NovelToon NovelToon
Transmigrasi Hanabi

Transmigrasi Hanabi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Persaingan Mafia / Fantasi Wanita
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Erika Ponpon

Hanabi di bunuh oleh wakil ketua geng mafia miliknya karena ingin merebut posisi Hanabi sebagai ketua mafia dia sudah bosan dengan Hanabi yang selalu memerintah dirinya. Lalu tanpa Hanabi sadari dia justru masuk kedalam tubuh calon tunangan seorang pria antagonis yang sudah di jodohkan sejak kecil. Gadis cupu dengan kacamata bulat dan pakaian ala tahun 60’an.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erika Ponpon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

Moira duduk santai, menyilangkan kaki, lalu menatap satu per satu wajah di hadapannya. “Dengar,” katanya singkat. “Nitro bukan geng sembarangan. Kalau kita ceroboh, bukan kita yang menang —malah kita yang musnah. Jadi semua harus jelas tugas dibagi sesuai keahlian.”

Mereka pun berkumpul melingkar di lantai, suasana campur antara serius dan santai. Gentha menghembuskan asap rokok, Rio merapikan kuteknya, sementara yang lain sudah siap mendengarkan.

Moira menunjuk Reno pertama. “Lo otak teknis kita. Hack, peta, blind spot CCTV, pola patroli. Semua data intel dikumpulin sama lo.”

Reno mengangkat dagu dengan bangga. “Siap, Bos. Laptop gue udah nggak sabar.”

Giliran Bima. “Lo urus ledakan—tapi ingat distraksi, bukan penghancuran. Kita butuh kekacauan terkontrol.”

Bima ngakak, “Tenang, Ra. Bukan ngebom kota, cukup bikin mereka sibuk.”

Kiko ditatap berikutnya. “Lo es Kiko lo jadi kurir dan penghubung. Keluar-masuk tanpa dicurigai, bawa barang, pasokan, info kecil—lo yang handle.”

Kiko memberi jempol ganda. “Oke, gue antar-jemput.”

Danu, yang paling besar tubuhnya, hanya perlu kata satu. “Lo tugasnya jadi tenaga fisik. Kalau ada yang nyerang, lo maju. Tapi jangan buru-buru bikin keributan sebelum waktunya.”

Danu mengangguk, suaranya berat namun tenang. “Kalau ada yang ganggu Ra, gue yang urus.”

Terakhir, Moira menoleh ke Rio dan senyum tipis muncul di bibirnya. “Lo unik. Orang-orang bakal remehin lo—itu keuntungan kita. Lo masuk paling depan sebagai umpan, memakai peran yang paling bikin mereka lengah.”

Lalu Rio, tanpa bisa menahan sifat dramanya, menyelipkan komentar terakhir sambil berkedip, “Kalau jadi umpan, minimal kasih gue outfit yang kece, ya. Biar dramanya maksimal.”

Moira mengangkat alis, setengah mengancam bercanda. “Jangan bikin gue timpuk pake galon, Yo.”

Semua meledak tertawa—ketegangan sejenak mencair. Gentha tertawa kecil lalu menatap Moira dengan serius. “Jadi lo yang otak utama?”

Moira meraih secarik kertas dan menunjukkannya—peta, jadwal patroli, dan rencana garis besar. “Iya. Kita masuk, kumpulkan bukti, bongkar hubungan Razka–Jackson. Setelah mereka saling tikam, kita serang saat mereka paling rapuh.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Arland sedang menatap layar laptopnya, jemarinya sibuk mengetik, ketika suara pintu ruang kerjanya terbuka tanpa ketukan. Alisnya langsung berkerut.

Seorang pria melangkah masuk dengan santai, lalu duduk di kursi di hadapan Arland tanpa diminta. Tangannya meraih sebuah bola kaca kecil—pajangan di meja Arland—lalu mulai memutarnya seakan sedang bermain mainan anak-anak.

Arland mengangkat pandangannya, dingin. “Siapa yang kasih izin lo masuk?”

Pria itu tersenyum miring, tatapannya menusuk penuh percaya diri. “Santai, sepupu. Masa lo lupa gue?”

Arland mengernyit, jantungnya sempat berdegup lebih kencang. “Jackson…” gumamnya rendah.

Jackson memutar bola kaca itu sekali lagi sebelum meletakkannya kembali, kali ini dengan bunyi duk yang disengaja. “Akhirnya ketemu juga. Lucu ya, kita sepupu tapi dunia nggak ada yang tahu.”

Arland menyandarkan punggung, sikapnya tetap dingin meski matanya penuh waspada. “Lo ngapain di sini?”

