Mengisahkan tentang Ling Yi, seorang gadis desa yang mendadak kehilangan kebahagiaannya akibat suatu bencana tak terduga.
Bukan karena musibah, melainkan karena peristiwa kebakaran yang di sengaja oleh pasukan jahat dari suatu organisasi rahasia.
Di saat itu pula, Ling Yi juga menyadari bahwa ia memiliki suatu keistimewaan yang membuat dirinya kebal terhadap api.
Malam itu, kobaran api yang menyelimuti rumah mungilnya itu akhirnya menjadi saksi bisu tentang kepedihan, kesedihan, kemarahan, serta kebencian yang memuncak dalam tekadnya untuk membalaskan dendam.
"Tidak bisa aku maafkan! Penderitaan ini, aku pasti akan mengingatnya seumur hidupku!"
"Akibat ulah mereka, aku sampai harus kehilangan ibuku, ayahku, tempat tinggal, serta semua harta bendaku,"
"Aku bersumpah! Suatu hari nanti, aku pasti akan menghabisi mereka semua dengan apiku sendiri!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SSERAPHIC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyusup
"Kalau begitu, apa yang bisa kami bantu?" tanya Xiao Feng.
"Kalian bisa membantuku dengan mengawasi keadaan sekitar, dan memastikan tidak ada pasukan yang menyadari kehadiran kita," jawab Yan Cheng.
Mereka pun menyetujui rencana hari ini, dan melanjutkan dengan berlatih sepanjang hari untuk mempersiapkan diri.
Keesokan harinya, setelah latihan dan persiapan mereka di rasa cukup, Ling Yi, Xiao Feng dan Yan Cheng akhirnya merasa lebih siap untuk bergerak. Untungnya, dengan bantuan Xiao Feng, dalam waktu sehari berlatih, Ling Yi langsung bisa menunggangi kuda dengan lancar.
Dengan menunggangi kuda masing-masing, dan berbekal obor di tangan mereka, mereka akhirnya berangkat tepat saat menjelang petang. Setelah menghabiskan beberapa jam waktu perjalanan, akhirnya mereka pun tiba di sekitar markas Malam Hitam pada malam harinya, sesuai dengan apa yang mereka rencanakan.
Setelah turun dan mengamankan kuda masing-masing, mereka lalu mengendap-endap dan bersembunyi di balik semak. Mereka terus memantau sebuah gua yang tak jauh dari sana, yang tak lain adalah markas Malam Hitam.
"Apakah itu tempatnya?" tanya Xiao Feng.
"Benar, ini adalah tempat yang dimaksud oleh nyonya Qian Xue. Kemungkinan besar, ayah Ling Yi juga disembunyikan di dalam sana" ucap Yan Cheng pelan sambil terus memandangi gua tersebut.
"Ayah..." lirih Ling Yi dalam hati.
"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Ling Yi pada Yan Cheng.
"Sesuai rencana, aku akan menyelinap masuk terlebih dulu untuk melihat situasi di dalam sana. Setelah itu, kita semua akan masuk ke dalam dan mengumpulkan informasi tentang pemimpin mereka. Untuk saat ini, kita tidak harus mengalahkan pasukan Malam Hitam sekaligus. Tetapi, kita hanya akan berfokus untuk menyelamatkan para sandera terlebih dulu. Kalian mengerti?" ucap Yan Cheng.
"Baiklah, aku mengerti," jawab Xiao Feng.
"Berhati-hatilah," ucap Ling Yi pada Yan Cheng.
Yan Cheng pun mengangguk. Ia lalu menggunakan kemampuannya untuk berubah menjadi bayangan hitam, dan terbang memasuki gua itu secara diam-diam. Sementara itu, Ling Yi dan Xiao Feng terus menunggu di luar dan mengawasi keadaan sekitar.
