Istriku Calon Kakak Iparku

Hari ini Rasya harus kembali beraktivitas seperti biasa.setelah tiga hari cuti pasca menikah,pagi ini Rasya telah bersiap untuk pergi ke kantor dengan segala persiapan yang sudah di bantu oleh Nissa yang sangat cekatan mempersiapkan keperluan Rasya dan ibu mertuanya.

Sebelum pergi ke kantor Rasya,menghampiri ibunya untuk berpamitan.Rasya pun menurunkan badannya setengah berjongkok untuk menyetarakan posisi ibunya yang sedang duduk di kursi roda.

“Bu Rasya pamit ke kantor dulu ya,ibu baik baik di sini sama Nissa.Nissa akan selalu menemani ibu,jadi ibu jangan merasa kesepian ya!?,semoga bang Safi dalam keadaan selamat sehingga kita bisa berkumpul di rumah ini.ibu jangan sedih ya,Rasya sayang ibu”ucapan lembut Rasya diikuti dengan ciuman hangat di dahi Bu Rita membuat cairan bening yang ada di pelupuk mata Bu Rita pun mengalir dengan sempurna ditambah senyum hangat yang Rasya berikan untuk Bu Rita membuatnya membalas perlakuan Rasya dengan belaian lembut di puncak kepala Rasya sambil tersenyum hangat di berikan Bu Rita sebagai doa untuk menyertai Rasya yang akan pergi bekerja pagi ini.

Rasya pun berdiri lalu mencium punggung tangan ibunya dan berpamitan pada Nissa.

“Saya pergi,jaga ibu baik baik”ucap Rasya memperingatkan.

“hati hati di jalan”jawab Nissa dengan senyuman hangatnya sambil memberikan tiga tingkat tempat bekal nasi yang berwarna warni kepada Rasya.

“Apa ini!?”tanya Rasya sinis ketika melihat apa yang di sodorkan Nissa padanya

“yang ini nasi,yang ini lauk, yang ini buah yang sudah Nissa potong potong,bisa langsung mas Rasya simpan di lemari pendingin yang ada di kantor.mas makan buahnya bisa sebelum makan siang”ucap Nissa nyeroscos tanpa menghiraukan wajah Rasya yang sudah mulai kesal.

“Kamu pikir saya anak TK yang harus membawa bekal ke sekolahnya untuk jam istirahat!?”ucap Rasya sedikit meninggikan intonasi suaranya karena kesal dengan perlakuan Nissa.

“Ish,bukan gitu.mas kan sibuk jadi sambil mengerjakan tugas mas dikantor,mas bisa makan makanan yang Nissa siapkan tanpa harus membeli dari luar.Nissa tidak mau mas sampai telat makan nanti kalau mas sakit gimana!?”jawab Nissa datar dengan wajah tidak merasa bersalah.

“Tidak mau,saya tidak akan membawanya,jadi simpan lagi saja kotak bekal itu”tolak Rasya yang diangguki Nissa sambil memajukan bibir pink meronanya.

“Hati hati di jalan”ucap Nissa saat melihat Rasya berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman rumahnya.

Rasya yang di ajak bicara pun tak menggubris ucapan istrinya.dia terus saja berjalan menuju mobil dengan perasaan yang masih kesal.

▪️▪️▪️▪️▪️

Seharian sudah Rasya melakukan tugasnya.dan kini Rasya sedang berada di jalan melajukan mobil kesayangannya menuju rumah yang sekarang menjadi tujuan utamanya untuk pulang karena ada ibu Rita yang ditemani Nissa yang akan selalu menantikannya.

Setibanya di rumah,Rasya melihat Nissa dan ibunya sedang berada di taman belakang menikmati sejuknya udara sore hari yang teduh dengan Nissa yang terlihat sangat antusias mengajak ibu berbicara sekalipun tak ada satu ucapan Nissa pun yang di balas oleh ibu.

“Dasar cerewet”gumam Rasya pada dirinya sendiri saat melihat Nissa yang terus mengoceh mengajak ibu berbicara sambil tersenyum tipis.

