Nama gue Arin.Umur dua puluh tahun. Gue hanya gadis miskin .Keinginan gue hanya satu yaitu menaikkan derajat hidup keluarga gue agar tidak dihina dan direndahkan.Gue bekerja sebagai buruh pabrik di siang hari ,sore harinya gue kuliah. Jalan hidup gue penuh dengan liku-liku dan jalan terjal. Banyak cobaan cacian dan makian . Tapi gue tidak akan patah semangat walaupun gue terjatuh berkali-kali gue akan terus bangkit. Ini hidup gue ,dan gue akan terus bangkit dan berjalan menuju cita-cita dan cinta gue. Yuk ikuti dan lihat perjalanan hidup gue untuk memperjuangkan cita-cita dan cinta gue. Karena disitu akan penuh dengan canda tawa dan air mata juga tentang persahabatan yang abadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌹Ossy😘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12
tinggal sedikit lagi
"Maaf dengan Kak Arin..? seorang suster bertanya pada Arin yang sedang duduk di taman menunggu kedatangan Dr Bara. "Benar sus...ada apa ya ? apa ada yang terjadi dengan ayah saya....?? "tentu saja Arin panik tiba- tiba ada suster datang. Dia langsung berdiri dari duduknya .khawatir terjadi sesuatu dengan ayah. "Bukan kok kak .. ayah anda tidak apa-apa .cuma mau menyampaikan titipan dari dokter Bara. Ini ada surat dari pak dokter. karena beliau tidak dapat hadir menemui anda ." suster memberikan sebuah amplop kepada Arin.
"Syukurlah tidak terjadi apa-apa dengan ayah... baiklah terima kasih ya sus... saya terima suratnya.. kalo boleh tau memangnya Dr Bara ke mana kok tidak bisa datang" Arin menerima surat yang diberikan oleh sang suster .
"Saya kurang tau kak .. mungkin ada keperluan mendadak , tadi pak dokter hanya menitipkan surat ini dan pergi buru-buru."
" Baiklah sus..sekali lagi terima kasih ."
" Sama-sama kak..saya pamit kalo begitu. Sebentar kak ...saya mau tanya apa kak Arin tidak tau kalo Dr Bara mau meneruskan pendidikan nya ke luar negeri. mau mengambil spesialisasi katanya."
" Eehh sus benarkah ? saya tidak tau saya baru bertemu Dr Bara kemarin . "
" Kalau tidak salah dengar besok pagi Dr Bara berangkat nya."
"Yang benar sus... haduhh bagaimana ini dengan urusan saya . "
" Haduh maaf kak..saya telah terlalu banyak bicara ..saya pamit dulu ..mari kak." sang suster jadi merasa tidak enak .cepat- cepat dia pergi . dia takut keceplosan lagi .bisa dipecat nanti .pikirnya.
Arin melihat ponselnya , sudah waktunya ayah pulang . Dia memasukan surat itu ke dalam tas nya .Tapi bagaimana dengan sang dokter . Bagaimana juga dengan hutangnya, kalo pak dokter pergi , bagaimana cara dia membayar hutang .sedang alamat rumahnya saja tidak tau ., nomer telponnya juga tidak tau. Arin merasa kebingungan. Dia buka lagi tasnya , dia ambil suratnya . Penasaran apa isinya . Tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi. ternyata Rama yang menghubungi.
" Halo... kak di mana .ini Ayah sudah mau pulang."
" Eeh iya Ram .. sebentar kakak ke sana . Ini sudah selesai urusan administrasi. Bentar lagi kakak sampai." Arin masih bimbang . Akhirnya dia masukkan lagi surat itu ke dalam tasnya. Nanti aja baca suratnya di rumah pikir Arin. Daripada ayah menunggu terlalu lama.Mungkin bisa besok lagi bisa mencari informasi tentang Dr Bara. Akhirnya Arin pergi kembali ke kamar ayah. Dan benar Ayah telah menunggu.
