NovelToon NovelToon
I Love You My Husband

I Love You My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

"Jika ada kesempatan kedua, maka aku akan mencintai mu dengan sepenuh hatiku." Kezia Laurenza Hermansyah.

"Jika aku punya kesempatan kedua, aku akan melepaskan dirimu, Zia. Aku akan membebaskan dirimu dari belengu cinta yang ku buat." Yunanda Masahi Leir.

Zia. Cintanya di tolak oleh pria yang dia sukai. Malam penolakan itu, dia malah melakukan kesalahan yang fatal bersama pria cacat yang duduk di atas kursi roda. Malangnya, kesalahan itu membuat Zia terjebak bersama pria yang tidak dia sukai. Sampai-sampai, dia harus melahirkan anak si pria gara-gara kesalahan satu malam tersebut.

Lalu, kesempatan kedua itu datang. Bagaimana akhirnya? Apakah kisah Zia akan berubah? Akankah kesalahan yang sama Zia lakukan? Atau malah sebaliknya.

Yuk! Ikuti kisah Zia di sini. Di I Love You my husband. Masih banyak kejutan yang akan terjadi dengan kehidupan Zia. Sayang jika dilewatkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#12

Dua karyawan itupun datang ke ruangan Yunan atas permintaan yang Yunan sampaikan lewat Deswa. Tentu saja, kedua karyawan itu terlihat bingung dan cemas saat mereka masuk ke ruangan Yunan.

Maklum, pimpinan mereka sangat dingin. Terkesan sangat irit bicara. Jika dipanggil ke ruangan hanya ada satu kemungkinan, mereka punya salah yang mengharuskan si pimpinan untuk bertatap muka secara langsung untuk meluruskan masalah yang telah mereka buat.

"Pak Yunan. Maaf, kami .... "

"Kalian tahu apa kesalahan kalian sampai aku harus memanggil kalian ke sini?" Suara yang membuat kedua karyawan itu merinding sontak terdengar. Keduanya pun langsung menahan napas sesaat.

"Maaf, pak. Kami ... kami benar-benar tidak tahu apa kesalahan yang telah kami perbuat. Sungguh, pak. Kami tidak tahu sedikitpun."

"Benar, pak. Kami tidak tahu sedikitpun. Maaf, bisakah bapak mengatakan apa kesalahan kami, Pak."

Keduanya berucap secara bergantian dengan sangat hati-hati. Lalu, tatapan mata tajam Yunan semakin terlihat. Tatapan yang membuat jantung dua karyawan itu semakin berdegup cepat.

Atasan mereka tampan. Tapi sayangnya, atasan itu jadi menakutkan karena tidak pernah memperlihatkan ekspresi yang bersahabat. Selalu terlihat murung, dingin, atau bahkan, datar seolah tidak memiliki nyawa saja di tubuhnya.

"P-- pak."

"Deswa. Bantu mereka mengingat apa yang telah mereka lakukan tadi pagi."

"Baik, tuan muda."

Deswa pun langsung memutar laptop yang ada di depan Yunan. Seketika, saat vidio pengawas yang ada di laptop Deswa nyalakan, dua karyawan tersebut langsung terlihat pucat.

"Kalian sudah tahu apa kesalahan kalian sekarang?"

"P-- pak. Ma-- maafkan kami. Kami ... kami hanya bercanda saja, Pak. Kami-- "

"Kalian pikir, kantor ini tempat kalian bercanda dengan cara membuli sesama karyawan? Candaan kalian tidak lucu. Candaan kalian melewati batas kesabaran. Kalian tahu, dia adalah karyawan baru yang seharusnya kalian bimbing dengan baik. Bukan kalian buli karena keegoisan kalian."

Si irit bicara sekalinya mengeluarkan kata-kata benar-benar tanpa jeda. Jangankan dua karyawan, Deswa yang sudah sejak lama ada di dekat Yunan saja langsung di buat melongo.

