dikisahkan ada seorang gadis desa bernama Kirana, ia adalah gadis yang pintar dalam ilmu bela diri suatu hari, ayahnya yaitu ustadz Mustofa menyuruh Kirana untuk merantau ke kota karena pikirnya sudah saatnya ia untuk membiarkan putrinya itu mempelajari dunia di luar desa
Kirana memenuhi permintaan sang ayah dan pergi ke kota yang jaraknya tak terlalu jauh dari kampung halamannya. dan di sinilah Kirana mulai di hadapkan dengan situasi yang menguji keberanian serta kesabarannya, pertemanan, Cinta segitiga sampai akhirnya ia bertemu dengan takdir yang memang telah di putuskan untuk dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riris Sri Wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masuk kampus impian
"Den Reyhan!! " panggilnya. Reyhan lantas menoleh dan melihat pak ujang yang turun dari mobil dan berlari ke arahnya.
"alhamdulillah kalau den Reyhan masih di sini, pulang yuk! "
"sebentar pak, saya masih ada urusan pak ujang tunggu saja di sini! saya akan segera kembali. " ucapnya seraya kembali masuk ke dalam masjid
di dalam masjid....
"yasudah kalau begitu, kamu bisa mulai bekerja besok" tutur pak budi. "alhamdulillah Terima kasih pak" jawab Kirana sambil tersenyum dan pak budi membalas dengan anggukan singkat. "kalau begitu kami permisi dulu pak assalamu'alaikum! "
"waalaikumsalam" Kirana dan Tina berjalan keluar menuju masjid tapi dari pintu yang berbeda dengan Reyhan. tepat saat keduanya keluar, Reyhan baru masuk ke dalam masjid. tapi di sana ia hanya menemukan pak budi yang sedang duduk. " nak Reyhan, sedang cari siapa? " tanya pak budi yang melihat Reyhan masuk
"maaf Pak, tadi aku mendengar ada suara orang yang sedang mengaji dimana dia? "
"oh, baru saja pulang, apakah kalian tidak bertemu di pintu? " pak budi bertanya balik dan Reyhan menggeleng.
"kalau begitu, biar saya panggilkan dia semoga masih belum jauh dari sini. " pak budi hendak berdiri untuk mencari Kirana tetapi Reyhan mencegahnya. ia berkata, "tidak usah Pak tidak apa-apa saya sebentar lagi juga harus pulang kok, mungkin lain kali saja! " pak budi membalas dengan menganggap lalu beliau kembali duduk ke tempatnya.
"kalau begitu, saya permisi dulu, assalamu'alaikum! "
"waalaikumsalam" Reyhan memutuskan untuk pulang ke rumah tetapi dalam hati ia masih terpikirkan dengan gadis bersuara merdu itu sampai-sampai Reyhan sama sekali tidak sadar bahwa sejak tadi pak ujang mengajaknya mengobrol.
"deh Reyhan!... aden! " panggil pak ujang dengan suara yang sedikit lebih keras membuat Reyhan terkejut dan sadar dari lamunannya.
"oh, maaf Pak, saya tadi nggak sengaja melamun, tadi pak ujang bilang apa sama saya? "
"pak ujang tadi bertanya kepada den Reyhan kenapa den Reyhan tidak kunjung pulang ke rumah? "
"oh, maaf Pak tadi saya pikir pak ujang juga ikut liburan bersama ayah jadinya, saya nggak telepon pak ujang tadinya... saya juga berpikir bahwa kuncinya gak ada sama bapak. "
"tadi ayah aden nitipin kunci rumah ke paman tapi, paman kira den Reyhan lagi ada urusan di masjid jadinya pak ujang nggak telepon, maaf ya den! "
Reyhan tersenyum, "nggak apa-apa kok pak"
DI KEDIAMAN KIRANA...
drrrt drrrt drrrt
Tiba-tiba HP milik Kirana berderin, Kirana yang saat itu tengah makan segera mengunyah makanannya dan mengambil HP nya.
ME"Abi? Mengetahui yang telpon adalah sang ayah, Kirana langsung mengangkat panggilan t
"assalamu'alaikum Abi! "
"waalaikumsalam, bagaimana keadaan kamu sekarang di sana Kirana? "
"alhamdulillah semua aman kok bi"
"alhamdulillah, sebenarnya ada yang mau abi katakan makanya sekarang abi telpon kamu. "
"ada apa abi? ".
"abi sebentar sudah mendaftarkan kamu ke salah satu kampus di kota dan kamu bisa mulai kuliah besok lusa. "
"beneran abi?".
"iya, masa abi bohong? ".
"alhamdulillah, akhirnya aku bisa kuliah juga tapi bagaimana dengan biaya kuliah itu abi? "
"kalau soal itu kamu jangan khawatir! kampus menyediakan kamu beasiswa karena kamu sudah punya sertifikat hafal Alquran, kemarin ayah menyerahkan sertifikat itu dan alhamdulillah di Terima. "
"alhamdulillah kalau begitu Terima kasih banyak ya bi"
"Sama-sama, itu pun juga berkat kerja keras kamu sendiri Kirana. " Kirana mengangguk sambil tersenyum bahagia akhirnya mimpinya untuk kuliah bisa menjadi kenyataan.
"oh iya bi, apakah aku boleh minta foto kampusnya? "
"iya, ini abi kirimkan fotonya"
"ini... kampus ini yang sedang Kirana tuju bi, "
"oh iya? "
"iya, sekarang Kirana ngontrak di dekat kampus ini. "
"alhamdulillah kalau begitu, allah lah yang memberikan jalan pada kamu untuk masuk ke kampus itu Kirana. "
"iya, sekali lagi terima kasih banyak Abi Kirana janji akan belajar dengan baik. "
"sama-sama, yasudah kamu lanjutkan saja kegiatan kamu di sana! abi tutup dulu! assalamu'alaikum"
"waalaikumsalam."
panggilan di akhir i. Kirana tak henti-hentinya bersyukur karena allah mempermudah jalannya sehingga ia bisa masuk ke kampus impiannya. ia pun bertekad dalam hati kalau ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini dan akan berusaha sebaik mungkin agar dia bisa sukses meraih impiannya kelak.
