NovelToon NovelToon
Istri Tidak Punya Rahim

Istri Tidak Punya Rahim

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sabana01

"kenapa kamu setujui mereka angkat rahim aku?" teriak Nindi pada Juna sang suami. Nindi telah menikah dengan idola tampan, yang merupakan aktor terkenal. Ia harus menghadapi kenyataan pahit saat rahimnya di angkat. "Punya rahim ataupun tidak. Kamu tetap istriku" kata Juna. Itu hanya kata-kata penenang yang akhirnya hilang bersamaan tuntutan cucu dari keluarga besarnya. Punya istri simpanan atau jujur menikah untuk yang kedua kalinya adalah pilihan yang harus Juna ambil. Tapi dari kedua pilihan tersebut sama sekali tidak ada yang menguntungkan untuk Nindi. Jadi apakah yang harus juna lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setahun sudah

setahun berlalu Nindi sudah bisa menerima keadaannya, ia sudah kembali bekerja meski itu hanya di klinik. Nindi ingin menyibukkan dirinya, Juna sekarang jadwal sinetron streaming kejar tayang. Bahkan Juna jarang pulang kerumah mereka. Meski begitu komunikasi antara keduanya tidak pernah putus.

"Sayank" sapa Juna saat menghubungi Nindi di jam istirahatnya.

"Iyah mas"

"Udah pulang?"

"10 menit lagi"

"Capek gak hari ini"

"Hmm lumayan, mas gimana? Jangan terlalu memaksakan diri. Nanti sakit" pesan Nindi.

"Iyah, kamu juga ya. Oh ya sayank, mas nanti malam tidur di rumah" katanya kemudian.

"Okeh"

"Udah dulu ya, love you"

"Love you too"

Nindi menarik nafasnya dalam, ia melihat layar hapenya, foto pernikahan dia dan juna kadi wallpaper hape itu.

"Semoga semuanya bisa berjalan seperti ini terus ya mas" ucapnya dalam hati.

......................

Juna menyendoki nasi di piringnya dalam diam, mamanya duduk disebelahnya juga ikut makan

Juna sebenarnya setelah menelpon Nindi tadi pulang kerumahnya, ia tak bisa mengajak Nindi karena pastinya mamanya tak akan menerima Nindi. Apa lagi mereka pasti akan ribut soal cucu.

"Juna" panggil mamanya

"Kamu merasakan rumah ini sepi" lanjut mamanya

Juna sudah tau kemana arah pembicaraan mamanya.

"Ma, berhenti membahas masalah itu bisa gak sih" pinta Juna

"Berhenti gimana? Kamu anak laki-laki kami satu-satunya. Wajar kami menuntut cucu"

"Iyah, tapi mama harusnya paham kondisi Nindi" kata Juna menghentikan makannya.

"Harusnya nindi tu juga paham, kondisi dia tidak bisa memberi anak. harusnya dia mengizinkan kamu menikah lagi"

"Ma" tegur Juna, ia tak sanggup lagi mendengar kata-kata mamanya

"Rahim Nindi di angkat karena persetujuan aku, aku yang akan bertanggung jawab untuk itu" Juna mencoba menjelaskan.

"Bertanggung jawab seperti apa? Mengasuh Nindi sampai tua. Kalau kalian punya anak, ada anak kalian yang akan menjaga kalian nanti tua. Trus kalau kondisi kalian ini gimana? Saling mengasuh sampai tua" tanya mamanya.

"Cukup ma, juna gak mau berdebat dengan mama"

"Ini sudah lebih setahun Juna"

"Iyah, udah lebih dari setahun. Tapi luka itu masih ada ma, jangan tambah luka lagi buat Nindi" jelas Juna berdiri dari duduknya.

"Aku pamit pulang" Juna mengambil tangan ibunya kemudian menciumnya.

mamanya sebenarnya masih banyak yang ingin ia bicarakan lagi tapi begitulah selalu, Juna akan pergi dan selalu membela Nindi.

......................

Sebuah pelukan terasa sangat hangat, Juna memeluk Nindi dari belakang yang sedang merapikan piring di wastafel. Juna menyandarkan kepalanya, menghirup aroma wangi dari rambut Nindi yang sebagian tak terikat

"Capek" tanya Nindi memeluk lengan Juna yang memeluk tubuhnya.

"Hu..uh"

"Mas mandi dulu, biar aku siapkan makanannya" kata Nindi

"Sebentar lagi, biar seperti ini dulu" pinta Juna makin mengeratkan pelukannya.

Ia benar-benar lelah, shooting seharian. Berdebat dengan mamanya, membuat kepala Juna terasa berat.

Nindi membalikan badannya, menatap lelaki kesayangannya. Mengusap pelan wajah lelah itu.

"mau mandi dulu atau makan dulu?" tanya Nindi

"Hmmmm" Juna terlihat berfikir sesaat

Ia mengecup pelan bibir merah muda itu.

"Butuh semangat dulu" katanya.

"Hah" belum sempat Nindi hilang dari kagetnya, Juna kembali mengecup Bibir itu.

"Cas energi" kata Juna menarik Nindi dalam pelukannya.

Nindi malas memeluk Juna, ia menyandarkan kepalanya di dada bidang pria kesayangannya itu.

"Mas sayank kamu"

"Hu..uh aku sayank mas juga"

"Mas mandi dulu ya"

"Oke, nanti kita makan bersama"

Juna mengangguk, sebelum melepas pelukan itu, ia mengecup kening istrinya lama. Menyalurkan rasa sayang yang ia ingin Nindi merasakannya.

...****************...

1
Susi Ana
semangat
sabana: terimakasih sudah mampir,
total 1 replies
范妮
Hai kak, perkenalkan saya Pocipan pemilik Gc BCM ingin mengundang kakak untuk bergabung bersama kami untuk belajar bareng bersama mentor Ka Lily Blassom juga akan ada event ya seperti lomba puisi/pantun dll.
Jadi yu buruan gabung karena kapasitas kami terbatas
Caranya hanya cukup Follow akun saya, maka saya akan undang kalian masuk. Terima Kasih
shanum
apa tama dan jessica akan saling suka???
sabana
semangat
shanum
juna nih gak punya pendirian
shanum
Juna/Panic/
shanum
udah ke cium dari awal, tiara tuh busuk
mous
lanjut
sabana: terimakasih dukungannya/Smile/
total 1 replies
shanum
kok tiara pergi dadakan, apa ada hubungannya dengan Juna
shanum
hawa-hawa tak baik nih
shanum
Juna sayank tapiiii
shanum
bagus dan semoga gak sadar ending
shanum
feeling berpisah karena mertua nih
SOD Mesra
lanjut
SOD Mesra
up
sabana
aku gemes sendiri
RumahSakit Mesra
mertuanya ya/Panic/
sabana: mertuaku adalah maut
total 1 replies
shanum
mertua nya/Panic//Panic//Panic//Panic/
sabana: mertuanya kejam
total 1 replies
shanum
sabar ya nin
shanum
Nindi kasian/Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!