Sementara itu dari kejauhan Bara memperhatikan Arin. Sebenarnya dia tidak tega melihat Arin menunggu.Tapi harus dia lakukan demi kebaikan semua. Bara masih memperhatikan Arin sampai dia pergi .sampai tidak terlihat .Ada sedikit rasa sesak di dada. Tapi ini sudah keputusan nya . Semoga semua rencananya berjalan sesuai yang dia inginkan. Saat dia keluar dari kantin , Bara melihat suster yang tadi dia suruh menyampaikan surat nya.
" Suster bagaimana sudah disampaikan pesanan saya." Bara bertanya . Suster terlihat agak gugup. " kenapa sus kok gugup begitu . ada masalah kah . sampaikan saja. ga usah takut ."
" Maaf dok... tadi saya keceplosan bilang kalo pak dokter mau pergi melanjutkan study... maaf ya dok.. sekali lagi maaf ."
" Apa sus.... kenapa sampai keceplosan ..tapi ya sudahlah tidak apa-apa sudah terlanjur. makasih ya sus sudah menyampaikan amanat saya." kata Bara .walau sebenarnya dia sedikit kecewa sama sang suster .
" Sekali lagi maafkan saya dok..." suster terus saja meminta maaf merasa tidak enak.
" Sudah tidak apa-apa sus ..sudah terlanjur juga ...anda sudah boleh pergi .. silahkan." suster pergi dengan perasaan masih tidak enak.
Akhirnya Bara pergi berjalan menuju parkiran setelah Arin benar-benar tak terlihat. Tapi ketika dia akan menjalankan mobilnya dia melihat Arin dan keluarganya keluar dari loby rumah sakit. "Bagaimana kalau aku anter saja ya..tapi tidak . Percuma aku bikin surat dong . Atau aku ikuti saja mobilnya biar aku tau di mana rumahnya... hm begitu saja ." Bara berbicara sendiri.Bener kata orang cinta pandangan pertama. Dia mengalaminya sendiri , menjadikan nya bertindak tak masuk akal.tapi hanya bisa sebatas itu saja. Tidak bisa berbuat lebih . Karena besok pagi-pagi sekali sudah harus terbang ke Amerika .Tidak bisa ditunda lagi . Karena cita-citanya memperdalam ilmu kedokteran. Bara masih muda masih penuh ambisi. Umurnya baru dua puluh empat ,saatnya menimba ilmu. Cinta bisa di dapatkan seiring berjalannya waktu kalau memang jodoh pasti dipertemukan. Lagian cuma tiga tahun dia pergi , mungkin juga masih bisa berjumpa saat liburan. Bara menunggu di dalam mobil . Di lihatnya Arin dan keluarganya sudah masuk ke dalam taksi online yang mereka pesan . Diamatinya ke mana arah mobil Arin pergi. Bara mengikutinya pelan-pelan agak berjarak biar tidak ketauan. Padahal walaupun dekatpun tidak akan ketahuan karena Arin tidak tau kalau itu mobil Bara. Setelah tiga puluh menit mobil Yang ditumpangi Arin berhenti . Ternyata sudah sampai . Sebuah rumah sederhana yang bersih dan asri . " Ternyata di sini rumahnya .Tidak terlalu jauh dari rumah sakit."
" Sudah pak sopir disini saja ..itu rumah kami, sudah dekat ." Arin membuka dompetnya dan mengambil sejumlah uang. " ini ongkosnya pak ... ambil saja kembaliannya."kata Arin sambil membuka pintu. Dia duduk bertiga dengan ayah dan bundanya sedangkan Rama duduk didepan. Arin tidak menyadari jika ada mobil yang mengikutinya . Tentu saja karena dia juga tidak tau mobil Bara.
Setelah Arin masuk rumah barulah Bara menjalankan mobilnya. Sebelum pergi Bara menoleh sekali lagi ," Tunggu aku tiga tahun lagi semoga kita berjodoh .Aamin " doa Bara dalam hati.
