Satu kesalahan ku yang sangat aku sekali dalam kehidupan ini. Yaitu memaafkan sebuah pengkhianatan. Pengkhianatan yang akhirnya membawa ku jatuh menjadi wanita yang hidup pada masa lalu karena sakitnya sebuah pengkhianatan.
Suami ku adalah dalang dari rasa sakit ini. Dengan alasan anak aku mencoba untuk bertahan. Namun pada akhirnya aku tak sanggup lagi hidup dalam bayang-bayang rasa sakit dikhianati,dan diam-diam aku membuat sebuah keputusan besar yang tak pernah disadari oleh suami ku.
Ingin tahu keputusan besar apa yang akan diambil ? hai readers tercinta,silahkan membaca kelengkapan alur cerita ini sampai selesai ya ? Aku yakin kalian pasti akan terhibur. Selamat membaca 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35 Mempermalukan Diri Sendiri
Tiba-tiba saja Mas Dani menghadang langkah ku bersama Edward. Dan lihatlah,kini ia tak sendiri,namun sedang bersama seorang wanita. Entah siapa wanita itu dan apa hubungan keduanya. Bisa jadi wanita korban terbaru Mas Dani. Terlihat dari sikap wanita itu yang begitu lengket.
Aku hanya diam dan tersenyum sinis pada Mas Dani. Tak berniat sedikitpun untuk membalas perkataan pria tersebut. Sedangkan Edward juga hanya diam dan membiarkan ku untuk bertindak.
"Kenapa diam ? Malu kan kedapatan jalan sama cowoknya ?" Kali ini bukannya diam,Mas Dani semakin mengeraskan suaranya sehingga menarik perhatian beberapa para pengunjung mall yang sedang lewat.
"Mas,dia siapa sih ?" Tanya wanita di samping Mas Dani sambil melihatku penuh rasa cemburu.
"Ini mantan istri yang aku ceritakan kemarin. Selingkuh sama anak pemilik rumah tempat dia menumpang." Jawab Mas Dani masih dengan suara keras agar didengar oleh para pengunjung. Sepertinya ia sengaja membuat ku malu. Namun aku sudah memiliki ide untuk membalasnya. Dan kubiarkan saja dirinya terlebih dulu berbicara semampunya.
"Owh,yang ini orangnya ? Ternyata tampangnya biasa aja sih. Ku kira secantik apa." Hina wanita itu yang ku lihat justru tak memiliki kecantikan melebihi ku. Dan untuk kali ini langsung ku jawab.
"Hai Mba,tampang ku memang biasa. Tapi setidaknya tampang biasa ku ini,lebih bagus dari tampang mu itu. Kalau nggak percaya,sana berkaca!" Tunjuk ku yang kebetulan saat itu terdapat sebuah cermin besar yang disediakan pihak mall khusus bagi pengunjung yang mungkin ingin membenahi penampilannya.
Dengan refleks wanita di samping Mas Dani tersebut langsung bungkam serta menoleh di mana terletak sebuah cermin besar. Edward langsung terbahak begitu melihat tingkah wanita bodoh tersebut.
Melihat wanita di sampingnya langsung bungkam dan tak lagi bicara,Mas Dani kini kembali menyerang ku dengan kata-kata. Berniat ingin mempermalukan ku di depan banyak orang.
"Ternyata kamu benar-benar nggak punya malu ya key ? Masih saja berani mengangkat muka.Hai semua yang melihat ini..." Sapa Mas Dani pada beberapa pengunjung yang sengaja berdiri di dekat kami berpura-pura sibuk bermain handpone padahal ingin menguping ataupun ingin merekam perdebatan kami. Dan mereka pun sontak menoleh ketika Mas Dani memanggil.
"Lihat wanita ini." Ucap Mas Dani penuh percaya diri. Aku tetap tenang menunggu apa yang akan dilakukan oleh pria gila itu. Begitu pun dengan Edward. Ia tetap tenang dan bisa ku lihat ia memandang remeh pada Mas Dani. Terlihat dari senyum sinis yang tampak di sudut bibirnya.
"Dia adalah mantan istri ku. Dan aku bercerai dengan nya karena ia berselingkuh,dan ini selingkuhannya." Tunjuk Mas Dani pada Edward yang pada saat itu hanya menertawakannya.
"Lanjutkan !" Tiba-tiba Edward bersuara dan menyuruh Mas Dani untuk terus berbicara.
