NovelToon NovelToon
Wanita Mandul

Wanita Mandul

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Pelakor / Keluarga / Angst
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Harus menyalahkan siapa keadaan Zahira saat ini yang divonis tidak akan pernah bisa melahirkan seorang anak bagi suami tercinta.


Apa yang akan dilakukan Zahira setelah mendapatkan vonis tersebut? Apa juga yang akan dilakukan suaminya serta mertuanya yang ikut tinggal bersama Zahira?.


"Zahira si wanita mandul"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Mas Bilal mengikuti apa yang dikatakan Zahira untuk memeriksakan dirinya ke dokter. Pria tampan itu tidak ingin membuat istrinya khawatir. Mas Bilal sendiri merasa aneh dengan daya tahan tubuhnya yang menjadi seperti ini. Biasanya kalau sudah di kerok dan minum abat akan sembuh dengan cepat.

Keluar dari ruangan dokter keduanya langsung menuju tempat pengambilan obat, karena dokter hanya mengatakan kalau lambung Mas Bilal ada sedikit masalah dan sudah diberikan obat. Berikut terlalu capek karena bekerja yang terlalu diporsir. Padahal Mas Bilal biasa saja dalam bekerja.

Keduanya duduk di kursi tunggu, ternyata ada beberapa orang yang telah duduk di sana lebih dulu.

Tatapan keduanya langsung tertuju pada kedua anak kecil yang saling bergandengan tangan melintas di depan mereka.

"Taufik! Niken!." Sapa Zahira meraih tangan Taufik dan Niken bersamaan. Otomatis langkah kedua anak itu berhenti di depan Zahira dan Mas Bilal.

Seketika anak-anak itu berhamburan memeluk Zahira sambil menangis. Dengan tangan terbuka Zahira memberikan pelukan hangat pada keduanya.

Mas Bilal terpaku menatap kedua anak dari masa lalunya yang begitu dekat dan menerima keberadaan Zahira dengan baik. Zahira memang sosok istri dan wanita yang sangat sempurna.

"Mama...Mama...aku tante Zahira." Ucap Taufik terputus-putus namun berusaha menyampaikan sesuatu padanya.

Setelah cukup lama berpelukan, Zahira melepaskan pelukan tersebut. Menghapus sisa-sisa air mata pada kedua wajah anak itu.

"Taufik dan Niken tenang dulu, lalu bicara pelan-pelan sama tante Zahira."

Sementara Mas Bilal mengambil obat yang baru diserahkan seorang suster.

"Mama sakit. Aku, Niken, mbak yang bolak balik ke sini buat jagain Mama." Ucap Taufik setelah menarik nafas panjang seperti yang diajarkan Zahira.

"Subhanallah" kemudian Zahira melafalkan doa kesembuhan bagi Alisha. Hatinya mengesampingkan kalau wanita itu adalah mantan, mungkin saja mantan terindah dari Mas Bilal nya. Yang Zahira saat ini lihat adalah Alisha seorang Ibu bagi kedua anaknya yang begitu sangat mengkhawatirkan keadaan sang Mama.

"Mama kalian di rawat?." Tanya Zahira.

"Iya, Mama di rawat di sini." Sahut Niken mengangguk. Lalu Zahira menatap Mas Bilal yang sudah bergabung dengan mereka.

Mas Bilal bergeming ditempatnya, sangat tahu istri cantiknya sangat baik hati walau rasa cemburunya begitu menggunung pada Alisha. Namun bisa menurunkan ego demi kemanusiaan untuk menjenguk Alisha.

"Mas?" Zahira memegang erat tangga Mas Bilal, pria itu masih belum memberikan jawaban. Entah apa yang sedang dipikirkan tentang dirinya.

"Mas...Om Bilal..." panggil Zahira berserta Taufik dan Niken berbarengan.

Mas Bilal menatap intens wajah sang istri yang begitu tulus. Hanya sang istri yang dilihatnya.

