Gadis Manis Kesayangan Keluarga Mafia

Sampai di ruang tamu, Gara langsung memanggil kedua orang tuanya.

"Mom, dad" panggil Gara.

Melihat siapa yang datang, mommy Aletta yang sedang menangis langsung menghapus air matanya.

"Gara, kamu udah pulang. Dimana putriku?. Dimana princess, kenapa dia gak pulang bersamamu?" tanya Aletta beruntun.

"Ya ampun sabar sayang, biarkan Gara duduk dulu" ucap James.

"Oh iya, maaf mommy udah gak sabar ingin melihat princess" ucap Aletta.

"Tenang mom, princess udah datang. Dia ada di belakangku" ucap Gara.

"Princess, ini mommy sayang" ucap Aletta.

Dengan perlahan, Cia yang sejak tadi bersembunyi di belakang Gara memberanikan diri untuk keluar.

Melihat putrinya sekarang ada di depannya, dengan cepat mommy Aletta langsung berlari memeluknya.

"Hiks....hiks...hiks..".

"Putriku".

"Ini benar-benar kamu princess".

"Maafkan mommy sayang, karena kelalaian mommy kamu sampai di culik. Mommy benar-benar bukan ibu yang baik" ucap Aletta.

Cia sendiri bingung harus bereaksi seperti apa. Tapi entah kenapa dirinya merasa sangat nyaman berada didalam pelukan wanita paruh baya yang merupakan orang tua kandungnya.

"Emm gak perlu minta maaf Tante. Lagipula aku baik-baik aja kok" cicit Cia.

Mendengar suara putrinya, Aletta langsung melepas pelukannya dan menatap putrinya sambil tersenyum.

Cia sendiri merasa bingung saat ditatap seperti itu.

"Ke-kenapa ya Tante. Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Cia.

"Gak ada apa-apa princess. Mommy cuma gemes aja saat mendengar suara kamu. Oh iya, jangan panggil Tante dong".

"Boleh gak mulai sekarang kamu panggil aku mommy" pinta Aletta.

Mendengar permintaan wanita paruh baya di depannya, Cia merasa bingung. Dirinya langsung menatap Gara karena hanya dia yang Cia kenal.

"Sayang, jangan terburu-buru seperti itu. Berikan waktu pada princess oke" ucap James.

"Maaf sayang, mommy terlalu memaksa kamu ya. Gak papa kok kalau kamu mau panggil Tante" ucap Aletta.

Melihat raut wajah Aletta, Cia merasa sedikit bersalah.

"Ya ampun Cia, belum ada satu hari kamu disini. Tapi kamu udah buat masalah aja. Pertama kamu bikin kakak ketiga kamu marah".

"Sekarang kamu bikin orang tua kandung kamu sedih. Gak boleh, aku harus berusaha terbiasa dengan panggilan itu. Aku harus coba" batin Cia.

"Mo-mommy" cicit Cia.

"Deg".

Ada perasaan bahagia yang Aletta rasakan saat mendengar putrinya memanggil dirinya dengan sebutan mommy. Walaupun panggilan itu terdengar sangat lirih tapi Aletta masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Kamu panggil apa tadi princess?".

"Boleh ulangi sekali lagi. Mommy ingin mendengarnya lagi" ucap Aletta sambil menggenggam tangan Cia.

"Mommy" ucap Cia sudah lebih lancar dari sebelumnya.

"Hiks...hiks...hiks...".

"Terima kasih princess. Terima kasih karena sudah mengabulkan permintaan mommy. Pangilan ini yang selama ini mommy rindukan".

"Selama ini mommy menanti saat-saat seperti ini. Saat dimana kamu memanggil mommy" ucap Aletta dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Gara dan James ikut merasakan kebahagiaan yang mommy Aletta rasakan. James tahu bagaimana selama ini hidup istri tercintanya begitu terpuruk karena kehilangan putri mereka.

"Aku sangat ingin melihat senyum itu terpancar di wajah kamu setiap hari sayang. Semoga setelah ini hanya senyum yang terpancar dari wajah kamu".

"Tidak ada lagi kesedihan dalam hidup kamu" batin James.

Melihat istri dan anaknya berpelukan, James langsung ikut memeluk mereka.

"Selamat datang princess. Daddy juga mau ikut di peluk dong. Emangnya cuma mommy aja yang mau dipeluk" ucap James merasa iri.

"Yaudah sini ikut berpelukan" ucap Aletta.