Ah, masalahnya bukan karena nama baik perusahan yang sedang Yunan jaga. Melainkan, karena wanita yang di buli oleh karyawannya itu adalah wanita spesial yang sudah punya tempat sangat indah di hati Yunan. Bukan hanya di dunia yang sebelumnya. Di dunia sekarang setelah kehidupan kedua saja, wanita itu masih menduduki tempat terindah dalam hati seorang Yunanda.

"P-- pak. Maafkan kami. Kami akan-- "

"Tidak perlu. Kalian berdua di pecat. Mulai dari detik ini, kalian berdua bukan lagi karyawan saya. Segera tinggalkan kantor ini sekarang juga."

"Apa?"

"Ba-- bagaimana mungkin?"

Keduanya terlihat sangat syok. Kesalahan yang mereka perbuat sepertinya tidak fatal. Tapi sangsi yang mereka dapatkan sangat luar biasa. Mereka langsung kehilangan pekerjaan yang sudah lama mereka tekuni. Sungguh hal yang sangat mengejutkan.

"Deswa. Urus surat pemecatan untuk mereka."

"Pak, kami mohon, tolong jangan pecat kami. Tolong, Pak. Berikan kami satu kali kesempatan untuk memperbaiki kesalahan."

"Iya, pak. Kami janji, kami akan berubah. Kami tidak akan memperlakukan rekan dengan buruk lagi. Kamu mohon, pak."

"Ingin keluar sendiri dari ruangan ini, atau aku blacklist nama kalian sebagai pekerja? Kalian tidak punya kesempatan."

"Tapi, Pak-- "

"Kalian tidak dengar apa yang tuan muda katakan? Kesalahan kalian sungguh fatal. Kalian tidak di blacklist dari dunia pekerjaan saja sudah sebuah kebaikan yang tuan muda berikan pada kalian. Jika tidak, kalian mungkin akan langsung berurusan dengan pihak yang berwajib gara-gara ulah kalian ini."

Dua karyawan itupun tidak bisa berkutik lagi. Entahlah. Bagi mereka, kesalahan itu tidak terlalu besar. Tapi kenyataan yang mereka terima malah sangat luar biasa. Mereka di hukum cukup berat seolah, mereka sudah melanggar peraturan fatal yang kantor tetapkan.

Tubuh keduanya lemah. Tapi, mereka hanya bisa pasrah mengikuti apa yang Yunan katakan. Mereka melangkah pergi mengekori Deswa dari belakang. Sesaat kemudian, surat pemecatan untuk mereka berdua pun langsung mereka terima.

"Kalian telah salah bertingkah. Kalian telah menganggu orang yang seharusnya tidak kalian ganggu sedikitpun," ucap Deswa pelan.

Sebenarnya, jangankan dua karyawan itu. Deswa saja sangat bingung dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Tuan muda, atasan yang biasanya sangat dingin. Yang sangat jarang turun tangan jika terjadi masalah kecil pada karyawannya. Tapi hari ini, hanya karena seorang gadis, tuan mudanya bisa bersikap sangat tegas. Ini adalah hal yang paling aneh yang pernah tuan mudanya lakukan.

Ketika sibuk dengan pikirannya sendiri, Deswa yang terus berjalan hampir saja bertabrakan dengan Zia. Deswa terdiam menatap Zia dengan tatapan lekat penuh selidik.

Hatinya berucap. 'Wanita ini, apa yang sebenarnya sudah terjadi dengan wanita asing ini. Tuan muda dingin balok es yang tidak pernah berekspresi, sekarang jadi berubah cukup besar hanya karena gadis ini. Ada apa dengan mereka berdua.'

"Pak ... Deswa."

"Ah, iy-- iya. Maaf. Saya, saya sedang banyak pikiran. Nona Zia, anda mau ke mana?"

"Ke tempat fotocopy, Pak. Anda baik-baik saja, bukan?"

"Ah, saya baik. Sangat baik."

