Sekar Ayu, gadis sederhana lulusan SMK, hidup di bawah naungan paman dan bibinya yang sukses di dunia fashion. Meski tumbuh di lingkungan materialistis, Sekar tetap menjaga kelembutan hati. Hidupnya berubah ketika bertemu Arumi, istri seorang konglomerat, yang menjodohkannya dengan Bayu Pratama, CEO muda dan pewaris perusahaan besar.
Namun, Bayu menyimpan luka mendalam akibat pengkhianatan cinta masa lalu, yang membuatnya membatasi dirinya dari kasih sayang. Pernikahan mereka berjalan tanpa cinta, namun Sekar berusaha menembus tembok hati Bayu dengan kesabaran dan cinta tulus. Seiring waktu, rahasia masa lalu Bayu terungkap, mengancam kebahagiaan mereka. Akankah Sekar mampu menyembuhkan luka Bayu, atau justru masa lalu akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Sen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
permainan Bayu
Siang Hari Pertemuan yang Berbahaya
Tepat pukul setengah satu siang.
Langit mendung tipis, jalanan basah sisa hujan pagi. Sebuah mobil hitam berhenti di depan kafe mewah di kawasan elit kota. Dari dalamnya, Bayu keluar seorang diri tanpa sopir, tanpa pengawalan.
Ia mengenakan kemeja hitam, wajahnya tenang tapi matanya menyimpan sesuatu: tekad yang bercampur amarah.
Hari ini, ia memutuskan untuk menghadapi Alira secara langsung.
Namun untuk melawan wanita secerdik Alira, ia tahu satu hal, ia harus bermain dengan caranya sendiri.
Bayu melangkah masuk ke dalam kafe. Aroma kopi dan wangi mawar sintetis memenuhi udara. Di sudut ruangan, duduklah Alira, mengenakan gaun berwarna merah darah yang membuat semua mata menoleh.
Senyum licik itu masih sama seperti dulu manis tapi penuh jebakan.
“Bayu…” ucapnya lembut, meneguk kopinya pelan. “Akhirnya kamu datang juga.”
Bayu menarik kursi di depannya dan duduk. “Kau yang memintaku.”
Suaranya datar, namun pandangan matanya tajam.
Alira tersenyum lebih lebar. “Aku senang, ternyata kamu masih peduli. Aku pikir kamu benar-benar ingin melupakanku.”
Ia mencondongkan tubuh sedikit, memainkan rambutnya yang terurai. “Atau… kamu memang belum bisa jauh dariku, hmm?”
Bayu tak menjawab. Ia menatap wajah wanita itu lama-lama, mencoba membaca setiap gerak bibir, setiap kilat mata.
Semuanya terasa sama seperti dulu, namun kini ia tak lagi datang karena cinta, melainkan karena dendam dan kebenaran.
“Bayi itu,” ucap Bayu akhirnya, suaranya tegas namun terukur. “Aku ingin memastikan kebenarannya.”
Alira menyandarkan diri ke kursi, bibirnya tersenyum misterius.
“Ah… jadi kamu datang karena itu?” suaranya menurun, nada lembut tapi menyengat. “Tapi Bayu, bukankah kamu tahu sendiri malam itu terjadi? Aku tidak memaksa. Kamu yang menginginkan aku.”
Bayu menatapnya tajam. “Aku tidak mengingat apapun, Alira.”
“Ya, tentu saja,” sahut Alira cepat, menatap Bayu tajam. “Karena kamu memilih untuk tidak mengingat. Tapi tubuhmu tidak bisa berbohong.”
Ia meraih tangan Bayu di atas meja, menelusuri jemarinya pelan.
“Tubuhmu selalu mengingatku, Bayu.”
Bayu terdiam. Ia tahu jika ingin menjebak Alira, ia harus menahan diri menuruti permainan ini. Maka ia tersenyum kecil, pura-pura lunak.
“Mungkin kau benar,” katanya perlahan. “Mungkin aku memang tak bisa melupakanmu begitu saja.”
Mata Alira berkilat senang. Ia tahu, atau ia pikir tahu, bahwa Bayu mulai kembali terjerat.
“Kalau begitu,” ucapnya lembut, “kenapa tidak ikut denganku sekarang? Kita bisa bicara lebih tenang… di rumahku.”
Bayu menatapnya beberapa detik, lalu mengangguk. “Baik.”
Alira bangkit perlahan, mengaitkan lengannya ke lengan Bayu.
“Begitu dong,” bisiknya manja di telinga Bayu. “Kita mulai lagi dari awal… seperti dulu.”
Bayu hanya diam, menatap keluar jendela saat mereka berjalan beriringan menuju mobil Alira. Dalam hatinya, suara kecil bergema:
“Aku akan buktikan semuanya. Kau tak akan bisa menjebak ku lagi, Alira.”
