Mengandung benih kekasih sahabatnya sendiri, sungguh bukanlah hal yang pernah terbayangkan oleh Meisya. Akibat obat perangsang yang tanpa sengaja ia minum di acara party membuatnya terjebak melewatkan malam panas bersama Kenzo. Teman sekaligus kekasih dari sahabat baiknya.
Niat hati ingin melupakan kejadian malam panas bersama Kenzo, Meisya justru mendapatkan kenyataan pelik karena ia dinyatakan hamil tepat sebulan setelah kejadian malam kelam itu.
“Menikahlah denganku demi anak kita, setelah anak kita lahir, kita akan berpisah.” Kata Kenzo ingin bertanggung jawab.
Tak punya pilihan, Meisya menerima tawaran Kenzo. Dengan syarat menutupi pernikahan mereka dari Bianca karena Meisya tidak ingin menyakiti hati Bianca bila dia mengetahuinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MBKS 21 - Mama Nakal
Meisya terdiam. Dia kaget karena Kenzo berekspresi seperti itu pada dirinya. Mengungkapkan rasa kekhawatirannya dengan begitu menggebu. Meisya pun merasa tak enak hati melihat sikap Kenzo yang seperti itu.
“Aku sibuk.” Balas Meisya memberi alasan.
“Sibuk?” Kenzo menatap sinis wajah Meisya. “Sibuk tapi masih bisa upload story. Masih bisa repost story orang bahkan masih bisa live di media sosial. Apa itu yang kamu katakan sibuk, Mei?!”
Meisya terkesiap. Kenzo sungguh menunjukkan kekhawatirannya dengan penuh emosi.
Bruk
Tanpa aba-aba Kenzo langsung memeluk tubuh Meisya. Menyalurkan rasa khawatirnya pada wanita itu. Jujur saja, Kenzo sangat khawatir. Bahkan dia tidak pernah sekhawatir itu pada orang lain.
“Apa aku punya salah sama kamu sehingga kamu gak mau kabarin aku, Mei? Apa aku menyakiti kamu?” Tanya Kenzo sambil menangis.
Meisya kembali terkesiap. Tubuhnya pun terasa menegang merasakan pelukan dari Kenzo yang terasa begitu erat.
“Katakan, Mei. Apa aku punya salah sama kamu? Kalau benar begitu, katakan kepadaku apa yang harus aku lakukan untuk membayar kesalahanku sama kamu. Jangan kamu buat aku khawatir seperti ini sama kamu.” Pinta Kenzo.
“Kamu gak punya salah sama aku. Hanya saja, aku gak mau mengganggu kebersamaan kamu bersama Bianca. Cukup kamu fokus sama Bianca dan perform kalian di sana.”
Pelukan tangan Kenzo seketika terlepas setelah mendengar perkataan Meisya. Kepalanya pun menggeleng memberikan tanggapan atas perkataan Meisya.
“Kamu salah besar, Mei. Aku gak akan bisa fokus pada siapapun itu jika kamu bersikap seperti kemarin. Aku sungguh khawatir sama kamu dan anak kita. Aku takut kalian kenapa-napa!”
“Kamu gak bisa seperti ini, Ken. Kamu harus ingat kalau di antara kita tidak ada hubungan apa-apa sebelumnya selain karena ada anak kita sekarang. Aku minta sama kamu bersikaplah sewajarnya. Jalani hidup kamu seperti biasanya dengan Bianca. Jangan terlalu khawatir dengan kondisi aku dan anakku. Karena kami akan baik-baik saja. Aku juga bisa menjaga anak kita dengan baik. Aku pikir sudah cukup kamu bertanggung jawab dengan menikahiku dan memberikan tempat tinggal yang layak untuk aku. Tidak untuk yang lainnya.” Kata Meisya panjang lebar.
Kenzo menggelengkan kepalanya. Tidak menyangka jika Meisya akan berkata seperti itu pada dirinya. “Maaf, aku gak bisa melakukannya, Mei. Aku sangat khawatir sama kamu dan anak kita. Jadi jangan pernah minta aku melakukan hal yang tidak mungkin bisa aku lakukan!” Tegas Kenzo.
Meisya menghela nafas. Kenapa rasanya sulit sekali berinteraksi dengan Kenzo dengan tenang. Kenzo terlihat begitu khawatir sekali dan penuh emosi mengungkapkan isi hatinya.