Dengan cepat, James memeluk anak dan istrinya dengan penuh kebahagiaan.

Gara yang melihat mereka berpelukan juga ingin bergabung juga.

"Aku juga mau ikutan dong. Emang kalian aja yang ingin memeluk princess. Aku juga tahu" ucap Gara.

Setelah puas berpelukan, Aletta langsung mengajak Cia untuk makan bersama.

"Princess, kamu pasti lapar kan. Apalagi setelah perjalanan jauh. Mommy udah menyiapkan makanan enak buat kamu" ucap Aletta.

"I-iya mom, jujur aku memang merasa lapar" cicit Cia.

"Yaudah, sekarang kita ke ruang makan yuk" ajak Aletta yang langsung menggandeng tangan Cia dan mengajaknya ke ruang makan.

"Lihat tuh dad, mommy langsung melupakan kita" ucap Gara saat melihat kedua wanita yang paling dia cintai pergi tanpa mengajak dirinya.

"Udah gak usah cemburu. Ayo kita makan bersama. Kamu udah bekerja keras hari ini. Daddy bangga sama kamu karena bisa menemukan princess" ucap James.

"Iya dong, aku kan hebat" ucap Gara menyombongkan dirinya.

"Astaga, Daddy menyesal memuji kamu. Udahlah, Daddy mau duluan menyusul istri dan putri kesayangan Daddy" ucap James yang langsung berjalan meninggalkan Gara.

"Ehhh loh, kok jadi aku ditinggal gini si. Tunggu" teriak Gara yang langsung berlari menyusul keluarganya.

Di meja makan Cia merasa terkejut melihat begitu banyak hidangan yang tersedia di meja makan. Apalagi dengan banyaknya maid yang sudah berjejer menyambut dirinya.

"Ya ampun, biasanya aku makan cuma pakai sayur aja itu udah mewah banget. Tapi lihat sekarang, banyak sekali lauk yang tersedia".

"Ini benar-benar makan besar. Makanan ini cukup untuk makan satu kampung. Tapi tunggu, siapa mereka. Apa mereka saudara mommy atau Daddy ya" batin Cia.

"Sayang, kamu mau makan pakai apa?" tanya Aletta.

"Emm aku terserah aja mom" jawab Cia.

"Kamu harus cobain ikan bakar ini. Pasti kamu suka. Jangan lupa ayam goreng dan telur baladonya juga" ucap Aletta yang membuat piring Cia menjadi penuh.

"Ehh mom udah jangan terlalu banyak. Nanti gimana aku abisin semua ini" ucap Cia.

"Gak papa sayang, kamu bisa pilih salah satu aja yang mau di makan" ucap Aletta.

"Tapi jadi mubadzir mom. Udah aku makan pakai ayam goreng aja ya" ucap Cia.

"Yaudah, kalau kamu maunya kaya gitu. Makan yang banyak ya sayang" ucap Aletta sambil mengelus rambut Cia dengan lembut.

"Bagaimana kehidupan putriku selama ini. Apa dia menderita di luar sana. Lihatlah, badannya kecil seperti ini. Apalagi pipinya".

"Mulai sekarang putriku harus makan yang banyak. Biar badan dan pipinya berisi. Aku akan meminta Gara untuk mengatur pola makan yang bergizi untuk putriku" batin Aletta .

"Iya mom makasih banyak ya. Oh iya, mereka gak ikut makan juga mom. Kenapa mereka cuma berdiri aja" ucap Cia merasa bingung.

"Memang sudah tugas mereka sayang. Mereka adalah maid di mansion ini. Mereka adalah orang-orang yang sudah membantu mommy menyiapkan semua makanan ini".

"Nanti deh mommy kenalin kamu dengan semua maid yang ada di mansion ini. Disini mereka sudah memiliki tugas masing-masing".

"Seperti mereka yang ada disini. Mereka ini bertanggung jawab atas makanan di mansion ini. Nanti ada juga yang bertanggung jawab atas kebersihan mansion ini juga" ucap Aletta.

"Oh gitu ya mom. Maaf ya aku gak tahu" ucap Cia.

"Gak papa sayang, pelan-pelan kamu juga akan tahu" ucap mommy Aletta.

"Sebenarnya seberapa kaya kedua orang tua kandungku. Orang yang bertanggung jawab pada makanan aja sebanyak ini".

"Bahkan mansion ini bisa disebut sebagai istana karena sangat luas dan mewah" batin Cia.