orang gadis yang berusia 20 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang CEO muda yang berusia 26 tahun.
Natasha bukannya bahagia dengan pernikahannya. tapi nyatanya malah selalu disiksa secara fisik serta batin oleh sang CEO karena dia merasa gadis itu adalah penghancur masa depannya dengan hubungan asmara pacarnya.
apakah Natasha bisa bertahan dengan sikap kasar CEO atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kampus
Ana hanya mengangguk kecil, Alvaro berjalan begitu saja menuju ruangan keluarga dan menonton televisi sambil menunggu masakan Ana matang.
Setelah selesai memasak ana. menyiapkannya di meja makan setelah itu Dia memanggil Alvaro untuk makan siang.
Kini mereka sudah berada di ruang meja makan.
' Enak banget', batin Alvaro. ketika mencicipi makanan buatan Ana.
"Emm...a-apakah enak?", tanya Ana
"Lumayan", jawab Alvaro lalu lanjutkan makannya.
Entah kenapa Ana merasa senang meskipun Alvaro Hanya mengatakan jika makanannya lumayan Tapi dia bisa melihat jika Alvaro sangat menyukai masakannya.
'Mungkin dia terlalu gengsi', batin Ana sambil tersenyum.
"Kenapa kau menatapku seperti itu!", ujar Alvaro ketus.
Ana langsung gelagapan.
"Ti-tidak", bantahnya
Ana langsung melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
Setelah selesai makan Ana merapikan tempat meja makannya setelah itu dia mencuci piring.
Alvaro berjalan menuju kamarnya. sedangkan Ana mencuci piring.
Setelah mencuci piring Ana berjalan menuju kamarnya . Lalu dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
.
.
.
Pagi hari anak sudah siap-siap depan cermin yang sedang menyisir rambutnya dan memoles mukanya tipis. Dan bersiap-siap untuk pergi ke kampus.
Udah seminggu ini Ana tidak pergi ke kampus, entah bagaimana kapan teman-temannya nanti.
"Apakah aku harus mengatakan jika aku sudah menikah? tapi bagaimana Jika ternyata Alvaro tidak setuju?"gumam Ana
Ana rasa sebaiknya dia bertanya terlebih dahulu kepada Alvaro. Ana keluar dari kamarnya lalu dia mencari Alvaro untuk menanyakan tentang pernikahannya. apakah harus disembunyikan dari orang lain atau tidak.
"Alvaro!", panggil Ana
"Dia sudah berangkat", gumam Ana Lesu
Ana masuk ke dalam kamar Alvaro tidak dikunci dan tidak menemukan Alvaro.
Ana mendesak pasrah. Dia akhirnya keluar rumah, lalu mengunci pintunya dan segera pergi ke kampus dan naik taksi.
" Ana! Ish... kau ke mana saja,aku tidak pernah melihat mu seminggu ini di kampus ",
kesal Zahra sahabatnya Ana.
"Maafkan Aku, Aku... sedang ada acara keluarga", jawab Ana
"Tapi kenapa lama sekali?"tanya Andre sahabatnya.
"Acara keluarganya memang lama?", jawab Ana yang berusaha menutupi.
Andre hanya mengangguk lalu mengajaknya berjalan bersama menuju kelas . Sedangkan Zahra pergi ke kelas nya sendiri bersama dengan kekasihnya.
" Kapan acara keluargamu selesai?", tanya Andre
"Emm... Kemarin"
"Dan hari ini kau langsung masuk kuliah ,apa kau tidak merasa lelah?"
"Tidak"
Andre hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
'Maafkan aku karena sudah membohongimu, Andre', batin Ana
Setelah pelajaran usai di kampus. Ana berjalan menuju pulang bersama Andre.
"Mau pulang bersamaku?", tawar Andre pada anak
"Eh,emm.. tidak, terima kasih", jawabnya
"Kau yakin tidak mau ikut?"
"Ya, nanti aku akan naik taksi saja", kata Ana sambil tersenyum tipis.
Bagaimana mungkin Ana diantarkan oleh Andre, Alvaro pasti akan marah pada Ana.
"Dari pada kau naik taksi, Lebih baik kau ikut bersamaku saja,An. Jadi tidak mengeluarkan uang. Uangnya untuk pergunakan yang lain dan pasti kau pulang akan lebih aman denganku. Lagi pula aku sudah sering mengantarmu pulang, kan?", tawar Andre sekali lagi.
" Emm.... baiklah", kata Ana
Ana akan pulang ke rumah orang tuanya dulu takut Andre curiga padanya.Lagi pula Ayahnya baru pulang dari rumah sakit. Dia ingin melepas rindu kepada kedua orang tuanya. Setelah itu baru dia pulang ke rumah Alvaro.
"Tunggulah di sini aku akan mengambil mobilku dulu", kata Andre
Andre berjalan menuju di parkiran kampus.
setelah itu dia mengendarai mobilnya dan menghampiri Ana, lalu membukakan pintunya.
"Ayo, masuklah", ucap Andre dari dalam mobil
Ana hendak masuk ke dalam mobil, namun secara tiba-tiba seseorang menarik tubuhnya menjauh dari mobil Andre, lalu Ana menubruk dada bidang seseorang.
Anak menelan ludahnya susah saat melihat orang yang menarik tubuhnya adalah suaminya Alvaro.
"Apa kau ingin merusak Citra ku dengan berduaan bersama pria itu?", bisik Alvaro tajam di telinga Ana
"Ti... tidak, bukan seperti itu", bantah Ana sambil ketakutan melihat Alvaro menatapnya tajam dan marah.
"Siapa kau?", tanya Andre yang keluar dari mobil.
" Aku? Aku adalah Alvaro suaminya Ana ", jawab Alvaro santai
"Ana, kau sudah menikah?", tanya Andre
Ana hanya mampu menggangguk.