"Tunggu Ling Yi ayah, aku pasti akan menyelamatkanmu!" ucap Ling Yi dalam hatinya, sambil menatap pintu gua itu penuh tekad.
Beberapa menit kemudian, Yan Cheng akhirnya keluar dari dalam sana dan kembali ke wujud manusia.
"Bagaimana?" tanya Xiao Feng serius.
"Persis seperti yang yang kita harapkan. Tempat itu sedang sepi, dan sepertinya mereka sedang berbuat onar di luar sana, seperti yang biasanya mereka lakukan di malam hari. Aku juga tidak melihat kehadiran pemimpin mereka di dalam sana," ucapnya menjelaskan keadaan.
"Itu bagus! Ayo bergerak secepatnya, sebelum mereka semua kembali," ucap Xiao Feng.
Mereka semua pun setuju dan mulai bergerak memasuki markas mereka sambil membawa obor api sebagai penerang. Ketika mereka memasuki gua, mereka melihat bahwa tempat itu dijaga oleh beberapa anggota Malam Hitam.
"Tunggu! Kita harus berhati-hati," ucap Xiao Feng.
"Jangan khawatir, aku akan mengurus mereka," jawab Yan Cheng dengan santai.
Yan Cheng lalu melangkah maju dan mengalahkan penjaga itu dengan mudah menggunakan kemampuan bayangannya.
Setelah berhasil melumpuhkan para penjaga, mereka pun terus berjalan masuk dan bertemu dengan anak tangga di ujung jalan. Setelah menuruni anak tangga yang cukup banyak, mereka akhirnya sampai ke sebuah terowongan bawah tanah.
Di sana, mereka menemukan sebuah terowongan yang cukup luas dan panjang, dengan banyak ruangan gelap yang terdapat di kanan kirinya.
Beberapa obor kecil yang tergantung di tembok sebagai penerang, bahkan masih belum cukup untuk membuat terowongan itu terlihat jelas, dan menambah kesan menyeramkan, terlihat layaknya seperti penjara bawah tanah.
Di ujung terowongan tersebut, barulah terlihat cahaya obor yang lebih terang, yang berasal dari ruangan yang paling besar, yang mereka perkirakan merupakan tempat berkumpulnya para pasukan Malam Hitam.
"Inilah markas Malam Hitam," ucap Yan Cheng.
Mereka pun merasa lega karena telah berhasil memasuki markas Malam Hitam.
Namun, mereka juga tahu bahwa perjuangan mereka belum berakhir sampai di sini. Masih banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan. Mulai dari mencari informasi dan berkas-berkas penting, mencari keberadaan para sandera, dan masih harus menghadapi pasukan Malam Hitam bisa saja datang tiba-tiba.
"Kalian tetaplah di sini, dan mencari keberadaan para sandera. Aku akan kesana dan mencari dokumen-dokumen penting mengenai Malam Hitam," ucap Yan Cheng penuh keseriusan.
Ling Yi dan Xiao Feng pun mengangguk setuju. Yan Cheng segera melesat jauh ke depan, sementara mereka berdua bertugas memeriksa satu persatu ruangan yang ada di sana.
Ling Yi dan Xiao Feng mulai berjalan menyusuri terowongan, dan bergerak dengan hati-hati, mencari setiap sudut terowongan itu untuk menemukan tempat di mana ayahnya disekap.
Mereka membuka ruangan pertama, namun hasilnya nihil, itu hanya ruangan kosong. Ruangan kedua juga sama, hanya berisi peti-peti kosong dan barang-barang yang tidak berguna.
Namun, di saat mereka hendak keluar dari ruangan kedua, tiba-tiba saja mereka mendengar suara langkah kaki yang bergerak menuruni yang tangga. Xiao Feng yang menyadari hal itu pun langsung dengan cepat menutup pintu dari dalam, dan mengajak Ling Yi bersembunyi.
