NovelToon NovelToon
Dua Akad Satu Cinta

Dua Akad Satu Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Poligami / Penyesalan Suami / Konflik etika
Popularitas:86.8k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Tiga Tahun berumah tangga, Amanda merasa bahwa pernikahannya benar-benar bahagia, tapi semua berubah saat ia bertemu Yuni, sahabat lamanya.

Pertemuan dengan Yuni, membawa Amanda pergi ke rumah tempat Yuni tinggal, dimana dia bisa melihat foto pernikahan Yuni yang bersama dengan pria yang Amanda panggil suami.

Ternyata Yuni sudah menikah lima tahun dengan suaminya, hancur, Amanda menyadari bahwa dia ternyata adalah madu dari sahabatnya sendiri, apakah yang akan Amanda lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sebelas

Amanda membuka pintu kamar hotel itu perlahan. Pandangannya langsung tertuju pada sosok suaminya yang berdiri di dekat jendela, menatap jauh ke luar dengan ekspresi kosong.

Azka belum menyadari kehadirannya. Wajahnya tampak serius, seperti sedang tenggelam dalam pikiran yang berat.

“Mas, lagi mikirin apa?” tanya Amanda pelan sambil melangkah mendekat. Dalam hatinya, ia yakin pria itu sedang memikirkan anak dan istrinya yang lain.

Azka tersentak kecil mendengar suara itu. Begitu menoleh dan melihat Amanda, senyum tipis muncul di wajahnya. Ia segera berjalan mendekat, lalu merangkul pinggang istrinya dengan lembut.

“Sayang, kamu udah pulang ternyata. Maaf, aku nggak sadar,” ujarnya.

Tanpa banyak bicara, Azka mengangkat tubuh Amanda dan membaringkannya di atas ranjang, lalu ikut berbaring di sampingnya.

“Sayang,” bisiknya, menatap wajah Amanda dari dekat. “Baru satu hari nggak ketemu, rasanya udah lama banget.”

Ia berbaring miring, menopang kepala dengan satu tangan, sementara pandangannya tak lepas dari wajah sang istri.

"Amanda, apa aku ada salah?" tanya Azka. Dia merasa istrinya sedikit berubah. Biasanya kalau sudah berdua di ranjang, Amanda akan langsung masuk dalam pelukannya dan bersandar di dadanya.

"Kenapa Mas bertanya begitu? Apa Mas merasa pernah melakukan kesalahan denganku?" Amanda balik bertanya.

"Sayang, tentu saja tidak. Tapi aku takut sikapku ada yang tak kamu suka. Kalau memang ada, aku mau kamu jujur. Biar aku bisa merubahnya," ucap Azka.

"Mas, kejujuran itu hanya Mas sendiri yang tahu. Apakah selama ini Mas merasa pernah berbohong atau tidak, tanyakan saja pada diri Mas sendiri!"

Azka terdiam. Mungkin dia menyadari jika telah berbohong dengan istrinya. Amanda memperhatikan wajah suaminya yang tampak sedikit gelisah.

"Mas, selama kamu masih belum mau jujur, aku akan terus desak. Agar kamu pada akhirnya mengakui semua," ucap Amanda dalam hatinya.

Amanda mendekati suaminya. Jujur saja, rasa cinta itu masih ada untuk Azka. Selama tiga tahun berumah tangga dengan pria itu, tak pernah sedikitpun dia melakukan kesalahan. Dia selalu memanjakan dan meratukan dirinya.

"Mas, besok aku mau pulang. Aku baru ingat, ada janji dengan dokter. Aku ingin periksa kesuburanku. Apa kamu masih mau tinggal di sini?"

Azka tampak terkejut mendengar ucapan istrinya. Dia lalu berkata, "Sayang, kenapa harus periksa ke dokter. Sudah aku katakan, aku menerima kamu apa adanya. Jangan kamu bebani pikiran kamu dengan keinginan untuk memberikan keturunan padaku."

"Mas, aku mau periksa bukan hanya untuk itu saja. Aku takut ada penyakit dalam tubuhku."

"Sudahlah, Sayang. Nanti kita periksa ke dokter kandungan temanku itu saja. Aku tak suka kamu periksa ke dokter kandungan yang lain," balas Azka.

