"Kiara Cristina Albian"yang kecewa setelah memergoki calon tunangannya yang tidur bersama dengan sahabat baik nya di sebuah hotel, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak mobil yang ada di depan nya dan membuat pemilik mobil itu lumpuh.
"Ardan Ganendra"Adalah seorang CEO muda dari perusahaan Ardan grup, meminta tangung jawab Kiara yang telah membuat nya lumpuh mengantikan calon istri nya yang kabur karena tidak Sudi menikah dengan pria lumpuh seperti nya.
"Bagaimana kami bisa menebus semua kesalahan putri kami?
"Aku ingin dia menjadi istri ku."
Penasaran dengan keseruan nya? Ayo ikuti terus episode-episode novel "Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Sementara itu Ardan baru saja keluar dari kamar nya di bantu oleh maid A.
"Tuan, mau sarapan?"Tanya maid A kepada Ardan.
"Sudah cukup, kau pergilah lakukan tugas mu."Ucap Ardan yang matanya menatap tajam Bima dan Kiara.
"Baik tuan muda."Ucap maid A yang kemudian berjalan pergi meninggalkan Ardan.
"Aku sengaja tidak membangun kan nya karena membiar kan dia istirahat,tapi dia malah bermesraan di depan ku seperti ini? Benar-benar tidak bisa di beri simpati sedikit pun."Batin Ardan menahan emosi.
Ia pun memilih menjalankan kursi rodanya sendiri, untuk menghampiri Bima dan Kiara.
"Ahh, sakit."Ucap Kiara meringis.
"Sabar,ini tidak boleh di biar kan atau kau akan infeksi."Ucap Bima mengobati lengan Kiara sambil meniup nya agar tidak terlalu perih.
Entah mengapa ini semakin membuat Ardan panas dingin melihat mereka yang berdekatan.
Kiara menatap Bima yang dengan serius nya mengobati luka Kiara itu,dia terlihat mengagumi laki-laki itu secara diam-diam entah karena baik atau karena Bima yak kalah tampan dengan sepupunya ya itu Ardan.
"Heem, apa yang kalian lakukan?"Tanya Ardan yang tiba-tiba ada di belakang Bima.
Kiara yang melihat Ardan itu pun langsung menarik tangan nya dari Bima dengan wajah takut.
"Hey, ada apa? Aku masih belum selesai mengobati mu."Ucap Bima kepada Kiara.
"Maaf aku masih ada pekerjaan di dapur, aku bisa mengobati nya sendiri nanti."Ucap Kiara langsung pergi ke dapur mansion.
"Sejak kapan kau terlihat seperhatian ini kepada orang asing?"Tanya Ardan menatap Bima.
"Tapi dia terluka, apa salah nya aku membantu? Bukan kah dia juga bekerja untuk mu di rumah ini? Mengapa kau tidak memperhatikan nya?"Ucap Bima kepada Ardan.
"Dia hanya lah seorang maid, maid tetap lah maid, memerhatikan nya untuk apa? Aku yang menumpahkan kan bubur panas ke lengan nya."Jawab Ardan dengan santainya.
Wajah Bima berubah saat tau Ardan yang menyebabkan luka di lengan Kiara.
"Mengapa kau menatap ku seperti itu?"Tanya Ardan kepada Bima yang menatap nya aneh.
"Tidak ada, aku ada urusan, aku keluar dulu."Ucap Bima yang kemudian berjalan meningal kan Ardan.
Bima mengambil jaket nya dan berjalan keluar dari Fila menuju garasi mobil.
"Tuan Bima ingin ke mana?"Tanya sopir pribadi Ardan.
"Aku ingin keluar."Jawab Bima dengan wajah datar.
"Oh ini dia tuan kunci mobil nya."Ucap sopir tersebut.
"Maksud mu? Aku mengemudi sendiri?"Tanya Bima bingung.
"Bukan begitu tuan,ini kunci mobil tuan Bima, beberapa hari sebelum kedatangan tuan Bima, tuan Ardan sudah menyiapkan satu buah mobil untuk tuan Bima bawa kemanapun tuan pergi,itu dia mobil nya."Jelas sopir tersebut menujuk mobil sport unggu yang ada di garasi mobil.
"Aku tidak menduga dia masih memahami aku sejauh ini. Oke terimakasih."Ucap Bima yang kemudian berjalan menuju mobil itu dan masuk ke dalam nya.
Bima pun mengendarai mobil itu pergi dari Fila.
