NovelToon NovelToon
Dinikahi Tapi Tidak Dicintai

Dinikahi Tapi Tidak Dicintai

Status: tamat
Genre:Duda / Pengganti / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:890.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nita.P

Entah ini mimpi atau nyata, namun Jenny benar-benar merasakannya. Ketika dia baru saja masuk ke dalam rumah suaminya setelah dia menikah beberapa jam lalu. Jenny harus dihadapkan dengan sikap asli suaminya yang ternyata tidak benar-benar menerima dia dalam perjodohan ini.

"Aku menikahimu hanya karena aku membutuhkan sosok Ibu pengganti untuk anakku. Jadi, jangan harap aku melakukan lebih dari itu. Kau hanya seorang pengasuh yang berkedok sebagai istriku"

Kalimat yang begitu mengejutkan keluar dari pria yang baru Jenny nikahi. Entah bagaimana hidup dia kedepannya setelah ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zaina Hilang?

Hildan pulang ke rumah malam ini, dan dia langsung meradang ketika melihat pemandangan di depannya saat ini. Bagaimana Dio yang duduk di atas sofa bersama dengan Jenny. Terlihat Dio yang memegang tangan Jenny, semakin membuat Hildan termakan amarah. Hildan berjalan menghampiri mereka, dia menarik Jenny hingga gadis itu berdiri dengan susah payah karena kakinya yang masih sakit.

"Apa yang kalian lakukan selama aku tidak ada?"

"Mas, aku tidak melakukan apapun dengan Mas Dio"

"Iya Dan, aku tidak melakukan apapun dengan istrimu"

"Jelas kau memegang tangan istriku! Apa maksudnya?"

Jenny langsung mendongak dan menatap Hildan yang berdiri di sampingnya. Untuk pertama kalinya Jenny mendengar Hildan mengakui dirinya sebagai istrinya. Jenny tidak tahu kenapa Hildan sedikit berubah padanya. Perubahan Hildan ini malah membuat Jenny semakin sulit untuk melupakan perasaan cintanya pada Hildan.

"Sekarang kau pergi"

Dio menatap Jenny yang malah menatap Hildan dengan tatapan yang bisa Dio artikan sebagai tatapan penuh cinta. Akhirnya Dio mulai menyadari kenapa Jenny pasrah saja di perlakukan seperti itu oleh Hildan, semuanya karena dia mencintai pria itu.

"Aku akan pergi, tapi ingat, jangan sampai kau menyakiti Jenny. Awas saja kalau kau sampai berani memukulnya!"

Dio menatap Hildan yang tidak menjawab apapun. Dia menatap tangan Hildan yang masih menggenggam tangan istrinya itu. Entah dia sadar atau tidak. Dio berlalu dari rumah itu. Meninggalkan Jenny yang masih merasa takut dengan suaminya ini.

"Duduk kau!"

Jenny langsung berjalan ke arah sofa dengan sedikit terpincang-pincang. Duduk diatas sofa dengan wajah menunduk, dia takut suaminya akan memukulnya lagi.

"Sekali lagi aku melihatmu bersama dengan pria itu, maka kau akan habis"

Jenny mengangguk, dia tidak mungkin bisa membantah Hildan. Dia juga tidak menjelaskan apapun, karena tahu jika suaminya akan lebih murka jika Jenny berusaha berkilah.

Jenny mendongak dan menatap suaminya dengan yang berlalu begitu saja ri hadapannya. Untuk kedua kalinya Hildan tidak memarahinya seperti sebelumnya. Bahkan Hildan tidak membentak dirinya seperti biasa.

Dan beberapa hari selanjutnya, Hildan masih melakukan hal yang sama. Jenny mulai berharap jika suaminya benar-benar akan berubah. Meski tatapan Hildan selalu dingin padanya.

"Sarapan dulu Mas?"

Hildan tidak menjawab, tapi dia duduk di kursi meja makan dan mengambil makanan di depannya. Jenny tersenyum tipis melihat itu, setidaknya Hildan tidak lagi membuat dirinya takut padanya.

