Darah Daging Yang Di Benci

Bab 12

"...Darah Daging Yang Di Benci.."

"Bima melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan Ibukota, , lalu lintas yang padat membuatnya semakin frustasi.

Di tambah dengan realita yang dia hadapi,. ternyata anak yang dia tabrak adalah anak dari gadis yang dia perkosa.

Berdasarkan data yang Bima dapatkan dari Bayu jika fakta fakta membenarkan kalau gadis yang dia perkosa itu mengandung anaknya.

".. Akhhhh.."Bima berteriak sambil memukul setir mobilnya.

"..Kenapa..kenapa semua serumit ini... Akkkkhhhhh "Bima kembali berteriak.

"..Alunaaaaa..ini semua gara gara kamu..."teriak Bima lagi sambil melajukan mobilnya kencang saat jalanan mulai lengang.

Akhirnya Bima pun sampai di rumah orangtuanya.

Bima langsung memarkir kan mobilnya dan segera turun dengan wajah yang memerah.

Bima hanya memberikan sedikit anggukan kepada satpam dan pekerja lain yang menyapanya.

Kalau melihat sikap Bima seperti ini, mereka mengerti kalau anak majikannya pasti sedang ada masalah, karena Bima termasuk pribadi yang ramah kepada siapapun.

Saat memasuki ruang tengah..,Bima langsung disambut Sinta.

"Assalamualaikum mah"Ucap Bima mencium punggung tangan Sinta.

"Waalaikumsalam sayang"Balas Sinta langsung Memeluk Sinta.

"Bagaimana keadaan mu nak?"Tanya Sinta.

"Alhamdulillah Bima baik mah"Ucap Bima sambil memaksakan senyum.

..Hyy ada apa dengan anak mamah ini..?"Tanya Sinta sambil tersenyum menatap wajah Bima.

"..Engga ada apa apa mah..Bima hanya sedikit lelah saja"Ucap Bima mengelak dan tidak menatap mata mamahnya,karena mamahnya tidak bisa di bohongi.

"..Yakin kamu..?"Tanya Sinta sambil memegang wajah Bima.

"..Ya mah.."Jawab Bima dengan mata malas.

"..Makan malam masih lama mah..Bima mau ke kamar dulu mau mandi dan ganti baju dulu"Ucap Bima sambil melepaskan pelukan mamahnya.

"..Ya sudah sana mandi..,biar seger ,lebih fresh pastinya lebih ganteng "Jawab Sinta sambil menyentuh hidung Bima.

"Mahhhhh...Bima ini sudah dewasa..bukan anak kecil lagi"Ucap Bima sambil pasang muka cemberut.

"Kamu memang seorang lelaki dewasa yang suksesnya punya segalanya..tapi bagi mamah kamu tetap anak kecil yang harus mamah manja dan sayangi.."Jawab Sinta sambil mencium pipi Bima.

"stop mah"Ucap Bima sambil menjauhkan diri dari Sinta.

"Katanya sudah mapan..sudah dewasa tapi sampai sekarang belum juga nikah"..Gerutu Sinta sambil menutup mulutnya yang keceplosan.

Sintapun menatap puteranya sambil nyengir dan mengangkat kedua jarinya sebagai permintaan maaf nya.

Sinta adalah seorang Mamah yang baik dan pengertian.

Dia tidak akan segan segan meminta maaf jika memang dia salah berucap atau bertingkah laku walaupun Bima putera nya sendiri.

Hampir saja Bima melotot mendengar ucapan mamah nya

Tapi karena melihat sikap konyol mamahnya Bima hanya menggeleng gelengkan kepala nya dan segera naik ke atas menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar Bima langsung membuka seluruh pakaiannya dan langsung masuk ke kamar mandi.

Dia merendam tubuh nya di Bath up sambil menikmati aroma Therapi yang bisa sedikit membuat pikiran rileks..Bimapun memejamkan mata nya .

Sementara di suasana dapur.

Bi Sumi sibuk memasak di bantu Nelam dan Bi Nur.

"..Wah sepertinya makanan makanan ini nikmat sekali Bi..dari bau wangi nya saja sudah terasa.." Ucap Nelam sambil tersenyum.

"..Tenang saja nanti non Nelam bisa mencicipi nya.."Ucap Bi Sumi sambil tersenyum.

"..Ih..bibi,.sudah di bilang berkali-kali jangan panggil saya non,. panggil Nelam saja"Ucap Nelam sambil cemberut.

"..Iya bibi panggil neng Nelam aja ya.."Jawab bi Sumi sambil menepuk pipi Nelam.

"..Itu lebih baik bi dari pada non."jawab Nelam sambil tersenyum.

"Iya bi Sumi.., jangan perlakukan kami istimewa..lagian disini kami cuma numpang.."Celetuk Bi Nur sambil membawa gelas yang akan di tata di meja makan.

"Hey ga boleh bicara seperti itu..Tuan dan Nyonya itu orang nya sangat baik..karena bibi ikut mereka sudah 30 tahun lebih sebelum Den Bima lahir"Ucap bi Sumi sambil memindahkan opor ayam ke dalam mangkuk.

