NovelToon NovelToon
Diam Diam Jatuh Cinta

Diam Diam Jatuh Cinta

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Cintapertama / CEO / Romansa
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ayuni

" Dikaa !" Neta kesal lalu ia melemparkan buku tulisnya ke arah pria itu.

Dika hanya tertawa terbahak setelah ia mengjaili Neta.

Dika yang bernama lengkap Mahardika Bimantara, siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas pada saat itu, ia dikenal sebagai siswa yang berprestasi namun sikapnya yang selengean dan cuek membuat ia terkadang selalu ditegur oleh beberapa guru di sekolahnya.

Ia memiliki satu teman wanita yang tidak pernah akur dengannya, yang bernama Ganeta Nayanika. Entah mengapa walaupun hampir semua guru tahu jika Dika dan Neta tidak pernah akur namun dari kelas 1 hingga kelas 3 ini mereka selalu ditempatkan di kelas yang sama.

Selain tidak akur Dika dan Neta pun bersaing secara akademis, mereka berdua tidak pernah ingin kalah satu sama lain, sampai akhirnya nya mereka berdua lulus dari sekolah menengah atas.

Selepas mereka lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Dika dan Neta belum dipertemukan kembali sampai akhirnya, keadaan yang mempertemukan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Beberapa hari berlalu Dika sibuk dengan aktivitas nya begitupun Neta, hubungan Neta dan Dika mulai terjalin dengan baik, Neta menyambut Dika kembali ia pun belum mengerti apa yang ia rasakan sekarang terhadap Dika, begitupun Dika.

Dika berprinsip semua akan terjalin baik jika komunikasi juga baik. Semenjak Dika menghubungi kembali Neta untuk yang pertama kali, semenjak itu komunikasi mereka berjalan, walaupun untuk bertemu belum ada kesempatan untuk mereka berdua.

Dika berniat untuk bertemu Neta, ia berharap Neta bisa menemuinya, karena ia sedang bebas tugas hari ini.

Dika menghubungi Neta melalui sambungan telepon, ia tahu waktu-waktu karyawan beristirahat, ia menghubungi Neta di jam istirahat kantornya karena ia tidak ingin mengganggu jam kerja Neta.

Sambungan telepon terhubung. Tidak lama Neta mengangkat telepon dari Dika.

Neta : " Halo Dik "

Dika : " Ya, Neta nanti sore bisa kita ketemu ? "

Neta : " Sepulang aku dari kantor ? "

Dika : " Ya.. "

Neta : " Hmm.. boleh dimana ? "

Dika : " Cafe Botanical "

Neta : " Oke "

Dika : " Oke bye "

Neta : " Bye "

Sambungan telepon ditutup.

Dika tersenyum kecil setelah menghubungi Neta, ia teringat dengan ucapan Alvin dan Rendi, untuk segera mengungkapkan apa yang ia rasakan selama ini kepada Neta.

Ia menyadari ternyata sebenarnya ia diam-diam jatuh cinta kepada Neta, wanita yang selalu ia jahili semasa sekolah dulu. Mungkin Neta akan menjadi cinta pertama nya dan ia berharap akan menjadi cinta terakhirnya juga.

Namun ada sedikit keraguan di hati Dika, apakah Neta memiliki rasa yang sama atau malah sebaliknya, namun apapun yang terjadi dan apapun sikap Neta nantinya ia sudah siap menerima, yang terpenting baginya sekarang, rasa yang dulu pernah ada belum dan tidak akan berubah kepada Neta.

" Mungkin ini sudah saat nya aku berbicara kepada Neta " batin Dika.

...****************...

Dilain tempat Neta ya g sedang beristirahat dengan teman-teman nya menjadi tidak enak hati setelah mendapat telepon dari Dika.

" Duh ada apa ya Dika ngajak ketemu, apakah aku bakal kuat kalo lama-lama deket Dika sekarang ? " batin Neta.

Bahu Neta di colek oleh Indri membuyarkan lamunannya.

" Kenapa Non ? " tanya Indri.

