Gabriel Atmaja seorang CEO muda yang suka bergonta ganti pasangan. Malam itu dia harus menyalurkan hasratnya dan menyuruh asisten kepercayaannya untuk mencari seorang wanita bayaran untuk menyalurkan hasratnya. Naya Reynita gadis cantik yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri setelah orangtuanya meninggal. Harta orangtuanya telah dikuasai oleh pamannya dan dia memperlakukan Naya seperti pembantu dirumahnya sendiri.
Malam itu saat dia baru pulang kerja dan menunggu bus yang lewat, dia diculik oleh dua orang pria yang tak dikenal untuk dibawa ke hotel. Sejak malam itulah kehidupan Naya berubah drastis karena selain kehilangan kesuciannya dia juga hamil sehingga membuat dia diusir dari rumahnya sendiri.
Akankah Naya akan bertemu dengan pria yang sudah menodainya?
Ataukah dia akan hidup bahagia hanya dengan anaknya kelak?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rianti45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Naya sampai rumah langsung saja membereskan barang-barang yang ada didapur. Dia juga melihat apakah kulkasnya bisa digunakan sekarang apa tidak. Ternyata kulkasnya bisa digunakan Naya langsung saja menata belanjaannya tadi ke dalam kulkas setelah selesai dia langsung memasak karena perutnya lapar.
Selesai makan dia langsung saja merapikan ruang tamu, ternyata disana semua ada dia gak perlu membeli apa-apalagi sebaiknya uangnya digunakan untuk melahirkan nanti pasti dia akan lebih banyak membutuhkan uang buat memberi perlengkapan anaknya yang akan dia lahirkan.
Selesai beres-beres karena badannya kelelahan dia langsung saja tidur dikamarnya. Beda lagi dengan Gabriel yang langsung saja keluar dari perusahan pergi ke Rumah Sakit untuk bertemu Andri. Sampai diRumah Sakit Gabriel langsung saja menuju ruangan Andri yang sudah menunggunya.
"Maaf tuan ada yang bisa saya bantu?"kata asisten Andri.
"Aku mau bertemu dengan Andri."kata Gabriel.
"Apa anda sudah bikin janji pada dokter Andri?"kata Cindy.
"Aku sudah bikin janji kamu bilang saja Gabriel yang ingin bertemu."kata Gabriel.
"Baik tuan kalau begitu saya permisi dulu, akan saya kataka pada dokter Andri."kata Cindy.
Cindy itu langsung saja masuk ke dalam dan mengatakan pada Andri kalau ada yang mencarinya.
"Maaf dok ada yang mencari anda."kata Cindy.
"Siapa yang mencariku cin?"kata Andri.
"Dia bilang namanya Gariel dok."kata Cindy.
"Kalau begitu suruh dia masuk."kata Gabriel.
Cindy langsung saja keluar saat Andri menyuruh Gabriel untuk masuk ke ruangannya. Gabriel yang mendengar kalau Andri masuk dia langsung saja masuk ke dalam ruangan sahabatnya itu.
"Kamu sibuk banget sampai aku datang saja gak kamu sambut."kata Gabriel yang membuat Andri langsung memandang sahabatnya dan memeluknya erat.
"Lama tak bertemu bagaimana kabarmu?"kata Andri setelah melepaskan pelukannya dari Gabriel.
"Kamu gak suruh aku berdiri sambil berceritakan?"kata Gabriel.
"Ya ampun ayo duduk, aku gak nyangka kalau kamu akan datang kesini."kata Andri.
"Aku butuh bantuanmu, hanya kamu yang bisa aku percaya tentang ini."kata Andri.
"Memangnya kamu mau minta bantuan apa dariku?"kata Andri.
"Ini tentang masalah yang benar-benar pribadi dan gak bisa diketahui oleh orang lain."kata Gabriel.
"Memangnya apa yang membuatmu kesulitan? Apa kamu punya penyakit parah?"kata Andri.
"Ini menyangkut hidup dan matiku."kata Gabriel.
"Maksutnya kamu benar punya penyakit yang serius?"kata Andri yang gak menyangka jika sahabat dekatnya ini punya penyakit yang menyakitkan.
"Penyakit yang menyangkut kesenanganku."kata Gabriel.
"Maksut kamu bagaimana aku tak mengerti?"kata Andri.
"Aku mencoba untuk berhubungan denga perempuan tapi juniorku tak bisa bangun."kata Gabriel.
"Kamu salah orang kalau menanyakan hal ini padaku, bukannya kamu tau kalau aku dokter kandungan. Tapi tunggu apa benar junior kamu gak bisa bangun saat kamu digoda oleh seorang perempuan maupun disentuh oleh mereka?"kata Andri.
"Iya juniorku gak bisa bangun, aku tau kamu dokter kandungan tapi kalau masalah ini pasti kamu juga tau."kata Gabriel.
