Siapa yang menyangka permohonan yang berada di ujung nyawanya terkabulkan. Arum, gadis cantik yang merupakan salah satu gundik gubernur jenderal Belanda kembali ke masa lalu.
"Aku tidak mau mati dalam keadaan mengenaskan! Dicampakkan dan kehilangan anakku! Terlebih, kepada mereka!"
Mampukah Arum merubah masa depan nya? Apakah semuanya berjalan seperti yang diharapkan nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Undangan
Sambil berbaring dengan perutnya yang tengah dikompres. Caroline masih belum bisa memejamkan matanya, dia hanya berbaring berharap suaminya akan segera kembali dan menemaninya maupun sekedar mengelus perutnya yang sakit.
"Baik, anggap lah dia pergi menemui Arum! Tapi, dia bisa kembali kan? Setelah dia melepaskan h@srat nya? Aku kesakitan disini." Jelas Caroline dengan mata yang terus menatap pintu.
"Ssshh, hah.... Nyeri sekalii!" Jelasnya, wajahnya berkeringat dingin dengan tangan yang gemetar.
**************
Puas di kamar dengan ranjang yang sudah tidak terbentuk rapi itu, tubuh Arum berlari dengan kain yang menutupi tubuhnya, bagian dadanya siap merosot tajam. Kakinya menuju keluar, dengan Frans yang mengejar dibelakang. Setelah memastikan tidak ada penjagaan karena telah diberikan titah, Frans dengan senang hati bermain-main sambil menuntaskan h@sratnya. Dia begitu puas dengan permainan pertama Arum yang memanjakan miliknya dengan baik. Sekarang wanita itu mengajak nya bermain-main, itu sangatlah menyenangkan.
Arum tersenyum sambil memandangi pintu kamar yang seolah ia incar. Dia sengaja melambatkan langkah nya, sehingga Frans bisa menangkapnya. "Kena kau!" Ucap Frans tak lupa m3njilati leher dan telinga Arum. Tangan kokoknya menyangga buah dada yang terlihat sebagian itu.
"Aahh, tuan." Ucap Arum, dia sengaja mengeluarkan suaranya, dia ingin pintu kamar itu terbuka oleh pemiliknya sendiri. Frans yang mulai diliputi oleh gairah kembali. Tidak peduli tempat yang ia pijaki saat ini. Yang jelas, dia akan melanjutkan permainan panas bersama Arum, wanita yang menjadi candu baginya.
"Aku mulai sayang!"
"Ahhh!" Arum berteriak dengan nada m3ndesah manja. Dia menunduk, memegangi kursi yang kokoh dihadapannya. Sambil Frans bekerja di bagian belakang, mengobrak abrik dirinya.
"Oh, Arum!"
**************
Caroline merasa terusik dengan suara-suara yang terdengar olehnya. Dia mengenali suara itu, dia perlahan bangkit dari ranjang nya, sambil menahan kain yang mengompres perutnya. Pintu itu dibuka pelan, matanya mengintip kecil. Berharap, suaminya datang dengan senyuman ataupun permintaan maaf atau ucapan yang lembut untuknya.
Namun, sayang sekali ...... Matanya justru melihat adegan yang seharusnya dia lalui bersama suaminya tadi. Bahkan suara-suara itu semakin terdengar, siapa yang menyangka. Kursi kayu itu duduki oleh Arum, kakinya tampak terbuka lebar, dengan kepala Frans yang tidak terlihat, seolah sedang bersembunyi untuk bermain-main disana. Tangannya mengepal, membuat kerutan dalam pada kain yang mengompres perutnya.
Pandangan nya bertemu dengan wajah Arum, dengan ekspresi kemenangan. Dan memainkan tangannya, menekan kepala yang berada di dalam dirinya. "Tuan! Aku suka! Ya, disana! Ohhh!" Arum semakin menjadi-jadi. Dia puas, melihat ekspresi Caroline yang menatap suaminya dengan memuaskan wanita lain, dengan mata kepalanya sendiri.
'Lihatlah! Suamimu berada di bawah kakiku!' itulah yang Arum katakan dengan ekspresi nya.
******************
"Nyonya?"
"Ada apa?" Caroline tampak tidak tidur, kejadian semalam, apa yang dilihat oleh matanya dan yang didengar oleh telinga nya seperti dentingan piano yang tidak berhenti berbunyi. Suaminya, menunduk dibawah wanita itu! Seorang Nyai!
"Nyonya, ada kabar baik."
"Kabar baik? Sungguh?" Caroline tersenyum getir.
"Iya nyonya. Lihatlah!" Lucy membawa sebuah surat.
"Ada pesta nyonya. Para petinggi dan para nyonya diundang di acara ulang tahun Putri assisten residen nyonya! Undangan nya juga sudah diterima oleh maneer." Jelas Lucy dengan senang.
"Sungguh?" Lucy mengangguk yakin.
"Iya nyonya! Saya lihat sendiri! Maneer pasti menyampaikan pada nyonya. Tunggu saja!"
"Kalau begitu, anggap aku pura-pura tidak tahu." Lucy mengangguk patuh. Dan ya, Frans datang masuk ke kamar.
"Pergilah belanja, atau persiapkan dirimu. Kita akan pergi ke pesta ulang tahun." Jelas Frans.
"Sungguh? Baiklah! Aku sangat senang mendengarnya!" Setelah mengatakan nya, Frans pergi.
"Arum, lihatlah! Kau akan tinggal merenung di kamarmu! Sedangkan aku? Aku akan pergi dengan pakaian dan perhiasan yang mewah bersama suamiku!"
"Lucy! Panggil desainer terbaik! Hubungi mereka! Aku ingin mereka datang ke rumah ku!"
"Baik nyonya!"
Bersambung......
Apakah yang akan dilakukan oleh Arum? Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰 🥰 🙏