NovelToon NovelToon
Nasib Si Kayya Yang Miskin

Nasib Si Kayya Yang Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat / Keluarga / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: emmarisma

Kayyana Putri hanyalah seorang gadis yang sedang berusaha ingin membahagiakan ibunya. Di tengah kehidupannya yang serba kekurangan, suatu malam, Kayya kebetulan menolong seorang gadis bernama Vira.

Bermula dari sana, Nasib Kayya perlahan berubah. Seperti apa perubahan nasib Kayya? Apakah nasib baik atau nasib buruk? Simak kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Tukar Makanan

Kayya baru saja selesai mandi, dia duduk termenung di dalam kamarnya. Kayya masih memikirkan ucapan Nicky tadi. Banyak hal yang masih belum bisa dia mengerti. Kenapa kakak Vira ini begitu menjaganya dan bahkan melakukan hal yang tidak semestinya dia lakukan, seperti menyiapkan hunian dan seisinya.

Sementara itu, di kediaman keluarga Vira, Varo sedang menunggu kedatangan Nicky. Dia hanya ingin bertanya, tentang apa yang selama ini mengganggu pikirannya sampai saat ini.

Saat Nicky memasuki rumah, dia sesaat berhenti karena melihat Varo berdiri diam di depannya.

"Ada apa?"

"Kak, aku ingin bicara."

Nicky memberi isyarat Varo untuk mengikutinya. Saat Varo mengikuti Nicky masuk ke kamarnya dia terlihat sangat tidak sabar.

"Kak, ini soal Kayya."

Nicky membuka kulkas mini di kamarnya dan mengeluarkan sekaleng jus dan cola.

"Ada apa dengan dia?" tanya Nicky tanpa mengubah ekspresinya. Dia melemparkan kaleng jus pada Varo dan membuka cola untuk dirinya sendiri.

"Kakak melarang ku berhubungan dengan Kayya dan memperingatkanku agar tidak dimanfaatkan olehnya, tetapi kenapa kamu justru seperti memanjakannya? Kalau aku tidak tahu kamu, aku pasti sudah berpikir kamu menyukai Kayya, Kak."

Alis Nicky berkerut. Dia meletakkan kaleng cola itu diatas meja. Dia melihat Varo cukup lama sebelum akhirnya bersuara.

"Apa yang ku lakukan dan apa yang kamu lakukan memiliki tujuan yang berbeda. Jadi jangan bertanya kenapa. Yang jelas aku memiliki alasanku sendiri."

"Ya alasannya apa?" tanya Varo bersikeras.

"Suatu saat kamu akan tahu."

Malam itu menjadi malam panjang bagi Varo. Setelah berbicara dengan Nicky, dia malah kesulitan untuk memejamkan mata. Rasa penasarannya membuatnya begadang semalaman.

Varo pikir mungkin Nicky tertarik pada Kayya, hanya saja mungkin dia masih belum menyadarinya, atau mungkin dia sudah menyadarinya, tetapi canggung untuk mengakui.

Pagi ini Kayya datang lebih awal, setelah mendapat akses untuk masuk ke lift khusus, dia segera menuju lantai di mana ruangan Nicky berada.

Kayya meletakkan tasnya di sandaran kursi dan dia pun mulai menggulir Ipad di tangannya. Dia memegang Ipad yang khusus berisi tugas kerjanya dan jadwal harian Nicky. Ipad itu diberikan oleh Jovan kemarin.

Meski Kayya miskin dan tidak pernah memiliki barang barang ini sebelumnya, dia tidak sepenuhnya gagap teknologi. Karena di sekolahnya dulu dia diajari beberapa kemampuan dan juga diajari ketrampilan memakai komputer, laptop dan lain sebagainya.

Tak lama pintu ruangan terbuka. Melihat kemunculan Nicky, Kayya langsung berdiri dan menyapanya.

"Selamat pagi, Pak." Sapa Kayya dengan ramah. Nicky hanya mengangguk dengan wajah datar.

Kayya buru-buru mengambil iPadnya dan berdiri di depan! Nicky. Dia menjelaskan semua jadwal Nicky hari ini.

"Ada meeting dengan PT Cipta Karya, Kamu sudah menghubungi Jovan untuk menyiapkan berkas materinya belum?"

"Sudah, Pak. Ini saya tinggal ambil di ruangan pak Jovan."

Nicky mengangguk, Kayya buru-buru keluar untuk menyiapkan berkas meetingnya. Waktunya sudah mepet.

Siang itu, setelah menyelesaikan rapat, Nicky masuk ke ruangannya. Kayya mengikuti Nicky seperti biasanya dengan membawa setumpuk berkas di tangannya.

"Kamu pesankan makanan ke kafetaria dan minta seseorang untuk mengantarnya."

Kayya selalu cepat dan efisien. Nicky perlahan mengakui jika gadis ini lumayan juga.

Saat seorang dari kafetaria mengantar makanan, alis Nicky berkerut. "Kenapa hanya satu?"

"Pak Nicky ingin tambahan lain?" tanya Kayya agak bingung. Dia sedikit goyah karena lapar. Kayya merasa berkunang-kunang.

"Kamu tidak memesan untuk dirimu?"

"Saya membawa bekal dari ibu." Tidak ada rasa malu untuk mengatakan hal ini. Bagi Kayya dalam bekerja yang terpenting adalah profesionalitas, untuk urusan seperti ini rasanya dia tidak perlu takut kan?

"Bekal apa?" Nicky berjalan mendekat ke meja Kayya.

Kayya mengeluarkan tempat makannya dan memperlihatkan isinya tanpa ragu. Nicky melihat makanan Kayya terlihat enak. Tidak hanya kelihatannya, Nicky yakin itu pasti enak, karena dia sendiri pernah mencicipi masakan Kayya dan ibunya.

