Menceritakan tentang seorang gadis cupu, berkacamata dan hobi membaca. Orang mengira dia lemah padahal tahu segalanya.
Sebuah kejadian aneh membawa Ratih Prameswari kembali ke jaman dulu, Dia bertransformasi menjadi seorang putri raja yang harus melakukan pernikahan demi keberlangsungan dinastinya.
Tidak bisa menolak saat sebuah kalung tersemat kuat dilehernya , kalung hadiah pertunangan dari sang calon suami. Semakin ingin dilepas justru semakin kuat.
Akhirnya Ratih Prameswari memilih untuk hidup berkompromi dengan segala keanehan atau keistimewaan yang dia alami. Bahkan ketika terbangun dari mimpi yang terasa sangat nyata, Kalung itu tetap ikut kembali bersamanya yang kebetulan berlatar tahun 2008.
Kalung milik seorang putri mahkota abad 8 dinasti Syailendra, Saling membantu memperbaiki karma satu sama lain supaya bisa terlepas dari ikatan belenggu masa lalu.
Bukan Romansa biasa, bagaimana kisah hidup seorang gadis cupu yang ternyata adalah reinkarnasi seorang Ratu ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweet_mochi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengunjungi segara kidul
Genap sudah enam bulan kanjeng putri mahkota menjalani pertunangan dengan sang pangeran pikatan. Semakin hari semakin banyak ilmu yang kanjeng putri mahkota dapat dari calon suaminya tersebut.
Seperti saat ini, mereka berdua melakukan perjalanan ke arah selatan, lebih tepatnya ke segara kidul (Laut selatan). Konon ada sebuah kerajaan gaib yang sangat besar didalam samudra.
"Apa kangmas bisa melihat kerajaan gaib itu ?" tanya sang putri mahkota
"Bisa adinda.. nanti kita akan mengunjungi tempat itu.." jawab pangeran Pikatan.
Mereka melakukan perjalanan dengan kereta kencana yang diiringi prajurit berkuda dan beberapa dayang yang membawa perlengkapan sang putri mahkota dan pangeran Pikatan.
Sepanjang perjalanan sang putri mahkota lebih banyak diam, jika di ajak bicara pasti akan mengalihkan perhatian pada pemandangan sekitar.
Suatu saat aku ingin menyendiri di gunung itu...
Gunung Merapi ?
Putri mahkota berbincang dalam hati dengan Ratih Prameswari. Kadang Ratih Prameswari sering curiga, apakah pangeran Pikatan bisa melihat dirinya yang nyawiji ditubuh calon istrinya.
***
Beberapa malam sebelumnya..
Sang putri mahkota sedang duduk dipelataran candi bersama pangeran Pikatan. Tiba tiba sang pangeran menatap Putri mahkota sangat dalam , menusuk sampai kedalam mata Ratih Prameswari. Sang pangeran seperti berusaha mencari tahu siapa yang berada ditubuh calon istrinya..
Ratih Prameswari tentu saja merasa takut, itu adalah sorot mata yang tajamnya melebihi mata elang. Sejak saat itu Ratih Prameswari mewanti wanti sang putri mahkota supaya menghindari bertatap mata langsung dengan sang pangeran.
***
ingat mbakyu, jika bertatap mata jangan lebih dari tiga detik atau aku akan merasa dihunus keris sama calon suamimu ...
Semenakutkan itukah dia dimatamu Ratih ?
Sangat menakutkan mbakyu..sorot matanya sangat menghipnotis..
Baiklah.. demi rencana kita bersama
***
Rombongan putri mahkota dan pangeran Pikatan tiba di pesisir pantai selatan saat hari menjelang malam.
Para prajurit sigap membangun sebuah tenda untuk tempat beristirahat junjungannya. Semenjak para dayang mulai sibuk menyiapkan makan malam .
Rombongan berjumlah 30 orang, semua prajurit mengatur penjagaan berlapis dari tempat putri mahkota dan pangerannya Pikatan.
***
Angin malam mulai berhembus Semakin kencang dan dingin ,ombak berdeburan , ketika sang pangeran mengajak putri mahkota berjalan lebih dekat dibibir pantai..
