NovelToon NovelToon
KIMMY AND SNOWDROP FLOWER MEMORIES

KIMMY AND SNOWDROP FLOWER MEMORIES

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:480
Nilai: 5
Nama Author: enjels

Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Nico melangkah tergesa-gesa menuju ruangan Marvin. Setelah memastikan Kimmy pulang ke rumah dengan selamat, pikirannya tertuju pada Marvin yang membuat emosinya sedikit meninggi.

Tanpa mengetuk pintu, ia membuka pintu ruangan Marvin dengan sedikit kasar. Didapatinya Marvin Tengah dudukdi kursinya dengan berkas-berkas yang sedang ia periksa.

“Apa yang kau katakana pada Kimmy?” tanya Nico dengan penuh emosi.

Marvin mendongak untuk melihat wajah Nico. “ Aku hanya mengingatkan dia untuk jangan terlalu berdekatan denganmu karena kau hanya seorang pemberi harapan palsu” ucap Marvin Santai.

“Kau tidak berhak melakukan itu Marvin! Kau pikir siapa dirimu mengatur segala yang berkaitan denganku? Urus saja dirimu sendiri!” teriak Nico.

Marvin bangkit dari duduknya dan menatap Nico dengan tatapan tajamnya.

“Apa kau pikir aku melakukan hal yang salah?” aku hanya ingin menyelamatkan perasaan seorang gadis yang mungkin akan patah hati karena dijanjikan cinta palsu oleh seseorang”. Jawab Marvin sinis.

“Apa maksudmu dengan cinta palsu? Aku tulus menyayangi Kimmy. Mengapa kau mempermasalahkan hal seperti ini Marvin?”

“Aku tau kau menyayangi Kimmy Nico. Tapi rasa sayang yang kau berikan akan disalah artikan oleh Kimmy. Kau menyayanginya karena kau menganggapnya adikmu sendiri menggangtikan Merlyn kan tapi dia tidak mungkin menganggapmu sebagai kakaknya. Bahkan lebih parah bagaimana kalau dia emncintaimu Nico. Apa kau pernah berpikir sejauh itu Nico?”

Nico kalah telak. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Marvin. Selama ini ia tidak memikirkan hal itu. Yang dia pikirkan hanya perasaannya sendiri tapi mungkin sudah disalahartikan oleh Kimmy.

“Pikirkan perasaan Kimmy juga. aku

Tau kau sangat sedih atas meninggalnya Merlyn. Aku tau sampai kapanmu kau tak akan bisa melupakan adikmu tapi bukan berarti kau bisa membuat orang lain menjadi Merlyn. Kau tidak boleh menyayangi Kimmy sebagai Merlyn karena Kimmy bukan Merlyn. Apa kau mengerti?”.

Nico terdiamsejenak. Ia mengacak rambutnya frustasi. Perlahan ia meninggalkan ruangan Marvin dan bergegas keluar. Pikirannya kosong dan tak mampu berpikir dengan kepala dingin.

“Aku sudah terlanjur menyayangimu Kimmy, aku terlanjur menyayangimu sebagai Merlyn tapi jika kukatakan yang sebenernya aku takut kau akan meninggalkan aku. Aku benar-benar kehilangan sosok Merlyn yang kedua kali.

********

Musim semi telah berlalu. Keindahan musimnya masih menggoreskan kenangan indah di hati Kimmy. Siapa yang tidak bahagia ketika bisa melewati musim yang indah bersama dengan orang dikasihi?. Begitulah yang terjadi pada Kimmy. Hampir seluruh hari di musim semi Kimmy lewati bersama Nico. Ia membuatkan bekal untuk Nico setiap hari meskipun kegiatannya di kampus semakin padat.

Kini musim panas telah tiba. Kimmy sangat bahagia karena Nico sudah berjanji akan mengajaknya ke suatu tempat di musim panas tahun ini. Ia tak sabar untuk segera pergi ke tempat itu bersama Nico. Walaupun sampai saat ini ia belum tau akan pergi ketempat seperti apa.

“Selamat datang di Musim panas!” seru Kimmy dengan semangat dan senyuman di bibirnya sangat cerah, secerah sinar Mentari di musim panas kali ini.

