Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.
Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11 Syarat Tidur Bersama.
Valery tidak henti-hentinya terus memaksa Dirga dan bahkan mereka sampai kejar-kejaran, tetapi tetap saja hasilnya tidak ada walau usaha Valery benar-benar keras, tidak pagi dan malam dia terus saja membujuk Dirga, tidak bertemu secara langsung dan bahkan sering mengganggu Dirga dari pesan chat.
Saat ini Valery berada di rumah sakit, Valery yang menggunakan dress panjang semata kaki dengan lengan panjang yang tampil elegan berdiri di samping tempat tidur yang mana seorang wanita sedang berbaring lemah tidak sadarkan diri dengan alat yang di pasang di mulutnya dan terdengar suara mesin jantung yang membuat bulu kuduk merinding.
"Jika aku sampai kehilangan pekerjaanku. Maka Mama tidak akan mendapat pengobatan ini lagi," batin Valery.
Tujuannya sampai saat ini bertahan hanya karena ibunya yang membutuhkan pengobatan yang sangat mahal.
"Aku harus berhasil membujuk Dirga. Jangan sampai Tante Thalia benar-benar marah kepadaku dan mengakhiri pekerjaanku," batin Valery menarik nafas panjang dan kemudian membuang perlahan ke depan.
Valery yang bahkan tidak mengatakan apapun lagi langsung pergi.
******
Dirga malam ini pulang ke Apartemennya ketika merasa begitu sangat lelah melakukan syuting. Syukur-syukur Dirga hari ini tidak ngambek dan bisa syuting dengan baik yang tidak semakin menyulitkan Valery.
"Pintu di buka silahkan masuk!" suara otomatis terdengar saat Dirga memasuki rumah dan langsung menghidupkan lampu.
Dirga lagi-lagi sepot jantung saat melihat seseorang sudah berada di apartemennya dan siapa lagi jika bukan Valery.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Dirga.
"Kau sudah tahu tujuanku," jawab Valery.
"Valery? aku lama-lama melihatmu seperti wanita yang tidak punya harga diri, kau bukan hanya mengganggu privasiku dan sekarang kau sudah berani masuk ke dalam Apartemen ku," ucap Dirga.
Valery memang bukan pertama kali masuk ke Apartemen tersebut dan mungkin sudah beberapa kali jika Dirga sulit dihubungi maka dia akan turun tangan. Tetapi Valery masih menjaga privasi Dirga dan tidak masuk sembarangan.
Dirga yang marah-marah membuka jasnya dan melemparnya kasar. Valery hanya diam saja membiarkan pria itu menenangkan diri dulu dan lihatlah apa yang dilakukan Dirga jika bukan meneguk alkohol yang baru saja dia tuangkan dari dalam gelas.
"Kurangi minum, itu akan berpengaruh pada kesehatan dan aktivitas kamu," tegur Valery.
"Bagaimana aku tidak minum jika aku sangat stress melihatmu yang terus saja mengikutiku," jawab Dirga dengan kesal.
"Aku tidak akan membuatmu kesal lagi jika kamu menerima film ini dan mungkin aku akan mempertimbangkan film ini dan bersikap jauh lebih baik kepadamu setelah ini," ucap Valery dengan semua janji manisnya untuk merayu Dirga yang membuat Dirga mengendus kasar melihat bagaimana usaha Valery.
"Valery aku benar-benar tidak menyangka jika kau menjadi seperti ini hanya karena menginginkanku dalam film itu. Apa karena persenan yang kau dapatkan begitu besar. Kau bener-bener memanfaatkanku menjadi robot mesin uang untukmu," sinis Dirga.
"Terserah kamu ingin memikirkan apa. Aku hanya mencoba untuk melakukan yang terbaik dan aku akan menjaga keamanan kamu setelah ini," ucap Valery yang lebih baik banyak mengalah dan lembut berbicara daripada terpancing dengan kata-kata Dirga yang sebenarnya dirinya sejak tadi sudah tidak tahan.
"Percuma, aku tidak akan mengambil film ini dan apa yang bisa kau lakukan hah," sahut Dirga tetap saja menolong.
"Dirga aku mohon jangan seperti ini dan aku akan melakukan apapun," ucap Valery.
"Kau akan melakukan apapun yang aku inginkan?" tanya Dirga memastikan.
"Iya," jawab Valery tidak punya pilihan lain karena sudah mendapat desakan dari Thalia dan dengan sangat berani menantang Dirga.
"Bagaiman jika kau tidur denganku mungkin aku akan mempertimbangkan semuanya," ucap Dirga membuat Valery kaget.
Tidak menyangka jika Dirga punya pikiran untuk meminta permintaan yang tidak pernah dibayangkan Valery.