" Eh.. Kak "

" Sering ngelamun nih sekarang, kadang senyum-senyum kadang ngelamun, kenapa sih ada apa, cerita dong kita kan sahabat kamu disini " susul Indri.

" Nggak kok Kak, nggak apa-apa hehehe " balas Neta.

" Yakin ? "

" I..iyaa.. " Neta tersenyum dipaksakan.

" Aku yakin kamu lagi kasmaran deh Net " Sofia ke Neta.

" Hmm.. Mbak Sofia "

" Hehehe iya kan ? " Sofia menggoda.

Neta hanya tersenyum menggeleng-gelengkan kepalanya, Ramon yang dari tadi menyimak pembicaraan ketiga temannya sambil memakan makan siangnya.

Neta belum mau bercerita kepada teman-teman nya, karena ia merasa malu sendiri sebelumnya ia bercerita jika ia merasa kesal ke Dika. Tapi sekarang Dika yang membuat ia menjadi senyum-senyum sendiri.

Setelah makan siang mereka kembali ke ruangannya, karena makan siang kali ini mereka makan di kantin belakang kantor. Diruangan mereka kembali dengan pekerjaan nya.

Saat Neta baru saja duduk di kursinya Bu Angel menghampiri Neta.

" Net, tolong serahkan laporan ini ke Pak Arman ya " Bu Angel meminta tolong.

" Oh.. iya siap Bu "

" Oke, makasih " Bu Angel menyerahkan Map Laporan lalu diserahkan ke Neta.

" Aku ke ruangan Pak Bos dulu ya .. " Neta kepada teman-teman nya.

Neta langsung berjalan menuju lift, memencet tombol lantai 14 dimana ruangan Presdir berada.

Sesampainya di lantai 14 Neta berjalan melewati meja Tio, asisten pribadi Pak Arman.

" Pak Tio.. saya mau ke Pak Arman menyerahkan file laporan dari Bu Angel " Neta ke Tio.

" Oh ya Mbak Neta, silakan Pak Arman ada di ruangan " balas Tio.

" Oke .. terima kasih " Neta berjalan menuju ruangan Pak Arman yang disusul oleh anggukan dan senyuman dari Tio.

Neta mengetuk pintu ruangan Pak Arman, terdengar suara dari balik pintu lalu Neta membukanya.

" Selamat Siang Pak.. " Neta masuk perlahan.

Pak Arman melihat Neta dengan seksama.

" Mohon maaf Pak, ini laporan dari Bu Angel "

" Oh ya, simpan saja dimeja "

" Baik Pak, kalau begitu saya permisi " Neta menyimpan Map Laporan diatas meja kerja Bos nya.

" Euh sebentar Neta " Pak Arman memanggil, Neta langsung membalikkan badannya.

" Oh ya Pak ada yang bisa saya bantu " Neta merasa canggung jika harus berhadapan langsung dengan Pak Arman.

" Tinggal dimana kamu ? " tanya Pak Arman.

" Euh.. saya.. di Cluster Cendana Pak "

Memang bukan orang sembarangan, batin Pak Arman.

" Di Cluster Cendana ya.. hmm.. " Pak Arman manggut-manggut.

" Oya.. saya tahu lingkungan di Cluster Cendana, kenapa kamu memilih untuk bekerja di perusahaan saya dan hanya menjadi karyawan biasa ? " tanya Pak Arman lagi.

" Hmm.. saya hanya ingin mandiri Pak, orangtua saya sudah cukup menyekolahkan saya, setelah saya lulus dari perguruan tinggi, saya bertekad untuk mencari pekerjaan sesuai dengan kemampuan saya, saya hanya ingin membahagiakan orangtua dengan hasil kerja keras saya sendiri Pak " Neta menjelaskan, ia berbicara apa adanya kepada Bos nya.

Sebetulnya ia mudah saja jika ingin bekerja di tempat lain dengan pendapatan dan posisi yang lebih tinggi dari apa yang ia jalani sekarang, namun ia tidak ingin jika semua itu karena embel-embel nama Ayah nya, yang mempunyai banyak relasi dimana-mana.