"Iya sayang." Sahut Mas Bilal mengusap lembut pipi Zahira.

"Kita menjenguk Mama mereka?."

"Iya sayang." Sahut Mas Bilal tidak ingin mengecewakan istrinya, hanya istrinya.

"Terima kasih, Mas." Zahira mencium tangan Mas Bilal berulang kali.

Lalu tanpa membuang waktu lagi mereka berjalan menuju ruangan Alisha di rawat.

Taufik dan Niken yang masuk terlebih dahulu setelah pintu di buka.

"Kalian dari mana?!!!. Nada suara tegas Alisha seketika melemah kala melihat siapa yang ada di belakang kedua anaknya.

Alisha beringsut lalu menutupi perutnya dengan bantal guling. Namun hal aneh itu sudah tertangkap oleh kedua mata Zahira. Akan tetapi hal itu dianggap wajar saja bagi Zahira, mungkin Alisha ingin menutupi kegugupannya dengan cara tersebut.

Alisha tahu betul kalau sekarang pasti ada Mas Bilal di kota Bandung, namun Alisha sangat tidak menyangka kalau pria itu akan ada di sini sekarang.

"Assalamualaikum, mbak Alisha." Sapa Zahira berusaha mencairkan situasi yang ada.

"Waalaikumsalam, mbak Zahira." Alisha menjawab salam Zahira sedikit gugup.

Zahira menghampiri Alisha, berdiri dari jarak yang cukup untuk melihat kegelisahan, kegugupan dan kekhawatiran Alisha.

"Mohon maaf kami datang saat sudah larut malam, di apotik kami bertemu Taufik dan Niken. Jadi kami mampir ke sini" ucap Zahira sopan.

Alisha mengeratkan pegangan pada perutnya, ada gejolak rasa yang ingin disembunyikan. "Iya, tidak apa-apa mbak Zahira. Mbak Zahira sakit?."

Zahira tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, "Bukan saya, tapi Mas Bilal."

Alisha mengangguk sambil mencuri pandang pada pria yang sejak tadi hanya diam di samping istrinya.

"Mas Bilal sakit apa?. Apa ini ada hubungannya dengan kami?." Sebuah tanya yang sanggup hanya ditanyakan pada hati Alisha sendiri. Melihat pria itu sekarang cukup mengobati rasa rindunya.

Netra Zahira kembali menangkap sesuatu yang ada di atas meja dekat Alisha. Namun itu bukan menjadi urusan Zahira.

Sesekali hening di ruangan itu, meski silih berganti Taufik dan Niken berbicara pada Zahira atau Mas Bilal.

"Ini semakin larut, mbak Alisha sudah harus istirahat. Terima kasih sudah menerima kami. Mohon maaf sudah menganggu. Semoga lekas sembuh mbak Alisha." Zahira berpamitan pada Alisha.

"Tidak apa-apa mbak Zahira, terima kasih sudah meluangkan waktu menjenguk saya di sini." Balas Alisha sedikit santai.

Kemudian Zahira berpamitan juga pada Taufik dan Niken, kedua anak itu sangat berat melepaskan kepulangan Zahira dan Mas Bilal. Namun mereka hanya seorang anak kecil yang tidak akan pernah di dengar suaranya oleh orang-orang dewasa itu.

Dengan sangat terpaksa Taufik dan Niken sama-sama membiarkan Zahira dan Mas Bilal pergi dari ruangan sang Mama.

.....

Keadaan Mas Bilal pagi ini sangat memprihatinkan, usai melahap makanannya guna meminum obat harus keluar lagi karena rasa mual yang tak tertahan.

Zahira membantu suaminya di dalam kamar mandi, tanpa geli atau jijik membersihkan muntahan Mas Bilal yang cukup banyak.