"Hah! Kamu ternyata tak memiliki rasa malu sedikitpun. Masih tetap santai. Sepertinya udah kebal karena ingin segera menikahi mantan istri ku ini." Mas Dani semakin tak terkendali dan tak menyadari bahwa akan ada bahaya besar setelah ini mengintainya. Pria itu semakin berani membuat fitnah ketika melihat beberapa orang mulai merekam menghadapkan benda canggih milik mereka ke arah kami.
"Kalian,rekam saja. Sebarkan saja,biar semua orang tau kalau mereka ini pasangan tak punya adab!" Ucapan Mas Dani kali ini membuat ku meradang. Dan langsung saja ku hadapi mantan suami ku itu. Aku pun melangkah maju mendekatinya tanpa rasa takut. Hati ku benar-benar terbakar oleh kemarahan yang begitu besar. Sudah cukup ia membuat fitnah dan mempermalukan ku. Terlebih lagi mempermalukan Edward yang sama sekali tak ada sangkut pautnya.
"Sudah selesai bicaranya ?!" Tanya ku penuh penekanan. Mataku menatap tajam dan mengunci pandangan pria yang dulu pernah menjadi suami ku. Ku lihat ia sedikit takut dan memundurkan langkahnya.
"Sebenarnya kamu siapa hah ? Kamu itu hanya mantan suami ku. Tak ada lagi hubungan mu dengan kehidupan ku saat ini. Hanya orang bodoh yang percaya dengan perkataan mu ini tanpa bukti. Jika memang aku berselingkuh,mana buktinya ? Tunjukkan pada mereka di sini biar sekalian di rekam!" Cecar ku tanpa ampun. Dan kulihat saat ini beberapa orang semakin semangat merekam dan membuat video akan perdebatan kami.
" Jangan membuat karangan cerita tak masuk akal agar kamu terlihat benar Mas. Kamu yang berselingkuh dan menceraikan aku demi wanita lain. Dan aku punya buktinya! Ini!" Segera ku tunjukkan foto-foto Mas Dani yang sedang bermesraan dengan Asna. Ia begitu syok karena tak menyangka aku memiliki bukti tersebut dan memperlihatkan hal tersebut di depan umum.
"Astaga,ternyata dia yang selingkuh ? Dasar pria brengsek!" Maki para pengunjung ku dengar saling bersahutan. Kini pandangan menghina dari orang-orang sekitar tertuju pada Mas Dani dan wanita di sampingnya.
"Jangan-jangan ini selingkuhan barunya lagi. soalnya yang di foto itu beda wajahnya. Benar-benar nggak tahu diri." Timpal yang lainnya lagi.
"Padahal lebih cantik ya istrinya? Dasar nggak tahu bersyukur. Aku sih lebih senang sama Mas nya ini. Lebih ganteng juga. Wajar juga kalau istrinya dapat pengganti lebih baik darinya." lagi-lagi ku dengar suara ibu-ibu ikut berkomentar.
"Huuuu .... Niatnya ingin mempermalukan mantan istri. Tapi justru dirinya yang malu. Hahahaa... kasihan." Ucap beberapa orang yang lain menertawakan Mas Dani. Aku pun dalam hati merasa sangat puas dan kembali berdiri di samping Edward. Mas Dani tampak sangat malu dan menundukkan wajahnya.
"Yuk pergi!" Wanita tersebut langsung menarik tangan Mas Dani dan segera pergi. Para pengunjung yang sempat diam menonton perdebatan kami pun bubar,kembali melanjutkan aktivitas mereka masing-masing.
"Ed,ayok pergi." Ajak ku yang merasa sedikit tak enak pada pria itu.
"Kamu hebat. Harusnya pria bodoh itu tak pernah menjadi suami mu key. Dia sangat memalukan. Kasihan Kinara. Semoga saja suatu saat ia tak pernah tahu tentang hal ini." Komentar Edward membuat ku juga merasa malu karena pernah mencintai pria bodoh serta memalukan seperti Mas Dani.
"Ya Ed,semoga saja Kinara tak sedih ketika dewasa ia tahu bahwa ayahnya seperti ini kelakuannya." Gumam ku pelan sambil menghembuskan nafas pelan.
"Jangan kuatir key,suatu saat akan ada pria baik hati,yang akan menjadi ayah yang baik bagi kinara. Dia anak pintar dan manis. Serta baik seperti kamu. Berhak bahagia dengan keluarga yang utuh." Ucap Edward sambil tersenyum memandang ke arah ku. Aku bisa merasakan ada sesuatu hal yang mungkin sedang di sampaikan Edward lewat perkataannya itu.