*******

Seorang gadis cantik melangkah meleewati koridor Beteshda Hospital. Setiap langkahnya mampu membuat semua Wanita iri dan juga membuat semua laki-laki terkagum-kagum melihat kecantikannya.

Ia terus berjalan dengan langkahnya yang terkesan seperti professional model. Rambutnya lurus  dengan ujungnya yang sedikit bergelombang menambah kesan cantik dan melengkapi keindahan tubuhnya yang tinggi dan juga langsing.

Gadis itu mencari sebuah ruangan dokter. Saat menemukan ruangan itu, ia membuka pintunya tanpa mengetuk terlebih dahulu. Seseorang yang ada di dalam ruangan itu tertegun saat melihat gadis itu ada di hadapannya.

“Devita?”

“Nico… bagaimana kabarmu?” ucap gadis itu sambil tersenyum. Nico masih diam mematung mengamati gadis itu dari atas sampai ke bawah.

“Kabarku sangat baik. Bagaimana dengamu? Ah.. tunggu dulu. Lebih baik kita bicara di kantin saja”. Ucap Nico akhirnya.

Keduanya beranjak meninggalkan ruangan itu dan melangkah menuju kantin rumah sakit. mereka berjalan beiringan dengan membuat semua orang yang melihatnya berasa kagum. Pasangan yang serasi, pikir semua orang yang melihat hal itu.

Sesampainya di kantin, keduanya  duduk berhadapan di salah satu bangku kantin  dan memesan dua gelas cappuccino.

“Ternyata selera kita berdua masih tetap sama nico” ucap Devita.

“iya… selera kita ngga berubah sama sekali, tapi sepertinya kau snagat banyak berubah Dev” ucap Nico sambil tersenyum.

“Aku tak berubah sama sekali Nico. Kau yang banyak berubah. Oh iya… apa sekarang kau sudah menikah? Tanya Devita.

Nico tersenyum simpul menanggapi perkataan Devita.

“Aku belum menikah, dan saat ini aku belum memikirkan hal itu. Lalu bagaimana denganmu? Apa kau sudah emnemukan pendamping hidup? Tanya Nico  kemudian.

Devita tersenyum kecil dan dan memandang Nico dengan tatapan lembut.

“Aku belum menemukannya, tapi aku yakin akan menemukan pasangan hidupku di negeri ini, Irlandia. Jawab Devita mantap.

Keduanya kini berpandangan cukup lama. Kenangan yang ada diantara mereka berdua kini tergambar kembali. Mereka berdua adalah pasangan kekasih saat masih duduk di bangku kuliah fakultas kedokteran. Karena banyaknya masalah belum lagi mereka sibuk menemukan jati diri dan menata karir masing-masing keduanya memutuskan untuk berpisah, keduanya menjadi dokter di tempat yang berbeda. Nico menjadi dokter di Irlandia sementara Devita pulang ke negara ayahnya Indonesia.

“Mengapa kau bisa ada di rumah sakit ini? Apa kau kesini untuk mencariku? Tanya Nico.

“Mungkin” ucap Devita singkat.

“Maksudmu?”

“Aku akan bekerja di rumah sakit ini, karena Indonesia sepertinya tidak cocok untukku, jadi mohon bantuannya Nic” ucap Devita dengan senyuman di wajahnya.

Nico sedikit terkejut dengan apa yang di dengarnya barusan. Jelas sekali getara itu masih ada. Ia masih mencintai Devita. Ada sedikit sisah cinta yang masih ia rasakan pada gadis cantik yang kini ada di hadapannya.

“Baiklah…. Selamat datang di Beteshda Hospital. Kau tidak perlu sungkan untuk meminta bantuanku Devita.”.

*******

Di awal musim panas kali ini, Kimmy kembali berniat untuk menemui Nicodi rumah sakit. Ia datang ke Beteshda Hospital dengan membawa bekal yang sudah ia siapkan tadi untuk dokter itu. Ia melangkahkan kakinya dengan cepat karena ingin segera bertemu dengan Nico. Tiba-tiba pandangannya memanas saat melihat Nico berjalan bersama seorang gadis yang sama-sama memakai jas putih seperti yang dipakai oleh Nico.