"dihadapan kita saat ini adalah pelataran istana adinda.." kata pangeran Pikatan
"Kangmas.. aku hanya melihat air didepan sana hehe..." jawab putri mahkota.
"Pejamkan matamu adinda .. tunggu aba aba dariku" ucap pangeran Pikatan
Menurut,
sang putri mahkota menutup mata dan menunggu aba aba dari pangeran Pikatan.
***
Beberapa detik kemudian,
"Buka matamu adinda..." bisik pangeran Pikatan tepat ditelinga kiri sang putri mahkota.
Begitu membuka mata alangkah terkejutnya sang putri mahkota, mundur beberapa langkah sambil menutup mulut seakan tidak percaya pemandangan yang ada dihadapannya.
Pelataran istana yang sangat luas, ratusan kali lebih luas dari pelataran bumishambara. Yang tadinya hamparan Laut kini berubah menjadi lokasi istana super mewah dan sangat megah melebihi istana manapun yang pernah kanjeng putri mahkota kunjungi bersama Ayahanda.
***
Ketika mata sang putri mahkota belum sempat berkedip, dari kejauhan nampak sebuah kereta kencana yang ditarik beberapa kuda jantan yang sangat gagah berwarna hitam , coklat, putih.
Seorang wanita duduk dengan sangat anggun penuh wibawa dengan cahaya kemilau seperti berlian yang tertimpa cahaya matahari disekujur tubuhnya. Berpakaian khas Ratu jawa kuno ,lebih kuno dari dinasti Syailendra.
Kereta mendekati putri mahkota dan sang pangeran, kereta kencana berwarna emas dan Ratih Prameswari yakin itu adalah emas murni. Dan wanita itu, dari aura yang terpancar beliau adalah sang Ratu penguasa kerajaan segara kidul. Tubuhnya berkilauan seperti berlian..
***
Sang Ratu turun dari kereta kencana dan berdiri tepat dihadapan putri mahkota. Sang Ratu tersenyum ramah saat menatap mata sang putri, seperti berkata "aku tahu siapa yang ada didalam sana.." . Sekali lagi Ratih Prameswari tidak menyangka dirinya akan ikut berhadapan langsung dengan Ratu segara kidul yang melegenda.
"Anakku Dyah Pramodhawardani..." menyapa sang putri
"I... ibu Ratu... " Suara sang Putri tergagap saat membalas
"Jangan pangling nduk.. ini Aku ibumu..." Sang Ratu mengerlingkan mata seolah memberitahu sebuah rahasia
"i..ibu ?" Sejenak sang putri mahkota berpikir, namun secepat kilat menampilkan senyum bahagia saat tahu apa maksud perkataan sang Ratu.
Mereka berpelukan sebentar..
"Ngger cah bagus.. akhirnya kamu sowan ke gubuk kecilku..." Nada bicara merendahkan diri, padahal apanya yang gubuk ? ini adalah kerajaan paling mewah yang pernah ada di tanah Jawa.
"Pangestunipun kanjeng ibu.." sang pangeran mangatupkan kedua tangan tanda hormat.
"Ayo.. aku mempersilahkan kalian menikmati semua yang ada digubukku.." Titah sang Ratu yang kemudian kembali menaiki kereta kencana emasnya.
sang putri mahkota dan pangeran Pikatan mengikuti dibelakang menggunakan kereta kencana yang disediakan oleh prajurit sang Ratu.
***
Mereka memasuki sebuah gerbang yang sangat besar, menurut analisa Ratih Prameswari itu adalah Gerbang kehidupan alam manusia dan alam gaib.
mbakyu... yang ada dihadapan kita setelah gerbang tertutup adalah alam gaib
benarkah Ratih ?
benar mbakyu, kita tidak boleh lena (lengah)
***oke..
***
Cerita ini tidak sepenuhnya nyata ,juga tidak sepenuhnya halu..
Like, komen, hadiah ..
vote dan favoritkan untuk update selanjutnya
Sugeng Rahayu 🙏***
🤔🤔🤔
mampir dulu...
baru nrmu ini ceritanya....
kok berasa ikutan timetravel yaaa....
keren kereennnn....
👋👋👋✌️✌️✌️