Jackson tersenyum tipis, ekspresinya ambigu—antara saudara atau ancaman. “Cuma pengen ngobrol… dan mungkin ngingetin lo, Land. Darah keluarga kita itu rumit. Cepat atau lambat, lo harus pilih berdiri di sisi siapa.”

...****************...

Pintu rumah keluarga Evander terbuka dengan suara berdecit. Moira melangkah masuk bersama Rio yang sibuk merapikan rambut gondrongnya yang dicat highlight pirang.

“Assalamualaikum rumah penuh dosa…” gumam Rio dengan gaya lebay, matanya melirik kanan-kiri.

Moira menahan tawa. “Sssst, diem lo Yo, ini bukan panggung dangdut.”

Namun belum sempat mereka melepas sepatu, suara ketukan

tap…

tap…

tap

High heels terdengar mendekat. Dari arah ruang tamu, Paula muncul dengan gaun ketat warna merah marun, di belakangnya Stella yang tak pernah absen dengan senyum miring penuh sindiran.

“Oh… akhirnya anak manja itu pulang,” Paula membuka percakapan dengan nada meremehkan. Tatapannya langsung jatuh pada Rio, menilai dari ujung rambut sampai ujung kaki. “Dan sekarang… kamu bawa pulang banci ke rumah ini?”

Rio langsung menepuk dada dengan gaya dramatis. “Excuse me, tante! Gue ini bukan banci, gue limited edition. Emas 24 karat, sayang.”

Moira hampir ngakak tapi cepat-cepat menahan. “Yo, diem dulu, gue yang beresin.”

Stella maju selangkah, senyum sinisnya makin lebar. “Ternyata gosip kampus bener… Moira sekarang bawa-bawa teman aneh buat nutupin kelakuan liarnya. Pantesan Arland makin ilfeel.”

Moira menatap dingin, menurunkan tasnya ke meja dengan bunyi keras. “Ck. Jadi ini acara sambut pulang ala keluarga Evander ya? Sungguh berkelas… menjatuhkan anak pemilik rumah di depan tamu.”

Paula menyilangkan tangan. “Kalau kamu masih ingin disebut sebagai anak keluarga ini, belajarlah menjaga nama baik. Jangan bawa sampah jalanan ke rumah.”

Rio langsung menoleh ke Moira, wajahnya sok terkejut. “Dia bilang gue sampah, sayang! Untung sampahnya mewah, bisa didaur ulang jadi Gucci.iyuhhh daripada kalian sampah kere dari bau aja bikin aike mual deh!!”

Moira tersenyum tipis, matanya menusuk ke arah Paula dan Stella. “Sampah justru yang suka sok bersinar padahal dalamnya busuk. Jangan sampai rumah ini penuh bau busuk gara-gara penghuni barunya.”

Paula mendengus, sementara Stella menggigit bibir kesal. Rio, dengan entengnya, mengeluarkan kipas lipat dari tas kecilnya dan menutup mulut pura-pura kaget.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Rio berhenti di ambang pintu ruang tamu. Matanya langsung menyapu dua “patung hidup” yang berdiri di lorong Paula dan Stella, tangan terlipat, wajah menatap tajam kayak penjaga kos-kosan yang nunggak bayar.

Rio ngelirik Moira, lalu balik lagi ke dua cewek itu. “Eh, ini lorong rumah Moira atau pintu gerbang neraka sih? Kok gue ngerasa kayak lagi disidang dosa sebelum masuk surga?”

Paula mendengus. “Siapa suruh kamu ikut-ikutan Moira pulang?”

Rio pasang gaya tangan di pinggang, kepala miring, suara cempreng dibuat-buat. “Eh tante, jangan salahin gue dong. Gue cuma bodyguard pribadi Moira, versi hemat—gajinya dibayar pake permen karet.”

Stella melipat tangan lebih kencang. “Nggak usah banyak gaya deh. Mau ngapain lo di sini?”

Rio tiba-tiba melenggang ala-ala model, ngesot-ngesot dikit biar bisa lewat, terus berhenti persis di depan Stella. “Sayang, geser dikit dong. Gue takut nanti kalo gue nyenggol lo, lo jatoh, terus headline berita besok bunyinya ‘Remaja putri jatuh karena iri sama kecantikan banci slay’. Kan malu, ya?”

Moira yang dari tadi nahan ngakak sampai nutup mulut pakai tasnya.

Stella langsung nyolot, “Kurang ajar lo!”

Rio malah mundur setengah langkah, lalu pura-pura ambil kertas imajiner dari saku. “Oh, maaf-maaf, ini kayak lagi antrean periksa dokter ya? Nomor antrian gue 69. Kalo tante nomor berapa?”

Paula mendesis makin emosi, sementara Stella melotot tak percaya.

Moira sudah nyaris ngakak.

