Elia dulu adalah seorang gadis yang dibesarkan oleh kakek dan nenek Jonathan atau yang sering disebut Oppung Jonathan di Bahasa batak. Tinggal dan dibesarkan di keluarga Jonathan selama enam tahun lalu kemudian kuliah dan merantau di jawa sampai akhirnya saat ini bisa memiliki karir tentunya Elia tetap menjaga komunikasi dengan kakek dan nenek yang sudah membesarkannya meski hanya terhubung dari WA (whatsapp). Kemudian Elia dan Jonathan bertemu Kembali setelah 9 tahun. Disini lah cerita dan permasalah mereka di mulai saat Elia mendapati kekasihnya selingkuh, pekerjaan yang sedang tidak baik baik saja dan di saat bersamaan Jonathan didesak untuk menikahi Elia oleh kakek dan nenek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PULANG KAMPUNG
Elia sampai di rumah pukul 21.37 WIB dengan menggunakan taksi online karena supir pribadinya ada urusan yang urgent jadi tak bisa menjemputnya. Ia melihat tidak mendapati Jonathan belum sampai di rumah sejak sejak mereka bertemu tadi. Ia memutuskan untuk segera mandi namun saat ia membersihkan wajahnya dari sisah make up suaminya sudah sampai.
Jonathan tampak meletakkan tas dan jam tangan yang ia kenakan di meja yang ada disamping tempat tidur tanpa mengatakan apapun.
Elia yang masih mengingat pertemuan yang tadi gelisah. Ia ingin mengatakan sesuatu untuk mengkonfirmasi tetapi ia takut menerima respon Jonathan yang ia belum bisa menerka.
"Reza ternyata pemilik pabrik kelapa sawit yang selama ini aku prospek. Jadi aku dan tim ku tadi mendampinginya sebelum pulang ke Jakarat sebegai bentuk pendekatan profesionalisme kerja" Ucap Elia akhirnya setelah menimbang-nimbang. Sementar Jonathan tidak mengualkan respon apapun dia dengan santai membuka kemeja hendak mandi.
"Bukan urusanku. Aku tak peduli" ucapnya singkat setelah beberapa lama ia diam.
"Aku hanya memberitahukan saja. Supaya kau tidak berpikiran lain-lain dan mengadu yang tidak tidak ke Oppung (nenek)" Ucap Elia sedikit kesal. Dia beberapa menimbang-nimbang untuk memberanikan diri mengatakan itu tapi respon Jonathan membuatnya jengkel.
"Aku bukan pengadu. Kau yang dari dulu pengadu" ucap Jonathan sambil masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. membuat Elia jengkel namun ia memilih diam. Dia seperti kehabisan tenaga untuk menjawab itu.
Setelah beberapa menit Jonathan selesai dari kamar mandir ia langsung menuju tempat tidur untuk tidur dan kemudian Elia berganti masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur. Tapi ia lupa bahwa hari ini dia sedang datang bulan dan stock pembalut sudah Elia bawa ke kantor tadi pagi untuk berjaga-jaga. Mau tidak mau dia harus membeli nya sekarang karena ia baru datang bulan siang tadi dan kemungkinan malam ini akan sekamin deras.
Ia berjalan menuju ruang kerja Jonathan untuk mengambil kunci motor karena jarak supermarket dari rumah nya sekita 1-2 kilometer dan tidak mungkin untuk dia berjalan kaki tengah malam seperti itu dan ia hanya bisa mengendarai sepeda motor bukan mobil. Namun benda yang ia cari tak kunjung ketemu. mau tidak mau harus naik ke atas untuk menanyakannya pada Jonathan.
"Jo.... Kunci motor di letak dimana? tanya Elia hati-hati dan takut
"untuk apa?" tanya Jonathan yang seketika membuat Elia bingung. Dia enggan untuk mengatakan alasan sebenarnya.
"Aku mau beli gula dan beberapa kebutuhan" Jawab Elia berbohong
"Astaga... kenapa kau harus berbelanja saat ini juga?. Besok saja!. Besok subuh kita juga akan pulang ke tempat Oppung. setelah dari situ kita akan belanja" Ucap Jonathan membalikkan badannya lagi.
"Ngga bisa..emmm. aku mau beli pembalut. Sisa stock ku tertinggal di kantor tadi. ini urgent!" kata ELia akhirnya
Jonathan membuka matanya sebentar lalu dia berjalan menuju ruangan kerja nya dan mengambil kunci mobil lalu ia berjalan menuju pintu keluar rumah yang diikuti oleh Elia.
