NovelToon NovelToon
THE CURSED ANGEL

THE CURSED ANGEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi / Cinta Beda Dunia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora79

REINKARNASI berkali-kali dan berpacaran dengan seorang MALAIKAT TERKUTUK? Oh, please! Itu hanyalah sebuah cerita fantasi!

Tapi di Cerita ini, semuanya terasa... NYATA!

Kisah CINTA terlarang antara Manusia dan Malaikat, yang menyebabkan terjadinya peperangan antara Malaikat dan Golongan Terasing.

Golongan Terasing adalah Makhluk Abadi yang memburu seorang Myra Ainsley (Manusia), karena sudah menyalahi TAKDIR dengan melakukan REINKARNASI berkali-kali.

Itulah sebabnya Ignatius (Malaikat), menyembunyikan Myra Ainsley di sekolah tempat manusia setengah malaikat (NEPHILIM) agar terhindar dari kematian.

-Apakah Ignatius berhasil memerangi para MAKHLUK ABADI itu?

-Apakah Myra Ainsley berhasil mempertahankan hidupnya di Reinkarnasi terakhirnya?

Ikuti kisah "THE CURSED ANGEL" hanya di NovelToon... ❤

👣Follow Me👣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TCA-12 : SUASANA DI SEKOLAH

"Heeey...!"

Myra menarik tangan Skyler ke bawah agar dia bisa melihat wajahnya dibalik koran. Alis tebal Skyler terangkat karena kaget.

"Apa?" tanya Skyler.

"Aku juga pernah menjadi murid beasiswa, loh! Bukan di sekolah yang kemarin, tapi di sekolah yang sebelumnya----" ujar Myra memberitahu Skyler.

"Lalu, kenapa? Apakah aku harus mengagumi prestasimu di bidang akademik juga?!" ujar Skyler sambil menyingkirkan tangan Myra.

"A...apa maksudmu? Apakah-----?" pertanyaan Myra terjeda, ketika merasakan sentuhan hangat di pundaknya.

"Puuuk.....Puuuuk"

Calliope, guru yang ditemui Myra semalam di ambang pintu itu tersenyum kepadanya. Wanita yang bertubuh tinggi, gayanya yang anggun, dan sikap yang santun.

Rambut pirangnya yang halus, disisir ke arah samping drngan sangat rapi. Kulitnya yang halus dan putih itu terlihat kontras dengan bibirnya yang berwarna merah muda.

Calliope mengenakan gaun pas badan warna hitam dengan sabuk biru dan sepatu High heels yang bagian depannya terbuka. Cara berbusana yang elegan, terlihat sangat keren!

Myra merasa penampilan dia semakin buruk, jika dibandingkan dengannya. Andai saja tadi dia sempat menggunakan mascara dan tidak menggunakan sepatu Converse-nya yang berlapis lumpur...

"Hah! Penampilannya seperti seorang Dewi... Andai saja tadi aku bisa sedikit berdandan..." keluh Myra dalam hati.

"Baguslah, jika kalian sudah berteman. Aku tahu, kalian akan cepat bisa akrab!" ujar Calliope sambil tersenyum.

Skyler tidak bersuara, tapi dia segera merapikan lipatan korannya. Dan Myra hanya bisa berdeham.

"Hmm..."

"Aku rasa, kamu akan segera menyesuaikan diri dengan mudah di Laware, Myra. Tempat ini sudah dirancang seperti itu soalnya. Kebanyakan dari murid yang berbakat, langsung bisa menyesuaikan diri. 'Berbakat?' tentu saja! Kamu bisa datang kepadaku untuk bertanya tentang apa pun, atau kamu bisa mengandalkan Skyler..." ujar Calliope kepada Myra.

"Hehehehehe..."

Untuk pertama kalinya, Myra mendengar suara Skyler tertawa pagi itu. Suara tawanya terdengar kasar dan menyeramkan. Seperti kekehan seorang pria tua yang perokok berat, bukan seperti seorang remaja yang gila yoga.

"Hmmmpppttt"

Myra mengerucutkan bibirnya, ketika mendengar kekehan Skyler. Hal terakhir yang dia inginkan adalah 'membaur' di Laware. Myra bukanlah golongan anak-anak manja dan kaya yang berbakat. Myra hanyalah golongan manusia biasa, manusia yang memiliki jiwa, dan manusia yang tahu betapa beratnya kehidupan.

