[∆Larang meniru karya asli Wuna.Chanz∆] Berlian Gozhali, anak bungsu dari keluarga emas Gozhali gagal lolos ujian kerja di perusahaan, membuat dirinya di siksa dan di tindas oleh keluarganya, Tyno Gozhali, kepala keluarga Gozhali memutuskan untuk menjual Berlian ke seorang Boss Mafia paling berkuasa di negaranya, apakah nasibnya semakin buruk? atau baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wuna.Chanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenyataan Terungkap
..."Apa maksud kamu 'Nona Valentine' ?", Felix menurunkan tangannya, tertawa, begitu juga dengan Sizka, Felix duduk di kepala sofa, menunjuk Berlian dengan kepalanya yang artinya Felix mengizinkan Sizka menjelaskan kepada Berlian, Sizka mengangguk lalu menghampiri Berlian dengan ekspresi wajah yang tidak hangat, lembut, dan ramah, tapi ekspresi dingin, dan licik gelap, setelah di hadapan Berlian, Sizka berbicara dengan suara yang dingin, tanpa kehangatan apapun, tidak seperti biasanya, bagi Berlian....
..."Apa akting ku sebagus itu? Berlian? sampai kamu gak curigai aku kalau aku mata mata kamu?", Sizka mencengkeram dagunya, mengangkatnya dengan kasar, Berlian terkejut, dan terheran dengan sikap Sizka yang kasar, Berlian bertanya....
..."A-Apa maksudmu?", Sizka terkekeh dingin, melepaskan, para Tim Mafia C dan D masuk, mengikat semua pelayan mansion, dan mafia lainnya mengumpulkan seluruh assisten rumah tangga di mansion ini, mengikat semuanya, Sizka melihat itu dengan sinis, lalu menatap ke Berlian, berjalan mengelilinginya seperti predator berbahaya, Sizka berbicara lagi dengan tajam....
..."Aku mata-mata mu yang berpura-pura menjadi assisten rumah tangga ini, cuman buat ngejaga kamu, seperti yang di tugaskan oleh Tuan Felix, kamu ingat dulu waktu kecil sekitar umur sebelas tahun kamu menolong seseorang pria? sebelum aku menjadi assisten rumah tangga ini", Berlian mencoba mengingat kejadian itu, dan Berlian mengingat nya, saat itu di malam hari, Berlian dari kafe, melihat seorang pria terluka bersandar di gang gelap, Berlian menolongnya dengan memberikan air dan makanan, karena hanya itu yang Berlian miliki untuk membantu pria itu, Berlian mengangguk, menjawab....
..."Ya, aku ingat", Sizka mengangguk puas, lalu menjawab dengan tegas....
..."Dia itu Tuan Felix", Berlian terkejut, menatap ke arah Sizka dengan tidak percaya....
..."Ini gak lucu loh, Mba", Sizka menatap kesal aku menjawab dengan sedikit keras yang kasar....
..."Jangan panggil aku Mba! itu menjijikkan!", Berlian mundur, takut dengan sentakan Sizka, Felix tersenyum, Sizka menyilangkan lengannya di depan dadanya....
..."Nama asli ku Valentine Genova, kamu sudah jadi junior ku, panggil alu Senior Alen, paham Junior?!", Berlian berdiri tegap menjawab dengan tegas....
..."Siap paham Senior Alen!", Valentine tersenyum puas lalu menoleh ke Felix, menunjuk ke Berlian dengan telunjuknya, lalu bicara dengan sedikit terkekeh....
..."Tuan, aku suka dia jadi Junior ku", Felix mengangguk, Valentine menatap kembali ke Berlian dengan tatapan sedikit lembut, lalu mendekat, menepuk kepalanya Berlian....
...Puk~ Puk~ Puk~...
...Martin datang dengan tergesa-gesa, berbicara dengan terburu-buru....
..."Keluarga Gozhali datang!", para Mafia segera menyebarkan bensin di mansion, mafia lain mengambil dokumen perusahaan, dan lainnya membawa dokumen pasar keuangan, Felix berdiri, berbicara dengan tegas....
..."Bawa para assisten rumah tangga keluar saat aku mulai bakar mansion ini", para mafia mengangguk, Berlian terkejut, para assisten rumah tangga di tutup mulutnya dengan kain, Berlian mendekat ke arah Felix, menarik tangannya....
..."Boss! jangan!", Felix menatap ke Berlian, tersenyum lembut, lalu menjawab dengan suara rendah....
..."Jangan khawatir, barang kamu sudah di bawa oleh para Mafia", Berlian tetap khawatir lalu mengangguk pelan, pintu terbuka menunjukkan Tyno, Mavis, dan Vanes, mereka bertiga menatap ke arah para Mafia, Tyno terkejut, lalu saat mau marah di hentikan karena mereka bertiga di dorong oleh mafia agar mereka bertiga masuk lebih dalam di membuat mereka jatuh me lantai dengan berlutut, Tyno menatap ke atas, melihat Felix yang mendekat dengan langkah perlahan, tatapan mematikan membuat Tyno tidak jadi marah, malah merasakan ketakutan mulai merasukinya, Tyno bertanya dengan sedikit tinggi nadanya....
..."T-Tuan Felix?! apa apaan ini?!", Felix tersenyum sinis, berlutut satu kaki, mencengkram dagu Tyno dengan keras....
..."Kamu sudah tidak bersyukur di berikan anak perempuan yang baik seperti Berlian, kamu sudah menyiksanya, aku akan membuat mu menyesal", Felix melepaskan dengan kasar, lalu berdiri lagi, Vanes menatap kesal ke arah Berlian, Mavis berbicara....
