PAIJO, GIGOLO MENCARI CINTA

PAIJO, GIGOLO MENCARI CINTA

01. Jakarta, Daku Datang!

“Kamu tuh ganteng, Jo. Ganteng banget. Sayang... sayaaang banget. Tapi kok goblok.”

Itu kalimat terakhir yang keluar dari mulut Mbok Sarni, pemilik warung legendaris di Kampung Blimbing, sebelum melempar sebungkus gorengan ke muka Paijo. Tepatnya bakwan. Masih anget.

“Woy, Mbok! Sakit, tahu!” Paijo ngedumel sambil ngelap minyak di pipinya yang mulus level aktor Korea ketuker ojek online.

“Ganteng doang nggak cukup, Jo! Lha wong kamu kerjaanmu cuma nyisir rambut, liatin kaca jendela sambil cengar-cengir, kek orang kesurupan cinta monyet!”

Ya, begitulah nasib Paijo Madindun, 21 tahun, tinggi 185 cm, kulit sawo matang eksotis, dagu belah, mata tajam kayak sinetron jam 7 malam. Sayangnya, dia lahir bukan di Senopati, bukan juga di Menteng. Tapi di belakang kandang sapi Kampung Blimbing. Dan semua potensi ‘kegantengan’ itu kayak nggak ada gunanya.

“Eh, kamu tuh kalo di Jakarta mungkin udah jadi bintang iklan sabun,” kata Paiman, temennya yang gigi depannya hilang gegara main petasan.

Paijo manyun. “Itu dia, Man. Aku mikir... aku harus cabut. Jakarta menungguku.”

“Menunggu kamu jadi gembel?”

Malam itu, Paijo duduk di teras rumahnya yang setengah roboh. Di sebelahnya, Mbok Sarni—neneknya yang galaknya melebihi debt collector.

“Jo, kamu serius pengen ke Jakarta? Kalo kamu diculik truk ayam, Mbok nggak tanggung jawab, lho.”

“Mbok... Paijo ini bukan anak kecil. Paijo ini... calon bintang!”

“Bintang sinetron yang nggak laku?! Lha modalmu apa ke sana? Ganteng doang? Jakarta tuh kejam, Jo. Orang di sana makannya spaghetti, kamu baru aja liat spaghetti langsung bilang 'mie nyasar'!”

“Yaa... siapa tahu Paijo hoki. Jadi model, syuting iklan... atau jadi artis.”

Mbok Sarni ngelus dada. “Terserah kamu lah, Jo. Tapi inget, jangan sampe pulang tinggal nama.”

Dengan restu setengah ikhlas dari Mbok Sarni, dan satu tas ransel butut berisi dua kaus oblong, satu celana jeans sobek, serta pomade, Paijo naik bus ekonomi ke Jakarta.

Perjalanan Paijo pun dimulai.

...****************...

Tiba di Terminal Kampung Rambutan, Paijo turun dari bus dengan semangat menggelegak. Jaket denim dipake, kacamata hitam ditaruh di jidat, jalan sambil sok cool kayak aktor film action.

Lalu dia disapa oleh seseorang.

“Woy, mas! Mau nginep? Hotel murah, AC, ada TV, bisa checkout sejam!”

Paijo bingung. “Lho... saya baru nyampe... bukan nyari hotel...”

“Lah ganteng-ganteng begini, pasti turis luar kampung ya?” cengar pemuda itu sambil nyodorin brosur yang tulisannya lebih gede dari niat hidup Paijo.

Dengan modal Google Maps dan mental nekat, Paijo menuju kos-kosan murah di daerah Tebet yang dia temukan di Facebook. Tapi pas sampe, ibu kosnya malah ngomel.

“Mas Paijo ya? Yang chat semalem? Lah ini bukan kamar kos, mas... ini kontrakan buat keluarga! Wong sampean aja masih bau terminal!”

Akhirnya Paijo menginap semalam di musala. Tidur beralas kardus bekas mi instan, ditemani suara azan subuh dan dengkuran bapak-bapak yang mirip beatbox gagal.

Besok paginya, Paijo muter-muter Jakarta. Dia masuk ke agensi model, bawa foto selfie cetakan warnet. Disambut dengan tatapan bingung.

“Mas Paijo ya... Hmm, sorry, portfolio-nya kayak pas foto buat lamaran kerja di kelurahan. Kita butuh yang lebih... edgy.”

“Edgy itu... nama kecamatan?”

Diusir secara halus, Paijo keluar sambil lemes. Tapi takdir mulai main peran ketika ia duduk di bangku taman, dan dihampiri oleh wanita setengah baya berpenampilan modis, berkacamata hitam, dan bawa anjing pudel warna pink.

“Dek... kamu model ya?”

