Yu Ming sebagai putra Kaisar Langit yang memilki kekuatan setingkat Dewa Agung, karena kesalahannya yang hampir merusak keseimbangan tiga alam. Dia akhirnya menjalani takdir terlahir kembali di alam manusia yang penuh penderitaan dan cobaan hidup.
Bagaimana kelanjutan kisah kehidupan Yu Ming dan orang orang yang menyayangi dan mencintainya, semua akan hadir dalam cerita LEGENDA PUTRA KAISAR LANGIT 2.
Silahkan para pembaca mengikutinya di sini.
Terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MING2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERJEBAK
Ibu Tan Si menatap kearah Tan Siaw, mengangguk pelan.
Ibu Tan Siaw pun berkata dengan penuh percaya diri,
"Tabib yang menangani putra ku sama dengan tabib yang mengobati ayah mu."
"Kamu juga tahu tabib Hua Sien, beliau tidak pernah menetap di satu tempat yang sama, lebih dari satu bulan.."
"Kamu bocah cilik meminta ku menghadirkannya, ini sama saja ingin menyulitkan ku.."
Ucap Ibu Tan Si berkilah.
Yu Ming tetap tenang, dengan tatapan mata polos, dia menoleh kembali kearah Tan Siaw dan berkata,
"Yang Mulia yang terhormat, aku mau tanya pada mu boleh..?"
Tan Siaw mengangguk dan berkata,
"Boleh,.. silahkan saja.."
Yu Ming dengan sepasang mata yang polos menatap kearah Tan Siaw dan berkata,
"Yang Mulia apa hukuman' nya, bagi saksi yang berbohong di sidang..?"
Tan Siaw menjawab dengan santai,
"Hukum tampar wajah kiri kanan masing masing 100 kali, di tambah dengan hukum rajam pantat 100 kali.."
Ucapan Tan Siaw, segera membuat Ling Ji CS menelan ludah sendiri.
Dari wajah mereka yang terlihat sedikit pucat, mereka jelas terlihat gelisah dan cemas.
Yu Ming mengangguk dan berkata,
"Terimakasih Yang Mulia.."
Setelah itu dia berjalan menghampiri Ling Ji CS dan berkata,
"Kalian sudah dengar langsung bukan, hukuman dari berbohong di sidang.."
"Sekarang coba kalian katakan dengan jujur, apa pernyataan kalian tadi sudah jujur..?"
"Menurut kalian apa ada orang yang akan percaya, ? aku seorang anak kecil yang tidak bisa bela diri.."
"Berani menantang dan mengalahkan kalian, terutama bos kalian Tan Si itu..?"
Ke 6 orang itu terlihat semakin pucat dan gelisah.
"Brakkkk...!"
Tan Siaw kembali menggebrak meja.
Lalu dia kembali menunjuk kearah Yu Ming dengan galak dan berkata,
"Cukup kamu bocah, ! jangan mencoba mengancam dan menakut nakuti saksi..!"
"Apalagi mencoba merubah pola pikir dan opini mereka..!"
"Kamu bisa menerima hukuman berlipat..!"
"Segera akui dosa mu, agar sidang tidak berlarut larut..!"
"Berani kamu menghambat persidangan, aku akan menambah hukuman mu nanti..!"
Bentak Tan Siaw penuh ancaman.
Yu Ming tidak banyak membantah, dia mengangguk pelan, lalu mundur menjauhi mereka dengan senyum mengejek.
Long Ji CS,menjadi makin ketakutan dan cemas, mereka berulang kali menatap kearah Tan Siaw dan Tan Si secara bergantian.
Semua ini tidak terlepas dari pengamatan Yu Ming, di dalam hati Yu Ming menertawakan orang orang di depan nya.
Mereka ini bila berakting, masih kalah jauh bila di bandingkan dengan Yu Long dan ibunya.
Ilmu orang ini masih terlalu dangkal baginya.
Yu Ming di dalam hati tersenyum dan menertawai ke naif an mereka.
Tapi di luar, dia justru bergerak mundur teratur, seakan akan sudah menyerah, siap menerima kenyataan dan hukuman.
Tapi saat Yu Ming melewati Tan Si, yang sedang terbaring diam di tandu tidak bergerak.
Dengan tiba tiba Yu Ming berteriak,
"Awas ada ular...!"
Dia lalu berusaha mengibas ngibaskan kedua lengan bajunya, yang lebar kesegala arah, dengan sikap pura pura panik.
Seekor ular karet mainan, langsung melesat dari balik lengan baju Yu Ming, yang sedang di kibas kibaskan.
Ular karet itu, jatuh tepat kedalam pangkuan Tan Si, yang sedang terbaring tak bergerak.
Tan Si yang kaget, secara otomatis melompat bangun, dia berjingkrak jingkrak, sambil mengibas ngibaskan tangannya.
