NovelToon NovelToon
SEKRETARIS INCARAN

SEKRETARIS INCARAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Selingkuh / Persahabatan
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Noona Rara

Febi adalah gadis cerdas dan menawan, dengan tinggi semampai, kulit seputih susu dan aura yang memikat siapa pun yang melihatnya. Lahir dari keluarga sederhana, ayahnya hanya pegawai kecil di sebuah perusahaan dan ibunya ibu rumah tangga penuh kasih. Febi tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Ia sangat dekat dengan adik perempuannya, Vania, siswi kelas 3 SMA yang dikenal blak-blakan namun sangat protektif terhadap keluarganya.
Setelah diterima bekerja sebagai staf pemasaran di perusahaan besar di Jakarta, hidup Febi tampak mulai berada di jalur yang cerah. Apalagi ia telah bertunangan dengan Roni, manajer muda dari perusahaan lain, yang telah bersamanya selama dua tahun. Roni jatuh hati pada kombinasi kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Febi. Sayangnya, cinta mereka tak mendapat restu dari Bu Wina, ibu Roni yang merasa keluarga Febi tidak sepadan secara status dan materi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noona Rara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEMBALI KE JAKARTA

Pagi Hari – Dikediaman Keluarga Roni

Roni menatap cermin dengan wajah letih. Matanya masih sembab karena kurang tidur. Baru juga mau menikmati kopi pagi, ponselnya sudah berdering.

Raisa.

Dan seperti dugaan, bukan sekadar tanya “udah sarapan belum?”, melainkan langsung membahas topik yang belakangan bikin kepala Roni penuh tema pernikahan.

“Kita jadi ambil tema rose gold ya, Mas. Biar elegan dan kesannya mewah. Terus pelaminannya model klasik Eropa, bunga-bunga segar, lighting-nya warm. Aku udah kirim konsepnya di email kamu, coba dicek, ya!”

“Rais, ini jam tujuh pagi…” gumam Roni pelan, tapi Raisa tetap melaju dengan semangat penuh seperti lagi pitch presentasi ke klien penting.

“Pokoknya, souvenir harus yang kekinian. Kayak sabun aromaterapi handmade, atau dompet kulit mungil. Biar beda. Dan rundown hari H aku pengen detail, dari mulai akad sampe after party.”

Roni terdiam. Dalam hatinya, pernikahan ini terasa lebih seperti project event Raisa. Tapi ketika ia hendak memberi komentar, Raisa menambahkan, “Mas, kamu tahu sendiri kan... kalau pernikahan kita biasa-biasa aja, keluarga Febi pasti nyinyir. Mereka tuh pasti bakal banding-bandingin. Apalagi kamu manager, masa nikahnya kayak pegawai magang?”

Kalimat itu menyentil ego Roni. Seketika ia diam, lalu mengangguk pelan meski tak terlihat oleh Raisa.

“Yaudah... aku ikut aja deh. Yang penting kamu senang.”

Di balik telepon, Raisa tersenyum puas.

Dan Roni pun menyetujui konsep pernikahan mewah mereka—resepsi di hotel bintang lima, dekorasi elegan bertema romantic gold, chandelier gantung, bunga mawar segar dari Bandung, bahkan ada live music mini orchestra di tengah ballroom. Semua terlihat mewah. Semua terlihat... wah.

Tapi tak satu pun terlihat seperti keinginan Roni.

Siang Hari di Rumah Raisa

Di rumah Raisa, suasana riuh. Bukan karena keributan, tapi karena tamu-tamu arisan yang datang dengan tawa besar dan parfum menyengat. Ibu Feni berdiri di tengah-tengah mereka seperti tuan rumah acara TV.

“Ini loh seserahannya dari calon menantuku. Tas branded, jam tangan Swiss, skincare Korea, sampe parfum dari butik. Alhamdulillah ya, Buibu…”

Tamu-tamu arisan manggut-manggut, beberapa mengangkat alis iri, sisanya tertawa sambil menyenggol teman di sebelahnya.

“Duh, kalah deh anakku yang kemarin lamarannya cuma bawa kue lapis legit…”

Ibu Feni tersenyum puas. Tapi obrolan pelan-pelan mulai mengarah ke gosip yang lebih tajam.

“Eh, itu si Febi gimana kabarnya? Udah lama nggak liat tu anak”.

“Udahlah nggak usah bahas dia bu. Dia lagi sibuk goda bosnya.”

“Hati-hati loh bu. Jangan ngomong sembarangan.”

“Ya udah sih nggak usah bahas dia, lagian Febi itu kalah saing sama anak saya. Sekarang mah yang cerewet menang!”

Tawa menggema, dan nama Febi pun kembali jadi bahan candaan dalam senyum-senyum sinis.

**

Sementara itu, di rumah keluarga Febi, suasana lebih sederhana. Vania dan Marko baru saja pulang sekolah dan duduk santai di ruang makan.

Marko membuka kardus berisi tahu isi dan bakwan.

“Eh, tau nggak, si Raisa mantan sahabat kak Febi, udah dilamar Roni kemarin. Gue liat status Bu Feni mamanya Raisa di Facebook.”

