NovelToon NovelToon
SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Menyembunyikan Identitas / Istri ideal
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

"Ya Allah. Ijin aku memiliki calon suami setampan pria yang ada sebelahku ini," ucap Rani dengan suara yang cukup keras membuat seorang Khalid tersenyum samar karena ia paham dengan bahasa Rani.

"Aamiin ya Allah kabulkan doa bidadari ini karena aku sendiri yang akan menjadikan dirinya sebagai istriku," lirih Khalid mengaminkan doa Rani lalu mengikuti langkah Rani yang ingin keluar dari lingkaran tawaf.



Sedetik Cinta di tanah nabi


Dia hadir tanpa permisi
Mengisi relung menyesap lambat
Ku tolak ia ku takut murkaNya
Yang ada ia menyusup hadir mendiami jiwa..
Aku terdiam menikmati lezatnya.Merasakan nuansa yang tak ingin usai
Waktu berlalu tanpa pamit

Sedetik hadirmu mengusir lara..ku takut sepi menyapa jua seperti gelap tak pernah iba tuk hadirkan malam..

Aku takut melepaskan detik cinta tertinggal mimpi ...ku ingin miliki dia karena ku damba... hadir mu singkat hilang tak dapat kutahan .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Menolak

Pria tampan yang terlihat panik itu tidak lain adalah Khalid itu sendiri. Kedatangannya ke perusahaan tuan Farouk hanya ingin melihat secara langsung bagaimana sifat seorang Farouk yang terkenal kejam di dunia mafia.

Ia tidak ingin menarik kesimpulan berdasarkan data yang ia dapatkan tapi dirinya ingin membuktikan sendiri kalau Farouk adalah ayah yang buruk untuk Rania dan calon istrinya itu harus tahu pekerjaan seperti apa yang digeluti tuan Farouk selama ini.

Khalid harus mengubah penampilannya dan juga identitas pribadinya demi menyempurnakan penyamarannya. Saat melihat iklan untuk mencari seorang asisten pribadi tuan Farouk, Khalid langsung mengirimkan CV miliknya untuk memuluskan rencananya untuk mendekati sang calon mertua.

"Ok anak muda. Sekarang tolong tangani perusahaan ku selama aku pergi. Aku sangat percaya padamu karena aku yakin kamu tidak akan berkhianat kepadaku," ucap tuan Farouk seraya berdiri.

Ia menjabat tangan Khalid sambil melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 5 sore.

"Baik tuan. Hati-hati di jalan...!" ucap Khalid yang kini sedang berada di Perancis dimana perusahaan besar milik tuan Farouk berdiri.

Saat pintu ditutup dan Khalid terlihat gelisah. Ia begitu takut jika tuan Faruk memaksakan kehendaknya untuk menikahkan Rani dengan Darwis.

"Apakah aku harus beritahu Rani kalau ayahnya ingin menjodohkan dia dengan Darwis? Ah tidak...! Aku yakin Rani akan menolaknya karena Rani sangat mencintaiku apalagi aku dan Rani sudah bertunangan," lirih Khalid.

"Tuan Zaidan...! Ini beberapa dokumen penting Mili perusahaan yang harus anda pelajari...!" ucap sekertaris Paula sedikit genit pada Khalid.

"Letakkan di meja...!" titah Khalid tanpa melihat wajah cantik Paula.

"Apakah anda masih butuh sesuatu, tuan?" tanya Paula menarik perhatian Khalid.

"Tidak. Terimakasih. Tolong jangan menggangguku dan aku akan menghubungimu nanti jika ada yang aku butuhkan," tegas Khalid lalu membuka beberapa dokumen penting itu.

"Baik tuan...!" Paula terlihat sangat gusar karena Khalid tidak melihat ke arahnya sama sekali. Tidak seperti Darwis yang sangat memanjakan nya.

"Jika seorang Darwis bisa aku taklukkan dengan tubuhku, aku yakin kamu pun demikian tuan Zaidan." Paula kembali ke ruang kerjanya lalu menghubungi seseorang.

"Aku harap kamu segera menikahi putrinya tuan Farouk lalu bunuh dia agar kamu yang akan mewarisi semua kekayaan tuan Farouk, sayang...!" tulis Paula di chating nya untuk Darwis.

"Jangan terlalu terburu-buru karena aku ingin bermain-main sebentar dengan dokter cantik itu," balas Darwis yang saat ini sudah di dalam jet pribadinya tuan Faruk.

"Jangan coba-coba mengkhianati ku jika kamu tidak mau rahasiamu ku bongkar pada nona Rania..!" ancam Paula lalu mematikan ponselnya.

"Wanita sialann.....! Bukan Rania yang aku bunuh tapi kau jal*Ng...!" umpat Darwis yang tidak ingin hidupnya diatur oleh Paula.

Tuan Farouk sudah berada di dalam pesawat. Kedatangannya ke Jakarta tidak diketahui oleh sang putri yang saat ini sedang melakukan operasi sesar pada seorang ibu hamil yang mengalami masalah persalinan bayi pertamanya.

"Dokter Rani ....! Kita sudah menyelamatkan bayinya tapi pasien mengalami pendarahan hebat," ucap dokter Sherin membuat Rani syok.

"Berikan kain kasa yang banyak untukku...!" titah Rani yang terlihat kembali tenang menangani pasiennya.

Suara tangis bayinya pasien membuat mereka tetap semangat untuk menolong sang bunda yang berjuang antara hidup dan mati kini. Bayi itu dipisahkan dari ruang operasi itu untuk dibersihkan oleh dokter lainnya.

Setelah beberapa jam kemudian, Rani berhasil menghentikan pendarahan pasiennya dan menutup lagi perut sang pasien. Rani menghembuskan nafas lega. Ia begitu takut jika pasiennya meninggal di meja operasi di tangannya. Selama ini ia tidak pernah gagal melakukan operasi pada pasiennya.

