PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.
Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 13. ELEMEN BARU
Bagian Barat Kota Embun Batu kini terdengar sebuah pertarungan sengit antara Puluhan para Kultivator melawan Siluman Laba-laba berusia Ribuan Tahun Tingkat Suci.
"Saudara Ryu... itu Silumannya." ucap Dong Shen yang tidak jauh dari pertarungan sedang bersembunyi.
" Sebaiknya kita menunggu sebentar." Ryu melihat Puluhan Kultivator sedang Kewalahan.
" Apa Saudara tau darimana asal para Kultivator ini?" Ryu merasakan Tingkat mereka sudah mencapai Level 25.
" Dari pakaian mereka sepertinya dari Sekte Cahaya Surgawi. Salah satu Sekte terbesar di Kerajaan Nukkan." ucap Dong Shen.
"Sepertinya masalah ini sudah sampai di telinga Kerajaan." lanjutnya.
Saat Para Kultivator tersebut sudah tidak sanggup lagi untuk melawan dan mencoba untuk melarikan diri.
" Wush " Sosok Pemuda berdiri di depan Siluman Laba-laba tersebut.
" Siapa Pemuda ini?" Gumam mereka melihat Ryu dengan tenang berada di depan Siluman Laba-laba Jaring Giok tersebut.
" Kalian Pergilah dari sini. Biar aku yang melawannya. " Ryu mengeluarkan Pedang Naga Pembelah Gunung.
Meskipun tidak yakin Pemuda yang didepan mereka mampu mengalahkan Siluman Laba-laba tersebut bahkan beranggapan akan mati dengan mudah.
Mengingat posisi mereka sudah banyak yang terluka Parah lebih baik mereka Pergi dari tempat itu selagi ada kesempatan.
" Trang.... Trang...." Pertemuan serangan yang sangat cepat membuat tekanan udara yang sangat kuat membuat beberapa pohon di sekitar Tumbang.
" Kekuatan macam Apa ini" Para kultvator yang tadi berniat lari kini menoleh kebelakang saat merasakan tekanan udara di sekitar mereka.
" Crash... Crash... Crash..." Sebuah semburan jaring dari Laba-laba terlihat Bening seperti Kristal mengarah Ke Ryu namun dapat dihalau.
" Ternyata kamu lumayan juga Anak muda. Tidak seperti para semut yang pernah kubunuh sebelumnya" Ucap laba-laba jaring Giok.
" Tepat Hari ini juga adalah hari kematianmu." Ryu terus melakukan Serangan.
" Kamu Jangan Sombong dulu anak Muda." Laba-laba menyerang dengan jaringnya yang kini diselimuti dengan Petir.
Serangan Dari Laba-laba tersebut membuat Ryu Kewalahan langsung menggunakan Elemen Petir miliknya.
" Trang...Trang...Trang...." Pertemuan Serangan tersebut menjadi lebih Kuat.
" BOOOM" Benturan Serangan membuat Ryu Terpental Puluhan Meter kebelakang.
Ryu pun kembali bangkit dan menyerang Siluman tersebut secara Brutal dari berbagai arah..
“ AAARRRGGHH.." Siluman Laba-laba berteriak Kasakitan saat salah satu kakinya terpotong.
Tidak ingin menyiakan kesempatan, Ryu terus melancarkan Serangannya.
Tidak ingin kejadian sebelumnya kembali lagi, Siluman Laba-laba meningkatkan kewaspadaannya.
" Jika terus seperti ini, aku bisa kewalahan." Gumam Ryu lalu mengeluarkan Panahnya.
" Cleep.... cleeepp... Cleeepp..." Ryu melanjutkan serangan Panahnya dari berbagai arah dengan cepat.
" Kau Pikir Racun ini mampu membunuhku?" Siluman Laba-laba melihat beberapa anak Panah milik Ryu menancap pada tubuhnya.
Merasa Serangan Panah Beracunnya tidak Berfungsi, Ryu kembali mengambil Pedangnya langsung menyerang Siluman tersebut lebih cepat.
" BOOMM...BOOMM...booomm." dentuman yang Kuat membuat Ryu dan Siluman Terpental.
Waktu Pertarungan yang cukup Lama membuat Siluman Laba-laba semakin terdesak.
" Slash...Slash.." Pedang milik Ryu bercampur Elemen Petir kini mampu memotong kedua Kaki Siluman tersebut.
Siluman Laba-laba yang sudah kehilangan ketiga Kakinya kini semakin marah menyerang Ryu secara Brutal.
