NovelToon NovelToon
Istri Amnesia Tuan G

Istri Amnesia Tuan G

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengganti / Beda Usia / Wanita Karir / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Joy Jasmine

Awalnya Elodie adalah ibu rumah tangga biasa. Istri yang penurut dan ibu yang penuh kasih. Namun sebuah kecelakaan mengubah segalanya.

Sikap dan Perilaku wanita itu berubah 180 derajat. Melupakan segala cinta untuk sang suami dan putra semata wayangnya. Mulai membangkang, berperilaku sesuka hati seingatnya di saat 19 tahun. Namun justru itu memberi warna baru, membuat Grayson menyadari betapa penting istri yang diremehkannya selama ini.

"Mommy."

"Nak, aku bukan mommy kamu."

"Elodie Estelle."

"Grayson Grassel, ayo kita bercerai!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joy Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 ~ Tidak Boleh Terbang Jauh

"Kamu sudah pulang ke rumah suamimu?" tanya Clara melalui telepon. Gadis itu pulang kerja tetapi tidak menemukan keberadaan sang sahabat. Jadinya ia khawatir dan menghubungi.

Elodie mengangguk meski Clara tidak bisa melihatnya. Ia memperbesar suara panggilan itu dan menaruhnya di depan ia berbaring tertelungkup.

"Ya," balas wanita itu singkat, tidak begitu bersemangat.

"Bagaimana reaksi Grayson? Dia tidak melakukan apa pun padamu lagi kan?" Meski sedikit senang, tetapi Clara juga masih khawatir. Jujur saja ia belum sepenuhnya percaya pada pria itu.

"Tidak. Dia cukup pendiam, bahkan sejak pulang aku belum berbicara padanya sepatah kata pun."

"Hem, kalau dia melakukan sesuatu yang menyakitimu. Kamu harus bilang padaku!"

"Iya, Ara. Eh, kamu tahu? Aku bertemu dengan Axel hari ini," kata Elodie mulai antusias, membuat seorang pria yang hendak mengetuk pintu yang tidak tertutup itu jadi urung. Ia berdiri diam di sana, mencoba untuk mendengar apa yang dibicarakan sang istri tentang mantannya.

"Axel? Bagaimana mungkin?"

"Kenapa tidak mungkin? Asalkan masih hidup tentu bisa bertemu kan? Entah sengaja atau tidak."

"Bukan begitu. Maksudku dia seorang bintang besar sekarang. Kamu sangat beruntung sekali jika bisa bertemu dengannya."

"Bintang besar? Dia artis?"

"Hem, aktor papan atas dengan fandom terbesar di negeri ini."

"Wah? Dia seterkenal itu? Pantas saja penampilannya sangat berbeda. Aku tadi saja ragu-ragu mau memanggilnya."

"Sudah jadi bintang besar pasti beda penampilan dong. Ngomong-ngomong bagaimana perasaanmu setelah sekian lama tidak bertemu?" tanya Clara penasaran yang sebenarnya pria di depan pintu lebih penasaran. Gray sampai melangkah masuk sedikit untuk mendengar jelas jawaban Elodie.

Sementara Elodie terdiam sejenak, wanita itu mengingat momen pertemuannya dengan Axel tadi.

"Entahlah, rasanya tadi aku hanya kagum pada ketampanannya saja," balas Elodie dengan tawa kecil.

Clara juga ikut tertawa. "Sepertinya perasaanmu padanya sudah hilang."

"Entahlah."

Gray yang masih berdiri di depan pintu mengernyit tidak suka. Meski Elodie tidak mengatakan secara gamblang, tapi kagum bisa berkembang menjadi suka lalu cinta kan?

Ia yang tampan, gagah dan kaya ini saja Elodie tidak pernah memujinya bahkan sebelum kehilangan ingatan dulu. Tapi pria yang sudah tidak bertemu bertahun-tahun, sekali berjumpa langsung dipuji tampan.

Entah kenapa Gray jadi merasa panas sendiri. Perasaan yang menurutnya aneh, padahal dulu ia tidak begitu peduli pada penilaian sang istri.

