# No Plagiat
Novel ini adalah novel karya pertama saya yang saya unggah di grup facebook sebelum saya mengenal Aplikasi. Saya menyalin ke aplikasi ini agar Semua karya saya berkumpul disini. Jika ada yang menyamai cerita diatas artinya karya saya yang sudah di plagiat. Sebab, cerita ini sudah lama saya buat pada tanggal 22 Juni 2021.
Sinopsis
Perjalanan kisah Cinta yang di mulai dari perjodohan menimbulkan banyak cobaan. Termasuk per cekcoan layaknya Tom and Jerry.
Melewati fase sulit dengan berbagai cobaan menghiasi rumah tangga Arga dan Vania.
Itu semua diakibatkan dendam panjang yang belum usai dari cerita kelam kedua orang tua mereka. Air mata, kehilangan anak dan Amnesia bahkan mereka lewati demi sebuah kebahagiaan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sobri Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part_13 Bertemu Mantan
Vania masuk kamar ia mencoba menenangkan perasaanya. Kecewa hatinya akibat gagal memasak. Ketika hendak duduk ditepi ranjang dilihatnya hp Arga tertinggal dimeja.
(Kok bisa ketinggalan sih pasti ia bingung cari hpnya nanti kalau penting) fikir Vania.
"Ahk, aku harus kasih ke dia siapa tau belum berangkat"," ucapnya lalu berlari keluar menuruni anak tangga.
"Bi, Arga mana?" tanyanya saat Bi Mardiah membereskan meja makan.
"Baru aja berangkat non"," jawabnya.
"Bi, aku pergi dulu," pamitnya sambil buru-buru.
"Eh non, mau kemana?" teriak Bibi.
"Nyusul Arga, Bi," jawabnya sambil berlari.
"Hati-hati Non, Non Vania kenapa tu?" gumam si Bibi.
Arga sampai diparkiran mobil, Ia sudah disambut oleh Vino didepan lobby hotel.
"Udah datang, Bos?" tanya Vino.
"Ya, ada apa kok tumben nunggu disini?" tanyanya balik.
"Ada yang lagi nunggu, Bos. Didalam ruang tunggu," jawabnya.
"Siapa?" tanyanya heran sambil melangkah masuk.
Dilihatnya seseorang yang begitu dikenalinya sedang duduk manis.g Gdis itu sangat seksi.
"Fiona?" tukas Arga terkejut.
"Arga," balasnya sambil berdiri menghampiri Arga dan hendak memeluknya.
Namun Arga menggeser posisinya hingga Fiona akhirnya memeluk Vino yang ada dibelakang Arga berdiri.
"Ihk, kenapa jadi meluk Vino sih!" sungut Fiona sambil melepas pelukannya. "Arga aku kangen," ucapnya merayu.
"Maaf Fin, mau apa menemui ku lagi?" tanyanya kesal.
"Ya aku mintak maaf lebih memilih pergi menuruti perjodohan orang tuaku dari pada kamu. Kamu tahu pernikahan ku sudah berakhir aku mau kita balikan lagi," jawabnya tampa basa basi.
"Maaf, tapi aku tidak menginginkannya lagi," jawab Arga datar.
"Tapi aku masih sangat mencintaimu, Ga. Aku masih berharap kita bisa bersama," harap Fiona sungguhan.
"Terlambat Fi, Arga sudah menikah," sahut Vino tidak menyukai tindakan Fiona.
"Apa? menikah? sama siapa? apa dia lebih cantik dari aku hingga Arga mau menikahinya? Ga, bukankah kamu pernah bilang kalau kamu cuma cinta sama aku. Kenapa malah menikah?" tanyanya sambil menangis.
"Lalu aku harus apa, Fi? mengharapkan wanita yang sudah menikah. Lagian cinta itu sudah luntur setelah kau meninggalkan ku di stasiun waktu itu," jelas Arga yang mengingat bagaimana ia berjuang memohon agar cinta pertamanya tak pergi waktu itu.
"Maaf, aku memang salah. Tapi kamu tau kan kalau aku cuma mencintai kamu, Ga," tukas Fiona lalu menangis didada bidang Arga.
Saat itu pula Vania yang baru tiba terkejut melihat pemandangan didepanya. Tubuhnya bergetar hebat, ada rasa kesal menyaksikan Arga tengah memeluk seorang gadis yang pernah ia lihat. Bola matanya tampak seketika memerah.
(Siapa dia,aku seperti pernah melihatnya) hatinya bertanya-tanya dan akhirnya mengingat sebuah foto yang pernah dilihatnya di kamar saat Arga memegangnya.
"Oh jadi itu kekasihnya," gumam Vania tahu jawabannya.. Walaupun tubuhnya bergetar, dan rasa sakit berkecamuk dihatinya ia tetap menguatkan langkahnya mendekati mereka.
Vino yang lebih dulu melihat Vania pun terkejut lalu memukul punggung Arga.
Dan meminta ia melihat Vania mendekat. Arga yang melihat langsung melepas pelukan Fiona membuat Fiona kesal.
"Van," ucapnya menyeringai ada perasaan bersalah dalam hati Arga.
"Maaf, Ga. Aku kesini mau mengantar ini," ucap Vania dingin. Sambil menyodorkan handphone Arga. Setelah Arga menyambutnya Vania pun memutar tubuhnya hendak pergi namun dengan sigap Arga menariknya ke dalam dekapannya. Wajah Vania hilang dalam dada bidangnya. Arga mengusap rambutnya tulus.
Fiona membulatkan kedua matanya. Vania tertegun akan perlakuan Arga secara tiba-tiba.
"Sayang, kamu mau kemana? temani aku bekerja hari ini ya!" pintanya lembut.
"Dia siapa, Ga?" tanya Fiona.
"Istriku, Dia yang sudah menghapus namamu disini," jawab Arga menunjuk dadanya dan tangan yang satunya masih menggandeng tubuh milik Vania.
"Oh, jadi dia penyebabnya?" tukas Fiona tak suka lalu melangkah pergi.
Vania melepaskan gandengan Arga.
"Maaf, aku mau pulang," ketus Vania.
"Gak boleh, kamu gak boleh kemana pun kamu harus temani aku hari ini!" paksa Arga gemas. Ia tau Vania pasti cemburu dengan kejadian tadi. Jadi ia berinisiatif menghilangkan fikiran Vania agar tak salah paham.
"Aku pulang, akukan belum mandi," sungut Vania selalu saja sewot di rambah hatinya meradang.
"Mandi disini aja Van, di sinikan ada kamar pribadi kalian," sahut Vino menimpali.
"Iya, bener tu, ayo!" Arga menggandeng Vania pergi kekamar dimana pernah jadi kamar malam pertama mereka setelah menikah.
"Cepat mandi, aku mau melakukan vidio call dengan rekan Bisnisku!" tutur Arga.
"Iya," jawabnya ketus.
Beberapa saat Vania usai. Ia sudah tampak cantik dan wangi. Dilihatnya Arga masih sibuk vidio call an dengan rekan bisnisnya.
Vania duduk disamping Arga yang belum selesai diperhatikannya Arga begitu luar biasa dalam persentasinya dengan orang Malaysia itu.
(Dia begitu menawan, tapi kenapa dia memperlakukan aku begitu didepan kekasihnya apa dia benar-benar sudah mencintai aku) batin Vania menatap lekat wajah suaminya.
semangat ya kak🥰
Kalau mampir jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Terimakasih