Seharusnya Myra bersama dengan Ignatius. Myra masih belum tahu, apa yang dia lakukan di Laware ini selain untuk bersembunyi. Ya, bersembunyi untuk sementara waktu, di saat Ignatius menangani.... perang. Setelah semuanya selesai, Ignatius akan membawanya pulang... Atau, bagaimana nanti saja.

"Well, baiklah! Sampai jumpa di kelas, dan selamat menikmati sarapannya! Cobalah untuk mencicipi quiche-nya!" seru Calliope dari balik bahu sambil meluncur pergi. (Calliope ini Malaikat ya gaess, ******jadi****** perginya dengan 'meluncur' bukan 'berjalan').

Lalu Calliope melambaikan tangannya kepada seorang pelayan untuk membawakan masing-masing gadis itu seporsi quiche.

Ketika Calliope telah berlalu pergi, Skyler segera menyeruput kopinya banyak-banyak dan menyeka mulutnya dengan punggung tangan.

"Um, Skyler----?"

"Apakah kamu pernah mendengar istilah 'makan dengan tenang'?" ujar Skyler sinis kepada Myra.

"Praaak"

Myra membanting cangkir kopinya kembali ke piring kecil, dan dengan tidak sabar dia menunggu pelayan untuk membawakan sepiring quiche mereka dan menghilang kembali.

Sebagian dari dirinya ingin pindah ke meja lain. Terdengar celoteh riang di sekelilingnya. Myra tidak bisa bergabung dengan mereka, duduk sendirian akan terasa lebih baik dari pada seperti ini.

Myra masih belum bisa mencerna kata-kata Calliope tadi. Kenapa Calliope menganggap Skyler sebagai teman sekamar yang sempurna? Apakah tidak terlihat dengan jelas, jika gadis itu membenci segalanya? Myra menggigit quiche itu dan mengunyahnya, dia tidak bisa makan dengan tenang sebelum mengungkapkan apa yang dia rasakan.

"Oke! Aku tahu, aku anak baru di sini... Dan untuk alasan yang tidak jelas, hal itu mengganggumu. Sebelum aku datang, kamu memang memiliki kamar itu sendiri. Dan aku tidak tahu akan hal itu!" ujar Myra mengeluarkan unek-uneknya.

Skyler menurunkan koran itu sebatas matanya. Lalu dia mengangkat satu alis tebalnya.

"Asal kamu tahu, aku tidak seburuk itu! Memangnya salah, jika aku bertanya sedikit? Maafkan jika aku datang ke sekolah ini tanpa tahu apa itu Nepherman----" ujar Myra terjeda.

"Nephilim..." sela Skyler membenarkan.

"Terserah apa namanya, aku tidak perduli! Aku sama sekali tidak tertarik untuk menjadikan kamu musuhku---- yang artinya jarak ini, datang dari dirimu. Jadi, apa sebenarnya masalahmu?!" ujar Myra berapi-api sambil mengisyaratkan jarak diantara mereka.

Sudut bibir Skyler mengeryit. Dia melipat koran itu dan bersandar di bangkunya.

"Kamu harus perduli tentang Nephilim. Kami akan menjadi teman sekelasmu," ujar Skyler sambil mengayunkan tangan, melambai ke arah teras.

"Lihatlah para murid manis yang diberi hak istimewa di sekolah Laware ini. Setengah dari orang-orang dungu itu akan pernah kamu lihat kembali, selain untuk menjadi objek candaan kita," ujar Skyler menjelaskan.

"Kita?!" tanya Myra sambil membelalakan matanya.

"Ya....Kita. Kamu termasuk dalam 'Program Kehormatan' bersama para Nephilim. Tidak perlu khawatir, jika kamu tidak terlalu cerdas..." ujar Skyler menjelaskan.

"Huh!" Myra mendengus kesal.

"Jurusan yang berbakat di sini hanyalah untuk menyembunyikan para Neph, tanpa bisa dicurigai oleh siapapun. Tapi kenyataannya..., satu-satunya orang yang bisa merasa curiga adalah Ansell Percy," ujar Skyler menjelaskan.

"Siapa itu Ansell Percy?" tanya Myra.

"Si culun yang selalu mendapat nilai A, dia duduk dua meja dari sini..." jawab Skyler sambil menunjuk dengan dagunya kearah seseorang.