"Aku saja. Aku bisa sendiri" ucap Elia namun tidak diperdulikan oleh Jonathan. bahkan ia berjalan ke arah mobil sekarang. Sama sekali tidak sesuai dengan apa yang diminta oleh Elia.
"Jonathan aku minta kunci motor. Aku bisa sendiri" kata Elia dengan nada yang terdengar kesal.
"Brisik...!! Ayo kuantar" kata Jonathan tanpa ekspresi
"Tidak perlu ! biarkan aku sendiri saja" ucap Elia bersikeras.
"Ayo kuantar atau tidak usah pergi sama sekali" ucap Jonathan dingin membuat Elia mengikut pada Jonathan ke supermarket.
*******
Keesokan paginya Elia bagun dengan berat hati karena kondisi datang bulan membuatnya terbangun beberapa kali saat malam. Ia bangun sekitar pukul 05.30 dan tak lama disusul oleh Jonathan. Setelah bersiap siap mereka berangkat ke kampung halaman yang memakan waktu 1.5 jam dari kota tempat mereka tinggal.
Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan diantara mereka berdua sampai akhirnya mereka sampai di kediaman orangtua Jonathan untuk mampir melihat kondisi orangtua mereka lalu kemudian dilanjut ke rumah neneknya yang hanya berselang beberapa rumah dari rumah orangtua Jonathan.
Sejak Jonathan SD dia sudah tinggal bersama dengan kakek dan neneknya berbeda dengan Jeremy adiknya yang selalu ikut dengan orangtuanya tapi meskipun di besarkan di rumah yang berbeda, letak kedua rumahnya tidak lah jauh, hanya dibedakan oleh 4 rumah. Itulah kenapa saat Elia tinggal di rumah kakek dan nenek Jonathan ia bisa sangat dekat dengan orangtua Jonathan karena tetap selalu bertemu dan berinteraksi.
Setelah sampai disana mereka sarapan bersama dan kemudian saling mengobrol satu sama lain karena disana ada orangtua Jonathan, Jeremy dengan istri nya dan mertua Jeremy. mereka datang karena kebetulan semua berada dalam satu kompek perumahan.
"Ma Jonathan jalan dulu ya. Mau keliling ngecek toko" Ucap jonathan yang mecium tangan mama nya. Jonathan juga pergi setelah semua orang kembali ke rumah nya masing-masing dan mengambil kesibukannya sendiri. Hanya tinggal mama Renata dan Elia yang duduk bercerita di ruang makan rumah itu.
"Aku pergi" ucap Jonathan sambil menoleh sedikit ke arah Elia. dan hanya di balas anggukan oleh Elia.
"Loh.... ini istrinya ngga di cium" ucap mama renata
"Udah tadi di kamar" jawab Jonathan ngasal dan berlalu dari sana dan mama Renata menggeleng
"Belum menyerah kan El? " tanya mama renata iseng setelah kepergian Jonathan.
"Emang bisa nyerah ma?, kan nudah kontrak seumur hidup" Kelakar Elia padahal sebenernya ia juga takut jika harus menghadapi Jonathan yang seperti ini seumur hidup.
"Iya bener" kata mama Renata kemudian.
"Sebenarnya dari dulu itu salah satu orang yang paling ingin kamu menikah sama Jonathan. Tapi mama tau ngga bisa maksain keinginan mama ke kamu. Jadi waktu kamu menerima mama orang yang paling happy sih. Mama tau kamu sama Jonathan belum saling mencintai tapi mama yakin kalian bisa menjadi saling mencintai nanti" kata mama Renata
"Iya ma... " Elia mengiyakan perkataan mertuanya meskipun sebenarnya dia juga masih bingung dan takut.
Setelah bercerita cukup banyak akhirnya Elia juga pamit pulang ke tempat nenek nya. Ia berterus terang bahwa dia mau istirahat karena saat ini dia sedang menstruasi dan Elia merasa sangat kesakitan. Tidak tau kenapa Elia adalah orang yang ketika datang bulan memang butuh istirahat karena saking sakitnya.
udah berani cap cip cup ya Jo...
😆😆😆😆
lama lama Elia juga akan lelah...
kapan bisa ber kasih sayang dengan suami,kapan bisa bermanja-manja dengan suami...
klo suami nya modelan Jonathan mending pisah,gak jelas kemana arah rumah tangga nya
bahkan sampai saat ini Jonathan gak pernah minta itu ke Elia...
lanjut kk, semangat 💪💖
ini nih tipe cewe yang gak laku,
masih aja ngejar suami orang...🤬
atau olivia gak tau Jonathan udah nikah...
dan lebih parahnya suami mu welcome aja 😒
namanya mau pendekatan,ya harus tahan banting ya kan 😆😆😆
semoga cepat bucinnya ya Jo