Semua orang juga mengetahui bagaimana Dirga yang suka gonta-ganti pasangan, bahkan suatu apresiasi pada wanita yang tidur bersamanya, terkadang banyak yang mempertanyakan apakah Dirga pernah melakukan itu dengan manajernya. Manajernya sangat cantik dan wajahnya memang terlihat ketus dan bagaimana mungkin tidak ada orang yang tertarik padanya.
Tetapi hal itu memang tidak terjadi karena hubungan mereka tidak sebaik itu seperti yang dilihat oleh orang-orang. Jadi Valery tidak pernah menyangka jika Dirga meminta hal itu kepadanya.
"Valery kita berdua sangat dekat tetapi kita berdua tidak pernah tidur bersama? Kau sering melihatku tidur bersama dengan banyak wanita dan apa apa kau tidak punya fantasi untuk tidur bersamaku?" tanya Dirga menggoda dan mempermainkan Valery.
Mungkin Dirga hanya asal-asalan saja yang tiba-tiba terlintas di otaknya yang ingin melihat sejauh mana perjuangan Valery.
"Kau mengajakku tidur bersamamu?" tanya Valery.
"Kenapa? Kau merasa harga dirimu akan sangat rendah jika tidur dengan artismu? Bukankah hal ini juga sering kau lakukan dengan beberapa pria. Aku sangat mengenal tipe wanita sepertimu, wanita yang terlihat ketus, sok jual mahal, sombong dan ternyata seorang pemain," ucap Dirga.
"Aku tidak memintamu untuk menilaiku. Kau juga tidak berhak menilaiku dari cover saja sebelum kau tahu siapa aku," sahut Valery mulai terpancing kesal akibat perkataan Dirga.
"Kita sudah mengenal belasan tahun dan aku tidak mungkin tidak tahu siapa dirimu," jawab Dirga.
"Aku akan menandatangani kontrak film itu, jika kau tidur denganku," ucap Dirga lagi membuat Valery terdiam.
"Dasar payah, hanya untuk mencari keuntungan saja kau sampai memohon seperti itu dan ketika aku sudah meminta apa yang aku inginkan, malah menciut dan terdiam," gumam Dirga berbalik badan kembali meneguk alkoholnya.
Dirga sembari minum kembali melihat Valery dan ternyata Valery telah menurunkan derasnya.
Uhuk-uhuk-uhuk-uhuk.
Dirga langsung tersedak minuman melihat bagaimana dress itu sudah jatuh ke lantai dan hanya meninggalkan hotpants pendek dengan tank top bertali tipis di tubuh Valery.
"Apa yang kau lakukan?" Dirga malah panik melihat untuk pertama kali bagaimana indahnya tubuh Valery yang memang selama ini selalu berpakaian elegan dan sopan tidak suka mengumbar-ngumbar postur tubuhnya baik dari pahanya yang mulus maupun dari belahan dadanya.
"Tanda tangan kontraknya setelah kau mendapatkan apa yang kau mau," ucap Valery.
"Astaga Valery, kau bener-bener akan melakukannya hanya karena kontrak itu. Aku tidak menyangka ternyata manajer ku yang sombong ini tidak punya harga diri. Mungkin kau memang sering melakukan hal ini untuk mendapat keuntungan yang lebih banyak, di dalam pikiranmu hanya uang saja," ucap Dirga yang sejak tadi mengalihkan pandangan yang hanya melihat mata Valery tanpa melihat bagaimana tubuh yang setengah telanjang itu.
Valery berjalan mendekati Dirga yang tiba-tiba saja membuat Dirga panik.
"Bukankah kau menginginkan aku untuk tidur denganmu dan setelah itu kau menandatangani kontrak kerja tersebut. Jadi jangan banyak bicara dan lakukanlah apa yang kau mau," ucap Valery.
"Kau benar-benar melakukannya hanya karena uang?" tanya Dirga memastikan.
Valery tidak ingin banyak berbicara dan tiba-tiba saja dia berjinjit dengan mencium bibir Dirga yang memulai semuanya yang jelas-jelas membuat Dirga kaget.
Dia tidak percaya jika Valery akan meladeni tantangannya. Dirga ternyata tidak tinggal diam, sangat cepat sekali tubuhnya terpancing dan apalagi untuk pertama kali melihat Valery setengah telanjang seperti itu dihadapannya yang membuat Dirga membalas ciuman itu dengan memegang kedua pipi Valery.
Awalnya ciuman itu sedikit menggebu-gebu, tetapi perlahan berubah menjadi lembut, seperti pasangan kekasih yang hanya menginginkan kenyamanan dan bukan nafsu.
Dirga tidak menyangka jika tubuhnya sangat cepat sekali panas ketika menyentuh kulit Valery, dia bahkan justru tidak ingin melepas ciuman itu.
Tetapi Dirga bisa merasakan kegugupan Valery dan bahkan terlihat dari ciuman tersebut yang mana Dirga lebih memungkinkan karena Valery sepertinya tidak biasa melakukan hal itu, tetapi tetap saja Dirga begitu menikmati.
Bersambung