“Ternyata kabar itu begitu cepat menyebar sampai-sampai kau mengetahuinya Kimmy. Sebenernya aku belum memikirkan hal itu lebih jauh. Devita memang mantan pacarku, tapi aku belum tau kelanjutan hubunganku dengannya. Bagiku jika dia memang takdirku aku akan menerimanya” ucap Nico jujur. Pria itu sepertinya tidak peka dengan perasaan Kimmy. Sekalipun Marvin sudah memperingatkan berkali-kali menasehatinya, ia seolah menutup mata.ia selalu emnganggap Kimmy sebagai adiknya padahal sudah jelas bahwa Kimmy bukanlah Merlyn. Bahkan Kimmy menyimpan rasa yang begitu besar pada dokter itu namun dokter itu pura-pura buta akan perasaan Kimmy.

Kimmy melamun dan memandang kosong bunga-bunga mawar putih yang ada di taman itu. Hatinya benar-benar sedih dengan jawaban Nico.

“Kenapa kau menanyakan hal itu Kimmy?’ sambung Nico saat taka da jawaban yang terlontar  dari Kimmy.

“Ahkk aku hanya ingin tau saja. Jangan dipikirkan. Anggap saja aku tidak pernah menanyakan hal itu.” Jawab Kimmy.

Keduanya kini sama-sama  terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

“Oh iya dokter Nic, ini bekal untukmu”. Kimmy memberikan bekal buatannya pada Nico. Seperti biasanya Nico menerima itu dengan sangat senang. Mungkin hal ini yang membuat Kimmy bertahan utnuk selalu memberikan perhatian pada Nico. Bisa sedekat ini dan melihat senyuman Nico adalah alasannya. Entahlah… tapi bagi Kimmy satu senyuman Nico mampu membuat dia bahagia.

Nico menyantap makanan yang dibawakan Kimmy dengan lahap. Kimmy hanya mampu menatap cara makan dokter itu yang menurutnya sangat lucu. Memang saat ini gadis itu Tengah terluka, tapi saat ia masih bisa sedkat ini berinteraksi bahakan Nico tersenyum padanya pun membuat dia bahagia.

‘Kimmy”

“Iya”

“Jika tugas-tugas mu di sekolah sangat banyak sebaiknya kau tidak perlu datang ke rumah sakit ini dan membawakan aku makanan. Aku take nak merepotkan mu setiap hari”. Ucap Nico.

“Hmm tapi aku belum menunjukkan keindahan lain padamu. Apa kau mau menunggu untuk beberapa minggu kedepan? Aku akan mengajakmu ke suatu tempat jika jadwalku sedikit kosong.

“Terimakasih karena kau masih mengingat hal itu. Sebenernya, walaupun kau tidak mengajakku ke tempat apapun, aku akan tetap senang. Cukup di taman rumah sakit ini saja, bisa bercerita denganmu aku sudah merasa bahagia. Terimakasih sudah membuatku sadar tentang arti kehidupan ini” ungkap Kimmy.

“Terimakasih juga Kimmy. Selama kau menemuiku setiap hari, aku tidak merasa kesepian lagi. Kau membuatku merasa terhibur. Kehadiranmu seperti mengganti kehadirannya.”

“Kehadirannya? Maksud Dokter?”tanya Kimmy bingung.

“Ah… nanti akan kuceritakan Kimmy, sebaiknya kau segera pulang. Hari mulai gelap. Apa kau mau kuantar pulang?” tawar Nico.

“Tidak usah Dokter Nic. Aku tidak ingin merepotkanmu. Kalau begitu aku akan pulang sekarang” ucap Kimmy sembari beranjak

“Hati-hati di jalan Kimmy!” seru Nico.

Kimmy mengangguk pelan dan kemudian meninggalkan Nico yang masih duduk di kusri taman itu.

Sementara itu, Devita yang sejak tadi mengintip di balik Semak hanya diam tak percaya melihat kejadian yang baru saja dilihatnya.

“Merlyn masih hidup?” ucapnya terbata

“Tidak mungkin. Dia pasti bukan Merlyn” ucapnya yakin.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!