Setelah kematian kedua orang tuanya, Farhana baru tahu jika mereka bukanlah orang tua kandungnya.
Mereka berdua meninggal akibat kecelakaan. Dan ternyata yang menabrak adalah putri kandungnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PUTRI LAYLA ADITAMA
Seperti namanya , sejak kecil kehidupan Putri bak seorang Putri sungguhan. Apapun yang ia inginkan tinggal menyuruh pelayan. Keluarganya melimpahinya dengan harta yang tidak ada habisnya.
Didalam kamarnya berbagai barang branded tersusun rapi di lemari khusus yang dibelikan oleh Tuan Pratama. Sebisa mungkin apa yang ia inginkan terpenuhi.
Saat istri pertama Tuan Pratama melahirkan , ia harus kehilangan nyawanya. Putrinya yang baru saja hadir ke dunia harus hidup tanpa mengenal sosok ibu kandungnya.
Saat itu Tuan Pratama belum tahu jika bayinya telah ditukar secara sengaja. Jadi semua akan ia lakukan agar Putri selalu bahagia.
Bagi Nyonya Dewi , Putri adalah pion untuk masuk dan menguasai harta keluarga Pratama. Itulah mengapa ia sangat memanjakannya.
Nyonya Dewi merupakan sahabat satu-satunya yang dimiliki oleh Mama kandung Farhana semasa hidupnya. Bisa dibilang sahabat satu-satunya saat tinggal di indonesia.
Ibu kandung Farhana asli tiongkok. Bernama Mey Lin. Putri bungsu dari dua bersaudara.
Mey Lin meninggalkan keluarganya dan menikah dengan Tuan Pratama. Sejak menikah ia langsung memutus hubungan keluarga. Karena keluarga Lin berniat menjodohkannya dengan keluarga Jiang yang masih memiliki hubungan kekerabatan .
Tidak hanya memutuskan hubungan keluarga saja tetapi memutus kontak dengan semua masa lalunya. Termasuk kedua orang sahabatnya. Sejak saat itu sosok Mey Lin seolah lenyap ditelan bumi. Ia mengikuti Tuan Pratama dan tinggal di Indonesia.
Nyonya Dewi sebenarnya merupakan asisten yang dipercayakan untuk menjaga dan menemani Mey Lin disaat Tuan Pratama tidak bersamanya.
Mey Lin menganggap Dewi sebagai sahabatnya karena selalu sedia menemani dan mendengarkan keluh kesahnya. Padahal Dewi menganggapnya sebagai saingan.
Sepuluh tahun Dewi menunggu kesempatan yang baik untuk menyingkirkan Mey Lin dan mengambil kesempatan disaat Mey Lin bertarung diantara hidup dan mati. Akhirnya kesempatan itu tiba. Mey Lin meninggal akibat pendarahan.
Namun Dewi masih harus bersabar sampai Putri berusia lima tahun. Disaat itu Putri sudah sangat bergantung padanya . Akhirnya Tuan Pratama menikahinya juga karena bujukan dari Putri.
Namun hanya Dewi dan Tuan Pratama yang tahu, jika hubungan keduanya tidak pernah tercatat dalam buku nikah. Tuan Pratama lebih suka tinggal di ruang kerja dibanding harus tidur satu kamar dengannya. Bahkan hingga saat ini Nyonya Dewi belum pernah ia sentuh sama sekali.
Cinta Tuan Pratama terlalu dalam buat Mey Lin. Mey Lin sanggup meninggalkan semuanya untuk hidup bersamanya. Baginya tidak ada sosok yang bisa menggantikan Mey Lin.
Sejak kematian Mey Lin fokusnya hanya untuk bekerja dan anak-anaknya. Buah cintanya dengan Mey Lin.
Sebagai ganti telah berpura-pura menjadi istrinya , Tuan Pratama memberikan kompensasi yang tidak sedikit. Ia memberikan Nyonya Dewi saham perusahaan sebesar 15%.
Bukan hanya itu saja, Tuan Pratama juga memberikan gelar Nyonya Pratama . Sehingga Nyonya Dewi bisa dengan mudah masuk dalam lingkaran sosial kalangan atas.
Meski harus kecewa namun Nyonya Dewi tetap menerimanya. Untuk menuntaskan hasrat seksualnya, Nyonya Dewi memiliki simpanan yang jauh lebih muda dari usianya.
Sebenarnya kecelakaan itu di rancang oleh Nyonya Dewi berasama kekasihnya. Mereka berdua berniat mencelakai Putri beserta Tuan Pratama. Namun usahanya gagal. Tuan Pratama tidak berada dalam mobil yang sama dengan Putri.
Bukan Putri dan Tuan Pratama yang meninggal, namun kedua orang tua kandung putri. Tapi bukan berarti Putri baik-baik saja.
Kecelakaan itu menimbulkan trauma berat untuk Putri. Bukan luka luar yang dideritanya. Namun perasaan takut dan tertekan membuatnya depresi dan memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Hal itu di manfaatkan baik-baik oleh Nyonya Dewi. Ada semacam obat yang Nyonya Dewi berikan yang membuat Putri menuruti semua keinginannya.