Sementara di rumah Arin membawa ayahnya masuk kamar ,biar bisa istirahat.
"Ayah istirahat di kamar saja ya .biar tidak keganggu . Biar bisa istirahat. Biar cepet pulih ,Arin ga mau ayah begini. Arin ga mau ayah sakit lagi. Arin sedih kalo ayah sakit. Maafin Arin ya ayah." ada setetes air mata jatuh dari mata Arin. Ada rasa yang tidak bisa dia ungkapkan.
" Iya nak.. Ayah sudah memaafkan kamu kok. Cuma ayah pesen besok lagi berhati- hati kalau mau berbuat sesuatu. Maafin ayah juga ya. Ayah terlalu keras menghukum kamu."
Bunda mendekati mereka berdua . Mengusap bahu ayah pelan " Ayah besok lagi ga usah pakai dipukul Arin sudah gede. kasian dan malu juga ya. Cukup diberi tahu pelan-pelan. Bukan bunda membela Arin tapi ga usah pakai kekerasan fisik kasian yah..."
" Iya bund.. ayah salah. ayah terlalu emosi kemarin." ayah menghapus air mata yang keluar tanpa disadarinya .
" Sudah bund ..Arin ga apa-apa kok...ayah istirahat . bunda juga . sebentar lagi magrib, Arin ke kamar dulu ya bund , Arin juga mau istirahat."
" Iya nak... istirahat lah kamu juga belum sembuh benar .Bunda tau kok .Kamu masih terlihat pucat ."
" Arin sudah lebih baik kok bunda... jangan khawatir lagi ya .. ya sudah Arin ke kamar dulu."
Arin meninggalkan kamar ayah . Dia menuju kamarnya .Arin penasaran apa isi surat dari Dr Bara. Di bukanya tasnya . Diambil sebuah amplop , dia buka pelan- pelan. Hatinya berdebar. Apa ya isi suratnya . Tulisan nya sangat rapi . Bukan seperti dokter biasanya yang ga bisa dimengerti. Arin mencari posisi ya enak untuk membaca. Ditumpuknya dua buah bantal buat dia sandaran di sisi tempat tidur.Arin mengambil nafas dalam , mempersiapkan diri .dia merasa tegang juga , akhirnya dia membuka amplop surat . Jantungnya merasa berdebar.Apa ya kira- kira isi suratnya. Dibukanya lipatan kertas.Daripada penasaran di bacalah isi surat itu.
Buat Arin
Assalamu'alaikum..Arin ..maaf aku tidak bisa datang menemui kamu. Tiba-tiba ada acara mendadak. Besok aku akan pergi jauh melanjutkan study dan untuk pelunasan hutang itu , aku tunggu kamu di tempat yang sama pada tanggal bulan yang sama dan jam yang sama ,tiga tahun lagi. Jaga kesehatan ya .Semoga kita masih bisa dipertemukan .
wassalamu'alaikum
dari Bara
Arin membaca ulang surat itu. Surat yang sangat singkat. Apa maksudnya ini .Tiga tahun lagi .Dia melihat kalender . Sekarang tanggal sepuluh bulan sepuluh dua ribu sembilan belas .jadi tiga tahun lagi ya.Arin melingkari kalender itu dan menuliskan sesuatu. *BERTEMU BARA TIGA TAHUN LAGI * . Semoga tidak lupa .Arin juga menulis di ponselnya, supaya tidak lupa. Ini masalah hutang dan hutang harus dibayar. Masih ada waktu mengumpulkan uang dua puluh juta selama tiga tahun ." Terima kasih dokter ,telah memberi waktu yang begitu lama buat mengumpulkan uang. Semoga kita masih diberi umur panjang dan bisa bertemu .Amiin...." Arin menyimpan surat ditempat yang tersembunyi .Dia tidak mau ada yang tau tentang hutang itu . Biarlah tersimpan rapat rahasia ini.