"Ya sudah kalo gitu, silahkan pergi. Saya akan kembali ke ruangan saya."

Selesai berucap, Deswa langsung beranjak. Dia bergerak dengan langkah yang besar. Tentu saja, dia pergi tanpa menunggu Zia menjawab terlebih dahulu apa yang baru saja selesai dia ucapkan.

Zia pun hanya bisa menatapnya dengan tatapan aneh. Masih bisa Zia ingat dengan sangat jelas sebenarnya seperti apa Deswa di kehidupan sebelumnya. Pria itu adalah orang yang sangat tidak bersahabat dengannya.

Tentu saja karena ulahnya yang telah menyakiti Yunan berulang kali. Jika Deswa adalah anggota keluarga Yunan, mungkin Deswa akan memarahi Zia dengan sangat keras. Karena, ketika dia bukan keluarga saja, dia pernah menegur Zia gara-gara ulah Zia yang mengabaikan Yunan saat mereka masih di kehidupan sebelumnya.

'Deswa. Tenang saja. Kehidupan kali ini, aku gak akan buat tuan muda kamu kecewa. Aku akan mencintainya dengan sepenuh hati. Ku harap, kamu akan menjadi pendukung untuk hubungan kami kelak.' Zia berucap dalam hati sambil melepas napas berat.

Di sisi lain, kabar pemecatan dua karyawan karena telah membuang makanan Zia langsung menyebar dengan cepat. Bukannya bungkam, mereka yang tinggal di sana malah semakin kuat membicarakan Zia di belakang.

"Ya Tuhan. Jadi, kalian berdua di pecat hanya karena membuang makanan anak baru itu?"

"Bos kita ternyata benar-benar ada hubungan ya dengan anak baru itu. Buktinya saja, baru saja bekerja, dia sudah membuat karyawan lama di pecat."

"Benar-benar deh. Beneran gak habis pikir aku sama si bos. Bisa-bisanya hanya karena seorang wanita, dia pecat karyawan lama yang sudah banyak berjasa."

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Patrick Khan
lgsg di acc carmer gk tu zia😄
Cindy
lanjut kak
Patrick Khan
yunan lgsg kawatir pikiran emaknya zia.lgsg bilang tidak tinggal sendiri😂😂😂
Rani: khkhkhkh ... iya lho. yunan pnuh pertimbangan kan yah
total 3 replies
Musdalifa Ifa
next up Thor 🙏
Rani: yuhu ... laksanakan 👍
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: siap laksanakan 😘
total 1 replies
Musdalifa Ifa
suka banget ceritanya, semangat up ya Thor💪
Rani: yuhu ... 😘😘😘 makasih
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: yuhu👍👍👍👍
total 1 replies
Patrick Khan
apa iya kena hujan bisa badan panas🤔🤔
Rani: gelamun apa kamu hayo?
total 5 replies
partini
ini dua duannya balik ke masa lampau
Rani: iya. mereka berdua sama. yg satu mau balikan. yg satu mau menghindar. gitu
total 1 replies
partini
wah keren cerita nya
Rani: makasih buanyak. ikuti sampai akhir yah
total 1 replies
partini
cinta bertepuk sebelah kaki nyesekk
Rani: kahkahkah... jaman sekarang udah main kaki aja yah. gak main tangan lagi🤣
total 1 replies
Patrick Khan
ratu maksa bgt..kesan nya gk ada cwo yg mw sm dia🤣🤣
Rani: wwkwkwkwkw... Yunan anak orang kaya mah walau lumpuh tetap aja dapat untung🤭
total 1 replies
Patrick Khan
lanjut
Rani: 👍👍👍👍😘
total 1 replies
Moh Rifti
up
Rani: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Moh Rifti
lanjut
Rani: yuhu....
total 1 replies
Moh Rifti
👍👍👍
Rani: 😘😘😘😘😘🤭
total 1 replies
Moh Rifti
next
Rani: 😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
Moh Rifti
up👍👍👍😍😍
Rani: siap👍😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!