NovelToon NovelToon
Bunga Plum Diatas Luka

Bunga Plum Diatas Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Balas Dendam / Action / Romantis / Obsesi
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: NurfadilaRiska

Dibawah langit kerajaan yang berlumur cahaya mentari dan darah pengkhianatan, kisah mereka terukir antara cinta yang tak seharusnya tumbuh dan dendam masa lalu yang tak pernah padam.

Ju Jingnan, putri sulung keluarga Ju, memegang pedang dengan tangan dingin dan hati yang berdarah, bersumpah melindungi takhta, meski harus menukar hatinya dengan pengorbanan. Saudari kembarnya, Ju Jingyan, lahir dalam cahaya bulan, membawa kelembutan yang menenangkan, namun senyumannya menyimpan rahasia yang mampu menghancurkan segalanya.

Pertemuan takdir dengan dua saudari itu perlahan membuka pintu masa lalu yang seharusnya tetap terkunci. Ling An, tabib dari selatan, dengan bara dendam yang tersembunyi, ikut menenun nasib mereka dalam benang takdir yang tak bisa dihindari.

Dan ketika bunga plum mekar, satu per satu hati luluh di bawah takdir. Dan ketika darah kembali membasuh singgasana, hanya satu pertanyaan yang tersisa: siapa yang berani memberi cinta di atas pengorbanan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurfadilaRiska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasanya… Seperti Pulang

Perjalanan Jingnan dan Weifeng ke Longfeng

Sementara itu, setelah menikmati hangatnya keluarga, Jingnan langsung berangkat menuju Longfeng. Di sampingnya, Weifeng menuntun kuda dengan sikap tenang yang selalu membuat gadis itu merasa aman.

Angin pegunungan menyapu wajah Jingnan, sepoi-sepoi dan segar, membuat ujung rambutnya ikut menari. Jalur tanah yang berkelok membuka pemandangan Longfeng perlahan dari kejauhan—wilayah yang begitu ia rindukan.

“Gege, cepatlah! Aku tidak sabar sampai di sana!” seru Jingnan, kudanya melaju lebih cepat, penuh semangat.

Weifeng tersenyum, mengikuti dari belakang.

“Nannan, pelan saja. Kita pasti tiba. Tidak ada yang akan menghalangimu.”

Jingnan tertawa kecil, napasnya terasa lebih ringan. Kehadiran Weifeng di sampingnya membuat seluruh kecemasannya seperti luruh terbawa angin.

Dan ketika puncak-puncak Longfeng mulai terlihat jelas, semangatnya kembali menyala.

Ia hampir lupa pada semua kekhawatiran yang sempat menggelayuti pikirannya. Yang ada hanya kerinduan mendalam untuk segera bertemu para prajurit yang sudah ia anggap sebagai saudara.

Bagi Jingnan, Longfeng bukan sekadar tempat latihan.

Tetapi Itu adalah rumah kedua.

Tak lama kemudian, Jingnan dan Weifeng akhirnya tiba di pegunungan Longfeng tepatnya di kamp latihan Junwei Jun. Tempat itu keras, dingin, namun anehnya selalu memberi ketenangan bagi Jingnan. Di sinilah ia tumbuh, diasuh oleh pedang, disiplin, dan saudara-saudara yang setia.

Jingnan turun dari kudanya, menarik napas panjang.

“SAUDARA-SAUDARAKU! AKU DAN WEIFENG GEGE SUDAH KEMBALI!” teriaknya lantang.

Suara itu menggema. Dalam sekejap, dentingan senjata yang tadi terdengar ramai mendadak terhenti.

“ITU JENDERAL!” seru seorang prajurit.

Para prajurit langsung berlari ke arah Jingnan.

Dengan senyum lebar, Jingnan membuka kedua tangan, siap dipeluk oleh mereka—namun…

“Eh..eh!” Weifeng dengan cepat menariknya ke belakang.

“Kenapa, Gege? Aku rindu mereka,” protes Jingnan, bingung.

Salah satu prajurit menunduk sopan. “Tapi… Jenderal itu bagaimanapun seorang wanita.”

“Nah, dengarkan itu,” ujar Weifeng pelan.

“Apa salahnya pelukan? Hanya pelukan! Kalian aneh,” desah Jingnan kesal.

“Kau memang tidak berubah.” Suara berat terdengar dari arah depan. “Sepertinya aku harus menyuruh seseorang untuk mengajarkan putri ini menjadi wanita yang sebenarnya.”

Jingnan langsung menoleh—dan matanya berbinar.

“PAMAN!!”

Ia berlari memeluk lelaki paruh baya berbalut baju jenderal itu.

Di belakangnya, Weifeng tersenyum kecil sambil memberi hormat.

“Ayah.”

Laki-laki itu adalah Ju Wei Yu, adik kandung mendiang Ju Longwei— Dan ayah dari Weifeng dan Mei Yin. Sejak kecil, Jingnan dan Jingyan sangat dekat dengannya. Diam-diam, Wei Yu sering mengajari Jingnan sejak kecil bermain pedang bersama kakaknya mendiang Ju Longwei.

Wei Yu menunduk sedikit, menatap Jingnan dari kepala hingga kaki sebelum mencubit pelan pipi keponakannya itu.

