NovelToon NovelToon
Wanita Sukses Itu.. Yatim Piatu

Wanita Sukses Itu.. Yatim Piatu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Mengubah sejarah
Popularitas:921
Nilai: 5
Nama Author: Ar Ra

Di sebuah Desa hiduplah seorang anak perempuan yang sedari kecil sudah mandiri, seorang anak kecil yang jika menginginkan sesuatu ia akan mengusahakan sendiri untuk mendapatkan keinginannya..

Karena kehidupannya sudah sangat keras terhadapnya. Bagaimana mungkin anak kecil yang belum tau apa-apa harus hidup tanpa kedua orang tuanya.

Bagaimana kehidupan jatuh bangun yang akan dihadapinya di masa depan?.

Baca selengkapnya di Novel yang berjudul, Wanita Sukses itu.. Yatim Piatu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ar Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12 - Puasa Ramadhan Pertama

Kali ini Author mau cerita tentang pengalaman pertama Alin berpuasa, saat itu Alin belum sekolah, kira-kira umur Alin baru menginjak 5 atau 6 tahun, usia disaat sepupunya Indah tidak lama pindah dari Jakarta ke Desa.

Dulu ketika awal Alin puasa, Alin tidak puasa langsung full dari habis subuh sampe magrib, melainkan puasa bedugan orang Desa Alin menyebutnya, yaitu puasa berbukanya saat adzan Dzuhur, setelah itu baru lanjut puasa lagi sampai Magrib.

Kita tau anak-anak yang belum balig, atau jika perempuan belum haid maka belum diwajibkan untuk melaksanakan shalat 5 waktu ataupun mengikuti puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, jadi Ibu Alin pun tidak mempersalahkan saat anaknya belajar puasa setengah hari.

Dihari itu Alin main dirumah Indah, Indah yang Ayahnya sedang dirumah, dan waktu itu belum resmi pisah dengan Ibu Indah, bisa dibilang masih sangat harmonis, jadi Alin, Indah dan Ayah Indah menghabiskan waktu bermain, bercanda, main dan ngobrol, sedangkan Ibu Indah yang saat itu jualan jajanan dan lauk matang terlihat sedang memasak masakan yang akan dijualnya.

Ayah Indah membawa oleh-oleh cempedak dari Jakarta, ya, saat itu Ayah Indah memang baru beberapa hari kembali dari Jakarta, Alin juga sesekali diajak jalan-jalan bareng Indah, Ibu dan Ayahnya ketika Ayahnya sedang di Desa. Pernah juga diajak jalan-jalan bareng Bibi Indah yaitu Bibi dari keluarga Ayahnya, karena Alin termasuk anak yang anteng jadi Ibu Indah pun senang mengajak Alin jalan-jalan bersama mereka.

Kembali ke pengalaman pertama Alin puasa, saat itu Ibu Indah sedang mengolah cempedak untuk dijadikan gorengan, cempedak goreng yang luarnya dilapisi adonan tepung terigu, Alin dan Indah yang penasaran mendekat dan melihat Ibunya yang sedang menggoreng buah cempedaknya.

Aroma gorengan cempedak pun menyeruak kedalam hidung Alin, wangi banget aromanya, bikin laper dalam hati Alin, Allahu akbar, Allahu Akbar, suara Adzan Dzuhur berkumandang ditelinga Alin dan Indah, yeyyyyyyyy waktunya buka, Alin dan Indah bersorak kegirangan setelah sekian lama menunggu sambil bermain dan melakukan berbagai hal akhirnya waktu yang ditunggu datang juga, tanpa basa basi Alin dan Indah lalu meminum air putih yang sebelumnya sudah mereka siapkan dan diletakan dimeja dekat mereka berdua duduk.

Ini cobain cempedak gorengnya kata Ibu Indah, Alin dan Indah pun mengambil cempedak goreng yang baru matang tersebut, sambil dikipas-kipas memakai tangan Alin mengambil demi sedikit cempedak goreng sudah dari tadi membuatnya menelan ludah, hehehe, begitupun dengan Indah.

Hmmm enaknya, enak kan kata Ayah Indah, kalo mau nambah ambil aja ngga usah malu-malu goda Ayah Indah, hehehe iya kata Alin, setelah dirasa cukup Alin dan Indah mulai beralih makan nasi dengan lauk gorengan bakwan dan orek tempe yang Ibu Indah jual, kalo makannya udah selesai kalian lanjut puasa lagi ya kata Ibu Indah kepada kami berdua, iya Bi, Iya Bu mereka berdua kompak menjawab.