Namun semua serangannya sekarang dengan mudah dihalau Oleh Ryu karena Kekuatan dari Siluman Laba-laba semakin berkurang akibat ketiga kakinya telah hilang.
Keputusan yang tepat bagi Ryu jika ingin membunuh Siluman Laba-laba adalah memotong Kakinya dimana kekuatannya akan berkurang.
" Slash...Slash....“ Kini keempat Kaki laba-laba telah terpotong.
Karena Hanya Tinggal 1 kaki saja, kini gerakannya juga melambat.
" Slash.." Kaki terakhir kaki terakhir laba-laba juga terpotong.
Karena 8 Kakinya sudah terpotong, kini Siluman laba-laba hanya mengandalkan Serangan Jaringnya saja hingga jaring laba-laba seakan menutupi areal Pertempuran.
Karena Ryu telah menguasai pertarungan kini dengan mudah menghindar lalu memotong kepala Siluman Laba-laba.
" GLUUG " kepala Siluman laba-laba jatuh ke Tanah.
" Akhirnya selesai juga" Ryu mengambil inti Roh Siluman kemudian memasukan mayatnya ke cincin Ruang.
" Saudara Ryu..." Dong Shen berlari ke arah Ryu terlihat senang.
" Siluman ini diluar dugaanku. jika salah langkah, mungkin akulah yang jadi mayat." Ryu mengambil beberapa pil untuk memulihkan tenaga.
Dari kejauhan Para Murid Sekte Cahaya Surgawi yang tadi berfikir ingin merebut mayat Laba-laba, kini mengurungkan niatnya saat ada sosok yang datang yaitu Dong Shen.
Mereka berfikir Dong Shen adalah Senior atau bahkan Gurunya melihat dari segi usia.
Setelah Ryu memulihkan tenaga, Dong Shen membawa Ryu menemui Walikota untuk mengambil hadiahnya.
......................
Di depan Gerbang Rumah Walikota, Ryu dan Dong Shen kini telah dicegat oleh para penjaga.
" Maaf Tuan... bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk!" ucap Penjaga.
" Penjaga... kami hanya ingin mengambil Hadiah yang dijanjikan Walikota" Ryu mengeluarkan Kepala Siluman Laba-laba tidak ingin terlalu lama berdebat.
" Si...Silahkan tuan. mari kuantar!" Penjaga tersebut keringat dingin.
Setelah sampai di ruangan Walikota terlihat beberapa tamu Penting. Penjaga langsung mempersilahkan masuk.
" Penjaga.. ada apa? lalu Siapa mereka ini?" tanya walikota.
" Ayah... Orang itu yang telah merampokku dan membunuh Para Pengawalku" ucap Pao Ding yang berada di samping Walikota menunjuk ke arah Ryu
" Apa benar yang dikatakan Anakku?" Sedikit mengancam.
" Itu tidak benar Pak Walikota. Aku hanya memberikan mereka Pelajaran saat Anak Pak Walikota merendahkan harkat Seorang Perempuan." Ryu dengan tenang.
" Pao Ding... Apa itu benar?" Walikota menatap Anaknya.
" Dia Berbohong Ayah. dia telah mencuri Semua Hartaku saat di penginapan." Pao Ding mengelak.
" Mohon maaf Pak Walikota, apa yang dikatakan Saudara Ryu memang benar. Anak pak Walikota lah yang berbohong." Dong Shen bersuara.
" Anak muda... apakah namamu Ryu dari Sekte Gunung Persik?" tanya Pria Tua yang ada di ruangan tersebut.
" Benar Senior... aku berasal dari Gunung Persik. Apa Senior mengenalku.?" Ryu sedikit menyelidik.
" AH... Hahahaha... sepertinya kita berjodoh. Aku Xin Huo dari Klan Xin yang sedikit ada urusan disini. tidak menyangka bisa bertemu dengan Calon menantu dari Ketua Xin Di Hai disini.Salam Tuan muda." Xin Huo memberi Hormat.
" Menantu Klan Xin." semua terlihat kaget.
" Maafkan Pria Tua ini yang tidak mengenal Tuan muda." Walikota memberi hormat.
" Ampuni Hamba Tuan muda. Sebelumnya Hamba tidak mengenal Tuan." Pao Ding berlutut di hadapan Ryu mengingat Klan Xin adalah Klan yang paling berpengaruh di kerajaan Nukkan bahkan sampai ke Kekaisaran.
" AH... Lupakan saja. aku kesini hanya ada urusan sedikit dengan Pak Walikota." Ryu mengeluarkan Kepala Siluman Laba-laba.
