NovelToon NovelToon
Rindu

Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: devi oktavia_10

Sama seperti namanya, Rindu Trihapsari gadis cantik yang merindukan kasih sayang dari keluarganya.



Rindu gadis cantik dan sangat pintar, namun semua yang dia miliki tidak pernah terlihat di mata keluarganya, gadis cantik itu tidak pernah mendapatkan kasih sayang seperti kembarannya, Rindu seolah ada dan tiada di dalam keluarganya


Bagaimanakah kisah Rindu? yukkk.... kepoin karya terbaru mamak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Cuppp...

Rindu terlonjak kaget merasakan kecupan di puncak kepalanya.

"Astaga, siapa sih yang kurang ajar." kesal Rindu menatap marah orang yang tidak sopan kepadanya.

"Haiii... Sayang, kenapa kaget gitu? " kekeh Karen tanpa dosa.

"Kakak, ih... Ngagetin aja." cemberut Rindu karena kesal dengan kelakuan Karen.

"Lagian kamu bengong aja, dari tadi kakak berdiri di samping kamu, kamu nggak tau." kekeh Karen lansung duduk di samping Rindu.

"Kenapa nggak negur, malah diam aja." gerutu Rindu.

Karen terkekeh melihat calon istrinya yang sedang misu misu itu.

"Nggak boleh marah marah, nanti wajahnya keriput." goda Karen menowel dagu Rindu.

"Kakak, ihhh..." kesal Rindu menjauh dari Karen.

"Kamu ngapain bikin menantu mama marah!" omel nyonya Mayang terhadap sang putra.

"Nggak kok ma, aku hanya menggodanya saja." elak Karen.

"Ck, kamu ini, udah sana, cobain pakaian kamu." usir sang mama.

"Ok, ma." Karen beranjak dari duduknya, untuk mencoba baju pengantinnya, sebelum itu tangan usilnya kembali mengacak rambut Rindu.

"Ihsss.... Kakak! " kesal Rindu, karena rambutnya jadi berantakan.

Nyonya Mayang hanya geleng geleng kepala menatap sang anak yang kelewat usil kepada calon istrinya itu.

"Ayo, kita coba gaun kamu sayang." ajak nyonya Mayang.

"Baik ma." ucap Rindu sopan mengikuti calon mama mertuanya itu.

"Wahhh.... Ini ya calon menantunya, Jeng. Cantik sekali." puji teman nyonya Mayang yang mempunyai butik.

"Iya, dia sangat cantik dan baik hati, saya beruntung mendapatkannya." puji nyonya Mayang, dan tidak lupa mengelus sayang baju Rindu.

Rindu jadi sangat terharu mendapatkan pujian dari calon mertuanya itu, bukan hanya di puji, tapi juga di banggakan oleh nyonya Mayang kepada temannya itu.

"Ayo sayang, coba bajunya." pinta nyonya Mayang lembut.

Rindu mengangguk, lalu melangkah mendekat ke arah para karyawan yang akan membantunya memakaikan baju kebaya modern yang akan dia pakai saat akan nanti.

"Ya ampun, cantik sekali, ini belum di rias loh jeng, tapi sudah kelihatan auranya." kagum pemilik butik.

Nyonya Mayang mengembangkan senyum puasnya, "Kamu cantik sekali sayang." puji nyonya Mayang.

Rindu tersipu malu, "Utu karena baju yang aku pakai sangat cantik ma." sahut Rindu malu malu.

"Ma, lama sekali aku...." Ucapan Karen tertahan, dia lansung melongo, terpesona dengan calon istrinya itu.

"Haiii... Tutup mulut mu itu, nanti masuk lalar, mata juga jangan lupa kedip." tegur nyonya Mayang terkekeh melihat tingkah anaknya yang sedang terpesona.

Karen lansung terperanjat dan menetralkan wajahnya, "Istri ku cantik banget." puji Karen mendekati Rindu.