...
Beberapa jam kemudian di rumah Alira
Rumah besar itu bergaya modern minimalis, dengan aroma bunga melati yang memenuhi udara.
Alira memimpin langkah, membimbing Bayu masuk ke ruang tamu, lalu tanpa banyak kata… suasana perlahan berubah menjadi mencekam sekaligus menggoda.
Segala sesuatu yang terjadi di antara mereka penuh kepura-puraan dari Bayu dan penuh ambisi dari Alira.
Bayu menuruti setiap langkah, setiap bisikan, demi satu hal, mendapatkan celah untuk mengungkap kebenaran di balik bayi itu dan malam yang menghancurkan hidupnya.
Namun di antara semua itu, satu hal tak bisa ia sangkal, aroma, sentuhan, dan suara Alira tetap mampu menggetarkan pikirannya.
Dan di lubuk hatinya yang terdalam, Bayu tahu: permainan ini belum berakhir.
...
Malam Hari Rumah Bayu dan Sekar
Mobil hitam itu berhenti di depan halaman rumah yang remang. Lampu teras menyala redup, hujan baru saja reda. Dari balik kaca jendela, Sekar menatap dengan wajah lega begitu melihat mobil Bayu masuk ke garasi.
Namun rasa lega itu segera berubah menjadi cemas ketika Bayu keluar dari mobil dengan langkah gontai. Wajahnya pucat, mata sayu, dan tubuhnya tampak kelelahan.
Sekar buru-buru menghampiri dari ruang tamu. “Mas… Mas baru pulang?” tanyanya cemas, suaranya lembut tapi khawatir. “Aku sudah siapkan makan malam, ayo makan dulu, ya?”
Namun Bayu hanya melewati Sekar tanpa menjawab. Aroma parfum asing samar mengikutinya, wangi manis bercampur melati. Wangi yang membuat dada Sekar tiba-tiba terasa sesak tanpa tahu kenapa.
“Mas?” panggil Sekar lagi, tapi Bayu menahan nafas dan berkata singkat,
“Jangan dekat-dekat dulu, Sekar. Aku… capek. Aku mau bersih-bersih dulu.”
Nada suaranya datar, bahkan sedikit tergesa. Sekar menatap punggung Bayu yang masuk ke kamar tanpa menoleh. Ia hanya berdiri di ambang pintu, matanya menahan perih yang mulai tumbuh di dada.
---
Di dalam kamar.
Bayu menutup pintu dengan keras, menyandarkan punggungnya di sana, lalu menatap lantai untuk beberapa detik. Nafasnya berat, tangan kirinya menggenggam kuat kerah bajunya yang masih menempel aroma Alira.
Tanpa pikir panjang, ia berjalan cepat ke kamar mandi, memutar kran shower hingga air deras jatuh membasahi seluruh tubuhnya.
Air dingin menyapu kulitnya, namun tak bisa menenangkan pikirannya.
Ia menatap dirinya di cermin besar di depan shower, wajahnya tampak asing, matanya merah, dan ada tatapan jijik terhadap dirinya sendiri.
“Haruskah dengan cara menjijikkan seperti ini…,” gumamnya pelan, suaranya serak.
Ia menatap refleksi dirinya dalam-dalam, seperti berbicara pada orang lain.
“Haruskah aku mengotori diriku… hanya supaya aku bisa temukan cara lepas dari Alira… dan tuduhan tentang bayi itu?”
Tangannya mengepal di pinggir wastafel. Ia memukul kaca sekali, cukup keras untuk membuat suaranya menggema di seluruh kamar mandi.
Air bercampur keringat dan sisa sabun menetes di wajahnya, tapi yang benar-benar membasahi pipinya bukan hanya air, melainkan rasa sesal dan marah pada dirinya sendiri.
---
Sementara itu di luar kamar.
Sekar masih duduk di tepi ranjang. Kedua tangannya menggenggam ujung selimut, menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat.
Ia mendengar suara air yang terus menyala, lama… terlalu lama.
Matanya mulai basah, bukan hanya karena cemas, tapi karena perasaannya sendiri yang mulai menjerit.
“Kenapa mas selalu menjauh dariku… apa aku melakukan sesuatu yang salah?” batinnya lirih.
Ketika akhirnya Bayu keluar, tubuhnya masih basah sebagian, rambutnya meneteskan air. Ia terlihat sedikit tenang, meski wajahnya tetap letih.
Sekar berdiri pelan, ingin membantu. “Mas, kamu kenapa sih akhir-akhir ini? Aku...”
