LANGIT YANG SAMA

Sesampainya Nisya dan Vegar di kediaman Algara, Nisya langsung berterima kasih, karena Vegar sudah mau mengantarkan nya.

"Terima kasih Kak" ujar Nisya tulus.

Vegar mengeryitka keningnya, saat Nisya memanggil nya dengan panggilan 'Kak'. Nisya yang menyadari kebingungan Vegar, buru-buru menjelaskan

"Kan Kak Vegar seumuran sama Kak Aska, jadi ga enak kalo aku manggil nama doang" jelas Nisya.

Sementara itu Vegar hanya mengangguk, sampai motor yang dikendarai oleh Jonathan berhenti di depan mereka.

"Yuk" ajak Jo pada Vegar.

"Kita duluan ya, Nis. Lo hati-hati" pamit Jo dan juga memperingati Nisya.

"Emang hati-hati kenapa?" tanya Nisya bingung.

"Hati-hati jangan sampai kejadian tadi keulang lagi" jelas Jo yang khawatir setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana drop nya seorang Nisya.

Nisya hanya tersenyum lembut dan mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban. Vegar untuk sesaat merasa terpana dengan senyuman yang sangat meneduhkan dimatanya, lalu ia segera menggelengkan kepalanya.

Jo yang melihat tingkah aneh sahabatnya, langsung bertanya heran, " Lo kenapa?".

" Yuk buruan, kita pulang dulu, Nis" pamit Vegar yang tak menghiraukannya pertanyaan Jonathan.

"Be careful" ujar Nisya melambai kearah Jo dan Vegar yang sudah mulai menjauh.

Sementara dilain tempat, Bianca sedang mengamuk tak jelas. Dan Nero yang melihatnya hanya bisa menghela nafas berat.

"Mau sampai kapan kamu ngejar Langit" tanya Nero

"Lo gatau, gue cinta mati sama dia" ujar Bianca yang kini sudah menangis.

"Gue tau Lo suka sama dia, tapi jangan pernah nyakitin orang lain. Lo adek gue, Lo anak baik.Mommy sama Daddy pasti sedih kalo ngeliat Lo begini" ujar Nero menasehati.

"Tapi Lo liat kan anak baru tadi, dia kegatelan banget" katanya lagi yang kini sudah berada dalam pelukan Nero.

"Lo harus bisa bersaing secara sehat Bi. Jangan sakiti orang lain, gue ga suka Lo jadi orang jahat. Apalagi yang Lo sakiti itu sepupunya Geovan. Lo tau sendiri kan kalo Geovan marah dia bisa jadi kek orang gila, yang ga pernah sayang nyawa" ujar Nero lagi mengingatkan Bianca.

"Gue ga takut, apa yang udah gue claim sebagai milik gue, maka kalau ada orang yang berusaha ngerebut, dia harus siap-siap " ujar Bianca emosi.

Nero tidak bisa berkata-kata lagi, jujur saja Bianca adalah gadis yang sangat ia jaga dan ia sayangi, ia tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa adik kecil kesayangannya. Nero sadar, rasa suka yang Bianca rasakan terhadap Langit bukan hanya sekadar rasa suka biasa, melainkan obsesi yang lebih mendominasi.

Nero dan juga Bianca tidak pernah tahu, bahwa yang mereka hadapi sekarang bukan hanya kegilaan Geovan atau Lio jika mereka tahu soal ini. Tapi ada seseorang yang lebih gila, jika miliknya disentuh, apalagi Nisya terlihat sangat menderita.

Disisi lain, Lio kini sudah mendarat di Amerika, ia ditemani oleh Robby ,Darren dan juga seorang pemuda dengan wajah tampan dan mata elang yang sangat tajam, siapa lagi kalau bukan Geovan. Pemuda itu berada disatu jet yang sama dengan Lio. Sedangkan Langit berada di jet yang berbeda dengan mereka.

Lio dengan dengan langkah tegap, disambut oleh semua anak buahnya yang bertugas di Amerika segera masuk kedalam mobil yang sudah dipersiapkan, dia akan kembali ke Mansion lamanya untuk mengatur ulang strategi yang sudah dipersiapkan.

Tak butuh lama, akhirnya Lio dan yang lainnya sudah tiba di mansion. Mereka sengaja membiarkan musuh tahu bahwa ia telah kembali, tapi tidak dengan keberadaan Darren dan Geovan. Musuh tidak bisa menjangkau keberadaan Darren ataupun Geovan. Karena sistem keamanan mereka yang sangat ketat dan terjaga. Pihak musuh bahkan tidak bisa melacak keberadaan Darren dan Geovan. Mereka benar-benar Mafia yang sangat misterius, jika pada masa Kakeknya Geovan, klan mereka memang terkenal, maka kini klan mereka selain terkenal di dunia bawah tanah, mereka juga terkenal di berbagai kalangan pemerintah bahkan pengusaha saja sudah tak asing. Yang membuat pihak pemerintah sulit untuk menangkap mereka adalah, klan mereka terkenal misterius dan tidak pernah meninggalkan jejak.

Baik Darren ataupun Geovan saat mengatasi musuh memang tidak pernah meninggalkan jejak, mereka selalu berhati-hati, apalagi musuh mereka bukan hanya sekedar dari dunia bawah, tapi musuh mereka juga dari pihak pemerintah dan pengusaha, bahkan tak sedikit teman-teman Geovan selalu mencoba menjatuhkannya, ah, bukan teman lebih tepatnya adalah musuh Geovan.