Ayah Neta pun mengerti dengan sikap Neta, Ayah dan Ibu nya mendukung saja dengan pilihan anaknya.

" Hmm.. ya.. oya.. bagaimana jika nanti suatu saat kamu menikah ? kamu kan perempuan ya, kamu belum menikah kan ya ? " tanya Pak Arman lagi.

" Ii...iyaa belum Pak, calon saja belum punya Pak " Neta menjawab dengan polosnya.

" Hmmm... " Pak Arman hanya tertawa kecil.

" Jika seandainya nanti kamu menikah, lalu suamimu tidak mengijinkan kamu bekerja, apakah kamu masih akan mempertahankan untuk bekerja disini atau bagaimana ? "

" Hmm.. saya akan mengikuti apa kata suami saya Pak " jawab Neta tegas.

" Tapi.. tadi kamu bilang katanya kamu ingin membahagiakan orangtua ? " .

Duhh Pak Arman pertanyaan nya berbelit-belit deh, gimana aku harus jawab nya nih, pusing sendiri jadinya, tumben banget nanya yang beginian, dulu aja pas interview gak gini-gini banget batin Neta.

" Euhh begini Pak, jika sebagai perempuan saya sudah menikah, kepatuhan saya pertama dan utama pasti kepada suami, tetapi bukan berarti suami harus mengekang istrinya kan Pak, suami yang baik pasti akan mendukung istrinya selama dalam hal kebaikan, begitupun mengenai kebahagiaan orangtua saya " Neta menjelaskan, entah dari mana ia bisa menjawab seperti itu.

Pak Arman manggut-manggut mendengar penjelasan Neta.

" Oke Neta terima kasih sudah mau menjawab pertanyaan dari saya, silakan kembali ke ruangan kamu "

" Baik Pak, permisi "

" Ya.. "

Neta keluar ruangan Pak Arman untuk kembali keruangannya. Ia pun merasa aneh dengan pertanyaan-pertanyaan yang diutarakan oleh Pak Arman kepada dirinya. Namun Neta tidak terlalu mempedulikan.

Selepas kepergian Neta dari ruangannya, Pak Arman mengingat-ngingat jawaban-jawaban Neta tadi, ia sebetulnya tidak berniat untuk bertanya ke Neta, secara spontanitas kebetulan Neta datang keruangannya untuk menyerahkan laporan HRD.

Dari jawaban Neta tadi Pak Arman sedikit banyak menjadi tahu karakter dari seorang Ganeta Nayanika.

Apakah Pak Arman akan menyetujui jika Dika dengan Neta ? atau kah sebaliknya ?

"Selamat Hari Raya Idul Adha 🐐🐐 bagi teman-teman yang merayakannya .. Mohon maaf lahir dan Batin 🙏🏻🙏🏻 "

1
mesya 123
kwl
pipi gemoy
😂😂😂😂😂😂 semaput si Neta 👻
pipi gemoy
😂😂😂😂😂😂😂😂kamu ketahuan
aneh juga kenapa Neta mau nangis 👻👻👻
pipi gemoy
mampir Thor
Christine Liq
Luar biasa
Lala. nada
top markotop
lily
kalo tiap hari di cie cie in nih biasanya lama lama ada rasa hahhaa
Kusuma Ningsih
neta segerahamil jembar 3 ya
pawang buaya jantan🐊
kalo di jawa sama2 anak pertama/tunggal ga boleh nikah, untung dika dan neta hidup di dunia novel🤣
Ati Rohayati
Luar biasa
Sinta Dewi
ceritanya Bagus Thor 😀 tetap semangat ya 💪💪💪 berkarya nya🥰🥰
Ani
mobil kak
Ani
😂😂😂😂😂
Ani
calon imam mu 😊😊😊😊😊
Ayu Nuraini
males kah males 😁😁
Ayu Nuraini
kbykn cwe dan cwo d novel ngmng gt semua
Ayu Nuraini
jodoh yg tercipta 🤪
Ayu Nuraini
CK...
Acin Minduk
pak pol🥰🥰🥰
Ibune Ba'i
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!