"Daddy, ngapain diam di depan kamar Mommy?" tanya Cedric yang mendadak datang dengan nyaring, membuat Gray kelabakan sendiri.

"Sstt!" bisik Gray namun terlambat. Elodie sudah menyadari kehadiran dua orang itu di depan pintu kamarnya.

"Ara, sudah dulu ya. Sepertinya ada yang menguping obrolan kita."

Wanita itu lalu bangkit setelah menutup telepon. Ia berjalan ke arah pintu dan pemandangan di sana membuatnya mengernyit. Pria yang tampak dingin itu tengah mengapit sang putra ke bawah ketiak, dengan tangan sebelahnya yang membekap mulut.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Elodie yang membuat Gray sedikit terlonjak.

"Mom-my, to-long." Cedric berkata dengan terpatah-patah sembari memberontak di bawah jepitan tangan sang ayah.

Sementara Elodie mengedip lucu, wanita itu memperhatikan pose suami dan anaknya yang di luar nalar. Apakah keluarganya memang seperti ini?

"Mom-my."

"Eh, lepaskan Cedric! Kamu mau buat dia kehabisan napas?" kata Elodie setelah akhirnya sadar. Wanita itu mendekati Gray dan menarik keluar Cedric yang langsung memeluknya.

"Mommy, daddy sepertinya mau membunuhku," adu sang anak sembari menyembunyikan kepalanya di ceruk leher sang ibu. Elodie yang sedang berjongkok itu mendongak untuk menatap Gray dengan tajam. Wanita itu lalu mengelus kepala sang putra dengan lembut.

"Tidak seperti itu Cedric. Daddy tidak mungkin melakukan hal seperti itu pada putranya sendiri."

Cedric menggeleng. "Pokoknya malam ini aku mau tidur sama Mommy. Aku takut daddy akan mencekikku lagi."

"Kau ...." Gray yang hendak protes terbungkam saat Elodie melirik tajam padanya.

"Baiklah, malam ini tidur bersama mommy, ya." Elodie berkata dengan lembut, tapi juga merasa aneh saat memanggil dirinya sendiri dengan sebutan mommy.

"Yeay. Satu lagi, aku mau mommy memanggilku sayang. Dulu mommy selalu memanggilku seperti itu."

Gray yang mendengar segera memutar bola matanya. Sungguh selain rupa wajah, Cedric ini tidak ada mirip-miripnya dengan dirinya. Pria ini jadi curiga, apakah Elodie saat kecil dulu juga seorang tukang drama?

Sementara Elodie bergeming sejenak. Lidahnya terasa keluh saat ingin menyanggupi permintaan sang anak. "Mommy tidak mau, ya? Kalau begitu tidak papa." Anak itu melepas pelukannya yang erat, lalu berkata dengan wajah sedih.

"Tidak! Bukan seperti itu. Aku... maksudnya mommy hanya merasa sedikit aneh saja."

"Oke, oke. Sa-yang, ayo kita tidur! Ini sudah malam." Elodie segera berkata setelah melihat mata Cedric yang berkaca-kaca.

Wanita itu segera menggendong tubuh sang putra. Lalu hendak masuk ke dalam kamar meninggalkan Gray tanpa sepatah kata pun.

Sementara Cedric yang kepalanya menghadap ke belakang itu menjulurkan lidah dan tersenyum jenaka. Anak itu seakan meledek sang ayah yang kalah bersaing.

Gray mendengus, pria itu menyusul langkah sang istri yang membuat Cedric mendelik.

"Kenapa kamu juga masuk?" tanya Elodie sembari mengerutkan alis.

Gray menghela napas kasar. Pria itu tidak peduli, ia malah menghampiri tempat tidur dan membaringkan tubuhnya duluan di sana.

"Kenapa kamu berbaring? Kamu bukan mau tidur di sini juga kan?" tanya Elodie panik. Jika dengan Cedric ia masih bisa menerima, anggap saja ia tidur bersama boneka beruang. Tapi Gray yang pria dewasa ini, ibarat apa yang harus ia pikirkan.

