Istri Duke Yang Ditinggalkan

Pagi harinya, Paula bangun dengan badan yang sudah lebih baik tapi masih selalu ada di atas ranjangnya. Dia makan bubur 3 sendok karena perutnya belum bisa menerima banyak makanan. Dia juga harus minum obat encer berwarna coklat tua yang sangat berbau rumput. Dengan berat hati, dia dipaksa menghabiskan obat tersebut.

Dia menanyakan suaminya, tapi pelayan bilang, "Pagi pagi sekali Duke sudah pergi Duchess."

Paula tampak kecewa karena bagaimanapun dia berharap kalau suaminya akan memastikan keadaannya pagi ini.

'Apa yang kau harapkan Paula. Ingat dia hanya suami kontrak diatas kertas.'

Paula kemudian memilih membaca buku. Karena dia terlalu banyak tidur sehingga badannya terasa pegal.

Karena bosan dia akhirnya merenung nasibnya.

'Gila... tak hanya harga diri tapi juga sekarang nyawa juga jadi taruhan.'

Paula pikir dengan merelakan di injak injak harga dirinya dia bisa terima. Tapi kalau nyawa juga harus dibelakang rasanya dia tak sedermawan itu. Jadi ingin sekali dia mencari cara segera memutuskan hubungan dengan Duke Delta.

Siangnya Duke Delta sudah pulang dan melihat kondisi Paula. Dia hanya melihat Paula tanpa sepatah kata pun, mungkin kalau dia berbicara hanya akan ada kata sakit hati yang akan Paula alami.

"Aku sudah baik baik saja." Paula lah yang akhirnya berbicara terlebih dahulu.

"Baguslah." respon Delta.

Suasana kembali hening.

"Jangan menyusahkan orang lain kali." Itu adalah kata terakhir sebelum dia meninggalkan Paula kembali.

'Siapa juga yang mau diracun. Dasar Br***s*k!'

Ingin sekali Paula menyumpal mulut Delta yang pedas seperti cabai setan itu. Tapi Deltalah yang lebih berkuasa dibanding Paula.

Penyelidikannya memperoleh hasil bahwa pelayan istanalqh yang meracuni Paula karena sebal dia menikah dengan Duke Delta. Putri Bella dengan gampang menumbal salah seorang pelayannya begitu saja dan dia selamat dari hukuman yang seharusnya diterimanya.

Raja Xevenoa juga murka dan memarahi Bella habis-habisan.

"Aku menyuruhmu merayunya, bukan bertindak semua mu." Raja menampar pipi Bella hingga sudut mulutnya berdarah. Bella hanya diam dan tak melawan. Ayahnya yang kejam itu tak segan menyingkirkan Bella kalau dia bertindak di luar batas.

"Aku akan menikahkanmu dengan Pangeran Kerajaan sebelah!"

"Ayah..." teriak Bella.

Perkataan Raja itu bagai petir di siang bolong. Tak oernah terbayangkan olehnya untuk meninggalka Kerajaan Birud. Menikah dengan Pangeran sebelah juga bukan cita citanya. Bella benci di jual keluarganya sendiri.

"Aku tidak menerima penolakan!"

Bella tahu betul perangai Ayahnya. Kalau sudah berpisah tidak bisa dibelokkan.

"Sial!" Bella berteriak begitu Ayahnya pergi menjauh.

"Semua ini karena gadiaitu. Berani beraninya dia menganggu dan mengacu hidupku! merebut Delta dan kini bahkan Ayah juga ikut mengabaikanku!"

Bella perlu mencari orang untuk disalahkan dan itu adalah tugas Paula.

July yang sedari tadi mengamati Putri Bella hanya bisa mengelus dadanya. Di sisi lain dia merasa kasihan, Putri Bella hanya anak yang kurang kasih sayang dan selalu mencari perhatian saja. Bertahan hidup di istana saja susah dan harus siap memegang nyawa, jadi Putri Bella pasti butuh orang yang bisa melindunginya. Dan Tuan Putri melihat hal tersebut di diri Duke Delta. Semenjak kejadian 5 tahun yang lalu, saat Kakak Bella yaitu Pangeran Tala dikirim ke Medan perang, Tala yang berteman baik dengan Duke menitipkan Bella kepada Delta.

Delta jadi sering mengunjungi Bella. Dan saat Bella dirundung kejahatan saudaranya, Delta lah yang membantu membereskannya. Sayangnya Kakak Bella dirumorkan meninggal dan belum pernah kembali Jadilah Bella kehilangan orang uang selama ini melindunginya dan hanya tersisa Delta. Delta yang menganggap Bella adik temannya itu pun menolak Bella karena pertama dia keluarga Kerajaan dan kedua dia dianggap adik temannya tidak lebih.