Paijo tersenyum lebar. “Iya, Bu. Calon.”

“Hmmm... kamu cocok jadi... entertainer. Tante butuh teman ngobrol. Mau nggak ikut Tante ke kafe? Kita ngobrol-ngobrol dikit... siapa tahu rezeki.

Nama wanita itu Tante Rini. Usia sekitar 45 tahun, kulit putih bening kayak hasil skincare 8 juta semalam, rambut dicat merah maroon, dan suara... agak serak-serak syahdu kayak penyanyi jazz gagal audisi. Tapi yang paling mencolok adalah anjing pink-nya yang bernama "Cupcake”.

“Dek... nama kamu siapa?” tanya Tante Rini saat mereka duduk di kafe mahal yang bahkan sendoknya punya merk.

“Paijo, Tante. Tapi kalau susah nyebutnya, bisa panggil saya... eh... Joe.”

“Oh, Joe... cute. Kamu tuh ganteng ya. Tipe tante banget,” ucapnya sambil nyeruput espresso yang rasanya kayak air aki mahal.

Paijo cuma nyengir. “Makasih, Tante. Tante juga... cakep banget, kayak artis-artis Korea yang udah pensiun.”

BLUK!

Tante Rini hampir keselek espresso-nya.

“Duh, kamu ini lucu ya. Tante suka anak muda yang jujur.”

Obrolan mereka lanjut. Dan saat itu juga, Paijo merasa harapan hidupnya naik. Dia pikir, “Ini nih, yang disebut pintu rezeki! Jakarta nggak sekejam kata Mbah!”

“Jadi, gini, Joe. Tante tuh butuh semacam... asisten pribadi. Nggak susah kok. Nemenin Tante kalau ke butik, ke spa, kadang-kadang nemenin makan malam juga. Tante kasih uang saku, fasilitas, dan... mungkin... lebih.”

Paijo mikir sebentar. “Wah, gampang banget! Kayak jadi supir pribadi tapi versi cakep. Ini nih, kerjaan impian!”

“Iya, Tante! Saya siap! Demi masa depan dan... kemajuan ekonomi pribadi saya!”

Besoknya, Paijo resmi mulai “kerja”. Dikasih pakaian rapi, parfum mahal, dan... satu apartemen kecil di Sudirman buat tempat tinggal.

Di sinilah Paijo mulai merasa aneh.

Hari pertama, dia diajak belanja ke butik.

“Joe, menurut kamu warna bra ini cocok buat Tante?”

Paijo mengerutkan kening. “Eh... kayaknya... ungu lebih manis, Tante. Yang pink kayak... Cupcake.”

Tante Rini ngakak. “Kamu ini lucu deh. Tapi jujur. Tante suka.”

Hari kedua, dia diajak spa.

“Joe, bisa tolong pijitin pundak Tante? Duh, pegel banget nih. Abis yoga.”

Hari ketiga...

“Joe... boleh temenin Tante nginep di villa weekend ini? Sekalian Tante ajarin kamu gimana cara jadi cowok yang... profesional.”

Paijo mulai curiga. Tapi karena uang sakunya langsung naik drastis dan sekarang dia bisa makan sushi tiap hari, dia masih cuek.

“Ah, mungkin ini bagian dari pelatihan asisten elit,” pikirnya polos.

Sampai akhirnya dia ketemu dengan Bang Ucok, satpam apartemen, yang memperhatikan Paijo keluar-masuk dengan tante-tante beda tiap minggu.

“Woy, Jo. Gila lu, anak baru udah jadi legenda apartemen. Ganteng sih... pantes.”

Paijo nyengir bangga. “Iya, Bang. Kerja keras nggak mengkhianati hasil.”

Ucok melotot. “Kerja keras apaan? Lu itu sekarang... gigolo, Jo!”

GUBRAK.

Dunia Paijo jungkir balik.

“Apa?! GIGOLO?! Gua pikir ini kerja halal full etika dan estetika??!”

Bang Ucok cuma ngakak sambil tepuk-tepuk punggung Paijo. “Welcome to Jakarta, Bro. Lu bukan cuma cakep, tapi juga laku!”

...🪱CACING ALASKA MODE🪱...