"Aku tidur bersama istri sah, tidak boleh?"

"Daddy jangan ikut-ikutan! Aku duluan yang meminta tidur bersama mommy."

"Heh, anak kecil! Sejak kapan kau begitu lengket dengannya? Dulu saja kau enggan digendong olehnya. Kau bahkan lebih suka memeluk baju dari bibi Freyamu itu." Gray berkata dengan sinis, sementara Cedric membelalak.

Elodie yang mendengar pun kesal. Ia menurunkan sang putra ke lantai, lalu menatapnya seakan meminta penjelasan.

"Bu-bukan seperti itu, Mommy. Daddy memfitnahku."

"Fitnah? Entah siapa yang mengajarimu berdrama seperti ini. Apa bibi Freyamu itu?"

"Mommy! Daddy sengaja mengatakan itu agar aku tidak bisa tidur bersama Mommy."

"Kau ...."

"Stop!" Elodie mengacak rambutnya kesal.

"Kalian keluar lah! Aku akan tidur sendiri!"

"Mom ...."

"Keluar!"

Gray bangkit dari tidurnya. Pria itu menatap remeh pada sang anak sembari beranjak pergi. Sementara Cedric menghentakkan kaki dengan kesal. Anak itu sekali lagi menatap sedih sang ibu, berharap wanita itu iba. Namun Elodie hanya menatapnya datar.

...

Gray yang baru mematikan lampu utama kamarnya dibuat terlonjak saat sebuah tubuh kecil bergabung di sampingnya.

"Ngapain di sini? Tidak menempel pada mommy-mu lagi?"

"Kalau daddy tidak merusak, kau pikir aku akan ada di sini?"

Gray mengulas senyum kecil. "Lalu kenapa tidak kembali ke kamarmu sendiri?"

"Daddy sudah merusak kesenanganku. Tentu tidak akan kubiarkan Daddy tidur nyenyak."

Dalam sekejap anak itu menghidupkan kembali lampu. Anak itu juga merebut selimut yang ada di tempat tidur, lalu menekan suhu AC hingga ke yang paling rendah.

Gray melongo melihatnya. Pria itu menatap sang putra yang sudah memejamkan mata dengan bergelung di bawah selimut tebal. Anak itu bahkan sengaja tidur di tengah-tengah kasur. "Di luar sedang hujan. Kau mau daddy mati kedinginan?"

Cedric sama sekali tidak menjawab, justru menenggelamkan diri hingga kepalanya pun tak terlihat. Gray pun menggeleng pelan, anaknya ini semakin lama semakin berani.

Pria itu bergabung, berbaring di samping tubuh kecil yang sengaja menendang-nendangnya itu.

Gray meraihnya, lalu memeluknya dengan gemas. "Daddy, lepas!"

"Tidur dengan tenang, baru daddy lepas."

Cedric yang sudah menyembulkan kepala itu mendengus. Anak itu jadi tenang, namun juga tidak memberontak dari dekapan sang ayah.

"Dad, apa mommy akan menyayangiku seperti dulu lagi?" Gray yang sudah memejam itu membuka kelopak matanya lagi. Ia menatap wajah sang putra yang kali ini sepertinya tidak sedang berdrama.

"Tentu saja. Bukankah dia pulang demi kamu."

Cedric bergeming sejenak. Anak itu lalu kembali menatap wajah sang ayah. "Dulu aku menganggap mommy tidak bisa apa-apa. Tidak seperti ibu teman-temanku yang bekerja dan pintar. Aku iri, apalagi saat mommy yang hanya bisa menangis ketika aku lebih suka bersama bibi Freya."

"Tapi sejak mommy tidak ada dan bahkan tidak mengingatku, aku sangat sedih. Ternyata mommy sangat penting bagiku. Karena itu, aku akan melakukan apa pun agar mommy sayang padaku lagi."

"Tapi Daddy menghancurkannya." Cedric mendorong tubuh Gray yang tentu tidak bergerak itu.

