⚠️Harap bijak dalam membaca! Ini hanya HIBURAN semata. Jangan di bawa ke kehidupan nyata!
Perjodohan yang mengharuskan Aliza menikahi seorang duda kaya, membuat Aliza memutuskan hubungan bersama kekasihnya Qiandra Priswanggara, yang ternyata adalah anak dari calon suaminya, Argantara.
Semula Qian sangat membenci Aliza karena sudah menghianatinya dan menikahi ayahnya. Namun, karena suatu kejadian yang mengharuskan mereka terjebak di dalam cinta semalam, membuat mereka tidak ingin saling melepaskan. Hingga terjadilah sebuah hubungan gelap yang tak terelakkan.
Lantas, Bagaimana kisah hubungan antara anak dan ibu tiri tersebut? Mungkinkah cinta Aliza dan Qiandra akan bertahan lama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12
...🍁🍁🍁...
Argan membuka pintu kamar. Kedua matanya menangkap Aliza yang tengah duduk membelakangi dirinya dan menatap keluar jendela.
Wajah Aliza nampak sedih, dan Argan menatapnya dengan wajah bersalah.
Dengan langkah yang ragu, Argan melangkah mendekati Aliza. Sebelah tangannya memegang pundak istrinya, Aliza menoleh ke arah belakang. Wajahnya berubah cemberut dan memalingkan wajahnya marah.
"Maafkan aku Aliza. Maaf, tadi aku tidak sengaja berkata kasar kepadamu. Sedang ada masalah di kantor, jadi aku sedikit terpancing emosi!" Ujar Argan meminta maaf. Sebelah tangannya meraih tangan Aliza dan menciumnya lembut.
Aliza menatap Argan, "Katakan. Apa aku salah jika aku ingin memasak untuk semua orang? Aku tau aku salah karena telah memasak masakan yang bukan kesukaan kalian. Tapi setidaknya hargai kerja kerasku! Aku bangun lebih awal demi kalian. Aku memasak dan menyiapkan segalanya tanpa rasa keberatan. Tapi, hari ini kamu menyalahkan aku." Jawab Aliza menangis sedih.
Argan semakin merasa bersalah. Seharusnya dia tidak berkata kasar. Tapi, masalah di kantor terlalu menggangunya hari ini.
"Maafkan aku. Maafkan aku Aliza! Aku salah sayang. Maafkan aku!" Argan memohon. yang kini sudah menghadap kepada Aliza dengan berjongkok. Kedua lututnya bertumpu di lantai, sementara kedua tangannya menggenggam tangan Aliza. Keduanya nampak saling menatap cukup lama.
"Baiklah. Aku akan memaafkan mu Mas!" JAwab Aliza sekenanya.
Argan nampak tersenyum senang, lalu dia berdiri dan memeluk tubuh Aliza yang sedang duduk di kursi dengan sedikit membungkuk.
"Sayang. Aku akan kembali pergi ke kantor. Aku siap-siap dulu" ujar Argan lagi yang kini sudah melepaskan pelukannya.
Aliza hanya menatapnya dengan mulut menganga, "Pergi lagi? Mas kamu baru pulang, apa tidak lelah?" Tanya Aliza khwatir.
"Aku lelah. Tapi setelah melihatmu di rumah, aku sudah merasa baik. Aku harus ke kantor karena ada yang harus aku urus. Kamu tidak apa kan aku tinggal lagi?" Tanya Argan.
"Iya Mas. Tidak apa-apa?" Jawab Aliza kemudian.
Argan pun ikut tersenyum, lalu beranjak untuk mandi, kemudian pergi ke kantor setelah selesai berkemas.
Ya. Begitulah Argan. Tidak ada hal yang dilakukan selain pekerjaan. Mereka sudah menikah hampir dua minggu, tapi Argan belum juga memberikan nafkah batin. Aliza tidak memikirkan itu, hanya saja rasanya aneh jika pasangan suami istri tidak pernah berhubungan suami-istri selama ini setelah menikah.
Usai berkemas, Argan pun segera pergi. Namun sebelum itu,Aliza nampak mengantar suaminya untuk berangkat bekerja ke depan rumah.
"Aku pergi. Berhati-hatilah di rumah. Hari ini mungkin aku akan pulang lebih awal, kamu bersiap-siap ya!" Ujar Argan setelah Aliza mencium punggung tangannya.
Aliza menatap suaminya heran, "Siap-siap untuk apa?" Tanya Aliza bingung.