Namun seperti biasa, mereka selalu kalah telak dengan Geovan. Bahkan Lio sendiri tidak tahu bahwa putrinya selama ini diikuti oleh seseorang, jikalau bukan Geovan yang memberi tahu nya.

Sungguh kepekaan Geovan sangat tinggi, Namun dibalik semua itu, ia masih juga segan dengan sosok Langit. Tak tahu penyebab pastinya, Geovan merasa Langit juga sangat misterius, apalagi kalau dalam keadaan marah, seolah alarm dalam diri Geovan berbunyi untuk segera pergi menjauh dari Langit.

Darren dan Geovan, berada dalam hotel pribadi milik Darren. Darren punya beberapa jenis usaha di Amerika lebih tepatnya New York, yaitu hotel. Mereka memutuskan menginap di hotel. Darren tidak ingin pergi ke rumah yang menurutnya sudah meninggal kan banyak luka untuk keponakan tersayang nya. Kasih sayang Darren terhadap Nisya tidak bisa dibandingkan dengan apapun, Darren menyayangi Nisya dengan sangat tulus. Karena saat melihat Nisya, ia selalu teringat dengan wanita yang pernah mencuri sebagian hidupnya. Namun ia hanya bisa melihat wanita itu bahagia dengan sepupunya.

Sedih, tentu saja. Darren sungguh sangat tidak tega melihat Nisya menitikkan air matanya. Namun, meskipun begitu rasa sayangnya terhadap kedua anaknya tak pernah berkurang. Darren juga sangat menyayangi Angelyca dan Geovan dengan segenap jiwanya.

Saat sedang melamun, tiba-tiba ponsel Geovan berdering yang membuat Darren tersentak, dan segera menoleh kearah ponsel sang putra.

"Geo, ponsel mu berdering" ucapnya, Geovan yang mendengar nya langsung berjalan kearah nakas dan menekan tombol hijau, panggilan pun tersambung menampilkan wajah wanita yang paling ia sayangi.

"Geo, apakah kalian sudah sampai" tanya sang Mommy khawatir.

"Ya, Mom.Aku dan Daddy sudah berada di hotel" balas Geovan.

"Mana dia, aku sudah menghubunginya tapi nomor nya tidak aktif" ucap sang Mommy cemberut.

"Dad" panggil Geovan dan menyerahkan ponselnya yang masih memperlihatkan wajah yang sangat dicintai Darren

Darren yang melihat wajah cemberut istrinya langsung tertawa, berapa menggemaskan wajah istrinya saat cemberut.

"Apa kau sedang selingkuh, sampai-sampai nomor mu tidak aktif" tanya Flovy curiga.

"Apa terlihat begitu" tanya Darren balik

Sementara Flovy hanya berdecak kesal, bukannya menjawab Suaminya itu malah bertanya balik.

"Aku rindu" ujar Flovy lirih yang kini sudah berkaca-kaca

Darren hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan sang istri. Sementara Geovan sudah panas dingin mendengar kebucinan kedua orangtuanya.

"As* memang, ga di sekolah, ga disini sama aja. Semua orang pada bucin." umpat Geovan dalam hati. Mana berani Geovan mengumpat langsung, yang ada nanti ia bisa dikebiri oleh Daddy nya Darren.

Pendengaran Geovan sekarang benar-benar tercemari oleh pembicaraan Daddy dan Mommy nya yang sudah mulai mengarah ke hal berbau dewasa. Geovan hanya bisa berdecak kesal, ia sudah mengira bahwa Daddy nya pasti sengaja.

"Lama-lama gerah juga gue, mending liat Mario sama Alsa bucin, daripada liat orang tua gue bucin, bucin nya sungguh meresahkan" batin Geovan berlalu keluar dari dalam hotel.

"Shit" umpat nya yang mulai kesal sendiri,

"Dasar orang tua minim akhlak, udah tau anak jomblo, malah bucin didepan anak. Gue minta nikah muda pun ga dibolehin, giliran gini kan gue yang repot." ujar nya mengacak rambutnya frustasi.

Penampilan Geovan yang berantakan saat ini tidak luput dari pandangan seseorang, namun pandangan orang itu berbinar melihat Geovan, betapa tampan nya seorang Geovan, apalagi kalau rambutnya sudah acak-acakan.

"Ih.., mikir apa sih" ujar gadis itu dengan bahasa inggris yang fasih sambil menepuk kepalanya sendiri.

Sungguh hari ini adalah hari yang paling membahagiakan baginya, saat ia tidak sengaja bertemu dengan pangeran impiannya.

"Mimpi apa aku semalem" gumamnya sambil terus tersenyum senang.

Sementara Geovan yang tahu bahwa ia sedang diperhatikan, hanya melihat sekilas, lalu terus melanjutkan langkahnya, karena ia rasa gadis itu tidak membawa aura bahaya.

HAYO SIAPA YANG GA SENGAJA KETEMU SAMA BANG GEO🤭

🥰🥰 HAPPY READING 🥰🥰

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READER 🤗

PEMBERITAHUAN, BAHWA NOVEL INI AKAN AKU UP SETIAP PAGI. JADI HARAP SABAR.

KARENA AKU HARUS PANDAI-PANDAI BAGI WAKTU AKU DI RL SAMA BUAT NULIS NOVEL DAN BELUM LAGI AKU JUGA TERJUN DI DUNIA RVN. JADI AKU HARUS BISA BAGI WAKTU AKU DENGAN BAIK

MAKASIH BUAT YANG UDAH MAMPIR, UDAH LIKE DAN KOMEN.

BERIKAN TERUS DUKUNGAN KALIAN TERHADAP KARYA AUTHOR 💗

BIG LOVE FOR READERS 💙