Pandangan Nissa pun tak sengaja melihat Rasya yang sedang berdiri di pintu yang menghubungkan antara dapur dan halaman belakang tempatnya duduk bersama ibu mertuanya langsung saja menyapa pria yang sudah menjadi suaminya tersebut.

“Sudah pulang mas!?”tanya Nissa sambil tersenyum manis ke arah Rasya.

“hmmm”ucapan singkat Rasya sambil berjalan ke arah ibu yang sudah menatapnya lekat di atas kursi rodanya.

“Bagaimana hari ini Bu!?apa ibu merasa baikan!?”tanya Rasya sambil mencium punggung tangan lalu mencium dahi Bu Rita.

Bu Rita pun membalas dengan anggukan dan senyuman.

“ya sudah kita masuk yuk!”ajak Rasya

“sini mas tas dan jas nya biar Nissa yang bawa”

sambil memberikan tas dan jas yang di bawanya pada Nissa lalu Rasya pun mendorong kursi roda yang diduduki oleh Bu Rita masuk kedalam rumah menuju ruang tv.

Nissa pun langsung pergi ke kamarnya untuk menyiapkan air hangat dan pakaian ganti untuk Rasya

“Mas,air dan baju nya sudah Nissa siapkan di atas tempat tidur”ucap Nissa sambil memberikan segelas air putih hangat kepada Rasya.

Rasya pun meminum air putih yang Nissa berikan dalam beberapa tegukan lalu meletakan gelas tersebut diatas meja yang ada dihadapannya.lalu Rasya beranjak dari duduknya

“Rasya membersihkan diri dulu ya Bu”pamit Rasya lalu berjalan menuju kamarnya.

▪️▪️▪️▪️▪️

Malam semakin larut,Nissa pun terlihat memasuki kamarnya untuk melaksanakan sholat isya setelah mengantar dan memastikan Bu Rita beristirahat.

Nissa yang sudah selesai solat pun melihat kearah Rasya yang terlihat sangat kelelahan.

“Mas Rasya lelah ya!?mau Nissa pijitkan!?” Nissa menawarkan

“Pijit,tidak tidak”tolak Rasya sambil membulatkan matanya dengan sempurna dengan gerakan tangan yang menyentuh perut dan dadanya tanpa dia sadari.

“Mas Rasya tidak sedang berpikir mesum kan!?”tanya Nissa dengan dahinya yang sudah mengkerut melihat gerakan tangan Rasya yang sedang menyentuh perut dan dadanya bergantian

“Me mesum apa maksud kamu”tanya Rasya ketus dan gugup dengan pertanyaan Nissa

“nissa hanya menawarkan mas Rasya untuk Nissa pijit kakinya,tapi kenapa mas Rasya memegang perut dan dada masa Rasya secara bergantian!?”tanya Nissa polos

“Tidak,ya sudah cepat jika kamu memang memaksa untuk memijit kaki saya”jawab Rasya sambil membenarkan posisi duduknya di sofa dengan kaki yang diangkat ke atas seolah memberi ruang pada Nissa memijat kakinya untuk menyembunyikan kegugupannya.

Nissa pun duduk di sofa kecil berhadapan sejajar dengan posisi Rasya yang duduk di sofa panjang dengan posisi kaki yang sudah berada diatas pangkuan Nissa.

Nissa yang sudah mulai memijit kaki Rasya dengan lembut mencoba mencairkan suasana yang terasa sangat canggung.

“Mas Rasya”

“Hmmm”

“Mas Rasya pindah saja tidurnya di tempat tidur,biar Nissa yang di sofa,sepertinya ini karena mas Rasya yang tidur di sofa dengan kaki menggantung jadi urat kaki mas Rasya terasa kaku”

“ saya tidak akan tega melihat kamu tidur di sofa sedangkan saya tidur nyenyak di tempat tidur,jadi kamu saja yang tidur di tempat tidur?”