Vania mendecak. “Ih, lo kok kayak emak-emak aja sih. Kepoin status orang tua.”

“Namanya juga pengamat sosial,” jawab Marko santai.

Vania mengunyah tahu isi, lalu berkata, “Ya syukur deh. Jadi pelakor-nya nggak sia-sia. Kan kasian kalo nggak jadi nikah. Udah jual diri juga.”

Marko menoleh, mengernyit. “Wah, kamu savage juga ya...”

Vania angkat bahu. “Realistis aja.”

**

Sore Hari

Pesawat yang membawa Febi dan Arkan dari Jogja akhirnya mendarat menjelang Maghrib. Setelah mengambil koper, Arkan langsung membawa Febi pulang menggunakan mobil pribadinya yang sudah disiapkan oleh orang suruhannya. Musik mengalun lembut di dalam kabin.

Febi menyandarkan kepala di jendela. Matanya lelah, tapi senyumnya tetap ada.

“Capek sayang?” tanya Arkan sambil menyetir.

“Capek, tapi seneng. Jogja tuh bikin hati adem ya.”

“Apalagi ditemenin aku,” goda Arkan.

Febi tertawa kecil. “Cih PD banget kamu mas.”

Perjalanan terasa cepat. Di depan rumah, Pak Beni dan Bu Anita sudah menunggu di teras. Begitu Febi turun dari mobil, ia langsung dipeluk erat oleh ibunya.

“Alhamdulillah, anak Ibu pulang dengan selamat…”

Pak Beni menjabat tangan Arkan, “Terima kasih ya pak, udah jaga Febi dan antar dia pulang.”

“Dengan senang hati, Pak,” jawab Arkan sopan.

Vania muncul dengan gaya khasnya, melipat tangan di dada. “Wah, wah, Kak Febi pulang bareng si bos. Cieee... jodoh nih kayaknya. Bawa ole-ole kan kak?”

“Vania!” tegur Bu Anita cepat.

Tapi Arkan hanya tertawa, “Nggak apa-apa, Bu. Doa baik kan?”

Vania menyeringai, “Nah gitu dong, Bos!”

Arkan akhirnya pamit, memberikan waktu Febi untuk beristirahat. Tapi sebelum benar-benar pergi, ia sempat menoleh dan dengan lembut mengusap kepala Febi.

“Istirahat ya. Jangan lupa makan,” bisiknya, lalu melangkah pergi.

**

Malam Hari

Roni duduk di kamarnya, lampu temaram menyala. Di tangannya, ponsel menampilkan gambar konsep pernikahan yang tadi siang dikirim Raisa.

Ballroom besar.

Dekorasi megah.

Meja tamu berhias kaca dan emas.

Sudut photobooth dengan backdrop bunga segar dan kursi ala kerajaan.

Roni menghela napas panjang. Konsepnya memang luar biasa... dan biayanya pun luar biasa: 550 juta.

Ia memijat pelipisnya. Gajinya sebagai manajer di PT Fortune tentu lumayan, tapi jumlah segitu dalam waktu sebulan? Mustahil. Ia tak mau utang. Tapi menolak pernikahan ini? Raisa pasti murka.

Pikirannya melayang... Andai saja ia menikah dengan Febi.

Gadis itu mungkin hanya minta pernikahan di taman kecil atau aula sederhana. Tidak akan menyusahkan. Tidak akan mendikte segalanya.

Roni menatap kosong ke langit-langit.

“Kenapa hidup serumit ini ya…”

**

Di kamar yang berbeda, Febi sedang duduk di tepi tempat tidurnya. Rambutnya digerai, wajahnya bersih dari make-up. Ia membuka galeri foto di ponselnya—foto-foto selama proyek di Jogja. Senyum muncul satu per satu saat melihat ekspresi mereka di foto.

Arkan dan dirinya.

Penuh tawa.

Penuh kenangan.

Penuh rasa.

Ia merasa beruntung. Di saat hidup terasa kacau, setidaknya satu hal terasa benar: hubungannya dengan Arkan.

Ponselnya bergetar. Panggilan video masuk.

Arkan.

“Halo sayangku, kamu lagi mikiran aku yah? Udah makan?” suara Arkan menyapa hangat dari layar.

Febi tersenyum. “Belum sih... tapi ngeliat kamu udah kenyang.”

Mereka tertawa. Ringan. Manis. Bukan tawa yang dibuat-buat, tapi tawa yang muncul karena hati merasa tenang.

Obrolan pun bergulir tentang hari ini, cerita lucu selama di Jogja, bahkan sampai rencana mereka untuk liburan bareng setelah semua proyek selesai.

Hubungan ini belum sempurna. Tapi mereka berdua sepakat untuk menjalaninya dengan benar. Perlahan, tapi pasti. Dan malam itu, Febi merasa... cukup.

Cukup bahagia.

1
Andriyani Lina
namanya juga suka Febu, ya gitu2 kelakuan bos kalau mau dekat2 sama karyawan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!