Menikah Dengan Dosen Killer

Tiga hari berturut-turut Hana dan yang lain nya bekerja keras agar cafe tersebut selesai sesuai dengan yang mereka target kan akan buka hari minggu dan akhir nya selesai juga tinggal besok mereka buka bangunan yang kosong tersebut di sulap mereka menjadi cafe kekinian dengan berbagai macam menu dan minuman yang juga telah mereka coba dan hasil nya memuaskan.

"Akhir nya selesai juga"ucap Febi duduk di kursi begitu juga dengan yang lain nya.

"Semoga besok lancar"ucap Sila.

"Hmm kita buka jam berapa nih besok"tanya Robi.

"Jam sembilan atau sepuluh lah kalau ke pagian siapa yang akan datang"ucap Hana.

"Bener juga sih kita kan gak ada buat sarapan gitu kalau ke pagian orang cari sarapan"ucap Febi.

"Nah itu lo tau"ucap Febi.

"Jadi besok tiga orang bagian dapur memasak dua orang bagian minuman dan yang lain pelayan"ucap Hana.

"Iya lah yang kasir nya siapa"tanya Febi.

"Siapa yang dekat meja kasir saja"ucap Hana di angguki mereka.

"Karna sudah selesai malam ini kita akan berpesta untuk merayakan nya aku sudah memesan banyak makanan dan minuman untuk kita sebentar lagi akan datang"ucap Hana lagi di sambut sorakan senang dari mereka.

"Temen gua kalau jin baik nya datang akan baik kek gini nih"ucap Sila.

"Njirr gua emang baik dari dulu lo nya aja yang gak sadar"ucap Hana kesal.

"Udah-udah mending kita ke lantai atas buat pesta hiburan gitu"ucap Febi.

"Ayo lah"ucap yang lain segera ke lantai atas di mana di sana lebih terbuka dan lebih indah di malam hari.

"Musikkk"teriak Febi saat melihat Robi di atas panggung menghidup kan musik.

Alunan musik dj menggema di lantai atas cafe tersebut membuat mereka bergoyang tak jelas sambil tertawa terkadang bernyanyi, berteriak mengikuti irama musik.

Lima belas menit mereka bergoyang di sana suara ponsel Hana berbunyi kebetulan ada di dalam saku celana nya segera menjauh untuk mengangkat telpon tersebut yang ternyata makanan yang ia pesan sudah di bawah.

"Temani gua ke bawah pesanan udah datang"teriak Hana pada Sila.

"Ok"ucap Sila mengangguk segera ke lantai bawah bersama Hana.

Hana membayar makanan dan minuman yang ia pesan tersebut membawa nya ke lantai atas dimana yang lain berada di bantu oleh Sila.

"Woii ayo makan dulu baru lanjutkan lagi"teriak Hana pada mereka karna musik tersebut cukup keras.

"Iyaa"ucap Robi yang memang tadi melihat kedatangan kedua nya membawa kanton plastik besar di tangan mereka masing-masing.

Mereka makan bersama di temani musik yang masih terus menyala namun tak sekeras tadi.

"Kalian masih ingin kuliah"tanya Hana tiba-tiba.

"Kalau ada biaya masih lah Han kami juga ingin mengejar cita-cita kami tapi terkendala karna tidak ada biaya"ucap Robi.

"Sekarang kan kita sudah ada usaha untuk semester ini sama-sama kumpul kan uang kuliah saja semester depan nya kalau pendaftaran sudah buka kalian bisa masuk"ucap Hana.

"Jika kami kuliah siapa yang akan menjaga cafe ini Han lagian mendapat masukan aja tiap bulan kami sudah syukur bisa bantu-bantu orang tua di rumah masih bisa membantu adik-adik kami sekolah juga"ucap salah satu dari mereka membuat Hana tersentuh mendengar nya.

Maka dari itu dulu ia memilih sekolah yang biasa saja bisa bertemu dengan orang-orang tulus terbukti sekarang ia memiliki teman seperti sekarang.

"Kalian tenang saja urusan cafe masih bisa kan gak akan sekali gus masuk juga semua nya kami bertiga juga kan akan ikut tanggung jawab masalah cafe ini"ucap Hana.

"Hmm Hana benar setidak nya dengan cara seperti ini kita bisa saling membantu bukan,kami tahu kalian pasti punya cita-cita sendiri selagi bisa dan ada peluang kenapa tidak di kejar cafe ini termasuk tanggung jawab kita bersama-sama juga bukan maka kita akan bersama-sama juga buat mengurus nya"ucap Febi lagi.

"Terimakasih kalian telah banyak membantu kami"ucap Robi.

"Kita adalah teman tidak ada kata terimakasih di dalam nya kami tidak dapat membantu banyak maka dari itu kami hanya bisa membantu lewat cafe ini"ucap Hana yang memang sudah memikir kan nya dulu,mereka mengenal cukup lama apalagi otak mereka juga cerdas namun memang terkendala oleh biaya saja hingga mereka tidak melanjutkan pendidikan nya.

"Ck kenapa suana nya jadi mellow begini sih ayo pesta lagi malam ini bukan waktu nya buat sedih-sedih an tetapi bahagia"ucap Sila berdiri dari duduk nya memang sudah selesai makan.

"Gua ingin nyanyi dah"ucap Febi naik ke atas panggung mengambil mik dan mulai bernyanyi walau suara nya cempreng begitu begitu juga dengan yang lain ikut bernyanyi di sana.

Mereka baru bubar hampir jam sebelas malam senyum bahagia tak luntur dari wajah mereka keluar dari dalam cafe tersebut.

"Besok pagi kita akan kumpul jam delapan untuk pembukaan awal buat siap-siap juga"ucap Hana.

"Bener tuh soal nya di atas udah berantakan juga ulah kita"ucap Sila di sambut tawa yang lain nya karna memang benar.

"Kami pulang dulu kalian hati-hati"ucap Hana masuk ke dalam mobil nya begitu juga dengan Febi dan Sila.

Hana yang baru saja masuk ke dalam rumah sudah mendapat tatapan tajam dari papa Adit yang menunggu nya di ruang tamu membuat nya meringis karna memang lupa mengabari jika ia pulang telat.

"Kenapa baru pulang Reyhana"ucap papa Adit.

"Hehehe maaf papa Hana yang paling ganteng di dunia ini Hana lupa mengabari kalau telat pulang"ucap Hana dengan senyum manis nya.

"Kamu tahu ini sudah jam berapa haa anak perempuan tidak baik pulang jam segini Hama"ucap papa Adit.

"Lupa waktu tadi pa kami merayakan cafe itu karna sudah selesai dan akan buka besok tadi kami pesta kecil-kecil an di sana sampai lupa waktu"ucap Hana.

"Jangan di ulang lagi papa tidak suka kamu pulang malam-malam begini kamu itu anak perempuan"ucap papa Adit.

"Iya pa"ucap Hana.

"Sana masuk ke kamar dan tidur jangan nonton lagi"ucap papa Adit.

"Iya pa Hana ke kamar dulu selamat malam"ucap Hana memeluk papa Adit lebih dulu baru masuk ke dalam kamar nya.

Ia memang gadis bar-bar dan suka seenak nya saja tapi jangan salah keluar malam ia tak akan berani melewati jam sepuluh malam karna itu sudah peraturan papa Adit sejak dulu jika ia melanggar fasilitas nya yang akan jadi taruhan nya.