Rindu semakin gugup saja karena mendapatkan pujian dari banyak orang.

"Aku ambil yang ini saja Jeng." pinta nyonya Mayang.

"Baiklah." senang Jeng Ita.

"Ok, nanti tolong lansung di kirim ke rumah ya." pinta nyonya Mayang.

"Siap." sahut nyonya Ita, dengan wajah yang cerah karena mendapatkan transferan lebih dari nyonya Mayang.

"Mau kemana lagi ma? " tanya Karen menggandeng tangan Rindu.

"Kita makan siang dulu, setelah itu kita cari seserahan." ucap nyonya Mayang.

"Baiklah, kita makan di makanan Sunda aja ya ma, sudah lama sekali nggak makan makanan daerah." pinta Karen.

"Baiklah, kita ke lantai atas, semoga aja masih ada tempat kosong, biasanya jam segini lagi rame rame nya." ucap nyonya Mayang.

"Kamu nggak apa apa kan sayang, kita makan makan tradisional." tanya nyonya Mayang.

"Nggak apa apa." sahut Rindu tersenyum manis.

"Senyumnya jangan manis manis sayang, nanti banyak semut yang ngerubungi." goda Karen.

Wajah Rindu lansung merona, ulah Karen itu.

Karen terkekeh melihat wajah malu malu calon istrinya itu, ingin sekali rasanya Karen memeluknya saat ini juga, karena saking gemesnya.

Sementara di sudut yang lain, sepasang mata menatap tajam ke arah Rindu, sungguh dia tidak suka melihat kebahagian Rindu itu.

"Dasar tidak tau diri, bisa bisanya kau bahagia di atas penderitaan gue, seharusnya gue yang berada di sana, bukan loe saudara si alan." geram Rinda menatap penuh dendam ke arah Rindu yang di gandeng mesra oleh Karen.

"Silahkan duduk tuan putri." ucap Karen membukakan kursi untuk Rindu, setelah dia membukakan kursi untuk sang mama.

"Terimakasih kak." sahut Rindu.

"Sama sama sayang." cengir Karen dengan mata mengerling nakal.

Nyonya Mayang hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan putranya yang kelewat bucin itu.

"Mau pesan apa sayang? " tanya nyonya Karin.

"Aku mau ikan gurame asam manis, sayur asem, dan sambal, minumnya es jeruk." pinta Karen dengan semangat.

"Aku mau seafood saus padang, sama es jeruk aja ma." pinta Rindu.

"Nyonya Mayang lansung memesan makanan yang di minta sang anak.

" Mama tadi melihat Rinda di lantai bawah, sepertinya dia juga melihat keberadaan kita." seru nyonya Mayang.

"Aku juga lihat ma, makanya aku sengaja ngajak mama ke sini, karena ada wanita itu di restoran yang ingin aku mau." jujur Karen.

Rindu terjengkit kaget mendengar penuturan nyonya Mayang dan Karen itu.

"Tadi pagi mamanya juga datang ke rumah....." tutur nyonya Mayang menceritakan kejadian tadi pagi.

"Dasar orang tua laknat, bisa bisanya dia dzolim sama satu putrinya." geram Karen mengepalkan tangannya.

Rindu menunduk sedih dengan kelakuan mamanya, apa dia tidak ada artinya sama keluarganya itu.

"Sayang, jangan di ambil hati ucapan mama mu itu ya, kakak janji, setelah kita menikah nanti, kakak akan membahagiakan kamu, dan melindungi kamu dari orang orang kurang se ons itu, tidak akan Kakak kasih izin mereka menyakitimu lagi." ucap Karen memegang lembut tangan Rindu, sungguh dia tidak tega melihat wajah sedih calon istrinya itu.

"Mama dan papa juga akan memberikan kasih sayang yang belum pernah kamu dapatkan dari orang tua mu itu sayang, kami akan membuat hidupmu selalu bahagia." ucap nyonya Mayang sungguh sungguh.

