BIANKA DAN MAFIA KEJAM

Mobil bara sudah berada di tengah jalan menunggu Bianka tiba, terlihat senyum manis di wajah Bara membuat Bianka muak dan jijik.

Bi turun membuka pintu mobil Bara dan mengeluarkan Rinda, membawanya masuk mobil ke dalam mobilnya. Bara hanya tertawa melihat kemarahan Bi, langkah Bianka mulai mendekati Bara.

"Jangan bermain-main dengan diriku Bianka, aku bisa menyingkirkan salah satu kalian. Aku tidak takut melawan keluarga kamu yang sangat terkenal kuat." Tatapan baea penuh Kemarahan, tapi masih memperlihatkan senyum manisnya.

"Bara kamu juga jangan menganggap remeh kami, kamu yang memulai bahkan menyakiti adikmu. Kau gila Bara!" Bi muak melihat wajah Bara yang terlihat polos dan tidak menunjukkan sifat ramahnya.

Bara melangkah pergi meninggalkan Bianka dengan tersenyum, Bi tidak mengerti pemikiran Bara yang terbilang aneh. Tawa yang menyimpan banyak luka.

Bianka juga pergi masuk mobilnya membawa Rinda kembali bertemu yang lainnya, perlahan Rinda bangun dan melihat Bianka yang dingin.

"Bi, Bara memang berbahaya tapi dia menyimpan banyak luka." Rinda coba mengerti keadaan Bara yang hanya hidup sendiri dan terbilang haus perhatian.

"Jangan bodoh, dia sangat berbahaya! berkali-kali dia menyerang pertahanan Chrispeter," Bi memukul setir mobilnya dan melaju marah.

***

Semuanya menunggu kedatangan Bianka dan Rinda, melihat mobil Bi tiba dan melihat kemarahan Bianka membuat semuanya diam pasti ada yang tidak beres. Rindu menatap Rinda tajam yang bodohnya masih baik ke Bara yang terkenal kuat dan kejam.

Kristan mendekati Bianka dan membahas masalah Bara, Kristan sudah menghubungi keluarga Chrispeter berniat baik.

"Apa maksud kamu Kristan," Bianka berdiri tidak mengerti tindakan Kristan yang ingin menikahi salah satu Chrispeter.

"Bi, kamu punya hutang ke ayah Austin untuk menikah. Jangan lupakan itu!" Kristan menghela nafas tidak enak hati memaksa Bianka menikahinya karena membutuhkan identitas Chrispeter untuk menghentikan Bara.

"Aku tidak pernah bilang iya, pernikahan tanpa cinta. Ini bodoh Kristan!" Bianka semakin kesal dengan keadaan.

"Cinta bisa datang berjalannya waktu, aku sudah bicara dengan ayah Haikal dia menyerahkan semua keputusan kepadamu." Kristan melangkah pergi.

Kei yang mendengar pembicaraan Bi hanya terdiam, langsung masuk mendekati Bianka yang masih binggung harus berbuat apa, karena Bara pasti datang dan mengambil salah satu dari mereka.

"Bianka! sepertinya Bara mencintai Rinda, gue gak mau mereka bersama, Bara sudah gila." Teriakkan Rindu menggema membuat Reva dan Rinda datang.

"Aku tahu Bara menginginkan Rinda, tapi kita tidak bisa melibatkan keluarga yang sudah 20tahun hidup tenang, aku tidak ingin ada perang antara Chrispeter dan Bara.

"Ya sudah serahkan saja Nayla masalah selesai, sekalian Kristan juga." Rindu bicara nada keras.

"Aku tidak setuju, masih membekas kematian Clori dan Gerry. Dia akan membuat Nay." Kei menolak keras menyerahkan orang yang mereka selamat susah payah.

"Jalan terakhir, menikahlah dengan Kristan jadi tidak melibatkan Chrispeter karena Kristan akan membentuk tim baru mengunakan identitas sebagai menantu Chrispeter, tidak akan ada yang akan membunuhnya dengan mudah." Reva hanya memandangi semuanya meminta pendapat dari usulnya.

Bianka meminta semuanya keluar, dia ingin sendiri menenangkan pikiran, otaknya kusut karena Bara menginginkan pengantin tawanan dengan Rinda, jika tidak dia akan menyerang ketenangan Keluarga besar Chrispeter.