Namun Ia tidak menyangka jika identitas Putri dan Farhana akhirnya terbongkar. Itulah sebabnya Nyonya Dewi membawa Putri ke luar negeri. Selain untuk pengobatan ia juga berencana untuk mencuci otaknya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi itu hanya Tuan Pratama dan kedua anak lelakinya yang bangun seperti biasanya. Nyonya Dewi masih tidur nyenyak di kamarnya. Begitupun dengan Putri yang semalam harus mendapatkan perawatan.
"Apa Hana belum bangun? " tanya Tuan Pratama sambil melihat jam di tangannya. Pelayan yang ditanya menjawab belum. Karena memang hanya Santi yang mengetahui Farhana keluar.
"Belum Tuan."
"Dimana pelayan yang melayaninya? "
"Sepertinya ada di kamar Nona Hana."
"Hmmm."
Tuan Pratama duduk di kursi yang biasa ia tempati. Begitupun dengan Bang Atta dan Bang Reza. Ketiganya tidak ada yang mengeluarkan suara.
Bang Reza dan Bang Atta masih agak kecewa karena telah dibohongi. Mereka sibuk memikirkan apa yang harus dilakukan untuk membujuk Farhana.
Semalam Mereka bertiga sibuk mengurusi Putri sampai melupakan keberadaan Farhana sama sekali. Sekarang mereka menyesalinya.
Mereka menunggu cukup lama tetapi tidak ada tanda-tanda Farhana keluar sama sekali. Padahal sekolah sudah mau mulai. Tuan Pratama sudah tidak sabar jadi bergegas untuk mendatanginya.
"Dimana Hana? " tanya Tuan Pratama dengan tegas. Santi yang sedang membersihkan kamar langsung kaget.
"Tuan, " sapa Santi dengan gugup.
"Apa Hana masih ada di dalam kamar mandi? "
"Nona Hana sudah berangkat. " Meski takut dan juga gemetar, Santi memilih untuk jujur.
"Dia tidak sarapan? " Santi menggelengkan kepalanya dengan menunduk.
"Baiklah... siapakan sarapan dalam kotak makannya . Saya akan mengantarkannya ke sekolah. "
"Maaf Tuan, sebenarnya Nona Hana sudah meninggalkan rumah ini. Ini ada surat dari Nona Hana. "
"Apa katamu! "
"Maaf Tuan. "
"Kemana dia? "
"Saya tidak tahu. Tapi tadi membawa kopernya. "
"Apa Dia sudah bisa berjalan? "
"Belum. Saya yang membawa koper itu ke taksi. "
"Brengsek! Dasar kurang ajar. Bisa-bisanya Kamu membiarkan Dia pergi. Pengawal usir pelayan ini dari sini. Jangan biarkan ia masuk meski hanya satu langkah! " perintah Tuan Pratama dengan tegas. Matanya memerah menahan amarah.
"Baik Tuan. "
Tuan Pratama tidak langsung keluar dari kamar. Namun ia membuka surat yang ditulis Farhana untuknya.
Assalamu'alaikum Papa....
Saat Papa sudah membaca surat ini kemungkinan besar aku sudah pergi. Semoga memang Papa yang membaca surat ini.
Maaf jika Aku harus pergi tanpa pamit. Karena rumah ini tidak cocok untukku.
Aku tidak bisa menjabarkan apa yang ada dihatiku, namun Aku sangat kecewa.
Tidak perlu mencariku. Aku tidak akan menghilang dari pandangan Papa. Mungkin untuk sementara aku akan tinggal di asrama, sampai Aku benar-benar mendapatkan tempat tinggal yang nyaman.
Biarkan Putri tinggal disana. Sebagai ganti orang tuanya meninggal, Rawatlah dia dengan baik. Jangan sampai ia melakukan hal yang lebih buruk lagi untuk kedepannya.
Mamaku mati karena dibunuh. Jadi....cari pembunuh itu sampai dapat. Periksalah orang terdekatmu.
Deg!
Kedua mata Tuan Pratama melotot saat membacanya. Apa benar istrinya meninggal karena dibunuh?
Sebelum berangkat tadi pagi Farhana mendapatkan informasi tambahan dari temannya. Penyebab utama kecelakaan itu bukanlah Putri melainkan Nyonya Dewi.
Ia tidak langsung memberikan bukti itu pada Tuan Pratama maupun polisi. Ia masih ingin melihat tindakan apa yang akan dilakukan tuan Pratama setelah membaca suratnya.
Tuan Pratama meremas surat itu hingga tak terbentuk. Kemudian membakarnya dengan korek yang biasa ia pakai.
Apa Tuan Pratama akhirnya bisa menemukan pelakunya?
hana dn kluarganya pst bhgia bgt....
slain hana udh smbuh,nnek shir jg bkln d hkum mti....
jd pgn mkan nasi padang jg....ngiler.....🤤🤤🤤
slain msih khilangn orngtua angktnya,dia jg kcewa dgn kluarga kndungnya....tp mngkn dgn brjalnnya wktu,dia jg mau mmaafkn kluarganya.....
yg mstinya malu tu klian kaleee....
ngaku2 dkt sm dzaki,pdhl mh knal jg kagak.....