"Bisa tukar?" tanya Nicky tanpa ekspresi.

"Anda ingin bertukar makanan dengan saya?" tanya Kayya bingung.

"Ya. Bawa makananmu ke sana."

Nicky membuat keputusan secara sepihak, Nicky mungkin tidak membutuhkan jawaban Kayya apakah dia setuju atau tidak.

Kayya membawa bekalnya dan duduk sedikit berjarak dari Nicky. Nicky langsung mengambil bekal Kayya dan memakannya. Akhirnya Kayya mau tak mau memakan menu yang dipesan dari kafetaria.

Jovan masuk ke ruangan Nicky, dia agak kaget melihat Nicky makan bersama Kayya. Ya, meski sebenarnya sah sah saja, tetapi semenjak dia menjadi asistennya dulu, dia belum pernah sekali pun diajak makan bersama seperti ini.

"Pak Jovan, makan, Pak." Kayya segera menawari Jovan makan, dia merasa canggung saat melihat Jovan tercengang cukup lama.

"Kamu makan saja, aku hanya ingin meletakkan berkas ini."

Setelah itu Jovan keluar dari ruangan Nicky. Dia jadi ikut lapar melihat mereka berdua makan dengan lahap.

"Kayya, setelah ini nanti tolong kamu panggilkan manager HRD di lantai empat. Namanya pak Satya."

"Baik, Pak."

Kayya lekas keluar dari ruangan dan pergi ke lantai empat. Saat tiba di sana, ia menjadi pusat perhatian beberapa staf karyawan. Meski masih agak gugup, tetapi Kayya tetap berusaha bersikap tenang.

"Maaf, apakah pak Satya ada?"

"Ya, ada apa?"

"Maaf, Pak, anda ditunggu pak Nicky untuk ke ruangannya."

Setelah Kayya pergi, terjadi kehebohan di grup. Lagi-lagi Kayya menjadi topik pembicaraan. Kali ini mereka membahas penampilan Kayya, sebagian ada yang memujinya karena kecantikannya yang natural, tetapi sebagian lagi mencemooh karena penampilannya yang biasa saja, karena Kayya tidak memakai make up sama sekali.

Bagi sebagian orang, penampilan seorang asisten CEO dianggap sangat penting, tetapi saat melihat Kayya tadi, dia terlihat benar-benar biasa. Asisten seorang CEO tanpa make up? Terlalu polos. Meski begitu beberapa staf laki-laki tetap memuji kecantikan Kayya yang natural.

Wajah Kayya tampak kecil dengan dagu belah tengah, Hidungnya mungil tetapi mancung, bibirnya tipis merah jambu. Meski tinggal di daerah kumuh sepanjang waktu, tetapi itu tidak serta merta membuat Kayya terlihat kumal, dia tetap cantik dan putih. Bahkan tidak dipungkiri postur tubuhnya pun sangat bagus.

"Pak, besok dari Permata grup merubah jadwal pertemuannya. Mereka mengusulkan untuk bertemu di hotel Ritz pukul enam."

"Tolak saja," kata Nicky acuh tak acuh.

Kayya yang sedang menunduk membaca pesan, seketika mengangkat kepalanya.

"Baik."

Tanpa banyak bicara Kayya segera menghubungi pihak Permata Grup untuk menolak perubahan itu. Namun, suara seorang wanita di seberang membuat alis Kayya berkerut.

"Nyalakan speakernya," kata Nicky.

Kayya menyalakan speaker dan mendengar pihak sana menyudutkannya.

("Pak Nicky mengganti Pak Jovan dengan perempuan murahan sepertimu? Apa kamu sudah mengatakan pesanku pada Pak Nicky? Beraninya kamu langsung menolak setelah menerima pesanku.")

Pihak perwakilan dari Permata Grup adalah seorang wanita. Dia adalah cucu keturunan pemilik perusahaan itu. Dia sangat arogan dan tergila-gila pada Nicky. Dia pikir, dalam waktu sesingkat itu, bagaimana bisa Asistennya menolak undangannya tanpa ragu dan terlebih lagi ia marah karena suara Kayya. Nicky tidak pernah menempatkan perempuan di sekitarnya. Dari mana perempuan ini berasal?

1
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Rasakan, emang enak/Tongue/
@pry😛
pecat ya kk... jgn di kasianin
@pry😛
mampus... ni yg aq tgg"... akhr ny kau di pcat
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aq baper bc ny... ya allah
Julia Manalu
sangat menantikan cerita nya. up terus
Bunda HB
semangat berkarya bintang 5 for your 💪 😅 ♥️
@pry😛
cie🤣🤣🤣❤❤❤❤
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Kayy seumpamanya ni ya. kalo mereka bertiga naksir kamu, kamu mau milih siapa?😄
Suriyahlasminah Sari
Ah Nicky suka sama kayya .,...suka curi curi pandang Nic😁
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Sapa ya? atau jangan² Trio ulet bulu lagi🤣🤣
@pry😛
cp lg
Dewi kunti
sp tuch sok kenal,tmn kantor nya kali ya,asal jangan yg kmrn ngebully
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Dihh.. kalo orang dah hasad, iri, dengki mah susah ya😒
@pry😛
agak da yg janggal ni
@pry😛
babi...
lgsg pecat z np..
gk yakn kdpn ny bgs manusia ni
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Kalo saja semua karyawan tahu Kayya dekat dengan semua anggota keluarga Bang Nick, mereka pasti makin julid/Facepalm/
@pry😛
gas kn yg di toilet td nic💪💪💪💪next
@pry😛
pigi kau babi
@pry😛
good... aq sk yg gercep gn....
next kk
@pry😛
nah lho kn...🤣🤣🤣🤣 bucin....
visual ny mn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!