“kaki Nissa kan lebih pendek,jadi tidak akan menggantung seperti mas Rasya.atau tidak,kenapa mas Rasya tidak tambah tempat tidur saja di sini jadi mas Rasya tetap bisa tidur di tempat tidur bukan di sofa!?kan kamar ini cukup luas untuk menampung dua ranjang”

“kamu pikir kamar saya kamar hotel yang menyediakan dua ranjang dalam satu kamar!?”kali ini Rasya benar benar menimpali ucapan Nissa dengan ketus

“Issh”gumam Nissa sambil mengerucutkan bibinya dan tetap fokus memijit kaki Rasya.

“Pijatan kamu lumayan enak,kenapa kamu tidak membuka jasa pijat saja!?”tanya Rasya yang menikmati pijatan lembut Nissa

“Untuk apa,toh uang tabungan Nissa selama dirumah paman saja belum Nissa pakai lagi,terlebih saat ini kan nissa hanya diam di rumah dan segala keperluan Nissa pun sudah terpenuhi disini.”

Nissa pun terdiam sejenak dengan tangan yang masih sibuk memijit lembut kaki Rasya

“Tapi idenya mas Rasya bisa jadi rekomendasi jika nanti mas Rasya sudah tidak membutuhkan Nissa lagi dan menyuruh Nissa pergi”ucapnya datar tanpa mengalihkan perhatiannya

Mendengar ucapan nissa membuat Rasya serasa hatinya ditohok oleh benda tak kasat mata

“kamu sudah memikirkan untuk pergi,apa kamu sudah bosan menjaga dan merawat ibu!?”tanya Rasya dengan sinis

“bukan karena Nissa bosan,tapi Nissa harus realistis.bukan kah mas Rasya membawa Nissa kesini karena perjanjian mas Safi dan paman yang membawa bawa nama mas Rasya didalamnya.terlebih karena keadaan ibu yang membuat mas Rasya terpaksa menikahi Nissa.Nissa harus siap jika suatu saat pacar mas Rasya pulang ke indonesia.mas Rasya pasti akan meminta Nissa pergi karena Nissa yakin pacar mas Rasya pasti akan kecewa ketika tau mas Rasya sudah menikah meskipun kita tidak melakukan apa apa.padahal Nissa senang sekali bisa merawat ibu terlebih sekarang ibu sudah mulai terbiasa dengan Nissa walaupun ibu belum merespon apapun yang di ucapkan Nissa” ucap Nissa panjang lebar terdengar nada kesedihan ketika Nissa mengucapkan diakhir kalimatnya.

“Kamu tidak perlu khawatir,Mita meninggalkan saya pergi dan menyuruh saya menikahi wanita yang dipilihkan oleh bang Safi jadi kamu tidak akan saya usir ketika dia datang”ucap Rasya malas membahas orang yang masih dicintainya tersebut

“Kok bisa begitu!?,tapi kan hubungan kalian belum berakhir!?”ucap Nissa seolah tidak terima

“itu bukan urusan kamu,yang terpenting kamu fokus saja pada tugas kamu menjaga dan merawat ibu.bagaimana caranya ibu bisa menerima kamu dengan mulai merespon dan membalas semua ucapan cerewet kamu”ucap Rasya dengan nada mengejek

Nissa pun hanya mengangguk mendengar ucapan ejekan dari calon adik ipar yang kini sudah sah menjadi suaminya sejak beberapa hari yang lalu.

Pijatan lembut yang Nissa berikan memang hanya pada sekitar lutut hingga ujung jari kaki saja tapi Rasya seperti merasakan kenyamanan diseluruh tubuh nya dan membuat Rasya terhanyut hingga Rasya pun terlelap memasuki alam mimpi yang hanya dia dan Tuhan yang tahu apa isi dalam mimpi Rasya tersebut.

Nissa yang sudah menyelesaikan tugasnya memijit kaki suaminya pun menatap kearah sang pemilik kaki panjang yang terlihat sudah tidur dengan nyenyak.lalu Nissa pun memperbaiki posisi tidur Rasya agar lebih nyaman tanpa membangunkannya.

“Semoga tidurmu nyenyak ya mas”bisik Nissa lirih sambil tersenyum hangat.

-

-

-

jangan lupa like like like dan komennya yaaa🥰

makasih udah mampir

🤗🤗🤗