhnya.
Ceklek!
pintu kamar terbuka, Namun bukan Anisa yang membuka pintunya, melainkan jayden yang hendak keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah berganti dengan pakaian santai.
" lo belum ganti baju? " tanya jayden.
" menurut mu? "
" ck! Ganti sana! jangan masuk ke dalam kamar sebelum ganti baju lo yang basah" titah jayden.
" nggak bisa, pakaian aku di dalam kamar"
" biar gue ambilin"
"eh? jayden biar aku aja" Anisa ingin maju namun, dengan cepat jayden merentangkan kedua tangannya, hingga Anisa tak jadi melangkahkan kakinya.
" stop! selangkah lo Maju gue unboxing lo malam ini" ancam jayden.
Glek!
Anisa menelan ludahnya susah payah, lagi-lagi ancaman itu menjadi pegangannya dan yang bisa anda saya lakukan hanya pasrah saja jika jayden sudah mengancamnya dengan ancaman maut seperti itu.
" iya... " jawab Anisa.
Jayden pun menyipitkan matanya untuk memastikan bahwa Anisa tidak akan membohonginya, setelah rasa cukup percaya, akhirnya jayden pun berjalan pelan menuju ke arah lemari tempat penyimpanan pakaian miliknya dan juga milik Anisa.
" Lo pakai baju apa?" tanya jayden sedikit meninggikan suaranya.
" anu- pakai setelan piyama aja" sahut Anisa.
" motif apa?"
" terserah kamu aja, yang penting pakai baju"
" hem.. Kalau cuman pakai ini doang mau?" tanya jayden dengan tangan yang menjinjing satu buah pakaian dalam yang berbentuk kacamata berwarna hitam polos.
mata Anisa membolak melihat pemandangan yang memalukan pada di hadapannya. kaki Anisa hendak maju melangkah, namun terhenti setelah mendengar ancaman jayden.
" satu langkah lo Maju, detik ini juga gue pecahin mahkota lo!" ancam jayden.
Anisa hanya bisa pasrah, pakaian yang ada di tangan jayden sangat memalukan, dengan wajah Anisa yang terlihat menahan malu seperti itu membuat ilmu kejahilan jayden menjadi on.
jayden kenudian merentangkan k dia sisi pakaian kacamata itu hingga terpampang jelas di hadapan Anisa.
" jayden! jangan! " teriak Anisa.
" kenapa? " tanya jayden dengan alis yang terangkat.
" jangan digituin"
" emangnya gue apain? Gue cuman mau lihat benda punya istri gue doang kok"
" eh? "
" kenapa? " tanya jayden bingung melihat ekspresi Anisa yang nampak terkejut.
" kamu barusan bilang aku istri?
" lah? lu kan emang istri gue? maunya elo dianggap apa? Simpanan gue?"
" hah? Aku bukan simpanan kamu" protes Annisa.
" Simpenan, sebelum sama lo kan gue sudah punya pacar" jelas jayden.
" is! jangan bicarain pacar kamu"
Jayden menaikkan sebelah alisnya dengan senyum miringnya.
"lo cemburu? " tanya jayden penuh selidik.
" gak"
" halah, nggak ada cewek yang nggak cemburu kalau gue sudah punya pacar"
" cih! PD banget aku nggak tuh! cepetan mana pakaianku!" ucapan Anisa.
Jayden berdecak kesal niatnya ingin menjahili Anisa agar menjadi kesal, malah dirinya sendirinya lah yang menjadi kesal.
" sabar! celana dalam segitiga yang mau motif apa? "
kedua pipi Annisa kembali memerah, Untung saja dirinya masih memakai, jadi pipinya yang semerah tomat bisa ditutupi dengan cadar yang dikenakannya.
" ou! denger gak? "
" t-terserah kamu" kata Annisa dengan wajah yaang bersemu merah.
Jayden terdiam, dari gerak-geriknya sepertinya jayden Tengah berpikir keras.
" polos aja ya, biar samaan sama pakaian dalaman atasnya" ucap jayden.
" jayden! jangan di perjelas! " murka Anisa.
Jayden terkekeh kecil, kemudian ia mendekati Anisa lalu memberikan pakaian lengkap yang akan dikenakan Anisa setelah membersihkan diri.
" nih! " kata jayden sembari mengulurkan pakaian Anisa.
Anisa menggigit Bibir bawahnya menahan, iya pelan-pelan mengambil pakaiannya, namun tiba-tiba, jayden menarik kembali pakaiannya dan mengangkatnya ke atas.
" eh? "
"cium dulu" ucap jayden dengan senyum jahilnya.
" enggak!" tolak Anisa.
" oh, oke! "
" eh? Ya sudah sini entahkan aku, nanti aku masuk angin jayden! "
" lah? Tadi lu bilang nggak mau cium gue? itu artinya gue nggak jadi ngasih pakaian lo" jelas jayden dengan alis perangkat sebelah.
" is! jayden jangan kayak gitu" lirih Anisa.
.
.
.
BERUNTUNG BUKAN ADHEK Q😡😡😡😡