" Apa?" semua yang ada di ruangan terlihat kaget.
" I...Ini..." Walikota terlihat gemetar.
" Benar Pak Walikota. Ini adalah Kepala Siluman Laba-Laba jaring Giok." Ryu memahami keterkejutan Walikota.
'Pantas saja Ketua Di Hai sangat menginginkan Pemuda ini' Batin Xin Huo.
" Mohon maaf sebelumnya Tuan Huo." Walikota berlutut." Pelayan" Walikota memberi Isyarat.
Tidak lama 2 Pelayan membawakan 1 Kotak besar dan 3 Kotak kecil lalu menaru ke atas meja Walikota.
" Sesuai yang Kujanjikan... Tuan, mohon terima sedikit hadiah dariku." Walikota memberikan Keempat Kotak tersebut kepada Ryu.
" Mohon maaf Pak walikota. aku hanya menginginkan Sebuah Panah saja" ucap Ryu.
" Benar Tuan. didalam Kotak ini adalah Panah Dewa Phoenx senjata kelas Dewa. Dan di dalam 3 Kotak ini berisi beberapa Pil dan Uang. Tuan mohon terima. aku tidak mungkin menarik kata-kataku."ucap Walikota.
" Baiklah...jika begitu aku tidak Sungkan." Ryu mengambil Kotak Besar memasukan ke cincin Ruang kemudian membawa kotak lain ke arah Dong Shen."Mengingat saudara Shen juga ikut membantuku membunuh Siluman itu. Mohon terimalah." Ryu memberi 3 Kotak itu pada Dong Shen.
" Tapi..." Dong Shen terlihat bingung.
" Saudara Shen... mohon terimalah." Ryu memaksa.
" Hah... Baiklah" Dong Shen menerima merasa tidak enak.
" Pak Walikota... Sepertinya urusan Kami telah selesai. Kami pamit undur diri." Ryu memberi hormat meninggalkan Ruangan yang diikuti Dong Shen.
" Hah... Sebentar lagi Keberuntungan Langit akan berpihak kepada Klan Xin." ucap Xin Huo.
" Tuan... Maksud anda?" Tanya Walikota.
" Bukankah Pak Walikota telah melihat Aksi Heroik pemuda Tadi yang mampu mengalahkan Siluman Laba-laba jaring Giok." Xin Huo mengelus dagu. " Seperti kita Ketahui, Siluman itu berada pada tingkat Suci berusia Ribuan Tahun. Hanya Kultivator sudah mencapai Level 35 keataslah yang mampu menandinginya."
" Apa " Semua yang ada di Ruangan membulatkan mata. Semua membayangkan tingkat kultivasi Ryu.
Pao Ding mendengar hal itu, merasa bersyukur tidak melakukan hal yang lebih buruk lagi pada Ryu. mengingat Tingkat Kultivasinya saja masih level 20 hanya sekali kibas bagi Ryu untuk membunuhnya.
" Apa kalian Pernah mendengar Perampok Hantu Bayangan?" tanya Xin Huo.
" Aku pernah mendengarnya. Gara-Gara mereka, Bisnisku semakin memburuk" Walikota mengepal tangannya.
" Beberapa informasi Keluarga Xin telah menyelidiki kematian para perampok itu, dari keterangan mereka mengarah kepada Pemuda itu tadi." ucap Xin Huo.
" Jika tau dari tadi. aku akan menambahkan Hadiah untuknya. Saat kematian Perampok itu, Bisnisku juga mulai membaik." Walikota terlihat menyesal.
" Bukankah Pak Walikota dan yang lain telah melihat sendiri. dia hanya menginginkan Senjata kelas Dewa. dan tidak berniat hadiah lain." Jelas Xin Huo.
Semua berfikir bahwa Ryu bukanlah orang yang suka dengan pemberian Hadiah.
'Chie'er... kuharap kelak kamu akan mendapatkan Pasangan Hidup seperti pemuda itu tadi' batin Xin Huo.
......................
Di depan Gerbang Walikota, Kini Ryu dan Dong Shen juga berpisah.
" Saudara Ryu... sepertinya tugasku tidak begitu sulit." Dong Shen memegang Lencana Sekte milik Ryu. lalu membuka 3 kotak satu persatu. " Jika seperti ini, dalam 3 Tahun aku akan menembus level 27." Dong Shen senyum lebar.
Ryu yang sudah berjalan jauh, segera menuju ke Penginapan dimana Huli Yue berada.
Sesampai di Penginapan, Ryu juga disambut oleh Huli Yue yang terlihat sedang menunggu kedatangannya.