Belum sempat Sekar menyelesaikan kalimatnya, Bayu mendekat dan memotong dengan suara lembut, namun cepat.
“Sekar… maaf, ya.”
Sekar menatapnya bingung. “Maaf? Untuk apa, Mas?”
Bayu menunduk sedikit, berusaha tersenyum samar. “Aku cuma kecapekan tadi. Aku takut kalau kamu mendekat, aku bisa marah tanpa sadar. Aku nggak mau kamu kena omelan karena hal kecil.”
Sekar terdiam, menatap mata suaminya yang tampak jujur tapi menyimpan sesuatu yang lebih gelap di baliknya.
“Aku cuma… khawatir, Mas. Kamu kelihatan aneh belakangan ini.”
Bayu tersenyum lagi, berusaha terlihat hangat. Ia menyentuh pundak Sekar perlahan.
“Aku nggak apa-apa, Sekar. Aku janji, setelah ini aku bakal lebih banyak di rumah. Kamu nggak perlu khawatir, ya?”
Sekar mengangguk pelan, meski dalam hatinya belum sepenuhnya yakin.
Ia mencoba tersenyum kembali, “Ya sudah, aku buatin teh hangat, ya?”
Bayu hanya menjawab singkat, “Terima kasih, Sekar,” lalu duduk di tepi ranjang, menunduk.
Ketika Sekar melangkah keluar kamar, Bayu kembali menatap kosong ke lantai.
Tangannya terangkat, menyentuh lehernya sendiri seolah masih bisa merasakan sisa sentuhan Alira di sana.
“Aku tidak boleh goyah… aku harus tuntaskan semua ini,” batinnya lirih.
Namun di balik tekad itu, ada rasa takut yang semakin menebal,
karena setiap langkah mendekati Alira, seolah satu bagian dirinya semakin hilang.
jgn tegang gitu Sekar kan sama suami sendiri 😄😄
duhh seperti nya Bayu sudah tau Sekar diam² pergi kmn dan Sekar msh terus berbohong 🥲
klo Bayu sudah tau, Bayu tau dari siapa? 🥲🥲
bener banget, Bayu pun juga sering berbohong dg Sekar🥲🥲
penasaran dg lanjut nyaaa
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy 💪💪🥰🥰🤗🤗
Benar tuh apa kata Pak Tarman hrs nya Sekar jujur dg Bayu klo kerja di toko roti nya Arifal..
bnr juga kata pak Tarman Sekar seharusnya tidak di antar Arifal, jika Bayu tau gmn??
duhhh Sekar kaget dong Bayu plg lebih awal..
waduhhh Sekar berbohong lagi ke Bayu blg ke rumah tante nya, Bayu pun blg klo Sekar hrs ijin dulu..
ehmmm tiba tiba Bayu ajak Dinner / Makan malam Sekar gk tuhh 😄😄😄
Sekar sampai bingung tiba-tiba Bayu ajak Dinner / makan malam biasanya gk pernah 😄😄
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus Sayyy quuu🥰🤗💪
kasihan Bayu di tekan Alira pkai ancaman 🥲🥲
Bayuuu qm hrs tegas dong sama Alira jgn lemah takut ancaman pengen tak banting HP tapi syg 🤣🤣🤣
Alira ciuman pula sama Masaru dahhh makin curiga Bayu 😆😆😆
seandainya Sekar tau pasti hati nya makin terluka 🥲🥲
untung ada Arifal yang siap jadi benteng buat Sekar 🥲🥲
yukk Sekar semangat tetap kuat 🥲🥲
duhhh Arifal mau antar Sekar pulang 😄😄
gpp deh Arifal jadi saingan Bayu nnt Sekar bakal bingung mau pilih Bayu atau Arifal 😄😄😄..
makin seru sajaaa
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 🥰🤗💪💪
waduhh gawat tante nya Sekar datang Ehmm ternyata mau kembalikan kalung.
benar kata Tante nya Sekar kali ini, Sekar sudah nikah harusnya jangan jalan sama laki-laki.
Duhh Arifal baik banget mau bantu Sekar 😁😁
wadawww Arila rayain Ultah ma Bayu? dasar Pelakor Stresss 😡😡😡
duhhh Bayu dan Arifal ketemu dong Ehmmm kira kira jika Sekar tau msh semangat dan kuat gk ya Sekar? kasihan Sekar klo tau 🥲🥲
Penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya ya Author Kesayangan kuuuu tetap semangat Sayyy quuu 🤗🤗🥰🥰💪💪
begitu tenang Sekar meskipun hati nya sakit 🥲🥲.