Terpopuler

Comments

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭

Fix ini mah jdi calon brondong tante²😭

2025-05-29

3

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦༄༅⃟𝐐 𝔪𝔬𝔩𝔰🍒⃞⃟🦅

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦༄༅⃟𝐐 𝔪𝔬𝔩𝔰🍒⃞⃟🦅

tante rini tuh macem emak gasih bang😭😭😭🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️

2025-05-29

1

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭

wuidiihhh auto di rekrut sama tante² kau Jo😭🤣🏃‍♀️

2025-05-29

2

lihat semua
Episodes
1 01. Jakarta, Daku Datang!
2 02. Joe The Gigolo
3 03. Penyewa Misterius
4 04. Uang Banyak, Hati Melompong
5 05. Alvarez, Senjata Andalan Paijo
6 06. Sang Legenda 22 CM
7 07. Paijo, Suzy, Dan Mbok Sarni
8 08. Bintang Iklan Kontrasepsi
9 09. Bintang Terkenal — Joe Gregorius
10 10. Menyelam Lebih Dalam
11 11. Luka yang Tersenyum
12 12. Curiga yang Tak Pernah Tidur
13 13. First Almond Kiss
14 14. Rencana Pensiun Dari Gigolonisme
15 15. Langit Senja yang Tak Nyata
16 16. Harga yang Harus Di Bayar
17 17. Awal dari Kehilangan
18 18. Tubuh Tanpa Jiwa
19 19. Lubang Waktu yang Menyiksa
20 20. Paijo Madindun yang Sudah Lama Lenyap
21 21. Dosa yang Tak Luntur
22 22. Terperangkap Kemewahan, Terkubur Penyesalan
23 23. Rahasia yang Tak Pernah Diungkap
24 24. Bayangan Di Balik Lampu Jalan
25 25. Sosok yang Ditelan Takdir
26 26. Kopi yang Terasa Hambar
27 27. Pulang Pada Kebenaran
28 28. Perdebatan Batin
29 29. Ratu Tanpa Tahta
30 30. Belati Berselimut Sutra
31 31. Wanita di Balik Tirai
32 32. Bayang-Bayang Suzy
33 33. Keputusan Joe Gregorius
34 34. Pertemuan Rahasia
35 35. Jejak yang Dihapus
36 36. Surat Wasiat yang Hilang
37 37. Sosok Asing yang Nyata
38 38. Darah yang Sama
39 39. Pertemuan yang Tak Menyembuhkan
40 40. Cinta Tidak Pernah Adil
41 41. Satu Darah, Satu Ayah
42 42. Sebuah Bukti Muncul
43 43. Sebuah Pengakuan
44 44. ...Menuntunmu Pada Kebahagiaan
45 45. Dan Itu Terasa Menyakitkan
46 46. Berpacu Dengan Waktu
47 47. Claudia yang Tak Tersentuh
48 48. Kebenaran Membawa Kebahagiaan
Episodes

Updated 48 Episodes

1
01. Jakarta, Daku Datang!
2
02. Joe The Gigolo
3
03. Penyewa Misterius
4
04. Uang Banyak, Hati Melompong
5
05. Alvarez, Senjata Andalan Paijo
6
06. Sang Legenda 22 CM
7
07. Paijo, Suzy, Dan Mbok Sarni
8
08. Bintang Iklan Kontrasepsi
9
09. Bintang Terkenal — Joe Gregorius
10
10. Menyelam Lebih Dalam
11
11. Luka yang Tersenyum
12
12. Curiga yang Tak Pernah Tidur
13
13. First Almond Kiss
14
14. Rencana Pensiun Dari Gigolonisme
15
15. Langit Senja yang Tak Nyata
16
16. Harga yang Harus Di Bayar
17
17. Awal dari Kehilangan
18
18. Tubuh Tanpa Jiwa
19
19. Lubang Waktu yang Menyiksa
20
20. Paijo Madindun yang Sudah Lama Lenyap
21
21. Dosa yang Tak Luntur
22
22. Terperangkap Kemewahan, Terkubur Penyesalan
23
23. Rahasia yang Tak Pernah Diungkap
24
24. Bayangan Di Balik Lampu Jalan
25
25. Sosok yang Ditelan Takdir
26
26. Kopi yang Terasa Hambar
27
27. Pulang Pada Kebenaran
28
28. Perdebatan Batin
29
29. Ratu Tanpa Tahta
30
30. Belati Berselimut Sutra
31
31. Wanita di Balik Tirai
32
32. Bayang-Bayang Suzy
33
33. Keputusan Joe Gregorius
34
34. Pertemuan Rahasia
35
35. Jejak yang Dihapus
36
36. Surat Wasiat yang Hilang
37
37. Sosok Asing yang Nyata
38
38. Darah yang Sama
39
39. Pertemuan yang Tak Menyembuhkan
40
40. Cinta Tidak Pernah Adil
41
41. Satu Darah, Satu Ayah
42
42. Sebuah Bukti Muncul
43
43. Sebuah Pengakuan
44
44. ...Menuntunmu Pada Kebahagiaan
45
45. Dan Itu Terasa Menyakitkan
46
46. Berpacu Dengan Waktu
47
47. Claudia yang Tak Tersentuh
48
48. Kebenaran Membawa Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!