NovelToon NovelToon
Imam Dalam Sujudku

Imam Dalam Sujudku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:34.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pernikahan yang batal membuat Namira harus menikah dengan sepupunya. Untuk menjaga nama baik keluarganya dan juga pesantren Namira tidak punya pilihan lain.
Bian, yang merupakan sepupu Namira dan juga teman masa kecilnya harus mengikuti kemauan ibunya yang memang sangat menginginkan Namira sebagai calon menantunya sejak dulu.

Karena sudah lama tidak bertemu membuat pertemuan mereka sedikit canggung dan apalagi dihadapkan pada pernikahan. Tetapi bagaimanapun keduanya pernah menghabiskan waktu di masa kecil.

Namira dan Bian sama-sama memiliki pasangan di masa lalu. Bian memiliki kekasih yang tidak direstui oleh ibunya dan sementara Namira yang memiliki calon suami dan seharusnya menikah tetapi digantikan oleh Bian. Karena perzinaan yang dilakukan calon suaminya menjelang 1 hari pernikahannya.

Bagaimana Namira menjalani pernikahannya bersama Bian yang tidak dia cintai dan sebaliknya dengan Bian.

Jangan lupa untuk membaca dari bab 1 sampai bab akhir dan jangan suka menabung Bab....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12 Bian Paling Mengerti

Jawaban Namira sepertinya tidak sesuai dengan ekspresif Farah wajah datar.

"Tetapi bukankah sekarang posisinya sudah berbeda dan kami di sini bukan lagi sebagai keluarga yang berhubungan dengan kedua orang tua kamu tetapi keluarga karena kamu sudah menikah dengan orang yang ada di rumah ini," sahut Farah.

"Tetapi bagi Namira sampai kapanpun, Mama, Papa dan Kak Bian akan tetap menjadi keluarga Namira," jawab Namira.

"Apa kamu tidak bisa menghilangkan perasaan itu?" tanya Farah yang membuat Namira menghentikan memotong sayuran itu dan menoleh ke belakang melihat para ibu mertuanya itu yang memperlihatkan wajah serius.

Farah menghela nafas dan berjalan menghampiri Namira.

"Namira kamu harus menghilangkan perasaan bahwa kami adalah keluarga dan Bian adalah sepupu kamu. Kamu harus menanamkan di pikiran kamu bahwa Bian suami kamu dan kami keluarga dari suami kamu," ucap Farah dengan wajahnya yang sangat serius.

Namira justru sangat takut melihat wajah Farah seperti itu.

"Mama mau tanya sama kamu? Apa kamu berusaha untuk mencintai Bian?" tanya Farah.

"Bukankan Namira dan Kak Bian memang paling mencintai sejak kecil?" tanyanya.

"Bukan cinta seperti itu yang saya maksud!" bentak Farah yang jujur saja membuat Namira sangat kaget untuk pertama kali wanita yang sangat lembut itu tiba-tiba membentak dirinya.

"Mencintai seorang istri yang membuka hati untuk suaminya, kamu sudah menikah Namira dan seharusnya menanamkan rasa cinta itu untuk suami kamu dan melupakan masa lalu!" tegas Farah.

"Jangan-jangan kamu dan Bian belum melakukan tugas dan kewajiban kalian!" tebak Farah menatap serius ke arah menantunya itu dan jujur saja Namira semakin takut melihat tatapan mata yang tajam itu seolah mengintimidasi dirinya yang padahal dia juga tidak tahu apa kesalahannya.

"Namira jawab saya. Apa kamu dan Bian sudah melakukan hubungan itu?" tanya Farah memastikan dengan memegang kuat kedua bahu menantunya itu yang membuat Namira mendadak takut.

"Ma!" tegur Bian yang tiba-tiba saja datang dan langsung melepaskan tangan Farah dari bahu Namira.

"Apa-apaan Mama yang bisa-bisanya bertanya seperti itu kepada Namira," tegur Bian.

Namira sepertinya masih sangat schok yang sejak tadi menunduk.

"Kamu kekamarlah!" titah Bian yang membuat Namira menganggukkan kepala dan buru-buru meninggalkan dapur yang seketika dia menjadi orang ketakutan.

"Mama kenapa harus mempertanyakan masalah privasi kami?"

"Mama tidak berhak mengurus kamar kami seperti apa!" tegas Bian.

"Mama berhak mengetahui karena kalian berdua sudah menikah dan kamu tahu jika tidak menyentuh istri kamu dan maka itu adalah dosa besar!" tegas Farah.

"Aku tahu itu. Tapi aku tidak memanfaatkan situasi dan aku sudah mengingatkan kepada Mama untuk tidak mencampuri bagaimana pernikahanku dengan Namira!" tegas Bian.

"Mama lihat bagaimana ekspresi Namira tadi. Dia sangat takut kepada Mama. Mama berhenti terlalu terobsesi dengan Namira. Dia punya kehidupan sendiri dan jangan memaksanya melakukan apapun yang tidak dia inginkan!" tegas Bian yang membuat Farah menyibak rambutnya ke belakang yang sepertinya menyadari jika perbuatannya sudah kelewat bata dan bahkan membuat menantunya sampai takut.