"Bunda, Zaina sudah selesai makannya"

"Yaudah, ayo kita berangkat sekolah"

Keadaan Zaina sudah memungkinkan untuk dia berangkat sekolah. Meski sebenarnya, Jenny masih merasa sakit di kakinya. Namun dia tetap melakukan tugasnya untuk mengantar sekolah Zaina. Mobil Jenny juga sudah di perbaiki dan sudah bisa di pakai kembali. Beruntung karena Jenny tidak mengalami trauma.

"Mas aku izin pergi mengantar sekolah Zaina"

"Hmm"

Jawaban seperti itu sudah menjadi terbiasa untuk Jenny. Jadi dia tidak perlu merasa kecewa dengan jawaban suaminya yang hanya sebuah deheman biasa.

######

Hari ini sebelum menjemput Zaina ke sekolah, Jenny mampir ke rumah Ibu, dia mencoba untuk tetap terlihat baik-baik dengan kakinya yang terasa sakit. Namun Jenny tetap mencoba untuk berjalan biasa dan normal ketika dia menemui Ibunya. Jenny tidak mau sampai Ibu curiga dengan semua yang terjadi pada anaknya ini.

"Kamu bahagia Nak?"

Pertanyaan pertama yang membuat Jenny terdiam. Dia sendiri saja bingung apa dia bahagia atau tidak dengan pernikahan ini. Jenny saja tidak tahu harus melakukan apa ketika dia tidak mau lepas dari pria yang dicintainya, namun hatinya telah di lukai olehnya. Tapi beberapa hari terakhir, sikap Hildan yang berubah padanya membuat dirinya merasa lebih tenang dan tidak merasa takut lagi pada Hildan.

"Bahagia Bu, Mas Hildan baik sama aku dan aku juga sangat menyayangi Zaina. Jadi aku sangat bahagia"

Ibu mengangguk, dia senang mendengar anaknya yang ternyata sangat bahagia dengan pernikahannya ini. Meski hati Ibu tetap merasa tidak enak, namun dia mencoba untuk menghindari perasaan dan pikiran buruk itu. Ibu tidak mau berprasangka buruk dengan anaknya. Tidak mungkin dia akan berbohong padanya tentang pernikahan yang sedang dia alami itu.

"Yasudah Bu, aku mau jemput Zaina ke sekolah dulu ya"

"Iya Nak, hati-hati di jalan"

"Baik Bu"

Jenny pergi ke sekolahan Zaina, namun ketika dia sampai dia tidak menemukan Zaina dimana pun. Bertanya pada gurunya, mengatakan jika Zaina sudah ada yang menjemput. PIkiran Jenny semakin kacau, dia bingung harus mencari Zaina kemana. Jenny benar-benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan saat ini.

Sambil mengemudi dan melirik kanan kiri berharap Zaina akan berada di sana. Namun tidak ada, akhirnya meski takut Jenny menghubungi suaminya. Dia tidak mungkin diam saja jika Zaina hilang dan tidak memberi tahu Ayahnya.

"Hallo Mas, Zaina hilang"

"Apa? Sialan, apalagi yang kau lakukan"

Jenny memejamkan matanya, untuk pertama kalinya lagi setelah hampir 3 minggu Jenny tidak mendengar bentakan suaminya lagi dan sekarang dia mendengarnya lagi.

"Aku tidak tahu Mas, pas aku jemput ke sekolah Zaina sudah tidak ada"

"Sial"

Jenny sudah siap menerima hukuman dari suaminya yang pastinya akan sangat marah. Jenny tidak akan bisa menghindar lagi dari kemarahan Hildan padanya. Terus berkeliling, tapi Jenny tetap tidak menemukan keberadaan  Zaina. Membuat dia memilih untuk pulang ke rumah dan menenangkan pikirannya yang kacau. Jenny tidak mungkin terus mencari dengan keadaan pikirannya yang kacau seperti ini.

Ketika Jenny sampai di rumah bertepatan dengan mobil suaminya yang juga baru sampai di rumah. Jenny menatap Hildan yang keluar dari mobil dengan wajah menunduk. Hildan menghampirinya dan menarik tangannya kasar dan membawanya ke dalam rumah. Membanting tubuh Jenny ke atas lantai hingga dia menjerit.