***

Bara memejamkan matanya sambil berendam air hangat, mengigat kecantikan Rinda yang bersahabat. Keinginannya untuk memiliki Rinda sangat besar, Bara tidak mengerti ini cinta atau rasa membutuhkan mainan baru.

Selesai mandi Bara pergi ke markas tempat para pengkhianatan di tahan, Bara melihat pertarungan  adu kuat sampai tewas. Bara menghirup bau darah yang sangat dia nikmati, Bara tersenyum melihat banyaknya jasad yang terkapar karena saling membunuh.

Bara mencabut sebuah pisau yang menancap di jantung salah satu korban dan bergabung untuk bertarung, dalam beberapa menit puluhan orang mulai berjatuhan. Bara kesal melihat lawan yang sangat lemah, Bara mencabik-cabik tubuh mereka lalu melangkah pergi dengan berlumuran darah.

Bara membersihkan darah dan melihat daftar pemimpin mafia 20tahun yang lalu, matanya fokus melihat foto wanita satu-satunya yang sangat dia kenal kemampuannya.

"Hai Tante Bunga, masih ingat Bara anak yang pernah Tante selamatkan saat akan di jual oleh organisasi legal. Putri Tante Bianka sangat cantik tapi tidak sebaik Tante, aku tidak ingin menyakiti dia tapi Bi yang memulai mengajak perang."

Bara sangat ingat melihat wajah dua wanita yang bertarung sangat hebat, Bee dan Ara mafia yang berkuasa di atas yang terkuat. Mereka memang wanita tapi kehebatannya menandingi kekuasaan Haikal Chrispeter, bahkan identitas tersembunyi.

Tapi siapa yang menyangka mereka menikah dan meninggalkan dunia hitam, hidup bahagia bersama keluarga kecilnya. Sangat berbeda jauh dari Bara yang kehilangan keluarga karena ibunya Kristan. Ibunya bunuh diri dan meninggalkan dirinya sendiri, Bara bertahan hidup menjadi gelandangan, bahkan menjadi pencuri, dan menjadi korban penjualan anak.

Bara tertawa menggelegar mengigat masa kelamnya yang bodoh, Bara yang dulunya anak kecil lemah, sekarang menjadi mafia terkuat dan belum di ketahui identitasnya, jika ada yang membocorkan identitas Bara, maka mati di tempat. Bara berkuasa mengikuti gaya Bunga yang menyerang tanpa ada yang tahu siapa pelakunya.

Mata Bara berkeliling melihat sekitarnya dan mengambil senjatanya, saat pergerakan tiba tubuh pelaku langsung terkapar, para pengawal berlarian melihat suara tembakan Bara. Seorang pengkhianatan yang mengawasinya.

Pengawal membawa tubuh yang hampir merenggang nyawa, di lempar kehadapan Bara yang hanya tersenyum.

"Bara! aku harap Kristan benar akan membunuhmu setelah dia menjadi menantu dari keluarga Chrispeter." Suara yang keluar terdengar terputus-putus, tapi Bara bisa mendengarkannya dengan jelas.

Bara hanya tersenyum, dia tidak menyangka Kristan menggunakan cara licik, dengan menikahi salah satu putri Chrispeter seperti permintaan ayah Austin.

"Apa calon pengantinnya Bianka," Bara hanya tertawa dan menembak kepalanya.

Semua orang memandang Bara ngeri, dengan langkah santai Bara meninggalkan markas dan masih memikirkan pernikahan Bianka dan Kristan.

Jika memang benar berarti kekuatan Bara dan Kristan akan imbang, ini sangat menyenangkan tapi jika Kristan menikahi Be karena cinta maka ini akan menjadi permainan yang menyenangkan. Memisahkan mereka akan membuat Kristan terluka sama seperti ibunya yang mati karena patah hati.

Bara melihat foto ibunya yang terpajang di mobilnya, foto dirinya saat kecil dan foto ayahnya tanpa kepala.

Bara menghubungi bayangannya mencari tahu perasaan Kristan ke Bianka, dengan memancingnya memilih antara Bianka atau adik kandungnya Nayla. 

"Dua wanita yang akan menjadi taruhannya, kehidupan kamu sangat menyedihkan Kristan, saat kamu mendapatkan sesuatu, bersiaplah kehilangan yang lainnya" Bara tertawa mengigat wajah Bianka yang dingin.

***

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA

JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE