Hidup Ayana yang sudah retak ini dihancurkan secara sempurna oleh seorang mafia kejam yang tega menodainya untuk membalaskan dendam istrinya. Ayana yang tak pernah disukai oleh ibu dan kakaknya membuat ia semakin dibenci saat ia dinyatakan hamil.
Ayana memilih untuk pergi tanpa tujuan, hanya bermodalkan nekat. entah bagaimana kelanjutan hidup Ayana Gadis itu hanya bisa membujuk Tuhan yang selama ini ia benci, untuk membuat takdir dan semesta bekerjasama untuk membantu hidup Ayana.
bagaimana kisah seorang mafia kejam yg menodai gadis biasa ini? mari kita ikuti kisahnya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Capricorn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emosi yang meledak
^_____^
''Telanjangi dia!'' perintah Rey. membuat dua pria bertubuh besar, tinggi dan tegap langsung berjalan ke arah Luna dan seketika melepas semua pakaian wanita itu.
''TOLONG JANGAN LAKUKAN INI TUAN! AKU MEMOHON AMPUN, AMPUNI AKU TUAN, AKU TIDAK AKAN MELAKUKAN NYA LAGI DAN AKU BERJANJI AKAN MEMBALAS KAN INI PADA ROBERT! TAPI AKU MOHON AMPUNI AKU TUAN!"Teriak gadis itu histeris.
Kini sisa pakaian dalamnya saja, membuat gadis itu menutup matanya malu. air matanya terus mengalir membuat Rey belum puas melihatnya.
''Kau memang memiliki otak yang Licik dan sifat pengkhianat yang sudah mendarah daging! dan aku sangat tidak menyukai itu, sialan!'' desis Rey. Ia menatap jengkel wanita itu.
'' Ampuni aku Tuan!'' lirih wanita itu. kini semua pakaiannya sudah terlepas. membuat Lucas menundukkan wajahnya. berbeda dengan semua anak buah Rey yang sangat lapar menatap tubuh molek gadis itu.
''Yang berminat bisa menikmati secara gratis! tanpa melepaskan ikatannya!'' perintah Rey sambil menghisap rokoknya.
Ada 30 orang lebih yang langsung maju dan menggilir wanita itu. membuat ruangan ini langsung dipenuhi dengan suara desahann dan rintihan tangis gadis itu. Nada rintihan dan desahann itu seolah menjadi musik yang berputar sangat indah di telinga Rey. mata Rey menatap gadis itu yang terlihat sangat lelah dan pasrah dengan takdirnya. bukannya kasihan, Rey justru semakin menyuruh anak buahnya untuk bermain sangat keras.
'' Tuan, ada meeting penting. jika Tuan masih sangat sibuk, saya bisa mewakilkan!'' lapor Lucas, membuat Rey menoleh.
''Kita ke kantor sekarang!'' Rey dan Lucas pun keluar dari ruangan ini. sebelum itu ia memerintahkan anak buahnya untuk memberikan tubuh gadis itu kepada Lion, singa kesayangan Rey. jika Wanita itu sudah mati! tapi jika belum meninggal, maka ia terpaksa harus melihat dirinya dicabik-cabik oleh singa buas itu.
Jadi meninggal saat ini untuk wanita itu adalah pilihan yang sangat baik!
Di dalam mobil Rey mengganti kemejanya, dan terakhir memasang jas biru mudanya. Lucas di Sampingnya terlihat sibuk dengan tabletnya. seperti biasa, Dia mengerjakan pekerjaan kantor.
''Tadi aku melihat gadis itu di hotel,'' ucap Rey, membuat Lucas menaikkan pandangannya dan menatap ke arah tuannya.
'' Siapa tuan?'' tanyanya.
''Anak dari seorang yang sudah menabrak Kakak Devina,'' jawab Rey sambil memperbaiki posisi jam tangan Alexander nya.
'' Ayana tuan?'' tanya Lucas memastikan. Rey mengangguk.
''Dia hamil. apa dia mengandung anakku?'' tanya Rey membuat Lucas sedikit kaget.
''Soal itu saya tidak bisa memastikannya tuan,'' Hanya itu yang bisa Lucas katakan.
Rey hanya membuang nafas beratnya. Tak jarang Dia bercerita hal random pada Lucas. karena menurut Ray, Lucas adalah pendengar yang baik.
''Dia bekerja di hotelku,'' ucap Rey lagi membuat Lucas mengangguk kecil.
''Tuan, ada hal yang ingin aku katakan,'' ucap Lucas dengan nada sangat serius, setelah ia mendapati sebuah laporan dari mata-matanya.
''Apa? tanya Rey yang mengeluarkan ponselnya dari saku. Ia tak menatap Lucas sama sekali.
'' Nona Devina check in di hotel.''
Seketika Rey menghentikan aktivitasnya bermain handphone, ia menatap Lucas sangat tajam.
Mengesampingkan urusan pribadi supaya meetingnya lancar, Rey pun membuang nafas kasar untuk meredakan emosinya yang kapan saja mungkin bisa meledak. mendengar penjelasan Lucas jika Devina sudah berani check in di hotel dengan pria lain membuat Rey langsung emosi. tapi mengingat ia akan melakukan meeting penting Ia pun menunda amarahnya.
Masalah Devina, nanti akan Rey bereskan. setelah sampai di kantor yang sangat besar dan tinggi bak pencakar langit ini. Lucas dan Rey langsung naik ke ruang meeting.
5 jam kemudian...
Meeting berjalan lancar. semuanya sudah meninggalkan ruangan penting ini. menyisakan Lucas dan Rey.
'' Sejak kapan kau memata-matai Devina?'' tanya Rey sambil mematikan laptopnya.
''Sudah lama tuan, maaf jika aku lancang,'' jawab lucas jujur.
Bukannya marah, Rey malah hanya mengangguk kecil membuat Lucas heran. Rey pun keluar setelah membereskan laptopnya, diikuti Lucas. Tapi Lucas kembali lagi ke ruangannya, sedangkan Rey ia akan pulang.
Sopir langsung membuka pintu mobil saat melihat Tuan mereka berjalan ke arah mobil. Rey masuk ke dalam mobilnya dan duduk sambil menyandarkan kepalanya yang serasa akan pecah. Rey memejamkan matanya menahan emosinya yang seakan ingin meluap kapan saja. Rey memutuskan untuk melihat kejujuran dari istrinya. jika Devina berbohong, maka akibatnya akan sangat buruk. tapi jika Devina jujur maka Rey akan memikirkan hukuman yang baik untuk istrinya itu.
Dan untuk pria Roy? Ah rasanya Rey Tak sabar memberikan jantungnya pada Lion!
Setelah sampai, pintu mobil dibuka dan Rey langsung keluar dan menaiki tangga untuk sampai di pintu utama. Rey masuk ke dalam rumahnya dan langsung mendapati pemandangan yang membuat emosinya seketika terpicu.
Di ruang tamu itu, Devina menyandarkan kepalanya di bahu Roy dan pria itu mengelus lembut rambut Devina.
''Hai, kau sudah kembali?'' tanya Devina saat melihat Rey mendekat.
Rey langsung menarik kerah baju Roy dan langsung menghajarnya membuat Devina sangat kaget dan berteriak histeris.
"REY HENTIKAN!DIA BISA MATI!REY KAU KENAPA HAH, KENAPA KAU SEMARAH INI!SIAPA PUN TOLONG PISAHKAN MEREKA!'' histeris Devina. Namun semua pelayan juga beberapa Bodyguard Rey tak bisa menghentikan perkelahian itu.
Rey menghajar Roy tanpa berkata-kata. begitulah dia jika sudah bermain fisik, emosinya yang sudah berjalan, bukan lagi akal sehatnya.
Sedangkan Roy, hanya bisa menghindar dan hanya mendapat kesempatan beberapa kali untuk melawan, namun itu tidak ada apa-apanya bagi Rey.
"REY HENTIKAN SIALAN!"
Seketika tangan Rey yang hendak melayangkan tinjuan lagi pada wajah Roy berhenti. nafasnya memburu, untuk pertama kali istrinya mengumpatnya hanya demi seorang pria sialan seperti Roy!
Rey belum melepaskan tangan kirinya dari leher Roy, kakinya menginjak perut Roy, dan Rey menatap Devina dengan kecewa.'' Kau mengumpat hanya untuk membela Penjahat Kelamin seperti dia?! begitu rendah seleramu Devina!'' sarkas Rey lalu kembali menekan kakinya dan kembali melayangkan tinjuannya kembali yang sempat terhenti.
Devina kembali histeris, namun tidak lama, karena Rey menyudahi aksinya. Roy langsung membalikkan tubuhnya dan membersihkan darah yang keluar dari hidungnya. pukulan Rey tidak main-main.
sedangkan Rey ia menatap istrinya dengan tatapan benci.''Apa seharian ini kau sudah sangat puas dengan servis dari Penjahat Kelamin ini hah?! begitu bahagia kau mengatakan padaku jika kau ingin menghiburnya! Kau sangat menjijikan Devina!'' sarkas Rey.
Devina hanya bisa menangis, dari perkataan Rey, Ia bisa menyimpulkan jika suaminya sudah tahu apa yang dilakukannya seharian ini.
''Aku akan mengantar Roy ke rumah sakit!'' Devina langsung membantu Roy berdiri dan memapah tubuh pria itu dan berjalan keluar.
''Jika kau melewati pintu itu, maka bersiaplah menandatangani surat cerai kita!''
next...
like n komen ya