Rani melepaskan semua atribut operasi lalu meninggalkan ruang operasi itu. Ia harus menemui suami pasien untuk mengucapkan selamat atas kelahiran putra pertama mereka.

"Selamat tuan Farhan...! Anda sekarang resmi menjadi seorang ayah," ucap dokter Rani yang sudah kembali bercadar.

"Terimakasih dokter Rani. Apakah dokter bersedia memberikan nama untuk putraku?" tawar tuan Farhan.

"Untuk anak pertama biar kalian saja yang memberikan nama untuknya. Lagipula aku masih gadis dan belum memiliki seorang anak jadi tidak boleh memberi nama anak orang lain sampai aku menikah terlebih dahulu," tolak Rani halus membuat tuan Farhan paham.

Setelah berbincang beberapa menit dengan tuan Farhan Rani pamit untuk kembali ke ruang kerjanya. Namun matanya menangkap sosok yang ia kenal membuatnya berlari menyambut sosok tampan nan gagah di usia senjanya itu.

"Daddy.....!" pekik Rani yang kembali menjadi seorang putri untuk tuan Farouk yang langsung merentangkan kedua tangannya untuk menyambut sang buah hati.

"Hello my princess....!" ucap Faruk memeluk putri tercintanya.

"Oh my Daddy. I Miss you...!" lirih Rani manja lalu mencium kedua pipi tuan Farouk.

Beberapa kolega Rani yang melihat pemandangan itu tidak heran lagi karena mereka sudah mengenal tuan Farouk. Tuan Farouk juga punya saham yang cukup besar di rumah sakit di mana Rani mengabdi saat ini.

"Apa kabar putri Daddy....!" tanya tuan Farouk.

"Alhamdulillah Daddy. Daddy ku makin tampan saja. Apakah Daddy tidak berpikir untuk menikah lagi? Aku tidak mungkin mengurus Daddy kalau nanti aku sudah menikah," ucap Rani manja.

"Kebenaran sekali sayang dengan niatmu itu. Daddy sudah membawa calon suami untukmu dan kamu mengenalnya dengan baik," ucap tuan Farouk membuat Rani terbelalak.

"Apaa....? Calon suami?" tanya Rani panik.

"Iya. Bukankah kamu sudah berjanji kalau kamu pulang haji akan menerima perjodohan dari daddy, bukan?" ucap tuan Farouk dengan senyum khasnya.

"Maafkan aku Daddy. Aku sudah menemukan tambatan hatiku dan dia....-"

"Tidak nak....! Tolong tolak pemuda yang tidak akan bisa membahagiakan kamu nantinya. Menikahlah dengan Darwis...!" titah tuan Farouk tanpa panjang lebar.

"Darwis. Daddy. Aku sudah menganggap Darwis seperti saudara ku. Aku tidak punya perasaan padanya kecuali menganggapnya teman," tolak Rani bersikukuh.

"Rani. Cobalah mengenal Darwis lebih dalam. Daddy ingin dia menjagamu di sini sampai kamu benar-benar yakin untuk menikah dengannya. Dia pria yang baik dan sudah menolong Daddy selamat dari maut," ucap tuan Farouk.

"Daddy. Kamu telah mematahkan hatiku. Aku tidak ingin menikah dengan pria pilihanmu. Tolong mengertilah. Selama ini aku tidak pernah meminta apapun padamu, Daddy. Tapi kali ini tolong dengarkan aku sekali ini saja...!" pinta Rani mulai berkaca-kaca.

"Baiklah. Daddy akan mengabulkan permintaanmu dengan satu syarat," ucap tuan Farouk tegas.

"Apa Daddy....?" tanya Rani ketika mereka sudah berada di dalam ruang kerjanya Rani.

"Kamu harus ditemani Darwis selama satu bulan ini. Jika dia tidak cukup baik untukmu maka kamu boleh menolaknya. Bagaimana?" tawar tuan Faruk.

"Baiklah Daddy. Tapi dia tidak akan tinggal bersama denganku di apartemen aku kan?" tanya Rani.

"Tinggal lah di mansion kita, sayang. Daddy juga akan menemanimu kalian di sini sambil mengamati perkembangan hubungan kalian," ucap tuan Farouk.

Rani tidak bisa menolak keinginan daddy-nya. Ia harus bicarakan masalah serius ini dengan Khalid.

"Maafkan aku Khalid. Aku janji akan tetap setia padamu. Kebaikan pria lain tidak akan sanggup memisahkan kita berdua, sayang," batin Rani untuk memilih membungkam hubungannya dengan Khalid kini.

1
Yuliana Tunru
apa rani dojter hebqt itu ..smogq z ya biar momjy xkhalid berutang nyawa pd rani dan menerima jd mqntu jesayangan x
lestari saja💕
semoga yaaa
lestari saja💕
tertarik dgn judulnya...
Yuliana Tunru
hedeeeh drama klga kerajaan ya gitu kyk manusia lain bkn tak punya martabat sebesar mrk padahal paham agama klo harta dan gelar tak berarti di mata Allah
Yuliana Tunru
ya ampun paksu sdh tak sabar msh byk tamu àpa tdk bisa menunggu
Rosdiana Diana
insya Allah sangat bagus. Ayo mampir bagi yang ingin merasakan cinta romantis tokoh di novel ini
Sri Muryati
jangan belum halal...
durrotul aimmsh
visual Khalid kakak
Astrid valleria.s.
makasih thor udah up🌹🌹🌹
Astrid valleria.s.
merapat thor😘
adlina firdhausy
segara di tambahkan halaman nya ya
!m_mah
masuk list yuk💪upny kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!