"Aku tahu sejak Namira kecil Mama sudah menanamkan bahwa Namira akan menjadi milik Mama. Tapi jangan mengorbankan hidupnya dan terlalu terobsesi padanya dan sampai membuatnya tidak nyaman!" tegas Bian.

"Mama hanya ingin pernikahan kalian berdua baik-baik saja. Mama tidak bisa melihat Namira yang terus aja memikirkan masa lalunya dan....."

"Lalu Mama pikir aku masih murni merupakan semuanya," sahut Bian memotong pembicaraan itu.

"Sangat tidak ada memaksakan Namira untuk menerima kenyataan secepatnya itu dan sementara aku saja tidak semudah itu melakukannya. Jadi biarkan aku dan Namira pelan-pelan menjalani semua ini dan tanpa harus ada paksaan dan semua harus sesuai dengan keinginan Mama!" tegas Bian yang membuat Farah terdiam.

"Untuk ke depannya aku benar-benar sangat keberatan jika Mama harus mempertanyakan masalah privasi kami. Aku tidak akan bertanggung jawab jika pada akhirnya Namira tidak nyaman berada dirumah ini!" tegas Bian yang membuat Farah diam saja dan diam langsung berlalu dari hadapan ibunya kita.

Damian memasuki kamar dan melihat istrinya yang dulu di pinggir ranjang tampak terlihat masih sangat takut dengan tangan yang berada di atas bajunya yang terlihat saling menggenggam satu sama lain.

Bian menghela nafas dan langsung menghampiri Namira yang berjongkok di depan Namira dan memegang tangan yang sangat dingin itu.

"Kak. Apa Namira melakukan kesalahan?" tanyanya yang membuat Bian menggelengkan kepala.

"Kenapa Mama menatap Namira seperti itu. Namira benar-benar sangat takut," ucap Namira yang tiba-tiba saja air matanya jatuh.

Bian langsung mengusap air mata tersebut yang pasti tidak tega melihat Namira harus merasa tertekan seperti itu karena oksida dari ibunya.

"Jangan takut, Mama kalau marah memang sedikit galak, tetapi nanti juga akan baik lagi," ucap Bian.

"Kak. Mama mempertanyakan bagaimana hubungan kita. Namira tidak bisa menjawab dan Namira malah disalahkan. Kak Namira bukan tidak mau melakukan tugas sebagai seorang istri yang harus memberikan hak kepada suaminya,"

"Tetapi demi Allah, Namira belum siap melakukan hal itu dan Namira tidak ingin melakukan semua itu dengan keterpaksaan," ucapnya.

"Namira yang menikahi itu adalah kita berdua dan bukan kamu dengan keluarga ini. Jadi yang kamu hanya pikirkan itu cukup aku saja dan kamu tidak perlu memikirkan bagaimana dan siapapun yang ada di rumah ini. Aku sudah mengatakan kepada kamu sebelumnya jika aku tidak akan memaksa kamu dan aku juga tidak ingin memanfaatkan kamu dalam hal ini," ucap Bian yang berbicara begitu lembut kepada istrinya.

"Jangan bersalah dengan kondisi ini. Bukan hanya kamu yang memiliki masa lalu dan aku juga memiliki masa lalu," ucap Bian.

"Jadi apa itu artinya Kakak juga sebelumnya memiliki pacar?" tanya Namira yang membuat Bian menganggukkan kepala.

"Kakak juga juga tidak mudah melupakannya?" tanya Namira lagi.

"Butuh waktu, tetapi semenjak kita menikah aku sekarang sudah....."

"Kakak juga tidak perlu memaksakan untuk melupakan masa lalu," sahut Namira yang memotong kalimat Bian yang sama sekali belum selesai.

"Orang-orang tidak ada yang tahu apa yang kita rasakan. Segala sesuatu yang dipaksakan itu hasilnya sangat tidak baik," lanjut Namira yang membuat Bian menganggukkan kepala.

"Kak. Namira ingin tahu seperti apa mantan kekasih Kakak," ucap Namira tiba-tiba yang membuat Bian mengerutkan dahi yang bisa-bisanya istrinya meminta hal itu dan biasanya seorang Istri justru akan sangat sensitif jika sudah membicarakan mantan dari suaminya.

"Pasti sangat cantik bukan. Kakak begitu tampan dan pasti kakak juga memiliki selera yang sangat cantik," ucap Namira.

"Kamu belum menyelesaikan makan siang yang ingin kamu buat, kamu sebaiknya buat aja makan siang," ucap Bian yang sepertinya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai mantannya kepada istrinya.

"Tapi setelah itu ceritakan sedikit tentangnya kepada Namira," ucap Namira yang benar-benar sangat lempeng berbicara seperti tidak ada rasa marah sedikitpun dan justru malah Bian yang tanpa khawatir dengan perasaan Namira yang terlalu selow.

"Apa boleh?" tanya Namira yang membuat Bian mengganggukan kepala.