Xiao Feng menarik tubuh Ling Yi ke sudut ruangan. Ia menyudutkannya ke tembok di balik rak, dan membungkam mulutnya menggunakan tangannya. Ling Yi sempat terkejut dan berdebar dengan perlakuan Xiao Feng. Namun kemudian, Xiao Feng dengan cepat memberi isyarat pada Ling Yi supaya lebih tenang.
"Ssst..." ucapnya sambil menunjukkan jari telunjuknya. Ling Yi pun mengangguk kaku, dan diam-diam berusaha menenangkan jantungnya yang masih berdegup kencang.
"Duh... Xiao Feng apa-apaan sih? Masa iya jaraknya harus sedekat ini?" ucap Ling Yi berdebar dalam hati.
Ling Yi lalu memalingkan pandangannya ke arah yang dituju oleh Xiao Feng. Mereka berdua memperhatikan diam-diam ke sela-sela bawah pintu. Hingga akhirnya, seseorang terlihat sampai dan berdiri tepat di depan pintu tersebut. Mereka belum tau persis siapa orang tersebut. Tapi yang jelas, langkahnya terlihat begitu kesal.
"Bagaimana bisa mereka menyusup masuk ke markas kita!?" ucap pria tersebut penuh kesal.
Ling Yi dan Xiao Feng seketika saling menatap dengan raut wajah terkejut saat mendengar suara yang begitu familiar. Ternyata, orang tersebut tak lain adalah pangeran Zhang Hao, orang yang sebelumnya sempat berniat jahat padnya.
"Pastikan mereka tidak bisa keluar dari sini hidup-hidup!" perintahnya pada pasukan Malam Hitam.
"Baik tuan!" jawab mereka dengan lantang.
Mereka berdua saling menatap, merasa tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Zhang Hao rupanya memiliki hubungan yang erat dengan Malam Hitam.
"Di mana gadis itu sekarang!? Kalau sampai aku menemukannya, aku pasti akan langsung membunuhnya!" Lanjut Zhang Hao penuh ancaman.
Tiba-tiba Xiao Feng mengepalkan tangannya dengan geram. Ia memutuskan untuk keluar dari ruangan yang menjadi tempat persembunyian mereka, dan menemui Zhang Hao yang ada di luar sana.
"Zhang Hao!" ucap Xiao Feng dengan raut wajah dingin.
Zhang Hao pun terkejut melihat kehadiran mereka. Raut wajahnya yang penuh amarah, kini berubah antusias dan tersenyum sinis.
"Wah wah wah... lihat siapa yang datang," ucapnya sambil menyeringai.
Ling Yi segera menyusul Xiao Feng dan menampakkan dirinya di hadapan Zhang Hao, yang langsung di sambut oleh senyuman jahatnya.
"Hai cantik... apa kamu merindukanku?" ucapnya pada Ling Yi.
"Jangan macam-macam dengan Ling Yi, atau aku akan menghabisimu!" ucap Xiao Feng dengan aura membunuh.
"Berani-beraninya kalian muncul di hadapanku. Kenapa hm? Apa kalian sangat ingin ku habisi? Hahahaha..." ucapnya sambil tertawa jahat.
Ling Yi pun melangkah ke depan dengan mata merah karena kemarahan.
"Zhang Hao! Aku tidak akan pernah melupakan apa yang kamu lakukan padaku! Aku pastikan, kamu pasti akan membayar semua perbuatanmu!" kata Ling Yi dengan tegas.
Zhang Hao lalu tertawa, dan menyeringai menatap Ling Yi. Dan seketika, wajahnya berubah dingin dan penuh ancaman.
"Aku tidak takut denganmu, gadis kecil. Sebelum aku membayar perbuatanku, aku pasti akan menghancurkan kalian terlebih dulu!"
"Apakah kami akan berhasil mengalahkan dia dan Malam Hitam? Aish! Masa bodoh dengan hasilnya! Yang terpenting, aku akan melawannya malam ini juga!"
🤗