Berusaha mengusir ular karet yang menempel di pakaiannya.
Begitu ular itu terbanting di atas lantai.
Dia langsung maju menginjak injak ular itu dengan penuh kemarahan.
Di saat dia sedang menginjak nginjak ular mainan itu, Yu Ming tiba tiba maju melompat kearah punggung Tan Si.
Yu Ming berusaha mencekik Tan Si dari belakang dengan sekuat tenaga.
Kejadian berlangsung begitu cepat, sehingga tidak ada yang sempat maju mencegahnya.
Tan Si yang merasa terancam oleh cekikan kuat lengan Yu Ming di lehernya.
Hingga dia merasa kesulitan bernafas, secara reflek demi mempertahankan diri.
Dengan cepat dia melakukan gerakan bela diri, mencengkram erat bagian pinggang Yu Ming.
"Ahhhh..!"
Jerit Yu Ming kesakitan.
Di saat bersamaan dengan cepat, Tan Si melepaskan lengan Yu Ming yang mencekik lehernya.
Lalu dia segera menarik tengkuk dan lengan Yu Ming, membanting Yu Ming kedepan.
"Aihhh..!"
Jerit Yu Ming kaget, saat tubuhnya melayang melewati atas kepala Tan Si.
"Ngekkkk...!"
Keluh Yu Ming yang merasa pandangan nya buram, punggungnya sakit luar biasa, isi perutnya yang terguncang hebat, membuat dia merasa mules, hingga kesulitan bernafas dan bangun dari posisi nya.
Siao Cui dengan kaget segera berlari maju, memeluk dan melindungi Yu Ming dengan tubuhnya.
Agar tidak menjadi bulan bulanan Tan Si.
"Hentikan Tan Si..!"
Bentak Siao Cui marah.
Tan Si melangkah mundur dan berkata, dengan suara gugup.
"Dia yang menyerang ku lebih dulu.."
"Aku hanya membela diri, semua orang melihatnya.."
Dia segera menoleh kearah kedua orang tuanya dan pamannya untuk mencari dukungan.
Tapi kedua orang tua nya, tidak mampu berkata kata.
Pamannya juga menutupi mukanya dengan tangan, lalu membuang muka kecewa.
Sesaat kemudian Yu Ming yang sudah berkurang pusing dan mules nya, dia segera bangkit berdiri di bantu oleh Siao Cui.
Yu Ming kini menatap kearah Tan Siaw dan berkata,
"Yang Mulia sudah lihat sendiri, Tan Si tidak apa apa, orang tua nya dan dia memberikan kesaksian palsu.."
"Begitu pula dengan ke 6 saksi yang di hadirkan mereka juga memberikan kesaksian palsu.."
"Alasannya sederhana.."
"Tan Si sebenarnya dalam keadaan baik baik saja, semua orang bisa melihat nya.."
"Hal kedua, aku menyerang Tan Si secara diam diam, saat dia sedang lengah, tapi aku tetap bukan tandingannya.."
"Bagaimana bila itu terjadi dalam dalam duel adil, aku jelas tidak mungkin mampu menjatuhkan nya kedalam sawah.."
"Bila itu terjadi, sebelum tercebur, aku pasti sudah mampus di hajar nya.."
"Apalagi mereka beramai ramai, aku cuma seorang diri, itu sama saja cari mampus, bagaimana mungkin aku berani pergi menantang mereka.."
"Harap Yang Mulia bisa periksa dengan teliti dan berikan keputusan seadil adil nya.."
Ucap Yu Ming sopan.
Sikap dan bukti yang Yu Ming berikan sangat memojokkan posisi Tan Si, kedua orang tuanya, juga ke 6 saksi.
Tan Siaw jadi berada di dalam dilema, dan agak ragu memutuskan.
Di kala Tan Siaw sedang ragu ragu, penasehat di sebelahnya, buru buru berbisik pada Tan Siaw.
Tan Siaw pun mengangguk anggukan kepala nya,sambil tersenyum puas.
Sesaat kemudian dia baru berkata,
"Yu Ming kamu berhasil membantu proses penyembuhan Tan Si secara ajaib, itu juga termasuk suatu jasa penebusan dosa.."
"Di sini semua terjadi karena keajaiban atas ijin yang kuasa.."
"Jadi tidak ada tuduhan palsu dan kesaksian palsu.."
gunakan akal yang ada di otak kecilmu itu toooood
aish...otooood..otood
bukannya bbrp paragraf di atas sudah dijelaskan, kota an sudah dikuasai????
kok ditargetkan lagi
GUOBLOG nih otoodnya
knp ndk sekalian sama jenis batu pondasi arenanya juga????????
bagaimana dengan ketua sekte, kaisar dan para ahli lainnya???
mungkin, sekali bertarung menghabiskan 10 bab
terlalu LEBAY