"Orangtuanya sangat kesal karena dia tidak pernah diterima di kelas kehormatan. Setiap semester, orangtuanya selalu melakukan kampanye. Dan setiap semester pula, Calliope harus membuat ujian yang tidak masuk akal, agar tidak bisa di selesaikan olehnya dan bisa menyingkirkannya...." Lanjut Skyler menjelaskan.

"Contohnya seperti: 'Hei, Percy! Selesaikan permainan Rubik ini dalam waktu dibawah tiga puluh detik!'. Namun si culun itu selalu saja bisa menyelesaikannya...Ck!" ujar Skyler sambil mendecakkan lidahnya.

"Tapi, jika kelas ini hanya untuk penyamaran, lalu apa yang harus disembunyikan?" tanya Myra.

"Orang-orang seperti aku. Aku adalah Nephilim. N-E-P-H-I-L-I-M. Itu berarti, segalanya yang memiliki DNA Malaikat di dalam darahnya. Mortal, Immortal, Transeternal! Dan kami mencoba untuk tidak mendiskriminasi!" jawab Skyler menjelaskan setengah kesal.

"Um... Bukankah kata tunggalnya... Seharusnya... Kamu tahu, kan? Nephil, seperti cherub dari cherubim dan seraph dari seraphim?" ujar Myra dengan wajah polosnya.

Skyler memberengut kesal.

"Yang benar saja! Memangnya, kamu mau dipanggil Nephil???? Kata itu terdengar seperti sebuah penyakit yang memalukan! Tidak...tidak... terima kasih! Panggil kami Nephilim saja!" ujar Skyler sambil cemberut.

Ternyata, Skyler ini sejenis Malaikat juga. Aneh, dia tidak berpenampilan atau bersikap seperti itu. Dia tidak menarik seperti Ignatius, Cyrill, atau Calliope. Dia juga tidak memiliki daya tarik seperti Otis dan Mallory. Dia hanya terlihat kasar dan emosian.

"Owh, jadi ini tempat semacam sekolah persiapan untuk Malaikat. I see..., tapi untuk apa? Apa kamu juga masuk ke universitas Malaikat setelah ini?" ujar Myra kepada Skyler.

"Hmm... Tergantung oleh apa yang dibutuhkan oleh dunia. Banyak murid yang mengambil libur selama setahun, untuk bergabung dengan Persatuan Nephilim. Kamu akan bepergian, berkencan dengan orang asing, dan sebagainya. Tapi itu untuk waktu...., yang cukup damai. Saat ini, well..." Skyler menjeda perkataannya.

"Saat ini, apa?" tanya Myra penasaran.

"Ya.... Begitulah!" ujar Skyler seperti menahan kata-katanya.

"Well, itu semua tergantung oleh siapa dirimu. Semua orang disini mempunyai derajat yang berbeda dengan beragam kemampuan," ujar Skyler melanjutkan, seakan bisa membaca pikiran Myra.

"Kita punya skala hitungan tergantung keturunan keluarga. Tapi untuk kasusmu...." Skyler menjeda kembali kata-katanya.

"Aku disini hanya karena Ignatius..." sambung Myra yang sudah tahu kemana arah perkataan Skyler.

Skyler melemparkan serbetnya ke atas piring yang sudah kosong dan berdiri.

"Cara yang mengagumkan sekali untuk masuk ke sini, Myra! Menjadi pacar Malaikat terkenal yang punya banyak koneksi," ujar Skyler sarkas.

Apakah itu yang dipikirkan oleh semua orang tentang dirinya di sini? Apa itu.... memang benar?

Skyler mengulurkan tangan dan mengambil potongan quiche terakhir di piring Myra.

"Jika kamu mau bikin klub penggemar Myra Ainsley, aku yakin kamu bisa membuatnya. Tapi jangan ajak aku, oke?!" ujar Skyler sambil mengunyah.

"Kamu ngomong apa sih?! Aku tidak mau bikin klub penggemar!" ujar Myra kesal sambil berdiri.

Tiba-tiba terdengar suara dengan nada tinggi berkata...

"Tuh, kan! Benar apa yang aku bilang tadi," ujar suara indah bernada tinggi.

Tidak lama kemudian, ada seorang gadis yang mengenakan syal hijau berdiri dihadapan Myra. Dia menyeringai dan mendorong gadis lain ke depan.