flashback off
Kejadian tiga tahun lalu terbayang lagi. Masih jelas di ingatan nya semua yang terjadi. Arin ingat surat dari Dr Bara .Dia bangun, dilihatnya kalender , sekarang tanggal delapan . Lalu Arin membuka lemari. Diambilnya surat dari bara. Dia buka dia baca lagi . Dan baca lagi berulang-ulang .Tanggal sepuluh dua hari lagi . Arin mengambil buka tabungan nya . Dilihat nya saldo tabungan nya, lumayan buat membayar hutang yang dua puluh juta ada. Arin mengumpulkan dari tiga tahun yang lalu. Alhamdulillah sudah terkumpul uangnya. Disimpannya lagi surat dan buku tabungan nya je dalam lemari. Tiba-tiba terdengar suara ayah.
" Arin....belum tidur nak..?"
Ayah membuka pintu kamar Arin. Karena dilihatnya lampu kamar Arin masih menyala. Ayah masuk ke kamar Arin.
" Kok belum tidur, ada apa , ada yang dipikirkan, apa ada masalah nak." Ayah bertanya penuh perhatian pada Arin yang terdiam.
" Engga kok Yah. Tadi pulang kuliah Arin tertidur dan terbangun karena belum sholat isya. Jadi Arin bangun..." jawab Arin pelan .
" Beneran ga ada yang dipikirkan . Tidak biasanya kamu terlihat begini lho nak." ayah masih penasaran karena memang Arin anak yang jarang tidur malam kalo tidak ada sesuatu hal .
"Ayah tidak perlu khawatir . Ayah tidur lagi sono. Bukan ngusir ya Ayah. karena Arin juga mau tidur lagi .. Ternyata udah jam dua belas." Arin melihat jam yang ada di dinding kamar.
" Ya baiklah .ayah keluar ... besok kerja kan . sekarang istirahat ya.." ayah berjalan keluar rumah . ditutup nya pintu kamar Arin.
Arin pergi ke kamar mandi . Dia membasuh muka . Lalu Arin merebahkan badan .Ketika mau mematikan lampu ter dengar ponselnya berbunyi ada notif wa nya. Tring
Fian : belum tidur Rin
Arin : Belum kebangun tadi. Lo kok tau gue belum tidur . Lo di mana
Fian: Gue ada didepan rumah lo
Arin : Eehh ngapain
Arin membuka jendela di lihatnya memang Fian ada di depan rumahnya. Duduk di atas motornya
Fian : Dari rumah Nando. Gue lihat kamar lo terang . kok belum tidur , kenapa?
Arin : dibilang kebangun .tadi pulang kuliah ketiduran ,kan belum ganti baju .ya sudah sono pulang udah malem . Ntar dilihat orang , dikira ngapain.
Fian : Iya... lo juga tidur ya . Istirahat besok kerja kan . Gue anter ya .
Arin : ga usah . Gue bisa berangkat sendiri .ntar malah ada gosip kasian lo
Fian : sekali ini aja gue anter . Nanti pulang gue jemput .Kita makan bakso yuuk di depan sekolah kita dulu
Arin :Ga mau .. dibilang takut ada gosip lagi ..lo ga malu jalan sama gue.
Fian : sekali ini gue maksa ...harus mau . Titik ga pake koma , ga pake alasan apapun .Tidak terima penolakan .Gue tunggu di pertigaan ..Ok ya..gue pulang. Tidur sekarang udah malem.
Arin : Iya deh ...sana pulang ...awas jalan sendirian, di bawah pohon nangka ada yang ketawa.
Fian : Ga takut weeehh... ya udah gue pulang .. selamat malam . selamat tidur
Arin : ya udah sono ..dasar tukang maksa.
Fian : udah jangan dibales terus ga pulang- pulang ini. jadi betah.