“Kamu harus ingat Bianca, Ken. Dia pasti terluka jika tahu kamu lebih perhatian sama aku dibandingkan sama dia. Aku gak mau buat Bianca kecewa dan sakit hati karena aku.”
Kenzo menghela nafas. “Aku gak bisa melakukannya. Karena menurutku kamu dan anak kita yang menjadi prioritas aku saat ini. Tidak dengan Bianca atau siapapun itu.”
Meisya terdiam. Tidak menyangka jika Kenzo akan menjawab seperti itu. Padahal Meisya berpikir jika Kenzo akan meletakkan rasa perhatiannya pada Bianca di atas segalanya. Tidak disangka jika perasaan Kenzo akan berubah semenjak ada anak di antara mereka.
“Selama kamu masih menjadi istriku, kamu akan menjadi prioritas utamaku, Mei. Jadi jangan pernah memintaku untuk memprioritaskan hal lain selain kamu dan anak kita.” Pinta Kenzo.
Meisya masih diam. Dia bingung harus berkomentar seperti apa. Karena perkataan Kenzo sungguh membuatnya bingung harus berkata-kata seperti apa. Pria itu sungguh berhasil membuatnya jadi bungkam.
Setelah terdiam cukup lama, Kenzo akhirnya kembali bersuara. “Gimana kondisi anak kita di dalam sana. Apa dia baik-baik aja setelah dibawa jingkrak-jingkrak sama ibunya? Aku sungguh ngeri lihat video kamu yang begitu aktif di atas panggung tadi!” Tanya Kenzo sekaligus mengungkapkan isi hatinya.
Meisya menghela nafas. Dia tahu Kenzo pasti menyalahkan aksinya sama seperti Mbak Eva. “Dia baik-baik aja. Anakku sudah terlatih kuat seperti aku sejak dia masih di dalam perutku. Jadi kamu tenang aja, dia akan baik-baik aja.” Kata Meisya.
Kenzo menatap perut Meisya. Kemudian tangannya spontan mengusap perut Meisya. “Maaf, aku cuma mau pegang anakku sebentar. Aku mau memastikan jika dia baik-baik aja.”
Meisya dibuat mematung. Untuk pertama kalinya Kenzo memegang perutnya seperti itu. Bukan hanya memegang, Kenzo bahkan mengusapnya. Tindakan Kenzo saat ini membuat Meisya tak dapat bergerak sedikit pun. Meisya masih mematung dan membiarkan Kenzo terus mengusap perutnya.
“Maafkan mama kamu yang nakal ini ya, nak. Dia dari dulu suka banget jingkrak-jingkrak.” Kata Kenzo sambil terus mengusap perut Meisya.
Puk
Tangan Meisya cepat menghalau tangan Kenzo yang masih mengusap perutnya. “Sembarangan. Berani sekali kamu menjelekkan aku di depan anakku sendiri!” Seru Meisya sebal dengan mata melotot.
Bukannya takut dengan tatapan mata Meisya, Kenzo justru merasa ingin tertawa melihatnya. Rasanya dia gemas sekali melihat ekspresi Meisya saat ini.
“Kenapa tidak. Memang mamanya nakal gini kok. Jadi lebih baik aku kaduin aja sama anak kita biar dia tahu gimana sikap mamamya yang nakal dan gak mau dengerin kata suaminya.”
Meisya makin melotot. Kedua tangannya pun kini sudah berkacak pinggang. Menatap sebal wajah Kenzo yang terlihat begitu menyebalkan saat menatap diri.
“Diam atau aku pukul kamu, Ken!” Seru Meisya. Dia tidak terima dibilang nakal oleh Kenzo.
“Pukul aja. Aku gak mau diam.” Goda Kenzo. Dia senang sekali melihat Meisya dalam mode galak seperti saat ini.
“Kamu!” Meisya sudah mencari ancang-ancang untuk memukul Ken dan kemudian dengan cepat memukul dada bidang Ken.
Untuk sejenak, Ken membiarkan Meisya memukul dada bidangnya dengan begitu semangat dan sangat menggebu-gebu. Sebelum akhirnya dia menangkap tubuh wanita itu dan mendekapnya erat.
“Ken!”
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Meisya dan Kenzo, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
Kenzo membela meisya bianca menuduh meisya, pdhal kenzo dan meisya sama2 terpengaruh obat merasa pd saat melakukannya....
Meisya terpaksa menikah sirih sm kenzo sudah hamidun....
Bianca merasa meisya merebut kenzo darinya.....