Myra melirik ke belakang mereka, tapi Skyler sudah pergi menjauh... Tidak penting juga untuk mengejarnya.

"Huh! Dasar perempuan emosian! Main tinggal gitu aja tanpa pamit..." kesal Myra dalam hati.

"Ada apa dengan kalian?"

"......."

...----------------...

1
Aurora79
Aku aja yang nulis bingung kak...😂😂😂
Choi Jaeyi
rumit bgt dah lu jelasinnya, jdi bingung gw😭
Choi Jaeyi
keren cuuuuy. ikutan juga nih gw jdinyaa🤣
Aurora79: Ikutan ngapain kak? ngejar2 bayangankah? 😂😂😂
total 1 replies
Ind
Terima kasih sudah menjadi sebagian dari inspirasi ku
Aurora79: 😊😊🙏🙏😘😘😘
Ind: sama sama kak🫶🫶🥰
total 3 replies
Choi Jaeyi
tumben bebs, malem bgt kamu updatenya xixixii
Choi Jaeyi: it's okay, itu hal yg biasa bagi author seperti kita☺️
Aurora79: Maafkan aku kak, terkadang otak akutuh nge-blank... Sama seperti hari ini...😂😂😂
total 4 replies
ica
yeahhh!!
semangat berkarya!!
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏
ica: Wellcome 😚🤭
Aurora79: Yaaah..! Thank you kak Ica...🙏😘🌹
total 2 replies
Choi Jaeyi
ini demen bgt ngagetin org😭
Aurora79: 😂😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
Choi Jaeyi
bahaya nih Myra
Choi Jaeyi: gitu yaaa. btw, mampir yaa saay😗
Aurora79: Myra memang akan selalu dalam bahaya kak, makanya dia reinkarnasi berkali-kali sebelum kehidupannya yang sekarang...😁😁😁
total 2 replies
Choi Jaeyi
lagi serius²nya, malah kudugong. kan ak jdi ngakak bacanya😭😭
Aurora79: Sudah dong...😁😁😁
Choi Jaeyi: mampir say, aku udah dari pagi tdi update xixixii
total 3 replies
Choi Jaeyi
lanjut thor, next chapternya😚🌹
Choi Jaeyi: sama sama cintaku💋
Aurora79: Thank you kk say...😘😘😘😘
total 2 replies
Choi Jaeyi
ohoooo, kok aku senyum² yaaa bacanya😭
Aurora79: Ooowwwh... 😂😂😂😂.
Choi Jaeyi: dpandangan aku, myra terbakar karena cintanya itu loh membara bgt smpe kebakar. aku mengartikannya jdi malah baper😭
total 3 replies
Choi Jaeyi
eh, kaget
Aurora79: Hati2 jantungan kak...😂😂😂😂
total 1 replies
Choi Jaeyi
tiba² bgt suara tawa😭😭
Aurora79: 😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
Choi Jaeyi
ape nih, penasaran bgt gw😭
Aurora79: 😁😁😁😁😁😁
Choi Jaeyi: itu, si Myra lagi musatkan pikirannya. awalnya nggk terjadi apa², abis tu apaan. nge gantung😭
total 3 replies
Choi Jaeyi
wiiiih, keren bgt Myra
Aurora79: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Choi Jaeyi
akhirnya sampe chapter ini, asik bgt ak bacanya sampe kelupaan pengen update cerita sendiri🤣
next ya sengku, dtunggu chapter berikutnya. semangat😍🌹
Choi Jaeyi: sama samaa, dtunggu chapter selanjutnya😍
Aurora79: Alhamdulillah... Terima kasih kk, sudah baca FULL novelku...🙏😍❤❤😘
total 2 replies
Aurora79
Hahahaha... Santai aja kak... Jangan jadi beban untuk kasih Like... Yang penting ikhlas...😁😁😁✌✌
Choi Jaeyi
kebiasaan asik baca, bisa lupa pencet tombol like. jdinya kyak spam like😭
Choi Jaeyi
baku hantam aja dah😭
Aurora79: Jangan kak, nanti Myra makin banyak musuhnya...😂✌
total 1 replies
Choi Jaeyi
klo Myra bilang oh my gosh tu, entah kenapa ak bernada bacanya😭🤣
Choi Jaeyi: lucu bgt, berdendang nggk tuh😭
Aurora79: Aku juga nulisnya sambil berdendang kak...😂😂😂
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!