Amanda memandangi wajah suaminya yang tampak berbeda. Selalu saja begitu setiap dia bicara tentang pemeriksaan kandungan. Seperti ada yang disembunyikan pria itu darinya.

**

Pagi itu cahaya matahari menembus tirai kamar hotel, membuat suasana ruangan terasa hangat dan tenang. Amanda sudah bangun lebih dulu dari Azka. Tubuhnya terasa berat, tapi pikirannya sudah bulat.

Di atas ranjang, Azka masih terlelap dengan posisi miring, sementara Amanda pelan-pelan menyusun pakaian ke dalam koper kecil di sudut ruangan.

Suara gesekan resleting membuat Azka menggeliat. Matanya terbuka perlahan, lalu menatap istrinya yang sedang sibuk membereskan baju.

“Sayang … kamu ngapain pagi-pagi udah beres-beres?” tanya Azka dengan suaranya yang serak, karena baru bangun.

Amanda menoleh sekilas, tersenyum kecil. “Aku mau pulang, Mas. Nanti siang aku ada janji sama dokter.”

Azka bangun duduk, menyandarkan punggung di sandaran tempat tidur. Raut wajahnya tampak sedikit kaget, meski berusaha menyembunyikannya. “Serius kamu mau pulang hari ini?” tanyanya.

Amanda mengangguk pelan. “Iya, Mas. Aku udah bilang'kan semalam.”

Azka terdiam beberapa detik sebelum akhirnya menghela napas panjang. “Ya sudah, kalau memang itu maumu. Tapi jangan sekarang, ya. Aku masih ada rapat online jam sepuluh. Selesai paling jam dua belas. Kita berangkat setelah itu aja.”

Amanda menatapnya sebentar, lalu menjawab datar, “Baik, aku tunggu. Tapi apa kamu yakin mau pulang sekarang?"

"Maksud kamu apa, Manda?"

"Mana tau masih ada yang ingin Mas datangi, atau masih ada urusan lain di kota ini!" seru Amanda.

"Sayang, aku ke sini hanya untuk urusan bisnis. Tak ada yang lain. Apa kamu mencurigaiku?" tanya Azka. Dia merasa dua hari ini istrinya agak berbeda, seperti menyembunyikan sesuatu.

"Mas, aku hanya bertanya karena kamu kemarin bilang mau seminggu di sini. Ini baru empat hari," jawab Amanda.

"Aku tadinya mau mengajak kamu jalan-jalan di kota ini setelah selesai rapat. Tapi kalau kamunya pulang, untuk apa aku bertahan?"

"Iya, Mas. Maaf jika pertanyaanku membuat Mas marah."

"Tidak apa, Sayang. Aku juga minta maaf karena tak bisa menemani kamu beberapa hari ini," ucap Azka. Amanda hanya mengangguk sebagai jawaban.

Sesaat kemudian suasana kamar mendadak hening. Hanya terdengar suara ketikan laptop saat Azka mulai menyiapkan bahan rapatnya. Amanda kembali melipat bajunya, tapi pikirannya melayang entah ke mana.

Sebenarnya, bukan pulang yang membuat dadanya sesak, melainkan rasa tak nyaman yang terus tumbuh setiap kali Azka terlihat menutupi sesuatu.

Sesekali Azka melirik ke arah Amanda. “Kamu marah, ya, Sayang?” tanyanya hati-hati.

Amanda menoleh, tersenyum samar. “Enggak, Mas. Aku cuma capek. Kayaknya butuh suasana rumah aja.”

“Kalau kamu mau, nanti aku susul sore. Sekalian nemenin kamu ke dokter, ya?”

Amanda menatap mata suaminya. Sekilas ada keraguan di sana. “Nggak usah, Mas. Aku bisa sendiri. Lagian kamu kan sibuk.”

Azka menutup laptopnya sebentar, lalu berjalan mendekat. “Sibuk sih, iya. Tapi bukan berarti aku nggak peduli. Aku cuma nggak mau kamu salah paham. Dan ingat, kamu hanya boleh di periksa temanku saja!"