"Sepertinya selama ini aku terlalu baik padamu sampai kamu terlalu lalai dengan semua ini. Dimana putriku sialan?" Hildan menendang kaki Jenny dengan kuat.

Arghh..

Jenny menjerit kuat dengan kakinya yang semakin terasa sakit. Dia mendongak ketika Hildan menjambak rambutnya dengan kuat. Air matanya sudah tidak tertahankan lagi.

"Jangan kau pikir aku baik padamu selama ini karena memang aku mempunyai perasaan lebih padamu. Tidak. Aku hanya sedang malas berurusan denganmu, tapi ternyata aku terlalu baik padamu hingga kau telah membuat anakku hilang sekarang"

Hancur semua harapan dalam diri Jenny, dia yang berharap jika suaminya benar-benar mulai berubah. Tapi nyatanya Hildan hanya sedang malas menyiksa dirinya.

"Maafkan aku Mas, aku akan cari Zaina sampai ketemu"

"Tidak perlu, lebih baik kau pergi saja dari rumahku. Karena kehadiran kamu hanya pembawa sial dan masalah dalam hidupku"

Deg...

Bersambung

1
murni l.toruan
Keluarga toxic, tunggu sampai kau jadi budak cinta, semoga cepat sadar
Hera
👍🏻👍🏻
Ernawati
padahal ceritanya bagus sayang yg like sedikit 😭
Nita.P: tapi makasih sudah mampir, kalo berkenan mampir di ceritaku yang lain
Nita.P: sekarang bukan lagi dilihat dari cerita bagus kak. dari ke pemesan authornya. jadi ya gitulah.. haha
total 2 replies
Rani R.i
taiiii🤣🤣🤣🤣🤣
Nita.P
Vania dulu Kakak.. baru cerita Jenny. tapi tidak masalah juga mau baca yang mana dulu.

Kisah Vania judulnya Noda Dan Luka
guntur 1609
oh ia Thor ceritanya vania ada tdk ya. sprtnya seru tuh
Nita.P: kisah Vania judulnya Noda Dan Luka
total 1 replies
guntur 1609
lah kok ucapanya.. bukan burungnya 😄😄😄😄😄
guntur 1609
lah mertuanya masa gak ada ngomong. kalau hikmah gak ada nikah sm erina
Evy
sudah pasti hamil dong...Tokcer betul...
Evy
pasti nanti hamil.. akhirnya kembali juga sama Hildan.Harusnya tidak begitu Thor.Jeni mesti bertemu jodoh yang lain.Hildan biarin nikah sama Erina biar tahu rasa..
Evy
Hanya akal akalan Erina itu pasti.kalo memang ada surat wasiatnya tidak akan menunggu sampai bertahun2.dari bayi skrg anaknya juga sudah sekolah. pakai logika saja...
Evy
Ada ya wanita yang seperti Jeni...kenapa tidak pergi sih...kasih pelajaran untuk suami yang durjana begitu...grigitan aku..
Evy
Tidak di usir saja pasti mau pergi apalagi sudah diusir.pergi aja Jen...sabar banget ngadepin suami Dajal.pasti Erina yang jemput Zaina... cinta boleh... bodoh jangan...
Evy
waduh... suamimu kejam banget ya Jen...kalo nanti dia bucin... jangan langsung dimaafkan...
Lider Kawen
Luar biasa
Kasmiwati P Yusuf
mulut kasar,kdrt lg..hadeh perempuan mn yg mau kuat..aku sausara jenny ku pentung palamu..
Kasmiwati P Yusuf
hari pertama sdh kdrt..baybay klo sm aku..urus sndri tu anak ny..aku perempuan mandiri,bs cr kerja dan bkn jablay..atau aku hajar dlu smpai dia ngemis cinta..trussss tinggalin..😡😡😡😡
devi aryana
Lumayan
nurzia aeni
jeny y slh ketik ko hilda🤭
nurzia aeni
ribet bngt klo udh di tinggal bru nyesel ngemis2 minta maaf sy gk stuju hildan balikan lg sm hilda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!