"Siap-siap saja. Aku akan memberikan kejutan untuk mu. Aku tau kamu sudah menunggu lama. Jadi, setelah ini aku akan memberikan hidupku kepadamu!" Jawab Argan sok romantis.
Aliza masih diam mematung. Dia masih tidak mengerti apa yang dibicarakan suaminya saat ini. Tidak ingin memikirkan, Aliza hanya mengangguk saja.
"Baik Mas." Jawabnya.
Siang itu. Di sebuah Mall terbesar di kota Xx. Risma nampak sedang Shopping di pusat belanja baju.
Dia memilih dan mengukur baju-baju itu ke tubuhnya sambil tersenyum senang, "Aku akan belanja baju-baju terbaik di toko ini. Dengan penampilan ku, aku yakin Argan tidak akan bisa berpaling dariku!" Ujarnya senang sambil memilih-milih baju.
Setelah selesai memilih, Risma pergi ke kasir untuk membayar baju-bajunya.
"Tolong di hitung ya!" Titah Risma sambil menyerahkan baju-baju yang dia pilih di toko tersebut.
"Baik Nona." Jawab kasir cantik itu. Lalu menghitung semua harga baju.
"Semuanya seratus lima puluh juta. Mau dibayar Kes atau kartu ATM?" Ujar kasir itu kembali.
"Bayar ATM saja!" Risma pun mengeluarkan kartu ATM miliknya, lalu menyerahkannya kepada kasir itu.
Ditengah Risma memberikan kartunya, pandangan seketika tertuju kepada seseorang yang nampak baru datang dan memasuki toko baju tidur perempuan yang ada di depan toko tempat dia berbelanja.
"Argan!" Gumamnya dengan kening mengkerut.
"Ini barang belanjaan nya!" Suara Kasir itu pun mengagetkan Risma. Dia terkejut, lalu mengambil baju dan melangkah pergi menyusul Argan.
"Mas Argan. Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Risma cepat setelah sampai disana.
Argan terkejut, dan segera menoleh ke arah suara.
"Risma? Kamu disini juga?" Argan juga nampak terkejut akan kehadiran Risma.
"Iya. Aku belanja baju. Tapi apa yang membuat mu datang kesini?" Tanya Risma dengan raut wajah menyelidik.
"Kebetulan kamu disini!" Ujar Argan senang.
"Maksud kamu?" Tanya Risma lagi tak mengerti.
"Aku ingin membelikan baju tidur untuk Aliza. Aku tidak tahu mana yang bagus untuk nya. Menurutmu, mana yang bagus untuk Aliza? Bolehkah kamu memilihkan baju untuk Aliza? Tolong pilihkan yang bagus ya!" Ujar Argan dengan penuh semangat.
Argan nampak bersemangat. Dia berencana akan mengajak Aliza untuk menghabiskan malam bersama malam ini. Dia ingin membelikan baju tidur lingerie yang akan membuat dia lebih berhasrat.
"Menurutmu bagusan yang warna merah atau warna merah muda?" Tanya Argan lagi dengan menunjukkan baju-baju yang hendak dia pilih.
Risma hanya diam sambil menatap baju lingerie yang di tunjukan oleh Argan dengan wajah yang merah menahan amarah. Dia mengepal kedua tangannya geram.
Dia tahu betul apa maksud Argan ingin membeli baju seksi seperti itu. Tentunya untuk menghabiskan malam yang panjang bersama Aliza.
Seketika dia melangkah pergi dengan kemarahan, pergi dengan membawa kekesalan dihatinya. Mengetahui Argan akan menghabiskan malam bersama Aliza, Risma menggeram dan sakit hati. Apalagi ketika Argan meminta pendapatnya untuk memilih baju yang paling bagus dan seksi untuk Aliza pakai malam ini. Hatinya semakin bergemuruh seperti bongkahan gas yang siap meledak.
"Risma? Kamu kemana? Kamu kenapa?" Teriak Argan yang kini menyusul Risma.
"Pergi sana. Aku tidak ingin bicara!" Bentak Risma sambil mempercepat langkahnya.
Argan menghentikan langkahnya dengan raut wajah bingung sambil Menatap kepergian Risma yang semakin menjauh.
"Ada apa dengan dia? Kenapa dia terlihat marah?" Gumam Argan heran sekaligus bingung.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
kenapa dia dan Qiandra bersama...
memang mereka bersalah tapi jgn pakai emosi dong dan gelap mata sampai begitu
dan suatu saat kamu akan menyesali perbuatanmu
Qian,, tolong selamatkan aliza...