Rio lalu pura-pura ragu melangkah, mendekat dengan gaya model runway, menghentakkan kaki tinggi-tinggi. Pas persis di depan Paula, dia berhenti, nyodorin tangan seolah minta izin.

“Tante, boleh minggir nggak? Gue takut kalo nyenggol lo, high heels lo patah trus lo jatoh kayak diva gagal.”

Paula wajahnya memerah. “Kurang ajar kamu!”

Rio buru-buru geser ke sisi Stella, lalu berbisik cukup keras biar kedengeran. “Ati-ati, dek. Kalo lo sering manyun gitu, nanti bibir lo bengkak kayak abis filler gagal. Ih ngeri!”

Moira akhirnya ngakak, nutup mulut biar nggak ketahuan terlalu puas.

Rio pun melenggang sukses melewati mereka berdua, sambil menjentikkan jari. “Permisi ya, calon-calon penghuni sinetron azab. Gue lewat dulu, dunia butuh lebih banyak warna gue daripada aura negatif kalian.”

Moira ngakak nggak kuat, akhirnya nyeletuk.

“Udah Yo, jangan ditambahin. Nanti rumah gue kebakar gara-gara dua macan betina ngamuk.”

Rio nyeletuk terakhir sambil kibas rambut imajiner:

“Tenang, sayang. Kalo kebakar, gue bisa manggil pemadam… atau minimal satpam komplek biar rame.”

1
Lia Aurora
🤣🤭 lu pikir dengan merebut arland dari Moira, Moira bakalan redup? ya enggak lah, justru Moira makin bersinar apa lagi ada gentha dan geng somplak di samping Moira 🥳
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
akhirnya wanita itu menang? ck ck ck dia benar-benar menginginkan milik orang lain
Reycaryuca: Nah kan… apalagi sekarang lg pd demen laki orang.. pdhl bnyk laki bujang mah.. 😭
total 6 replies
Lia Aurora
lah ini juga saran emak aku tuh dan aku terapkan sampe sekarang ya Allah 🤣🤭😭
Senja
Yuhu my comeback to hanabi ......
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Reycaryuca: Oke makasih ka 🙇🏻‍♀️
total 1 replies
Chauli Maulidiah
keren Thor.. muncul dr kegelapan, dgn rambut gondrong yg berkibar2... 😍😍
Reycaryuca: Wkwkwk 😭
total 7 replies
Lia Aurora
mau rumpi aja lah sama teh Eli kalo part nya teh nik belum banyak muncul🤣🤭😭
Lia Aurora: teh Eli semedi cari wangsit. siapa selanjutnya iblis yg harus bangkit lagi🤣🤭😭
total 2 replies
Lia Aurora
udah segini doang. seginiiiii doang kak. hellooooo😒 makan aja baru satu suapan tau2 udah dipenghujung part. ayolah up yg banyak 🤣🤭😭
Lia Aurora
woiii teh Eli nih ngumpul sini ngerumpi bareng teh nik, seru ada darah loh🤤
Reycaryuca: Wkwkwkwk😭🤣
total 5 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
yuk bisa yuk buat Jiyo berada di pihak Mu Bi
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira 𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲💎
sabar Tha sabar /Facepalm//Facepalm/
Chauli Maulidiah
kan.. kaaann.. kaaann.. musuhnya kabuurrr
Chauli Maulidiah
iiihh keren lah Thor.. gondrong pulak.. 😍
Reycaryuca: Kaburrrrrrr ahhh🤣😭😭
total 5 replies
Chauli Maulidiah
waaaahhhh... akhirnya.. ada yg nyaingin si jeng eli.. 😍😍😍
Reycaryuca: Klo elijah denger wahhh kabuuurrrrr 😭🤣… sesangar elijah di panggil neng eli 😭🤣
total 3 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
nah kok jadi berantakan si Tha kamu ngga bisa menahan amarah dan membuat si Razak kabur
Reycaryuca: Nah itu namanya 😭🤣
total 11 replies
princess Halu
ingatkan gentha ni cewek ternyata cowok
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira 𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲💎
lah, itu si evander gak punya hati dan pikiran ya, anak yang masih kecil dituduh sebagai pembunuh istrinya... rasanya ingin jambak tuh kepala si evander...

ini lagi si Stella, harusnya dia buktikan dong, bahwa dia bisa, bukannya malah jadi iri/Sweat/
Lia Aurora
kayaknya karakter gentha lebih cocok ke Moira ya dari arland. hemm.. tapi kita tnggu aja keajaiban apa yg di miliki arland
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
ayo bi jangan sesantai itu segera singkirkan semua orang yang buat kamu menderita
Musdalifa Ifa
beh Moira cantik sekali kayak Barbie
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!