"Terimakasih kak, terimakasih ma, kalian selalu baik pada ku." ucap Rindu lirih.

Obrolan mereka terpotong karena pesanan mereka sudah datang.

"Loh, kok jadi banyak gini ma? " kaget Rindu.

"Nggak apa apa, nikmati saja, karena hari ini kita akan sedikit bekerja keras, karena akan mengelilingi mall ini sampai sore." kekeh nyonya Mayang.

"Haiii... Bang Karen, tante Mayang, kalian lagi makan juga di sini, kebetulan sekali, aku boleh ikutan gabung, soalnya tempatnya sudah penuh." tanya Rinda penuh harap.

Nyonya Mayang melihat ruangan itu yang memang sudah penuh, mau tidak mau mengizinkan Rinda bergabung bersama mereka, beruntungnya kursi yang kosong di samping nyonya Mayang saja.

"Oh... Ya udah nggak apa apa." ucap nyonya Mayang dengan nada datar, dia tau niat busuk perempuan licik itu.

Karen hanya acuh tidak perduli dengan kehadiran Rinda itu, dia hanya fokus sama makanannya, sesekali menyuapi Rindu dengan tangannya, sengaja membuat Rinda kepanasan.

"Kok masih diam, kamu nggak mesan makanan? " heran nyonya Mayang.

"Ahhh... Itu, klau aku pesan lagi pasti bakal lama banget selesainya, di sini tante sudah memesan banyak menu, nggak mungkin juga akan habis semuanya kan, boleh lah aku ikut makan menu yang sudah tante pesan ini." ucap Rinda tidak tau malu.

Karen hanya memutar mata jengah, "Dasar nggak tau sopan santun, di kasih hati minta jantung." gumam Karen, tapi gumaman itu masih bisa di dengar oleh Rinda, tentu saja membuat dia sakit hati, namun dia sengaja pura pura tidak perduli, dia ingin mengambil hati Karen.

Bersambung.....

Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya.... 😘😘😘

1
Lala Kusumah
rasain Lo Rinda, fitnah terus sih kerjaan nya , heran 🫣🫣🙆🙆😡😡
aroem
bagus
Teh Euis Tea
maklum baru jd bawaannya on trs🤣
syukurlah bu fatimah sm ayah jajangnya ikut rindu biar rindu ada temannya
Nurainimaulina Ayu
awas KLO dah sukses jgn merasa d abaikan
Bak Mis
semoga slalu bahagia selamanya
Putri Laely
lanjut thor
Lala Kusumah
bahagia selalu ya Rindu n Karen 🙏🙏
Teh Euis Tea
makanya jgnsuka ngerendahin orang sekarang diamkan, ternyata orang yg km rendahin ternyata lebih pintar dari km amelia
Bak Mis
makanya jgn liat orang dari luar nya aja, sekarang mati kutu kan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lala Kusumah
baru nyaho siapa itu Rindu Lo pada ya, Rindu gitu loh dilawan 😍😍👍👍
Putri Laely
lanjut thor
Teh Euis Tea
mantap jawaban papa dinata mergua idaman😁
Bak Mis
panas ya makanya omongan nya ngelantur 😇😇😇
Lala Kusumah
iri bilang bos 😜😜😁😁
Bak Mis
sudah terlambat Bu sekarang nikmatin aja penyesalan nya
Lala Kusumah
kalian pada baru menyadarinya bahwa kalian sudah begitu dalam menyakiti Rindu, terlambat huhf 😡😡
Teh Euis Tea
alahhhh rindu udah bahagia baru pd nyesel nanti tuan putri marah lupa lg sm rindu
Bak Mis
kebakarlah niatnya mau hasut gak taunya kebakaran tuh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
nonoyy
panas panas ada yg butuh damkar sekarang 😝
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©Sakura⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉
pengen bgt aq sumpel mulut rinda sama teflon deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!