Bersambung......

1
Teh Euis Tea
dan dari pura2 nayra suka benaran sm bian, oon nya bian jg hayut dgn permainan nayra
Oma Gavin
bian yg oon bin goblok banget ternyata kamu masuk jebakan nayra sebenarnya nayra iri dgn kebahagiaan namira yg sangat kamu cintai dan farah yg juga sangat menyayangi namira itu membuat nayra bikin ide konyol untuk merebut mu dari namira dan gobloknya kamu menyetujui ide konyol tersebut
Rieya Yanie
sikap bian dan kayra keterlaluan..meskipun sndiwara namun sangta menyakitkan
jangan jangan kayra malah jatuh cinta beneran sama bian
Teh Euis Tea
biarkan dulu namira disana, biar bian merasa kehilangan yg sabgat dlm dan si nayra sadar dan.pergi dari kehidupan bian karna yakin si nayra suka sm bian
Oma Gavin: menurut ku justru nayra akan komporin bian buat melupakan namira cuma zahra dan Ilham akan jadi garda terdepan melindungi namira dari pelakor sahabat nya sendiri
total 1 replies
Teh Euis Tea
aku sih yakin klu nayra emang menyukai bian
Endang 💖
nayra udh jatuh cinta sama bian, mknya dia sengaja buat kek gitu
Teh Euis Tea
si nayra mungkin awalnya cuma niat main2 tp kebawa baper
Oma Gavin
feeling ku nayra justru kebablasan mencintai bian dan ide konyol ini dari nayra ternyata nayra ngga sebaik yg dikira namira sabahat lucknut menikam dari belakang bukannya menyadarkan malah ambil kesempatan, bian juga oon bin goblok nya ngga ketulungan manut saja sama nayra dan selalu bela nayra didepan namira, biarkan saja bian kelimpungan dan nyesel cari namira sendiri, untuk zahra tolong dikuliti itu sahabat mu nayra udah ada bibit pelakor dan ingin menguasai bian seutuhnya
Teh Euis Tea
si nayra lama2 songong nih, emang sih namira salah telah menyuruh bian nikah lg tp bian jg sudah abay sm namira, janji makan mslam ga jd karna bian pergi sm nayra, sampai2 namira nunggu ky orang ilang di lestoran, kasian aku sm part itu
Nayla Arshaka
lbih baik mundur aja la Namira .dr pada kmu merasakan sakit yg lbh dlm...
smua berawal dr keegoisan mu .
dan skrg lpaskan dengan keikhlasan mu...
blm mnikah aja perhatian bian Uda gak ada buat kamu .
gmn klw mereka mnikah ... mngkin kmu akan mnjdi org asing ... bismilah .mundur dan lepaskan bian Namira...
Angga Gati
ak sedih thor...namira pd akhirnya terluka...lebih baik mundur sekarang drpd melihat bian & nayra menikah yg ada makin tambah sakit.
Teh Euis Tea
nayra bian awalnya kalian emang cuma niat dekat sj tp sekarang kalian mungkin saling suka dan aku balik kasian sm namira
Oma Gavin
ternyata bian dan nayra beneran mau nikah ya sudah sekarang giliran namira yg mundur dari pada kamu sakit hati melihat keromantisan nayra dan bian apalagi saat nanti nya nayra hamil jadi perceraian lebih baik, biarkan bian bahagia dgn nayra bukankah itu awalnya yg kamu mau namira
Oma Gavin
pasti kejutan ultah nya bian dan nayra selama ini cuma ngeprank menyadarkan namira yg keras kepala dan egois, gimana enak ngga di cuekin bian
Oma Gavin
gimana rasanya namira ini yg kamu mau masih tetap meminta bian nikah dgn nayra yg ada kamu ngga dianggap lagi apalagi nayra pinter mengambil hati bian, semoga ini hanya konspirasi bian dan nayra menyadarkan dirimu namira yg egois dan keras hati tidak mau mendengarkan pendapat suami
Teh Euis Tea
syukurinnnnn gimana namira mantapkan, itu blm nikah loh km merasa tersusih apalg udah nikah sakit ati dong atau mungkin km langsung di buang sm bian

baru kali ini loh aku baca novel malah setuju sm poligami abusnya gedeg aku sm sinamira
Teh Euis Tea
sok sokan sih nyuruh bian poligami giran di cuekin km nyesel
syukurin rasain aj km namira
Oma Gavin
semoga nayra dan bian sedang memainkannya peran buat menyadarkan namira yg egois karena tekanan farah ngga mikirin perasaan bian sama sekali yg tulus mencintai nya
Oma Gavin
gayamu namira sok kuat dan ikhlas belum juga nikah bian dan nayra kamu sudah cemburu berat, makanya ngga usah punya ide konyol yg ada justru kamu yg tersingkir dan sakit hati sendiri, cari penyakit punya suami sebaik bian masih saja banyak drama
Teh Euis Tea
udah mulai ada xemburukan lo sm nayra makanya di pikir itu blm di poligami km udah merasa cemburu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!