" Ka Ryu... kemana saja sangat lama?" Huli Yue cemberut.
"Maaf Yue'er... tadi ada sedikit masalah." Ryu memegang bahu Huli Yue.
" Sebaiknya kita mencari tempat yang aman. Aku ingin menyerap inti Roh yang baru kudapatkan." Ryu terlihat senang.
Meskipun tidak tau dengan jelas, Huli Yue hanya mengikuti Ryu untuk meninggalkan Penginapan.
Setelah mencapai di depan Sebuah Goa, Ryu dan Huli Yue masuk ke dalam Gua yang kini disambut Puluhan Siluman Ular yang berusia 100 Tahun berada di tingkat Pejuang.
Namun itu bukanlah hal yang berarti bagi Ryu dan Huli Yue, membuat Puluhan Siluman tersebut mati seketika.
" Yue'er... untuk sementara aku ingin menyerap Inti Roh ini. tolong jaga Gua ini agar konsentrasikan tidak terganggu." Ryu mengambil Inti Roh Siluman Laba-Laba hasil buruannya.
" Ka Ryu... Sepertinya ada hal yang Aneh pada inti Roh itu.?" Huli Yue menatap secara seksama.
" Entahlah Yue'er... tapi aku harus mencobanya, mengingat Laba-laba ini BerElemen Petir." Ryu memantapkan diri.
Huli Yue awalnya berniat ingin mencegah Ryu, kini hanya berharap tidak ada Hal yang buruk Padanya.
Ryu langsung duduk bersila mulai menyerap inti Roh tersebut terlihat Elemen Petir mulai menyebar berbagai Arah.
Setelah Elemen Petir mulai Pudar pada inti Roh tersebut, Seketika Kumpulan seperti Asap berwarna ungu menyebar hingga menutupi sekeliling Ryu.
" Arrgghhh" Ryu terlihat kesakitan.
'Anak Muda... Apa yang kamu lakukan? yang kamu serap itu Racun' Pedang Milik Ryu keluar dari Cincin Ruang.
'Apa yang harus kulakukan? Sepertinya Racun ini terus ingin memasuki tubuhku. bahkan aku sendiri tidak mampu melawannya' Batin Ryu merasakan Tubuhnya seperti ditusuk ribuan jarum Panas.
' Anak Muda. jika seperti ini bukan kamu saja yang mati. tapi kesadaranku juga hilang selamanya oleh Racun ini' suara yang ada dalam Pedang.
Buru-buru Ryu menyudahi penyerapannya, Namun Racun yang ada di Inti Roh tersebut malah bertambah Ganas masuk ke tubuh Ryu.
Huli Yue yang melihat kejadian itu juga terlihat khawatir langsung mengangkat badan Ryu lalu menyalurkan Qi miliknya.
Semakin Huli Yue menyalurkan Energi, semakin kuat juga Racun yang masuk ke Tubuh Ryu.
Teriakan demi Teriakan yang memilukan membuat siapa saja yang mendengar akan merasakan betapa sakitnya hal tersebut.
" Yue'er... Jangan Pedulikan aku." Teriak Ryu melihat tubuh Huli Yue semakin melemah.
Satu jam... 2 jam, 3 jam berlalu kini Tubuh Ryu maupun Huli Yue juga hampir tidak mampu lagi menahan Gumpalan Asap Racun yang terus masuk ke dalam Tubuh Ryu sekakan tanpa henti.
'Anak Muda. sepertinya sudah tidak harapan lagi untuk kita hidup. Setidaknya aku akan menyelamatkan Wanita itu sebelum kesadaranku benar-benar hilang' terdengar suara semakin lemah dari Pedang tersebut.
" Trang...* Sebuah Pukulan keras dari pedang membuat Huli Yue terpental jauh hingga pingsan.
" Tidak... aku tidak ingin mati sekarang." Ryu sekuat tenaga mengambil Pil 9 Nyawa di cincin Ruang langsung menelannya.
Yang ada dalam Pikiran Ryu sekarang hanya bergantung Pada Pil 9 Nyawa meskipun sedikit harapan.
Sesaat Nafas Ryu berhenti dan seluruh organ tubuhnya juga semua berhenti.
Berselang beberapa detik, Ryu kembali Hidup lagi. Namun saat itu juga Racun tersebut kembali masuk ke tubuhnya hingga Ryu tidak bisa bernapas lagi.
Hal itu terus berulang hingga 8 kali pada Akhirnya Energi Racun telah menghilang dan inti Roh tersebut langsung menjadi pecahan debu.
kan 21 org