Anak itu tantrum lagi hingga Gray kembali memeluknya dengan erat. "Sudah! Besok kau berusaha lagi. Daddy tidak akan mengganggu."

Cedric mendengus. "Janji? Kalau Daddy mengganggu, aku akan menjauhkan mommy darimu."

"Heh, kau mengancam daddy?"

Cedric acuh tak acuh. "Mommy sebenarnya tidak selemah itu. Aku yakin dia bahkan bisa hidup tanpa bergantung pada Daddy."

Gray mengerutkan alis tidak suka. "Tidur!" titahnya yang membuat Cedric tersenyum mengejek. Namun anak itu menurut dan memejamkan mata.

Sementara Gray bangun dari pembaringan. Pria itu menaikkan suhu AC dan mematikan lampu. Langkah kaki membawanya menuju balkon, ia menghidupkan rokok, menyesap dan menghamburkan asapnya.

"Kau tenang saja, daddy tidak akan membiarkan mommymu terbang jauh."

 .

.

.

1
Diah Al Khalifi
suami2 kaya gitu harus d kerasin biar tau arti seorang istri
bukan utk d sakiti🤭
Intan Noer
uwaaahhh akhirnya si kakak dah dtgg
sbnarnya apa sih alasannya El kawin SM lakik model dajall itu
kyknya ada sngkut pautnya SM tmennya si El deh
trus si mertua ada dendam apa sama El ya smpai benci gitu
ksihan si el
Intan Noer: uwaaahhh msh rahasia
Joey: Rahasia🤫🤫🤭
total 2 replies
Intan Noer
kayaknya si grayyyyyy
emang siapa lagi yg pkai kekerasan dn TDK pyk pri kemanusiaan 😤🙄😒🤬😡😠🤭🤭
Intan Noer: 🤭🤭🤭🤭🤭
Joey: Gray suami lucknut 😒🤭
total 2 replies
Diah Al Khalifi
grazy up 🙏🙏
Intan Noer
lah tu nenek peot punya dendam apa sama El Smpai benci pkai banget
Nur
pasti surat cerai /Smile/
Joey: 🤫🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Intan Noer
lanjutkan el
Anita Rahayu
mudik ell 3 bulan cukuplah
Diah Al Khalifi
sekali2 kasih pelajaran
jgn mau d rendahkan muku🙄
Joey: Go, Elli!
total 1 replies
Diah Al Khalifi
grazy up dong Thor 🙏
Intan Noer
tp kak kurang tegas baget klau mau tu ulat bulu menyingkir di ancam kek, lah ini mlh dia yg msuk perangkap si jalang.
Joey: Gray emang buat gregettt😠
total 1 replies
Intan Noer
Buat pisah aja Thor tp anaknya ikut mommy nya
punya Daddy g ada pendiriannya
Joey: Tambah lagi julukan Gray

Pria : tua, menyebalkan, tukang bohong, gak ada pendirian😭
total 1 replies
Dina Fajar Pramesti Wulan
jangan Thor
tp buat gray kalang kabut biar nyaho😁🤭
ViVaVen: betullllll...enak ja ngabaikan istri selama pernikahan
Joey: Request diterima🤭😂
total 2 replies
Rina Yuli
udah bener itu jangan dianggap lagi si gray itu
ViVaVen: tinggalin ja lah
Joey: Nanti ditinggalin, biar tau rasa🤭😂😂
total 2 replies
Joey
Terima kasih yang sudah berkenan mampir di cerita aku❤️❤️❤️
Manda
Oke
Joey: Terima kasih ⭐ 5 nya ❤️
total 1 replies
ViVaVen
hahhahahahah kena serangan jantung terus si gray
Joey: Nanti2 lebih lagi kak😂😂
total 1 replies
ViVaVen
hahhahahaha seru nih
Joey: Siapp
ViVaVen: oke Thor. jgan lama2 up nya ya Thor /Heart/
total 3 replies
Retno Isma
thor yg fake antagonis s2 ko kayak gantung sih?? ga dilanjutin LG?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!