Menceritakan Nadia hilma Faliha gadis cantik yang harus rela menjadi pembantu demi mencapai cita citanya menjadi seorang dokter, namun demi memuluskan kuliahnya Nadia harus menikah dengan majikannya,
karena sang majikan yang di putuskan oleh pacarnya.
Sampai pada akhirnya Nadia di karuniai seorang bayi laki laki yang sangat tampan.
Tapi kenyataan pahit datang ketika dia di tinggalkan suaminya di saat melahirkan sang buah hati.
Saat itu juga Nadia mulai berfikir akan ketidak setiaan suaminya, namun semua itu tidak benar.
Pasalnya, suami Nadia yang bernama Rizal fikri pratama sedang terkena penyakit leukimia bawaan dari kecil yang harus melakukan kemo terapi, karena ketakutan suami yang akan menjadi gundul dan jelek maka Rizal menghindar dari Nadia, sampai pada waktunya takdir mempersatukan mereka, namun itu belum berakhir karena sang mantan Rizal datang lagi untuk menghancurkan kehidupan mereka.
Inilah kisah selengkapnya.
kita baca saja yukkk, dari pada penasaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
Putri pergi dari hadapanku, aku langsung mengatur nafasku yang tersenggal karena cengkeraman Putri yang mendekati leherku,
Aku juga langsung pergi meninggalkan tempat itu untuk kembali ke kelas,
Aku berjalan dengan santai seakan tak terjadi apa apa padaku,di tengah jalan aku berpapasan dengan Lilis, Lilis yang heran melihat daguku merah langsung bertanya.
"Nad, kamu kenapa? kenapa dagumu merah?
"Aku nggak apa apa kok, jawabku sambil menutupinya dengan rambutku yang agak panjang.
"Nad, kamu jangan bohong, ini seperti bekas tangan, Lilis sambil memegang daguku dan menolehkan ke kiri dan ke kanan.
Aduh Lis, kenapa kamu nanya sih, terus aku harus jawab apa ya, aku kan nggak mungkin jujur, kalau ini ulah Putri, nanti bisa panjang masalahnya.
"Udah lah Lis, ini nggak kenapa napa kok, lagian nggak sakit, jawabku sambil melepaskan tangan Lilis yang masih memegang daguku.
Nggak mungkin Nadia pasti bohong jelas jelas itu bekas tangan dan memerah, tapi siapa yang menyakiti Nadia, dia kan anak baru disini, masa dia punya musuh, ah nggak mungkin dia kan anaknya baik dan mengalah. Batin Lilis.
Ya udah Lis aku masuk dulu ya? aku sambil berlalu meninggalkan Lilis yang masih bengong di tempatnya.
Maafkan aku Lis, aku belum bisa jujur sama kamu saat ini, nanti kalau sudah waktunya aku akan kasih tau semuanya sama kamu, lirih hatiku,
aku langsung masuk kelas seperti biasa, Putri sudah berada di tempatnya, aku pun duduk di tempatku tanpa menoleh .
"Ini belum seberapa, kalau kamu masih dekat dengan Rizal, kamu akan merasakan lebih parah dari ini, Bisikan putri di telingaku.
Pak Dosen datang semua mengikuti materi dengan hikmat, karena pak Dosen satu ini memang nggak mau kalau jam kelasnya ada yang bicara hal di luar materi,
Di kediaman Pak Doni.
Bu Widya sedang santai di taman belakang.
"Bik Narti, apa bibi tau ada yang aneh dengan Rizal dan Nadia?
"Iya nyonya, akhir akhir ini Tuan muda sering sekali mengerjai neng Nadia, menyuruh ini, itu, tapi nggak jelas,
"Dari mana bibi tau ?
"Kemarin neng Nadia bilang sama bibi .
"Terus apa kata Nadia bi?
"Neng Nadia mah ngejalanin aja apa yang di petintah tuan muda nyonya .
"Apa menurut bibi Rizal menyukai Nadia
Bik Narti hanya memgangguk dengan ucapan bu Widya yang terakhir.
"Apa menurut bibi mereka cocok?
"Iya, nyonya, mereka sangat cocok, tapi saya nggak tau apa nyonya menyetujuinya ,melihat status Nadia.
"Bik, jangan bilang seperti itu, harta hanya titipan, derajat kita sama, jadi saya nggak akan membeda bedakan status, Jika itu akan membuat Rizal bahagia aku akan menyetujuinya.
"Iya nyonya, saya tau keluarga nyonya memang sangat baik, dan saya yakin neng Nadia bisa membahagiakan tuan muda.
Iya bi, aku harap juga begitu dan semoga saja berlanjut sampai tua meskipun sangat kecil kemungkinannya.