"Sayang, Mas kenapa?. Kenapa Mas seperti ini?." Tanya Mas Bilal setelah mengelap mulutnya. Mas Bilal berdiri menghadap kaca sambil menatap sang istri mengelap tangannya dengan handuk.

"Zahira juga enggak tahu Mas, memang ada lagi yang Mas rasain selain mual muntah?." Zahira berdiri menghadap Mas Bilal nya.

"Mas juga enggak tahu sayang, hanya mual muntah saja. Tapi sesekali Mas sangat ingin makan ketoprak, makan rujak, makan pecel sayur atau bikin sereal jagung yang pernah kamu buatkan untuk Mas." Jawab Mas Bilal jujur, kini air liurnya menetes kala menyebutkan makanan tersebut.

Keduanya terdiam, mencoba menganalisis apa yang terjadi pada Mas Bilal. Baik Zahira atau pun Mas Bilal benar-benar menganggap misterius sakitnya Mas Bilal.

"Kira-kira itu kenapa ya Mas? Baru sekarang ini kan Mas sakit kaya orang ngidam begini." Celetuk Zahira.

"Memang orang ngidam begini ya?." Tanya Balik Mas Bilal.

Zahira mengangguk, "Iya waktu Zara dan Zia hamil juga begitu."

"Bahkan ada juga Zia dan Ilyas sama-sama ngidam saat hamil anak pertama..."

Deg...deg...deg

Tiba-tiba saja dada Zahira bergemuruh hebat, Ya Allah kenapa hamba berpikir buruk pada Mas Bilal?. Batin Zahira sambil memegangi dadanya.

"Ada apa sayang?." Zahira menatap intens pada Mas Bilal nya. Apa iya Mas Bilal telah jauh mengkhianatinya? Atau apa ini Ya Allah?.

1
Yuli Ana
maaf kk author... novelnya kok gk nyambung dr novel kmarin biar seru gt...🤭🤣🤣✌️✌️
Yuli Ana
yah tamat.... dn akhirnya pelakor yg tumbang..🤭. mamanya msih jhat gk y..🤣🤣
N Wage
ngapain jg minta ditalak sebelum operasi?
🍻
semoga mati deh Aleshanya !!!!!
setiap baca Novel slalu Pelakornya di belain & hidup bahagia 🙄
Yuli Ana
duh ksihan jg alesha. begini nih poligami tu yg ada hanya saking menyakiti. semua sakit.
Sry C'cipit Tea
bnr sakit atau cuman akting doang biar Bilal simpati n menalak Zahira...
Sry C'cipit Tea
moga za operasi ny gagal...
Iis Dawina
aduh mau mati aja mendrama dulu
Sry C'cipit Tea
pemenang akan selama nya jd pemenang...
Yuli Ana
enak kn jd pelakor yg gk dicintai...🤣🤣🤣...
Yuli Ana
harusnya mama aja yg mninggal. knpa hrs papa yg baik..😭
aqil siroj
duh ibu mertua gak sadar" dia ya....
heran deh... mertua toxickayak gitu entar kena stroke loh
lusi edward
mak mertuanya ga tobat juga
Sry C'cipit Tea
smoga alisha skrg yg harus ke rumah sakit...biar ga jd talak
Iis Dawina
penyesalanmu palsu..klo benar..km yg akn mengalah. bukannya mlh egois walaupun diantara km ada ank..ank yg sebenarnya krn kesalahan tp yakinlah. bilal pasti mau ko rawat ank km..asal km tdk menuntut macam" apalagi smp ngomporin mertuamu
Yuli Ana
mama mertua gk punya hati
aqil siroj
huhuhu.... jng kuatir mama mertua suatu saat kamulah yg bakal menyesali semuanya....
lusi edward
nyesel kan kau alisha. minta maaf gih seblum mati
Yuli Ana
alesha ni ya... gk punya hati nurani bngt .
Sry C'cipit Tea
bukan nya sadis...tp aku berharap tar alisha meninggal za...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!