“Coba lihat kau ini,” ucap Wei Yu dengan suara setengah mengomel, setengah manja. “Apa kau tidak diberi makan di istana, hah?”

“Hah?” Jingnan melepaskan pelukannya, menatap pamannya dengan bingung.

“Weifeng, kau tidak memberi adikmu makan ya? Kenapa pipinya yang gembul hilang?” Wei Yu mencibir sambil menahan tawa.

Weifeng ikut tertawa. “Maafkan putramu ini, Ayah. Sepertinya aku terlalu sibuk sampai lupa mengawasi makannya.”

“Gege! Jangan ikut-ikutan dengan paman!” Jingnan mengerutkan kening.

“Tapi itu benar, Jenderal,” sahut salah satu prajurit.

Beberapa prajurit lainnya mengangguk setuju, bahkan ada yang tertawa kecil.

“Haaa… baiklah, baiklah. Nanti aku makan banyak,” Jingnan akhirnya menyerah.

“Biarkan aku yang memasak untuk Jenderal!” seru salah satu prajurit.

Wajah Jingnan cerah seketika. “Nah, kalau masakan Qingshan, aku tidak bisa menolak. Tapi bukankah kau sedang latihan?”

Wei Yu mengangkat tangan tinggi-tinggi, suaranya tegas namun penuh tawa.

“Baiklah! Hari ini, karena kedatangan Nannan kita… latihan libur! Kita akan pesta!”

Suasana Longfeng meledak seketika.

“HIDUP JENDERAL!”

“SELAMAT DATANG KEMBALI!”

“PANJANG UMUR JENDERAL JINGNAN!!”

Teriakan prajurit Jinwei Jun bergema seperti guntur, memenuhi halaman latihan yang sebelumnya terlihat dingin. Kini, tempat itu berubah menjadi lautan semangat dan sorak sorai.

Jingnan berkedip beberapa kali—hampir terharu, tapi tetap berusaha terlihat tegar.

“Apa kalian semua ini… berlebihan sekali!” protesnya, meski senyum di bibirnya jelas tak bisa disembunyikan.

Weifeng menepuk bahu adiknya. “Lihat? Mereka lebih bahagia menyambutmu daripada saat aku pulang dari medan perang.”

“Ya jelas, Jenderal Weifeng,” sahut salah satu prajurit cepat-cepat. “Kalau Jenderal Jingnan pulang, kami dapat makan-makan. Kalau Jenderal Weifeng yang pulang… kami dapat tambahan latihan.”

Seluruh pasukan langsung pecah tertawa.

Weifeng menatap mereka dengan senyum palsu penuh ancaman. “Oh, begitu rupanya…”

Para prajurit serempak menegang.

“Tadi siapa yang bilang?”

“Bukan aku!”

“Qingshan! Itu Qingshan!”

“Astaga kalian pengkhianat!”

Jingnan sudah tertawa sampai membungkuk.

Sementara itu, Wei Yu mengibaskan tangan. “Sudah! Sudah! Kalian ini ribut terus. Ayo siapkan tempatnya. Nannan kita sudah pulang, masa sambutannya hanya teriakan saja?”

Para prajurit langsung berpencar seperti kawanan semut yang menemukan madu: ada yang menyiapkan meja makan, ada yang berlari ke dapur, ada yang mengambil kendi arak, dan ada juga yang saling berebut tugas hanya demi mendapat perhatian Jingnan.

Melihat itu semua, Jingnan menarik napas pelan.

“Rasanya… seperti pulang,” gumamnya kecil.

Weifeng melirik, tersenyum lembut.

“Kau memang pulang, Nannan.”

1
Annida Annida
lanjut tor
Arix Zhufa
mampir thor
᥍hυׄnxıׂׅ' ᥍ ᵍᶠ › 🎀: Hi kak, makasii udah mampir💙💙💙
total 1 replies
Adis Suciawati
bagus kak
Adis Suciawati
beberapa lagi kakak kontrak nih kak
᥍hυׄnxıׂׅ' ᥍ ᵍᶠ › 🎀: iya kak💙
total 1 replies
Adis Suciawati
lala lama cinta akan datang sendiri nya
Adis Suciawati: ceritanya siga warga China ya kak
total 2 replies
Adis Suciawati
ini kasih nya seperti nama nama orang China ya ka
᥍hυׄnxıׂׅ' ᥍ ᵍᶠ › 🎀: betul kak, ceritanya juga memang china kak💙💙
total 1 replies
Adis Suciawati
bagus kak,kisah nya unik kak
Adis Suciawati: iya kak semoga kisah kita banyak peminat nya ya kak
total 2 replies
Mizuki : Bahriru Suraiya
Bagus kak mulai ada perkembangan 👍
semangat teruslah aku dukung🔥❤️
᥍hυׄnxıׂׅ' ᥍ ᵍᶠ › 🎀: Makasiii" 💙💙💙
total 1 replies
Mizuki : Bahriru Suraiya
mantap lah lanjutkan 💪, semangat terus author.
᥍hυׄnxıׂׅ' ᥍ ᵍᶠ › 🎀: Makasii yap💙💙
total 1 replies
Mizuki : Bahriru Suraiya
aku ngebayangin si Mei Yin🤣
᥍hυׄnxıׂׅ' ᥍ ᵍᶠ › 🎀: Mei Yin cantik" kelakuannya buat geleng-geleng😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!