Bu Widya dan Bi Narti berbicara panjang lebar mengenai Rizal dan Nadia yang menurut mereka sangat cocok.
Di kantor Rizal mulai di sibukkan dengan beberapa pekerjaan, dia mulai mempelajari semuanya,Deny juga sudah mulai ikut membantu.
Di sela sela pekerjaan yang menguras otak, akhirnya mereka melepas penat dengan mengobrol.
"Den aku sudah putus dengan Putri kemarin .
"Beneran bro?
"Iya, sebenarnya aku juga belum siap untuk putus sama dia, tapi dia yang memutuskan aku duluan.
"Kok bisa, bukannya dia cinta mati sama kamu
"Aku juga nggak tau sih Den, tapi "kenyataannya memang seperti ini, Dan aku akan menikahi wanita lain .
"Siapa?
"Nadia,
"Siapa lagi dia, apa cewek pilihan om Doni ?
"Bukan, dia pilihanku sendiri, apa kamu masih ingat cewek yang berani ngatain aku di kampus ?
"Heem, memang kenapa dengannya ?Deny
"Dialah Nadia yang akan aku bikahin,
"Wah, apa kamu jatuh cinta pada pandangan pertama?
"Bisa di bilang gitu, tapi waktu itu aku masih punya Putri, jadi aku tak mengakuinya, aku nggak mau berhianat sama dia, tapi semakin aku melihatnya terus merus aku semakin mengaguminya, dia sangat pintar, baik dan masih polos.
"Dari mana kamu tau semuanya?
"Dia kerja jadi pembantu di rumahku untuk membiayai kuliahnya.
"Wah benar benar anak hebat, mana ada jaman sekarang cewek rela jadi pembantu demi kuliah, yang ada mereka hanya mengandalkan harta orang tuanya, apa Nadia sudah tau rencanamu?
"Heem, aku sudah kasih tau dia dan aku kasih waktu dia untuk berpikir.
Melihat Nadia memang anak yang sangat rajin dan semangat, Nadia tidak pernah memperdulikan penampilannya yang amburadul menurutnya ,itu tak terlalu penting, yang penting baginya baju yang sopan dan rapi dengan ramgut di ikat ekor kuda, itulah penampilan Nadia sehari hari.
"Nad, aku sini mau ngomong?Lilis memanggilku,
Aku melangkah menuju ke arah Lilis, aku duduk di sampingnya.
"Ada apa lagi Lis, kalau soal yang tadi maaf aku nggak bisa cerita sama kamu?
"Enggak, tapi aku mohon kali ini kami jawab yang jujur ya?
aku mengangguk dengan permintaan Lilis.
"Apa yang ngelakuin ini semua kak Rizal? Aku mengernyitkan dahiku memdengar tuduhan Lilis kepada kak Rizal.
"Bukan Lis, semua ini bukan kak Rizal yang melakukannya, tapi maaf aku belum bisa cerita semuanya sekarang, nanti kalau sudah waktunya, aku akan kasih tau kamu yang sebenarnya.
Sebenarnya ada apa dengan Nadia?masalah apa yang dia tutupi sekarang, kenapa harus di tutupinya dariku, apa sangat penting sehingga aku tak boleh mengetahuinya. Batin Lilis.
"Ya udah yuk kita pulang, mau nunggu apa lagi nanti kamu telat lo ke cafenya.
Aku dan Lilis berjalan menuju depan kampus untuk menunggu angkot.
Kali ini aku dapat duluan angkot ke arah rumah kak Rizal.
"Aku duluan ya Lis.
"Iya hati hati ya !
"Sebenarnya apa yang kamu tutupi dariku Lis, siapa yang sebenarnya mau menyelakai kamu, terus kalau kamu diam seperti ini, siapa yang akan membantumu,kamu di sini nggak punya siapa siapa selain aku, aku nggak mau kalau kamu sampai celaka, kamu orang baik, aku akan membantumu Nad dengan caraku, Irfan ya aku akan minta bantuan sama dia, untuk mencari tau sebenarnya siapa orang yang sudah menyakitimu. Gumam Lilis
Tanpa kata Lilis langsung mengirim pesan untuk Irfan yang isinya minta untuk membantu Nadia.
Balasan Irfan langsung membuahkan senyum di bibir Lilis .
Itu artinya Irfan setuju dengan permintaan Lilis,
"Lihat saja Nad aku akan membalas siapa yang berani menyakitimu, meskipun itu kak Rizal, aku akan bisa marah kalau itu mengenaimu Lis.
Sampai jumpa lagi....!!
ga jelas bngt