Bayu melihat perubahan Sekar🥲
tapi Bayu knp gk Peka sihhh
bikin Bayu jatuh cinta sama Sekar donggggg 😁😁
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuu tetap semangat yaa Sayyy quuu 🥰🥰💪💪🤗🤗
kasihan Sekar melihat Bayu Dan Alira di toko Roti berdua 🥲🥲
duhhh Arifal akhirnya tau apa yang terjadi Dan berusaha menahan diri 🥲🥲
Sekar menangis dong di toilet🥲🥲
untung Ada Arifal mencoba tenangkan Sekar Dan kasih Sekar semangat 🥲🥲
semangat Sekar harus kuat gk boleh nyerah🥲🥲
gara² Cinta, Sekar tersenyum kembali 😁😁
penasaran dg lanjutannyaaa
di tunggu update nya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 💪💪🥰🥰🤗🤗
meskipun Bayu selalu bohongin Sekar, Sekar msh peduli dg Bayu 🥲
Sekar hrs nya juga cerita ke Bayu klo Alira dtg ke rumah 🥲🥲
duhhh Arifal jemput Sekar dong 🤗🤗
Sekar mencoba tersenyum di depan Arifal 🤗🤗
Sekar mencoba tersenyum kpd Arifal dong... 🤗🤗
gmn tuh klo Bayu tau Sekar kerja di toko nya Arifal 😁😁
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
Duhh Arifal semakin perhatian sama Sekar 🤗🤗
Arifal tau Sekar banyak beban tapi Sekar gk mau cerita kpd Arif 🥲
duhhhh Sekar nungguin Bayu balik donggg meskipun Sekar msh merasa kecewa dg Bayu 🥲🥲
Bayu pun pulang namun tetap berbohong kpd Sekar 🥲🥲
penasaran dg lanjutan nya..
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus ya Sayyy quuu🥰🥰🤗🤗💪💪
waduhhh Pelakor Stress si Alira ngajak ketemuan tuh sehingga membuat Bayu terpaksa berbohong lagi sama Sekar 😡😡😡 dasar Pelakor Stress deketin Bayu mulu apa sih mau nya 😡😡
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 💪💪🤗🤗🥰🥰
gmn klo Bayu tau yaa...
Sekar masih berharap Bayu menghubungi nya dong ada notifikasi dari Bayu namun tidak ada 🥲
Sekar masih teringat Alira dong 🥲
Sekar merasa Bayu lbh bahagia bersama Alira🥲
penasaran dg lanjutannya🤗🤗
di tunggu updatenya author kesayangan kuuuu tetap semangat terus ya Sayyy lanjut kan Karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
duhhh Bayu mau saja dtg ke kantor temui Alira 😡😡
dasar stresss apa tuh Alira ksh sesuatu ke Bayu lagi sampai Bayu nurut ke Pelakor stress 😡😡
untung ada Rama tapi Rama curiga sama Alira dan Bayu
harusnya Bayu jujur dong ke Rama..
duhh Bayu pingsan dong 🥲🥲
ngapain tuh Alira Pelakor stress minta Bayu ketemu ke tempat biasa 😡😡
greget sama Alira Pelakor stress 😡😡
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu...
tetap semangat terus ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu
🥰🥰🤗🤗💪💪
duhhh itu Karyawan bisik² lihat Arifal selalu bertemu dengan Sekar 😆😆
duhh Bayu berharap Pak Hasan cepat sadar. semoga Pak Hasan cepat sadar yaa kasihan Bayu harus berbohong sama Mamanya tentang Sekar 🥲🥲🥲
gmn yaa reaksi Mamanya jika Mamanya tau yang sebenarnya🥲🥲
gmn reaksi nya Bayu jika Bayu tau Sekar kerja di toko Roti??
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjut kan karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
akhirnya Bayu sudah pulang tapi sikapnya tetap sama ke Sekar namun Sekar tetap melayani Bayu...
duhh knp sih Bayu masih teringat Pelakor stress itu si Alira sampai Sekar mau buka dasi nya Sekar pun di tepis Bayu...
duhh Bayu melihat Sekar sedikit berbeda dong apalagi Sekar sudah siapkan sarapan.
gmn yaa jika nnt Bayu tau Alira ke rumahnya Bayu dan temui Sekar? apalagi jika Bayu tau Sekar kerja di toko roti nya Arifal.
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy quuu lanjut kan Karya mu semangat💪💪🤗🤗🥰🥰
cantik dan Sekar pun gosip lahh di dengar Arifal dong 😄😄
duhhh semoga pak Hasan selamat yaa biar kasih tau yang sebenarnya sama Bayu gmn hasil Tes DNA itu 🥲🥲
pst perbuatan Pelakor Stress si Alira bikin Pak Hasan kecelakaan 🥲🥲
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya kesayangan kuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 💪💪🥰🥰🤗🤗