"..Iya mereka sangat baik"jawab Nelam sambil menundukkan kepala,.Nelam teringat wajah Antasari.

"Seandainya dia punya ayah dan boleh memilih ingin sekali dia mempunyai ayah seperti Antasari "Batin Nelam

"Bi Sumi apa anaknya mamah Sinta dan papah Antasari itu cuma Bima?"Tanya Nelam.

"Iya cuma den Bima,. soalnya setelah kelahiran den Bima ada masalah di kandungan Ny Sinta sehingga tak bisa hamil lagi"jawab bi Sumi sambil menghela napas.

Nelam pun mengangguk dan tidak bertanya lagi.

"Malam ini ada tamu ya bi?sampai masak spesial"Tanya bi Nur

"Ga ada tamu..cuma untuk den Bima.. Kebetulan den Bima mau makan malam disini.."jawab bi Sumi.

"Tuan Bima..? berarti Tuan Bima akan kesini?tanya Nelam.

"Bima sudah sampai Nelam 30menit yang lalu"Ucap Sinta tiba tiba yang muncul dari ruang makan.

"Ee mamah".. Jawab Nelam dengan wajah merona.

Sinta tersenyum.

"Sudah sana kamu siap siap mandi..dandan yang cantik ,. sebentar lagi kita akan makan malam "Jawab Sinta sambil mengelus rambut Nelam.

Nelam mengganguk dan langsung pergi ke kamarnya.

Padahal di hatinya penuh tanya ,.kenapa harus dandan yang cantik..tapi Nelam tidak berani bertanya.

Bi Sumi dan Bi Nur saling lirik,.mereka merasa kalau Sinta merencanakan sesuatu.

"Kalian ikut makan malam juga ya"Ucap Sinta sambil tersenyum.

"Ga usah nyonya saya makan di dapur saja"jawab bi Sumi.

"Ya Bu Sinta saya makan di dapur juga"bi Nur ikut menjawab.

"Lho..lho..ini bukan tawaran ya tapi perintah"jawab Sinta dengan wajah di buat jutek.

"Masakan nya sudah selesai kan?nanti kalau sudah selesai di tata..kalian cepat cepat bersih kita makan bersama.."Ucap Sinta lagi.

"Saya mau ke kamar juga buat siap siap"Sinta berkata sambil pergi meninggalkan bi Sumi dan bi Nur yang tampak bingung.

"Kira kira ada acara apa ya bi Sum?"Tanya bi Nur.

"Bibi juga kurang tahu...ya sudah kita cepat siapkan makan malamnya..lalu kita bersih bersih "jawab Bi Sumi.

Bi Nur pun mengangguk.

Di dalam kamar Sinta dan Antasari

"Pah...mamah sudah tidak sabar mengenal kan Nelam dengan Bima.."Ucap Sinta sambil duduk di meja rias dan tersenyum.

"..Ya semoga mereka berdua sama-sama tertarik.."Jawab Antasari sambil mengutak Atik ponselnya.

"Harus itu pah..mamah akan membuat mereka jatuh cinta.."Jawab Sinta sambil memoleskan lipstik ke bibirnya

Antasari hanya menggeleng.

Kemudian terdengar pintu kamar di ketuk.

Tok..tok.."Nyonya..Tuan,. makanan sudah siap"Suara bi Sumi dari luar pintu.

"Oke bi.."Jawab Sinta.

"Ayoo pah..."Sinta berkata sambil mengulurkan tangannya ke Antasari yang masih duduk manis di tempat tidur.

Antasari pun membalas uluran tangan istrinya.

Mereka berdua turun ke bawah sambil bergandengan tangan.

Di ruang makan sudah terlihat Nelam,,Bu Nur dan bi Sumi

"Sayanggg..kamu cantik sekali"Ucap Sinta sambil membelai wajah Nelam.

Nelam menggunakan gamis merah maroon dengan jilbab yang warna nya lebih muda dengan gamisnya..cocok sekali dengan kulitnya yang putih bersinar.. ditambah polesan make up yang tipis menambah aura kecantikan nya.

"Terimakasih mah"Jawab Nelam dengan pipi bersemu merah.

Antasari menatap Nelam tak berkedip..

Dengan penampilan Nelam seperti ini..benar benar mengingat kan dia pada seseorang..

Tapi siapa orang itu.. Antasari benar benar bingung.

"..Oo ya..Bi Sumi sudah panggilkan Bima belumlah"?Tanya Sinta.

"..Sudah Nyonya..sebentar lagi den Bima turun.."

Di tengah-tengah obralan terdengar suara derap kaki dari lantai atas....

Masih penasaran Khan dengan pertemuan Bima dan Nelam

Apakah usaha Sinta akan berhasil untuk menjodohkan Bima dan Nelam.

Siapa Aluna yang disebut Bima..

Dan apa sebenarnya hubungan antara Antasari dan Nelam..

Yang masih penasaran dengan kelanjutan nya jangan lupa like nya.

Mohon maaf jika masih banyak kesalahan dalam penulisan.

Terimakasih.

.