..."Mba Sizka! kenapa kamu gak di ikat kayak yang lainnya?", Sizka tersenyum sinis, mendekat, tangannya yang di dadanya turun satu untuk menyentuh rambutnya sendiri, menjawab dengan sinis yang dingin....
..."Ini semua rencana Tuan Felix beberapa tahun lalu, aku Valentine Genova", Tyno tercengang, lalu memohon-mohon ke Felix....
..."Tuan! kumohon! jangan bunuh kami!", Felix tertawa bergema di ruangan....
..."Ha-ha-ah! terlambat untuk memohon, aku terlanjur membuang bensin ku untuk memandikan mansion mu, kamu... tak mungkin menolak pemandian mansion gratis, kan?", Kieran datang menyerahkan korek mahalnya ke Felix, tak lama kemudian Martin datang, berbicara....
..."Boss, semua assisten rumah tangga sudah di amankan ke Limosin tim Mafia angkutan darurat, dan di dua Limosin, tapi belum masuk semua, karena menunggu mu untuk masuk lebih dulu ke mobil, jadi mereka semua berdiri di dekat mobil mereka, tapi tempatnya aman", Felix mengangguk, Berlian menatap gelisah ke ketiga anggota keluarganya ini yang di ambang kematian, lalu Berlian menatap ke Felix, menarik tangannya berbicara dengan memohon yang menyedihkan....
..."Tuan Felix ...", Felix menoleh ke arah Berlian, Valentine berbicara....
..."Boss, aku keluar duluan, baju pembantu ini merepotkan", Felix mengangguk, lalu Valentine mencubit pipi Berlian berbicara dengan gemas....
..."Jangan cemberut gitu dong sayang", Berlian merona lalu menjawab dengan keluhan....
..."Senior!", Valentine tertawa lalu pergi, Mavis tiba-tiba berdiri mau menampar Berlian dengan keras, karena sudah sangat kesal, Berlian terkejut, tapi Felix segera mencengkram pergelangan tangannya Mavis, lalu melepaskannya dengan kasar, mendorong kembali Mavis untuk duduk di lantai hingga Mavis terjatuh....
...Brak!...
...Felix berbicara dengan dingin membuat semua yang dengar merinding ketakutan....
..."Jangan coba coba melukainya lagi, atau balasan nya akan lebih menyakitkan", Ruby datang ke arah Felix dan Berlian, berbicara....
..."Boss, semuanya bensin sudah di sebarkan, dan para anggota sudah di depan mansion, jauh dari halaman depan mansion", Felix mengangguk, Ruby menarik Kieran yang diam saja dari tadi untuk pergi, Kieran menghela nafas terpaksa mengikutinya, Felix segera menggendong Berlian, Berlian terkejut, Felix memainkan korek di tangan kanannya, karena lengan kirinya di gunakan untuk menggendong Berlian, Felix berbicara dengan dingin....
..."Aku melakukan ini karena seperti yang aku bilang tadi, kalian jual Berlian ke aku, itu menyindir masa lalu ku, ini balasannya, seperti yang aku lakukan pada keluargaku, yang membuatku hampir mati kelaparan dan kehabisan darah, aku melakukan ini karena balasan terima kasihku pada Berlian aku bersyukur karena Berlian di sana untuk menyelamatkan ku, dan aku membuat Valentine berpura-pura menjadi assisten rumah tangga di sini untuk memastikan Berlian makannya teratur, hidup sehat dan bahagia, tapi akhirnya malah seperti ini, tidak seperti yang aku inginkan, itu alasannya kenapa Valentine memberikan ide kepada kalian untuk menjual Berlian kepadaku dan itu adalah tujuan lain agar Berlian hidup bahagia di organisasi Mafia Genova ku, dan aku berharap begitu", Berlian sekarang tau itu, Tyno tercengang, lalu memegang kaki Felix yang menggunakan celana bahan hitam panjang....
..."Kumohon Tuan! jangan!", Felix menendang tubuh Tyno, berbicara dengan keras....
..."Kau mengotori pakaian ku!", Felix menghela nafas, Berlian gelisah, lalu berlindung di pelukan Felix, membenamkan wajahnya ke bahunya, berbisik dengan sedikit suara menangis....
..."Aku gak mau liat ini", Felix mengangguk walau Berlian tidak bisa melihat anggukkan nya, lalu Felix berjalan ke arah pintu, berbalik ke arah ketiga anggota keluarga Gozhali, tiga mafia datang membawa tali untuk mengikat mereka bertiga, setelah mereka sudah di ikat, lalu para mafia yang mengikat segera berlari keluar, ketiga mafia itu memberikan jari tengah ke Tyno, Mavis dan Vanes, ada yang menjulurkan lidahnya, Felix menyalahkan api di korek, mengangkat korek tersebut, lalu saat di jatuhkan, api membakar bensin, dan api menjalar ke bensin lain, Tyno berteriak....
..."TIDAKKK!!!!", Mavis menangis, dan begitu juga dengan Vanes, Vanes berteriak....
..."HRAAGGHH!!!!"....
...-Bersambung-...
...Buku Harian Valentine...
...Halo buku harian terkasih, akting ku bagus sekali hari ini, gak hari ini juga sih, tapi beberapa tahun ini, hingga bocah naif itu, Berlian, tidak tau aku mata-matanya, hahaha! aku seharusnya jadi aktor pemain film layar lebar!...