Amanda terdiam. Dalam hati, ia ingin sekali percaya ucapan itu. Tapi setiap kali mendengar kata “jangan salah paham”, justru semakin jelas kalau memang ada yang disembunyikan.

“Mas,” ucap Amanda pelan, “Aku cuma pengin semuanya jujur. Itu aja.”

Azka menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya berbalik, pura-pura fokus lagi ke laptop. “Iya, Sayang. Nanti kita bicara lagi, ya. Sekarang aku harus siapin bahan rapat dulu.”

Amanda tersenyum pahit, lalu duduk di tepi ranjang. Ia menatap punggung suaminya lama-lama, seolah mencoba membaca isi hatinya dari jarak itu.

"Sebenarnya apa lagi yang kamu sembunyikan selain pernikahan kamu dengan Yuni, Mas. Kenapa aku tak boleh ke dokter kandungan lain, padahal aku ingin tau pendapat dokter lain, apa benar aku tak bisa memiliki keturunan atau ...."

1
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor 🙏
IndahMulya
semoga yuni bisa memaafkan amanda, dan mrka berdua bisa sama2 membalas perbuatannya azka. pasti seru tuh
Daulat Pasaribu
si yuni sama amanda korban,seharusnya si azka dpt karmanya dong thor.apalagi kesalahannya lebih besar ama istri pertamanya
IndahMulya
kalau endingnya si amanda malah balik sama azka krna mengatasnamakan cinta artinya si manda munafik. cinta itu ga salah, tapi caranya azka yg salah. dan azka ga pantes dpt cintanya manda atau yuni
Daulat Pasaribu
enak kali si azka,uda nyakitin si yuni begitu dalam.tapi gk dpt karmanya
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Neng Saripah
jangan merasa paling trsakiti yun...
Ika Wahyuni
padahal Amanda juga korban dan rela mengalah demi kamu yun😥
faridah ida
semoga setelah di jelasin sama Manda , Yuni mau memaafkan nya .
Bun cie
sama2 korban azka dan ortu azka..
Bun cie
nah kan ortu azka itu juga ikut membohongi yuni dan amanda...
supaya adil tdk ada yg tersakiti..
amanda dan yuni berpisah saja..
klo terus bersm yuni hanya amanda yg diikiran azka ..hanya u status nathan..
klo terus dengan amanda..azka melepas yuni merampas nathan..bagai mana perasaan yuni apalagi amanda sahabat nya..
kita mah pembaca nurut aja gimana kak authornya..walau baper gemesh😂😂😂
Bun cie
yuni mau aja dibohongi lagi ortu azka yg harus kamu pahami azka tdk mencintai mu selama ini..
Bun cie
tuh sdh tahu koq terus menekn yuni..kalian mama papa azka org yg egois mementingkan kehendak sendiri tanpa peduli perasaan yuni..jangan menurut kali ini yuni.. kamu punya hati dn perasaan bukan boneka mereka yg sesuka hati dipermainkan lalu dicampakkan..#emakesmosi
Bun cie
mmg benar2 egois azka hanya memikirkn diri sendiri fokus cinta kpd manda ...tnp peduli ke yuni dan nathan yg juga lebih terskiti dn dibohongi
🌷Vnyjkb🌷
manda Jgn mau d hakimi dg Semena,,, lawan ,krn km jg benar, gak salah 100 % ,,
🌷Vnyjkb🌷
berarti Kupingmu yg gak mau dengar Kebenaran, krn hatimu sdh pahit dr awall,, dihhh makanya azka lbh cinta manda,,
🌷Vnyjkb🌷
eeee sesama Korban mbok ya d Jaga mulutnyaaaa,, manda tdk Munafik klu smua Jelas dr awal,, waahhhh bibirnyaaaaa kyk Pisau!!
Supryatin 123
😠😠😠 geram q liat Yuni jgn sok kamu blum tw kebenarannya.klo dah tw kebenarannya semoga kamu menyesal n utk orang tua Azka jgn sok bijak anda berdua.anda mengorbankan perasaan anakj anda hanya karena balas Budi.😠😠😠 lnjut thor 💪💪
Sry C'cipit Tea
silahkan ambil Azka Yuni... ortunya emang mendukung mu...tp jiwa Azka ada sama Manda...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!