"Apa maksudnya? Mengapa aku melihat kebencian di wajah Ardan saat menatap wajah maid itu?"Batin Bima sambil mengemudi mobil.
Bima pun memutuskan untuk melupakan masalah itu sejenak, hari ini bukan nya ada urusan kantor cabang ia hanyalah beralasan kepada Ardan untuk menghindari terlalu ikut campur urusan sang sepupu karena itu hanya akan membuat mood Ardan tidak baik, Bima pun memutuskan untuk pergi ke mansion menemui bibi nya ya itu mama nya Ardan.
Tidak beberapa lama kemudian Bima pun akhirnya tiba di mansion mama Ulan.
Saat itu mama Ulan sedang melihat-lihat tanaman bunga yang ia tanam di taman depan mansion nya.
Saat sedang asik melihat bunga-bunga yang sedang mekar,mama Ulan melihat ada mobil yang masuk ke dalam aula mansion.
"Siapa itu?"Batin mama Ulan kebingungan.
Saat mobil itu terparkir keluar lah Bima dari dalam mobil itu dengan senyum yabg mengembang melihat bibi nya di depan mata.
"Astaga! Bimaaa!"Ucap mama Ulan berlari kecil menghampiri Bima dan memeluk keponakan nya itu.
"Bibi, astaga aku sangat merindukan bibi, bagaimana kabar bibi? Apa bibi baik-baik saja?"Tanya Bima terlihat sangat menyayangi sang bibi.kakak dari mama nya.
"Bibi baik-baik saja,apa kau dari Fila Ardan?Kapan kau tiba ke kota ini? Kau terlihat sangat tampan."Ucap mama Ulan memegang pipi Bima.
Begitu lah hubungan dekat mereka, mama Ulan juga sangat menyayangi Bima keponakan nya itu karena dulu Bima pernah di rawat dan di jaga oleh nya saat sang adik sibuk menjalankan karier. Karena itu lah Ardan dan Bima terlihat seperti saudara kandung apa lagi Ardan yang tidak memiliki adik atau kakak.
"Bibi, bisa kah ajak aku masuk dulu baru memberikan aku banyak pertanyaan?"Aku cukup haus."Ucap Bima dengan wajah imut nya.
"Kau ini, masih saja manja seperti dulu, ya sudah, ayo masuk, bibi akan membuat kan jus dan makanan kesukaan mu."Ucap mama Ulan kepada Bima.
Mereka berdua pun berjalan masuk ke dalam Mansion sambil mengobrol.
"Duduk lah,bibi akan ke dapur sebentar."Ucap mama Ulan yang berjalan ke dapur mansion.
"Aku ikut saja."Ucap Bima yang kemudian berjalan mengekori bibi nya.
"Astaga anak ini."Ucap mama Ulan menggeleng kepala nya.
Bima pun duduk di kursi meja makan sambil bermain ponsel nya.
"Ouh iya Bima, bagaimana kabar mama dan papa mu?"Tanya mama Ulan sambil mengambil jus jeruk dari dalam kulkas nya dan menuangkan nya untuk Bima.
"Mama baik-baik saja, oh iya, ini untuk bibi, mama meminta ku memberikan ini kepada bibi."Ucap Bima mengeluarkan sebuah kotak kecil berbentuk panjang dengan tekstur baldu. Dari dalam saku jas yang dia kenakan.
"Apa itu?"Tanya mama Ulan bingung.
"Buka saja."Ucap Bima sambil meneguk jus jeruk itu.
Mama Ulan yang penasaran pun langsung membuka nya.
"Astaga kalung berlian?"Ucap mama Ulan kaget.
"Ya itu adalah kalung desain terbaru dari toko perhiasan mama dan mama ingin bibi yang menjadi pertama kali memakai nya."Ucap Bima sambil tersenyum.
"Astaga, mama mu itu, aku akan menelpon nya nanti untuk berterima kasih."Ucap mama Ulan.
"Baik lah bibi, bisa kah aku makan?"Ucap Bima lagi.
"Anak ini, baru saja datang sudah merepotkan aku,tapi spesial untuk mu bibi akan masak apa saja makanan yang kau suka."Ucap mama Ulan memanjakan Bima seperti ia memanjakan Ardan.
Bima hanya tersenyum lebar, ia bahagia meskipun jauh dari mama nya dia tetap bisa merasakan kasih sayang bibi nya.
Bersambung ….