Arin : gaje lo...dah ya gue ngantuk....papay
Fian : papay
Arin mematikan ponsel lalu mematikan lampu. Dia merebahkan diri. Berasa capek .Tentu capek sekali mengingat kejadian tiga tahun lalu. Luka itu masih terasa .Luka fisik sudah sembuh .Tapi luka batinnya masih terasa .Ada rasa sesak di dada .Bukan dia merasa dendam sama ayah ataupun mama Fian . Tapi dia merasa dunia tidak adil pada dirinya. Salah dia apa ? kenapa diperlakukan sebegitu tidak berharga ? Kenapa orang miskin sering tidak dihargai .Di anggap rendah. Bukanya selama ini keluarganya tidak pernah merepotkan mereka. Tapi di balik itu semua ada hikmah yang bisa Arin ambil. Dia jadi tau orang-orang yang tulus padanya. Di saat kita terjatuh kita akan tau siapa yang benar- benar sahabat atau hanya sekedarnya. Akhirnya Arin tertidur dalam pikiran nya yang tidak menentu.
Keesokan paginya Arin bangun seperti biasa. Mukanya terlihat kusut.Tampak kurang bersemangat.
" Arin ... sarapan dulu nak. Dah bangun belum si." Bunda mengetok pintu kamar Arin .Waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi.
" Iya bun ..bentar lagi Arin rapi..lagi pake baju ini." Arin menjawab pertanyaan bunda. Dia tadi bangun jam lima , tapi karena masih agak mengantuk jadi baru saja mandi.
" Bunda tunggu ya di meja makan , kita sarapan sama-sama." Bunda meninggalkan Arin yang sedang berbenah.Arin tidak menjawab. Dia lagi mempersiapkan diri . Tidak tau setiap habis bermimpi tentang kejadian itu ,pasti suasana hatinya akan memburuk. Dia merasa sangat trauma. Akhirnya selesai sudah Arin berbenah diri.Arin keluar menuju meja makan
" Arin dah rapi..bunda masak apa.Arin laper . Semalam lupa ga makan. woow bunda masak kesukaan Arin ...tumis kacang panjang sama balado telur ceplok.. makasih bunda ." Arin mendekati bunda dan mencium pipinya.
" Ikh kak Arin lebay .." saut Rama yang merasa kakaknya berlebihan .
" Lebay gimana si Ram..ini memang kesukaan aku. Hari ini Arin ga bawa bekel ya bund . di pabrik ada yang ulang tahun mau ditraktir makan- makan kayanya. Lagian ini hari sabtu juga Arin pulang agak siangan."
" Aku aja yang bawa bekel bund...Kamu enak ya Rin hari sabtu bisa pulang siang. Di pabrik aku sama saja." Kata Nia
" Kan beda perusahaan beda peraturan kak.
" Iya tau ... Ya sudah ayo berangkat. Ayo Rama bareng kakak." kata Nia
Rumah jadi sepi semua sudah berangkat menjalankan aktivitas masing-masing.......
Arin berangkat bawa motor sendiri .Dia lupa telah janjian dengan Fian....
Bagaimana dengan Fian nanti....
aku menanti mu....
kenapa seperti ini....
🤔🤔🤔🤔
semua masalah ada penyelesaiannya
jangan berbuat konyol ..dan merugikan diri sendiri
karna kau siram dengan kasih sayang mu 😘😘😘😘😘
ngak ngaca apa yg menimpa diri nya 😡😡😡 masih untung selamat dari maut kecelakaan kok gak Sada mulut masih lemes aja
dasar Mak Mak komplek 😡😡😡😡
pada akhirnya penderitaan Arin berakhir seiring dengan hembusan nafas nya juga ikut berakhir....
tega banget kamu thor,,,,
gak kasih kesempatan Arin buat ngerasain kebahagiaan.... 😭😭
kenapa harus meninggalkan
kisah Airin sangat nyenyak didada. rasa rasa nya. jarang ke bahagian menghampiri nya
takdir Airin memilukan.
terus kapan pertemuan di ujung jalan nya 🤗🙏🥰 apa bertemu dokter bara di jembatan siritolmustakim 😭😭😭😭