"Kamu ini ya, aku boleh tanya gak sebelum ini apa kamu pernah melakukan sesuatu dengan seseorang?"kata Andri.
"Ada satu kejadian yang setelah itu membuat juniorku gak bisa bangun lagi."kata Gabriel.
"Kejadian ap itu kalau aku boleh tau?"kata Andri yang penasaran.
"Malam itu aku telah tidur dengan seorang perempuan yang sialnya dia masih perawan."kata Gabriel yang membuat Andri langsung tersenyum.
"Aku boleh tanya sama kamu?"kata Andri.
"Kamu mau tanya apa?"kata Gabriel.
"Apa setelah malam itu kamu setiap mau melakukan hubungan dengan perempuan lain akan mengingat kejadian dimalam itu dan membuat juniormu akan tertidur lagi?"kata Andri.
"Iya kamu benar."kata Gabriel.
"Siapa perempuan yang sudah membuatmu jadi seperti ini?"kata Andri.
"Sialnya lagi aku gak tau siapa perempuan yang sudah aku tiduri itu."kata Gabriel.
"Apa kenapa kamu bisa ceroboh seperti itu?"kata Andri.
"Anak buahku yang ceroboh karena mereka salah mengambil teman tidur buatku malam itu."kata Gabriel.
"Kamu gak mencarinya?"kata Andri.
"Bagaimana aku mencarinya kalau wajahnya saja aku gak mengerti? Aku sudah mengerahkan anak buahku tapi mereka tak ada yang mengetahuinya."kata Gabriel.
"Junior kamu itu gak akan bisa bangun jika tak menemukan sarangnya."kata Andri membuat Gabriel terkejut.
"Apa maksut kamu?"kata Gabriel.
"Perempuan itu yang sudah dipilih oleh juniormu, kalau bukan dia maka juniormu itu tak akan pernah bisa bangun lagi."kata Andri.
"Kamu mengolokku?"kata Gabriel.
"Gak ada yang bisa mengobatimu kecuali perempuan itu, kalau kamu gak percaya coba saja kamu bayar perempuan lagi dan liat apa junior kamu bisa bangun atau tidak."kata Andri.
"Sudahlah makasih kalau kayak gitu aku pergi dulu."kata Gabriel.
"Ingat cari kakak iparku."kata Andri sambil tersenyum.
Gabriel langsung saja pulang ke apartemennya disana dia langsung menyegarkan badannya dan setelah itu langsung tertidur.
Keesokan paginya Naya terpaksa bangun pagi-pagi sekali karena dia muntah-muntah. Naya lupa jika obat anti mual yang diresepkan oleh dokter waktu dijakarta sudah habis.
Hari ini Naya akan pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakan kandungannya. Untung saja hanya sebentar gangguan muntah-muntah itu sehingga Naya bisa bekerja karena hari ini adalah hari pertama dia bekerja. Sampai ditempat kerja dia sudah disambut oleh Ketty.
"Apa aku telat?"kata Naya.
"Gak kok kamu gak telat, kamu kenapa kok pucat banget?"kata Ketty yang melihat wajah pucat Naya.
"Aku gak papa mungkin belum bisa menyesuaikan cuaca disini saja."kata Naya.
"Ya sudah kalau gitu, kamu simpan barang kamu setelah itu bantuin aku buat menata pakaian-pakaian itu digantungan sana."kata Ketty menunjukan pada pakaian yang belum sempat dia kerjakan.
"Siap aku kebelakang dulu."kata Naya sambil tersenyum.
Naya sangat senang hari ini karena pelanggan yang datang ke butik ini semua senang dengan pelayanannya dan mereka selalu membeli pakaian yang ditawarkan olehnya.
"Kamu kenapa senyum-senyum gitu?"kata Ketty mendekati Naya saat pelanggan mereka sepi.
"Aku senang saja baru sehari bekerja mereka senang dengan pelayananku."kata Naya.
"Tetap semangat ya, kalau capek kamu istirahat saja."kata Ketty yang kasian saat melihat Naya wajahnya pucat.
"Aku gak papa kok."kata Naya.
"Aku khawatir sama kamu karena wajah kamu pucat banget gitu."kata Ketty.
"Memangnya kelihatan ya kalau wajahku pucat banget?"kata Naya.
"Iya apa kamu sakit, kalau sakit bilang atau mau aku antar ke Rumah Sakit sekarang?"kata Ketty.
"Lalu butik bagaimana kalau kita pergi, lagian aku gak enak sama miss Tami aku 'kan baru bekerja disini tapi sudah minta izin sama beliau."kata Naya.
"Ada apa ini?"kata Tami saat melihat dua karyawannya itu sedang berbicara dan dia mendengar namanya disebut.