Kebersamaan seperti itulah salah satu yang Alin sukai saat tinggal di Desanya, dan hari itu juga menjadi salah satu pengalaman pertama Alin berpuasanya. Kenangan yang akan selalu Alin ingat sampai besar nanti.

Pengalaman puasa Alin nyatanya bukan hanya itu saja, ada satu pengalaman lucu saat awal-awal Alin mulai puasa full sehari dari subuh sampai magrib, saat itu Ibu Alin masih hidup, diawal-awal Alin sekolah kelas satu SD.

Dizaman Alin ketika bulan Ramadhan tiba maka akan diberikan buku ranking, semacam buku untuk mencatat kegiatan sehari-hari selama Ramdhan, kegiatan-kegiatan yang harus dicatat dibuku tersebut diantaranya puasa, shalat 5 waktu, tarawih dan juga menuliskan isi kajian yang murid sekolah ikuti atau dengarkan.

Jadi ceritanya ada satu hari dimana Ibu Alin bangun kesiangan, sedangkan Alin sedari malem sudah menyiapkan makanan kue kesukaannya untuk dimakan saat sahur tiba, eh ngga taunya Alin dan Ibunya bangun ketika adzan subuh sudah lewat, bangun-bangun karena Alin kesel padahal udah nyiapin kue buat sahur, Alin ngomel-ngomel ih, Ibu kenapa ngga bangunin Alin, kan jadinya Alin kesiangan, melihat Alin yang sedang kesal Ibu hanya bisa minta maaf, ya maaf Ibu ngga sengaja Alin, Alin tetep ngga terima, lalu apa yang akhirnya Alin lakukan?.

Sambil kesal Alin lalu mengambil kue kesukaannya kemudian memakannya, wkwkwk, alhasil dihari itu Alin ngga jadi puasa, itu pengalaman pertama dan terakhir dari kelakuan absurd Alin ketika kesiangan sahur, selanjutnya meskipun Alin kesiangan Alin akan melanjutkan puasanya.

Diumur 7 yaitu saat Alin kelas satu SD Alin sudah terbiasa belajar puasa Ramadhan seharian penuh, dan ketika Alin menginjak usia 8 tahun kelas 2 SD sampai kelas 6 SD, setiap Puasa Ramadhan Alin selalu full, ngga ada yang bolong satu hari pun.

Seperti itulah Alin ketika sudah bertekad melakukan sesuatu ia akan melakukannya dengan sungguh-sungguh, dan semaksimal yang dia bisa, bukan hanya dalam hal puasa, namun dalam hal apapun itu Alin selalu berusaha melakukan pilihannya dengan sebaik-baiknya dan totalitas.

Ada satu hal lagi kebiasaan Alin dan teman-temannya saat Ramadhan tiba, yaitu jalan kaki saat selesai shalat subuh, biasanya Alin, Indah, Neli, Sandi dan Ani mereka akan berangkat shalat subuh bareng ke mushola yang tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat mereka tinggal, setelah selesai shalat mereka akan janjian untuk jalan kaki dijalan raya yang menuju sawah, jika dihari itu tidak ada kajian dimushola maka mereka akan langsung lajut jalan, namun jika dihari itu ada kajian maka mereka akan mendengarkan dan mencacat isi kajian tersebut lebih dulu setelah selesai baru mereka jalan ke jalan raya.

Dihari mereka janjian, tidak ada kajian yang diadakan dimushola sehingga mereka pun memilih untuk lanjut jalan jalan, disepanjang jalan raya tersbut ada banyak kelompok anak-anak yang ikut jalan kaki juga, karena kondisi masih pagi jadi jalan rayanya juga belum ada kendaraan.

Jalan raya tersebut hanya diisi oleh anak-anak yang jalan kaki menuju sawah, kurang lebih sekitar 30menitan setelah Alin, Neli, Indah, Sandi dan Ani jalan akhirnya mereka sampai diujung jalan rasa yang dikedua sebelah jalan raya tersebut adalah hamparan sawah, udaranya pun sangat segar, berjalan kaki, sambil bercanda lalu disuguhi dengan pemandangan sawah yang luasnya sepanjang mata memandang ditambah kilatan sinar Matahari yang baru muncul dari bawah langit, suasanya yang sangat indah dan menyejukan.

Mereka dengan tenang memandangi Matahari yang perlahan naik lebih tinggi dan lebih tinggi lagi diatas langit sana.

Bagus banget ya Lin, kata Neli, iya bagus banget..

Bersambung..

1
Bunga Nirmala
Semangat kak.
Ar Ra: Asiap Kakak, terima kasih supportnya ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
total 1 replies
Graziela Lima
Author jago bener bikin cerita, sukses terus! 🙌
Ar Ra: Terima kasih supportnya ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!